Sunday, 17 July 2016

VIRUS TANAMAN



Virus adalah satu set dari satu atau lebih molekul genom berupa molekul DNA atau RNA, biasanya dibungkus oleh selubung pengaman berupa protein selubung (coat protein) atau lipoprotein dan hanya dapat memperbanyak diri dalam sel inang yang sesuai dengan memanfaatkan metabolisme, materi, dan energi dari sel inang.

Virus dapat menginfeksi inangnya melalui luka kecil pada tanaman.
Setelah virus ini bereplikasi dan memperbanyak diri, tampaklah gejala-gejala penyakit pada tanaman seperti daun menguning, pertumbuhan terganggu, timbul bercak-bercak pada daun dan lainnya.

Tanaman yang terserang virus menunjukkan adanya perubahan bentuk atau morfologi tanaman dan nekrosis (kerusakan jaringan).
Keadaan fisiologis tanaman juga terganggu seperti berkurangnya kegiatan fotosintesa, kecepatan respirasi bertambah, terjadinya akumulasi senyawa nitrogen seperti senyawa amida dan penurunan aktivitas zat pengatur pertumbuhan dan sebagainya.

Gejala penyakit yang tampak  terjadi pada daun, dengan berbagai tipe gejala penyakit tergantung dari macam virus yang menyerang dan tanaman inangnya.
Gejala penyakit yang umum dari infeksi virus ialah terhambatnya pertumbuhan yang mengakibatkan menurunnya hasil dan tanaman lebih cepat mati.
Gejala penyakit yang ditimbulkannya dapat sangat berat atau sangat ringan, biasanya terdapat pada daun yang masih muda sehingga tidak tampak jelas.
Gejala yang paling jelas biasanya terdapat pada daun seperti timbulnya mozaik.
Tetapi ada sejumlah virus yang dapat menimbulkan gejala penyakit pada batang, buah, akar dan sebagainya tapi tidak terlihat pada daun.

Kebanyakan penyakit virus tanaman bersifat sistematik dan virus yang menjadi penyebab terdapat diseluruh bagian tanaman.
Gejala yang ditimbulkannya disebut gejala sistemik.
Tetapi untuk virus tertentu dan pada tanaman tertentu, gejala serangnya bersifat lokal dengan timbulnya gejala nekrosa (kerusakan jaringan pada bagian tanaman tertentu) ditempat terjadinya infeksi oleh virus.
Gejala semacam ini disebut gejala lesio lokal.
Gejala lain  akibat terserang virus pada tanaman adalah daun menguning, bercak bercincin atau bergaris, penghambatan pertumbuhan, kerdil, daun menggulung, mengkerut atau berubah seperti tali sepatu, nekrosis, percabangan berbentuk sapu dan sebagainya.

Pada praktikum ini ditunjukan beberapa jenis tanaman yang sudah terserang virus sesuai inangnya.
Tanaman yang diidentifikasi adalah tanaman tembakau, tanaman babadotan, tanaman cabai, daun pisang, tanaman pisang, tanaman kacang tanah, tanaman kacang panjang dan  daun padi.

Semua tanaman tersebut terlihat memiliki gejala infeksi yang berbeda sesuai jenis virus yang menginfeksinya.
Hal-hal yang diidentifikasi dari tanaman yang sudah terinfeksi virus seperti warna daun, bentuk daun (bagian ujung), ukuran (menjadi lebih lebar atau sempit) dan bentuk permukaan daun (rata, bergelombang).

Virus TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyerang tanaman tembakau yang dapat ditularkan secara mekanis atau melalui benih.
Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vector (serangga penular).
Virus ini bersifat infektif selama beberapa tahun, sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis.
Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi berupa mosaik yaitu daun tanaman yang terserang  berwarna belang hijau muda sampai hijau tua.
Ukuran daun menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal.

Jika virus menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman akan terhambat dan akhirnya menjadi kerdil.
Gejala yang timbul sangat dipengaruhi oleh suhu, penyinaran, umur tanaman, varietas tanaman, dan strain virus.

Secara umum gejala yang timbul dikelompokan menjadi:
1. Gejala Mosaic dan Mottle pada daun biasanya berwarna pucat atau kekuning-kuningan yang menyebar berupa percikan.
2. Gejala klorosis berupa warna pucat, baik menyeluruh maupun bercak saja.
3. Gejala vein-clearing: warna pucat pada urat daun sehingga kelihatan transparan dan berkilau diantara warna daun yang hijau.
4. Gejala nekrosis : matinya suatu jaringan, biasanya terjadi pada urat daun, batang berupa garis-gari coklat, bercak pada daun atau bercak cekung nekrosis.

Peanut Mottle Virus (PMoV) menyerang tanaman kacang tanah.
Gejala yang sering dijumpai di lapangan adalah gejala belang berwarna hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan.
Pada umumnya gejala awal pada daun muda terlihat adanya bintik-bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar.
Pada daun tua berwarna hijau kekuningan dengan belang-belang berwarna hijau tua.
Pertumbuhan tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat sehingga tanaman menjadi pendek dibandingkan tanaman sehat terutama apabila terinfeksi pada saat tanaman muda.
Penyimpangan anatomi juga terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.

Peanut Mosaik Virus (PMV) juga sama-sama menyerang tanaman kacang tanah.
Gejala infeksi berupa mosaik yaitu timbulnya bercak-bercak pada daun.
Pada daun tanaman warnanya menjadi pucat dari hijau muda menjadi hijau tua.
Pada tanaman yang masih muda infeksi dapat mengganggu pertumbuhan karena terjadi pemendekan daun atau ruas sehingga menyebabkan kekerdilan.

Babadotan (Ageratum conycoides) merupakan tumbuhan yang termasuk gulma pada tanamam budidaya.
Namun tanaman ini juga dapat terinfeksi oleh virus yang menggunakannya sebagai inang.
Penyakitnya biasa disebut dengan penyakit kuning yang disebabkan oleh virus gemini atau dari family Geminiviridae.
Gejala yang ditimbulkan berupa warna kuning dimulai dari tulang daun kemudian lamina daun baru terserang.
Penyakit kuning pada tanaman cabai disebabkan oleh Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV).
Penyakit ini biasa disebut Bule.
Perantara (vektor) penyakit ini adalah serangga yaitu kutu putih atau kutu kebul (Bemisia tabaci)  secara persisten yang berarti selama hidupnya virus terkandung di dalam tubuh kutu tersebut.
Virus ini tidak ditularkan lewat biji dan juga tidak ditularkan lewat kontak langsung antar tanaman.
Tanaman cabai yang terserang virus ini menunjukkan gejala seperti daun menguning, cerah, pucat, terjadi klorosis pada anak tulang daun dari daun muda dan menyebar keseluruh bagian tanaman, hingga tampak menguning.
Daun mengeriting ke atas, menebal dengan ukuran mengecil,bunga rontok, tanaman tinggal ranting dan batang saja,pertumbuhan terhambat atau kerdil.
Penyakit kuning cabai di Indonesia di sebabkan oleh virus dari genus Begomovirus (Bean golden mosaic virus), family Geminiviridae yang dicirikan bentuk partikel kembar berpasangan (geminet) dengan ukuran sekitar 30-20 nm.

Virus Cowpea little leaf virus menyerang tanaman kacang panjang.
Penyakitnya berupa daun-daun tanaman yang mengecil.Gejala yang ditimbulkan akibat serangan seperti, pada tiap-tiap ruas tumbuh tunas-tunas (yang seharusnya dorman) tetapi karena adanya hormon perangsang yang telah dikendalikan virus maka tunas –tunas tersebut tumbuh secara bebas dan tidak teratur.

Virus mosaik pada kacang panjang (Cowpea aphid-borne mosaic virus) atau virus CoMV.
Virus ini menyebabkan timbulnya mosaik pada daun, daun tanaman asimetris karena perkembangan yang tidak merata, permukaan daun mengalami pengelepuhan.
Penyebab penyakit mosaic ini merupakan virus yang ditularkan melalui perantara aphid (Aphis Craccivora Kock) atau kutu daun.
Tanaman yang terserang berat akan menghasilkan daun –daun berwarna kekuningan, kerdil, mengalami malformasi, dan kehilangan vigor.
Semakin banyak aphid menyerang tanaman, daun, dan pucuk sulur semakin banyak yang rusak dan akhirnya mati.
Penyakit Bunchy Top merupakan penyakit yang disebabkan oleh Banana Bunchy Top Virus (BBTV) yang paling penting pada tanaman pisang.
Kebanyakan kultivar-kultivar local yang tumbuh terserang dengan tingkat intensitas yang bervariasi.
Kultivar yang terinfeksi di antaranya adalah Mull, Raja, Kepok dan Ambon.
Berdasarkan uji ELISA diketahui bahwa virus ini merupakan penyebab penyakit dan menunjang kerentanan terhadap serangan penyakit lain.
Gejala yang terlihat pada tanaman yang sudah terinfeksi virus menunjukan ciri fisik yang sangat kontras dibandingkan dengan tanaman yang normal.
Warna pada tepian daun menguning atau terjadi klorosis, ukuran daun mengecil, bentuknya menyempit dan ujung daun meruncing.
Pelepah daun mengumpul keatas dan tanaman mengkerdil.

Serangan penyakit Tungro pada tanaman padi disebabkan oleh virus yaitu Mild Mosaic Virus.
Penyebaran serangan penyakit ini sangat cepat karena dibantu oleh vektor (serangga penular) yaitu wereng hijau (Nephotettix virescens dan N. nigropictus).
Gejala serangan awal di lahan biasanya khas dan menyebar secara acak.
Daun  padi yang terserang virus tungro mula-mula berwarna kuning oranye dimulai dari ujung-ujung, kemudian lama-kelamaan berkembang ke bagian bawah dan tampak bintik-bintik karat berwarna hitam.
Bila keadaan ini dibiarkan jumlah anakan padi akan mengalami pengurangan, tanaman menjadi kerdil, malai yang terbentuk lebih pendek dari malai normal, selain itu banyak malai yang tidak berisi (hampa) sehingga tidak bisa menghasilkan bulir padi.

Virus lain yang dapat, menyerang tanaman pisang yaitu Banana Streak Virus (BSV).
Virus ini  juga tidak kalah penting dan berbahaya pada tanaman pisang.
Gejala yang terlihat pada tanaman terinfessi seperti:
Daun tanaman yang menunjukan gejala bercak garis berwarna kuning atau terjadinya klorosis sejajar ke arah tulang daun semu.
Gejala ini mudah terlihat pada daun kedua termuda.
Gejala lain yang timbul dapat berupa garis nekrosis, mosaik, atau malformasi.
Virus Streak ini ternyata juga dapat ditularkan melalui vector serangga yaitu kutu putih.

Dari penelitian yang telah dilakukan pada laboratorium virologi tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman, Faperta,  IPB, diketahui bahwa kutu putih yang digunakan pada penelitian yaitu Planococcus Citri Risso, setelah diinokulasi semua tanaman memperlihatkan gejala penyakit yang khas berupa bercak garis.

No comments:

Post a Comment