Monday, 18 July 2016

PENYAKIT CASCADO PADA SAPI




 Penyakit Cascado adalah suatu penyakit kulit pada ternak dengan bentukan seperti keropeng yang disebabkan oleh infeksi cacing stephanofilaria sp.
Sering dijumpai pada daerah sekitar mata pada ternak sapi, dengan tingkat keparahan penyakit yang bervariasi.
Penyakit ini sering disalah artikan dengan luka karena trauma mekanis seperti terkena tali, tembok, kayu dan lain sebagainya.
Padahal sebenarnya penyakit cascado pada sapi disebabkan oleh infestasi parasit cacing.

Ternak sapi dapat tertular cascado dengan perantara lalat tanduk haematobia irritans.
Dalam lalat, cacing ini berkembang menjadi larva infektif.
Waktu larva cacing berkembang dalam lalat antara 16–21 hari.
Penularan terjadi bila lalat menggigit sapi, dan menyebarkan stadium infektif dari cacing stephanofilaria ini.

Penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing nematoda ini, bila dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dermatitis kronis, dengan keadaan kulit yang menebal dan permukaannya keras.
Pada beberapa kasus dijumpai jendolan darah dan serum yang mengering hingga membentuk seperti sisik pada kulit dan mengeras.

Cacing nematoda penyebab cascado ini adalah cacing yang motil dan selalu berpindah membentuk radang pada daerah kulit.
Tempat cacing ini berada pada bagian lapisan sel kutis.
Folikel rambut pada kulit dan juga jaringan epitel menjadi rusak akibat cacing ini.
Akibatnya sel-sel radang muncul pada epitel kulit.

Di dalam vektor perantaranya yaitu lalat haematobia irritans, berkembang larva stadium ketiga yang merupakan stadium infektif untuk cacing ini.
Lalat ini menghisap tubuh hospes akhir cacing dan menghisap darah serta cairan lainnya.
Pada tahap inilah larva cacing yang sedang berada pada stadium infektif tadi masuk ke dalam tubuh sapi.

Untuk mendiagnosa penyakit cascado pada sapi dapat dilihat dari gejala klinisnya yang berupa dermatitis pada kulit dengan ulser yang terlihat jelas.
Sebagian besar kasus cascado berada pada daerah sekitar mata sapi.
Penyakit ini disertai gatal-gatal sehingga hewan nampak seperti berusaha menggosokkan anggota badannya yang diserang penyakit tersebut.
Untuk meneguhkan diagnosa dapat dilakukan dengan mengambil sample berupa kerokan kuit pada daerah yang diduga terinfeksi.
Kerokan tersebut dimasukkan dalam formalin 10% untuk selanjutnya dilihat secara histopatologi pada pemeriksaan laboratorium.
Differential diagnosa dengan berbagai penyakit kulit yang mirip juga perlu dipertimbangkan saat melakukan diagnosa dan juga pengobatan.
Penyakit yang mirip, seperti scabies, luka karena trauma mekanis dan juga penyakit kulit lainnya perlu untuk dibedakan.

Untuk pengobatan penyakit cascado pada sapi dapat menggunakan Bioboost.
Bioboost bisa diaplikasikan sebagai desinfektan dan semprotkan pada lukanya sebagai pencegahan infeksi dan percepatan kesembuhan lukanya tanpa dicampur air.

Sebagai pencegahan terhadap penyakit cascado dan juga penyakit ternak lainnya, sanitasi dan biosecurity kandang perlu dijaga.

Ternak aman dari serangan penyakit, manusia yang memelihara juga aman dan tetap sehat.

Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment