Penyakit Cascado adalah suatu penyakit kulit pada
ternak dengan bentukan seperti keropeng yang disebabkan oleh infeksi cacing
stephanofilaria sp.
Sering dijumpai pada daerah sekitar mata pada ternak sapi,
dengan tingkat keparahan penyakit yang bervariasi.
Penyakit ini sering disalah artikan dengan luka karena
trauma mekanis seperti terkena tali, tembok, kayu dan lain sebagainya.
Padahal sebenarnya penyakit cascado pada sapi
disebabkan oleh infestasi parasit cacing.
Ternak sapi dapat tertular cascado dengan perantara lalat
tanduk haematobia irritans.
Dalam lalat, cacing ini berkembang menjadi larva infektif.
Waktu larva cacing berkembang dalam lalat antara 16–21 hari.
Penularan terjadi bila lalat menggigit sapi, dan menyebarkan
stadium infektif dari cacing stephanofilaria ini.
Penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing nematoda ini,
bila dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dermatitis kronis,
dengan keadaan kulit yang menebal dan permukaannya keras.
Pada beberapa kasus dijumpai jendolan darah dan serum yang
mengering hingga membentuk seperti sisik pada kulit dan mengeras.
Cacing nematoda penyebab cascado ini adalah cacing yang
motil dan selalu berpindah membentuk radang pada daerah kulit.
Tempat cacing ini berada pada bagian lapisan sel kutis.
Folikel rambut pada kulit dan juga jaringan epitel menjadi
rusak akibat cacing ini.
Akibatnya sel-sel radang muncul pada epitel kulit.
Di dalam vektor perantaranya yaitu lalat haematobia
irritans, berkembang larva stadium ketiga yang merupakan stadium infektif untuk
cacing ini.
Lalat ini menghisap tubuh hospes akhir cacing dan menghisap
darah serta cairan lainnya.
Pada tahap inilah larva cacing yang sedang berada pada
stadium infektif tadi masuk ke dalam tubuh sapi.
Untuk mendiagnosa penyakit cascado pada sapi dapat dilihat
dari gejala klinisnya yang berupa dermatitis pada kulit dengan ulser yang
terlihat jelas.
Sebagian besar kasus cascado berada pada daerah sekitar mata
sapi.
Penyakit ini disertai gatal-gatal sehingga hewan nampak
seperti berusaha menggosokkan anggota badannya yang diserang penyakit tersebut.
Untuk meneguhkan diagnosa dapat dilakukan dengan mengambil
sample berupa kerokan kuit pada daerah yang diduga terinfeksi.
Kerokan tersebut dimasukkan dalam formalin 10% untuk
selanjutnya dilihat secara histopatologi pada pemeriksaan laboratorium.
Differential diagnosa dengan berbagai penyakit kulit yang
mirip juga perlu dipertimbangkan saat melakukan diagnosa dan juga pengobatan.
Penyakit yang mirip, seperti scabies, luka karena trauma
mekanis dan juga penyakit kulit lainnya perlu untuk dibedakan.
Untuk pengobatan penyakit cascado pada sapi dapat
menggunakan Bioboost.
Bioboost bisa diaplikasikan sebagai desinfektan dan
semprotkan pada lukanya sebagai pencegahan infeksi dan percepatan kesembuhan
lukanya tanpa dicampur air.
Sebagai pencegahan terhadap penyakit cascado dan juga
penyakit ternak lainnya, sanitasi dan biosecurity kandang perlu dijaga.
Ternak aman dari serangan penyakit, manusia yang memelihara
juga aman dan tetap sehat.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment