Monday, 18 July 2016

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE HAZTON


Cara Menanam Padi menggunakan metode Hazton mulai dikenalkan sejak tahun 2012.
Penemunya adalah “Haz” dari Ir. H. Hazairin, Ms dan “Ton” dari Anton Kamarudin Sp. M.Si.
Metode ini digalakkan oleh pemerintah Kalimantan Barat karena mempunyai keunggulan dapat menghasilkan padi yang sangat banyak.
Kita juga harus membaca kekurangannya juga.
Tidak ada metode yang sempurna, tetapi harus memahami filosofi lokal untuk mencapai kesempurnaan.
Yaitu utamakan menjadi petani yang ramah dengan lingkungan.

Metode tanam padi hazton adalah metode tanam padi menggunakan benih tua berumur 25-35 hari dengan penanaman 20-30 padi perlubang.
Sehingga tiap tanaman yang diharapkan adalah indukan, karena metode hazton tidak mengembangkan anakan.
JIka anda bertanya kenapa harus tanam tua, karena dengan umur 20-30 hari perkembangan anakan padi sudah sedikit berkurang.
Dengan metode hazton juga umur panen lebih cepat dari pada menggunakan metode tanam konvensional dan SRI.


Menanam Padi metode Hazton dengan 3 titik penanaman

Metode Hazton juga menekankan pemakaian pupuk yang banyak karena banyaknya kebutuhan pupuk sebanding dengan banyaknya indukan yang ditanam.
Semakin banyak indukan yang ditanam, perawatan dan pupuk yang dipakai juga semakin banyak.
Di samping itu jika menggunakan hazton, untuk indukan harus memakai semprot imunitas untuk menghindari hama padi.


Keunggulan Metode Tanam Hazton:

Produksi panen tinggi.
Mudah dalam penanamannya.
Relatif tahan terhadap hama keong mas dan orong-orong karena umur penanaman sudah tua.
Sehingga batang untuk padi sudah kuat.
Sedikit atau bahkan tidak ada penyulaman dan penyiangan.
Umur panen lebih cepat.
Mutu gabah tinggi, sebanding dengan pemberian pupuk yang cukup untuk menutrisi padi.
Prosentase beras pecah tergolong rendah.


Kelemahan Metode Tanam Hazton :

Memerlukan tambahan benih dari biasanya, keperluan benih untuk metode hazton berkisar antara 100-125 kg/Ha.
Sangat jauh perbedaan jika dibandingkan dengan metode SRI yang memakai 4-5 kg per hektare dan jika memakai cara tanam konvensional maka membutuhkan 30/40 kg/Ha.
Karena tanaman rimbun, maka perlu dikawal dengan agencia hayati (imunisasi padi, penggunaan decomposer/sterilisasi lahan, dan bio fungisida).
Perlu pupuk (organik/ anorganik) tambahan dari dosis normal.
Keberhasilan metode hazton untuk mencukupi kebutuhan padi dan makanan di daerah Kalimantan barat perlu mendapatkan apresiasi.
Mengingat lahan pertanian di daerah Kalimantan yang memiliki struktur tanah gambut dan banyaknya daerah pertambangan.


Tapi perlu di ingat semua metode tanam adalah baik sesuai dengan kondisi dan kemampuan petani dalam berkarya.
Tingkatkan hasil pertanian dan kemakmuran petani dengan intensifikasi petanian adalah hal yang perlu dilakukan petani.

No comments:

Post a Comment