Tuesday 19 July 2016

PENGENDALIAN HAMA DAN TANAMAN SAWIT


A. Penyakit

1. Penyakit Akar (Blast Disease)

Gejala serangan
– Tanaman tumbuh abnormal dan lemah 
– Daun tanaman berubah menjadi berwarna kuning

Penyebab
Jamur (Rhizoctonia lamellifera dan Phytium sp.)

Cara pengendalian
– Melakukan kegiatan persemaian dengan baik
– Mengatur pengairan agar tidak terjadi kekeringan di pertanaman



2. Penyakit Busuk Pangkal Batang (Basal stem root/Ganoderma)

Gejala serangan
– Daun berwarna hijau pucat 
– Jamur yang terbentuk sedikit
– Daun tua menjadi layu dan patah 
– Dari tempat yang terinfeksi keluar getah

Penyebab
Jamur Ganoderma applanatum
Ganoderma lucidum
Ganoderma pseudofferum

Cara pengendalian dan pencegahan
– Membongkar tanaman yang terserang dan selanjutnya dibakar
– Melakukan pembumbunan tanaman



3. Penyakit Busuk Batang Atas (Upper stem root)

Gejala serangan
– Warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya mati
– Batang yang berada sekitar 2 m di atas tanah membusuk
– Bagian yang busuk berwarna cokelat keabuan

Penyebab
Jamur Fomex noxius

Cara pengendalian
– Melakukan pembongkaran tanaman yang terserang dan membuang bagian tanaman yang terserang
– Bekas luka selanjutnya ditutupi dengan obat penutup luka




4. Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang  (Dry basal root)

Gejala serangan
Tandan buah membusuk dan pelepah daun bagian bawah patah.

Penyebab
Jamur Ceratocytis paradoxa.

Cara pengendalian
Membongkar tanaman yang terserang hebat dan selanjutnya dibakar. 



5. Penyakit Busuk Kuncup (Spear root)

Gejala serangan
Jaringan pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelatan.

Penyebab
Belum diketahui dengan pasti.

Cara pengendalian
Memotong bagian kuncup yang terserang



6.Penyakit Busuk Titk Tumbuh (Bud root)

Gejala serangan
– Kuncup tanaman membusuk sehingga mudah dicabut
– Aroma kuncup yang terserang berbau busuk

Penyebab
Bakteri Erwinia.

Cara pengendalian
Belum ada cara efektif untuk memberantas penyakit ini.



7. Penyakit Garis Kuning (Patch yellow)

Gejala serangan
Terdapat bercak daun berbentuk lonjong berwarna kuning dan di bagian tengahnya berwarna cokelat.

Penyebab
Jamur Fusarium oxysporum

Cara pengendalian
Melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. 
Hal ini bertujuan agar serangan penyakit di persemaian dan pada tanaman muda dapat berkurang.



8. Penyakit Antraknosa (Anthracnose)

Gejala serangan
– Terdapat bercak-bercak cokelat tua di ujung dan tepi daun– Bercak-bercak dikelilingi warna kuning
– Bercak ini merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang.

Penyebab
Jamur Melanconium sp.
Glomerella cingulata.
Botryodiplodia palmarum.

Cara pengendalian
– Melakukan pengaturan jarak tanam, penyiraman secara teratur dan pemupukan berimbang
– Tanah yang menggumpal di akar harus disertakan pada waktu pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan utama.

Pengaplikasian Kaptan 0,2% atau Cuman 0,1%




9. Penyakit Tajuk (Crown disease)

Gejala serangan
Helai daun bagian tengah pelepah berukuran kecil-kecil dan sobek.

Penyebab
Sifat genetik yang diturunkan dari tanaman induk.

Cara pengendalian
Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini.




10. Penyakit Busuk Tandan (Bunch root)

Gejala serangan
Terdapat miselium berwarna putih di antara buah masak atau pangkal pelepah daun.

Penyebab
Jamur Marasmius palmivorus.

Cara pengendalian
Melakukan kastrasi, penyerbukan buatan dan menjaga sanitasi kebun, terutama pada musim hujan.




B. HAMA

1. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus)

Gejala serangan
– Daun terserang menggulung dan tumbuh tegak
– Warna daun berubah menjadi kuning dan selanjutnya mengering.

Cara pengendalian
– Pohon yang terserang dibongkar dan selanjutnya dibakar
– Tanaman dimatikan.



2. Tungau (Oligonychus sp.)

Gejala serangan
Daun yang terserang berubah warnanya menjadi berwarna perunggu mengkilat (bronz).

Cara pengendalian
Pengaplikasian akasirida yang mengandung bahan aktif

Gejala serangan
Serangan menyebabkan lubang pada daun muda sehingga daun banyak yang patah.

Cara pengendalian
– Serangan ringan dapat diatasi dengan memotong bagian yang terserang
– Pada serangan berat dilakukan penyemprotan akarisida konsentrasi tinggi



4. Ulat api (Setora nitens, Darna trima dan Ploneta diducta)

Gejala serangan
Daun yang terserang berlubang-lubang.
Selanjutnya  daun hanya tersisa tulang daunnya saja.

Cara pengendalian
Pengaplikasian insektisida.



5. Ulat kantong (Metisa plana, Mahasena corbetti dan Crematosphisa pendula)

Gejala serangan
– Daun yang terserang menjadi rusak, berlubang dan tidak utuh lagi
– Selanjutnya daun menjadi kering dan berwarna abu-abu.

Cara pengendalian
Pengaplikasian dengan insektisida.



6.  Belalang Valanga nigricornis dan Gastrimargus marmoratus

Gejala serangan
Terdapat bekas gigitan pada bagian tepi daun yang terserang.

Cara pengendalian
Pengendalian dapat dilakukan dengan mendatangkan burung pemangsanya.



7. Kumbang Oryctes rhinoceros

Gejala serangan
Daun muda yang belum membuka dan pada pangkal daun berlubang-lubang.

Cara pengendalian
Menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes. 
Melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.



8. Ngengat Tirathaba mundella (penggerek tandan buah)

Gejala serangan
Terdapat lubang-lubang pada buah muda dan buah tua.

Cara pengendalian
Pengaplikasian insektisida



9. Tikus (Rattus tiomanicus dan Rattus sp.)

 Gejala serangan
– Pertumbuhan bibit dan tanaman muda tidak normal
– Buah yang terserang menunjukkan bekas gigitan.

Cara pengendalian
Melakukan pengemposan pada sarangnya atau mendatangkan predator tikus, seperti kucing, ular dan burung hantu.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment