Wednesday, 20 July 2016

METODE DEMONSTRASI



Demonstrasi adalah salah satu metode penyuluhan yang paling popular di kalangan petani, terutama karena petani lebih menginginkan bukti daripada hanya janji.
Belakangan ini demonstrasi ternyata juga paling digemari oleh para pejabat birokrasi, terutama untuk menghindari tuntutan masyarakat atas janji-janji tanpa bukti, sekaligus untuk menunjukkan bukti kebenaran ucapan pejabat kepada kalangan bawah bahwa mereka tidak pernah melakukan kebohongan publik.

Demonstrasi dapat dilakukan dalam ruangan secara simulasi untuk menunjukkan produk baru atau cara kerja teknologi baru yang lebih menguntungkan petani, di samping kebanyakan dilakukan di lapangan pada areal terbuka tertentu agar dapat diikuti oleh lebih banyak khalayak.
Dari metode ini diharapkan materi penyuluhan dapat diadopsi petani dengan cepat.

Berdasarkan jenis materi yang didemkan, dikenal tiga macam demonstrasi yaitu :

Demonstrasi Cara
Tujuan Demonstrasi Cara adalah menunjukkan kepada petani sasaran cara atau metode yang benar dalam mengaplikasikan suatu produk sarana produksi (saprodi) misalnya benih, pupuk dan obat serta peralatan dan mesin (alsintan).

Di samping pedemonstrasian cara, petani diberi kesempatan untuk mencoba mempraktekkan sendiri cara tersebut sampai bisa, dan membuktikan sendiri hasil penerapan cara atau metode atau teknologi tersebut.
Pada Demca penekanan diberikan pada cara aplikasi, misalnya cara penggunaan aplikator pada pemakaian pupuk Urea tablet pada waktu yang lalu, cara pemakaian Atabela (alat tebar benih langsung), cara aplikasi pupuk organik urea dan sejenisnya.

Demonstrasi Hasil
Sama seperti pada Demca, Demonstrasi hasil bertujuan untuk mengekspose hasil-hasil yang didapat dari penerapan suatu cara, metode, teknologi budidaya maupun produk sarana produksi.
Petani diminta untuk mengukur sendiri pertumbuhan tanaman, perbanyakan tanaman, produksi dan produktifitas termasuk kualitas hasil.

Demonstrasi Trial
Sebagaimana halnya Demca, namun cara atau materi yang didemonstrasikan merupakan uji coba di tingkat petani antara lain untuk mengetahui secara faktual varietas unggul, jenis pupuk, metode pemupukan, pemberantasan hama dan perlakuan pengendalian penyakit tanaman.

Pada awal dan akhir trial seyogyanya dilaksanakan Hari Petani untuk memusyawarahkan cara uji coba dan menarik simpulan hasil percobaan (bukan penelitian).


Pada sisi lain Demonstrasi berdasarkan luasan areal dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu:

1. Demonstrasi Plot (Demplot)
Demplot adalah demonstrasi yang dilakukan secara perorangan/individu petani pada areal hamparan 0,1 – 1 Ha milik petani atas komoditas tanaman tertentu.

2. Demostrasi Farm (Demfarm)
Demfarm adalah demonstrasi yang dilaksanakan oleh beberap orang petani dalam satu kelompoktani pada luasan hamparan 1–5 Ha atas komoditas tanaman tertentu pada waktu yang bersamaan.

3. Demonstrasi Area (Demarea)
Demarea adalah demonstrasi yang dilaksanakan atas kerjasama antar kelompoktani pada suatu hamparan wilayah 5–25 Ha atas komoditas yang sama pada waktu yang bersamaan.

4. Demonstrasi Unit (Dem Unit)
Demonstrasi yang dilaksanakan oleh beberapa kelompok tani atau gabungan kelompok tani (gapoktan) pada suatu hamparan yang luasnya 500–1000 Ha.


Keunggulan Demonstrasi :
- Mempercepat proses adopsi di kalangan masyarakat
- Memperoleh keterangan dan data yang nyata
- Memperkenalkan perubahan cara kerja dengan biaya rendah
- Dapat untuk tujuan-tujuan publisitas
- Memberi pengalaman kepada petugas/penyuluh
- Lapangan mengenai kebenaran cara-cara yang dianjurkan sehingga memperbesar keyakinan akan tugasnya.

Kelemahan Demonstrasi :
- Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan yang teliti dan relatif memerlukan biaya-biaya besar.
- Memerlukan ketelitian dalam memilih demonstrator di samping bimbingan yang terus-menerus.
- Kadang-kadang gagal karena faktor-faktor alam.



Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian

Beberapa alasan penting Agribisnis adalah meningkatkan kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan produktivitas pertanian, dan aktivitas perekonomian dan serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan.

Oleh karena itu pembangunan pertanian yang dilaksanakan perlu difokuskan untuk mengurangi kemiskinan penduduk di pedesaan antara lain dengan meningkatkan produktivitasnya agar pendapatan petani meningkat.
Produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian masih rendah sehingga diperlukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan kualitas sumber daya tersebut meliputi :
- Peningkatan penguasaan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian.
- Penguasaan kualitas keterampilan disertai pembinaan semangat kerja, disiplin dan tanggung jawab.

Rendahnya produktivitas disebabkan antara lain karena tingkat pendidikannya rendah, sehingga untuk meningkatkan kualitasnya diperlukan pendidikan yang cocok bagi para petani bukan melalui jalur pendidikan formal di sekolah, tetapi melalui jalur pendidikan non formal yang bersifat kemitraan, pemecahan masalah dikelompok, keputusan bersama dengan anggota kelompok, belajar lewat pengalaman, melakukan, mengalami, dan menemukan sendiri, teori dan praktek di lapangan.

Berbagai metode penyuluhan pertanian yang telah dikembangkan oleh Institusi penyuluhan pertanian di Indonesia sejak ”tempo doeloe” sampai sekarang merupakan khazanah pengetahuan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Untuk itu perlu dibahas berbagai metode penyuluhan pertanian yang pernah diterapkan di Indonesia hingga kini sebagai bahan acuan bagi para penyuluh pertanian, pengelola penyuluhan pertanian dan para peneliti serta pihak terkait yang menaruh minat pada perkembangan dan pengembangan penyuluhan pertanian.
Metode penyuluhan pertanian yang banyak digunakan dalam penyuluhan pertanian di masa lalu, lebih banyak memperankan penyuluhnya dibanding dengan para petani beserta keluarganya.
Maka sejalan dengan Era Otonomi Daerah, maka metode penyuluhan pertanian yang digunakan hendaknya lebih banyak memperankan petani beserta keluarganya sedang para penyuluh pertanian secara berangsur menjadi fasilitator atau hanya sebagai narasumber.

Metode demonstrasi dan Sekolah Lapangan sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif, karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah “Seeing is Believing” yang dapat diartikan sebagai “dengan melihat, kita menjadi percaya” atau percaya karena melihat.
Artinya didalam kegiatan penyuluhan, kepada sasaran penyuluhan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata, yang dapat dengan mata kepala mereka sendiri , agar mereka mempercayai segala sesuatu yang disuluhkan.
Bila mereka sudah percaya mereka lebih cepat terdorong untuk mencoba dan menerapkannya.

Oleh sebab itu, metode demonstrasi dan sekolah lapangan hampir selalu diterapkan oleh setiap penyuluh, meskipun sebenarnya metode ini lebih tepat diterapkan setidak–tidaknya pada tahapan “minat” dan “menilai”, karena memerlukan biaya yang relative mahal.
Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).


Penggolongan Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan pertanian dapat digolongkan menjadi :
- Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode Penyuluhan Pertanian Langsung
b. Metode Penyuluhan Pertanian Tidak Langsung

- Berdasarkan Jumlah Sasaran yang Dicapai
c. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan perorangan
d. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan kelompok
e. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan massal

- Berdasarkan Indra Penerima dari Sasaran
f. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh indra penglihatan
g. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh indra pendengaran
h. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh beberapa indra

Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajar seseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya.
Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co.
Yang di dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut :
- 1% melalui indera pengecap,
- 1,5% melalui indera peraba,
- 3% melalui indera pencium,
- 11% melalui indera pendengar,
- 83% melalui indera penglihat.


Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu proses untuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut :

- Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
- Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
- Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
- Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas.
- Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.


Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian adalah :

Sasaran
- Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan (PSK)

Sasaran
- Sosial Budaya
- Jumlah Sasaran

Sumber Daya Penyuluh
- Kemampuan Penyuluh
- Materi Penyuluhan
- Sarana dan Biaya Penyuluhan

Keadaan Daerah
- Musim
- Keadaan Usaha Tani
- Keadaan Lapangan

Kebijakan Pemerintah

No comments:

Post a Comment