Demonstrasi adalah salah satu metode penyuluhan yang paling
popular di kalangan petani, terutama karena petani lebih menginginkan bukti
daripada hanya janji.
Belakangan ini demonstrasi ternyata juga paling digemari
oleh para pejabat birokrasi, terutama untuk menghindari tuntutan masyarakat
atas janji-janji tanpa bukti, sekaligus untuk menunjukkan bukti kebenaran
ucapan pejabat kepada kalangan bawah bahwa mereka tidak pernah melakukan
kebohongan publik.
Demonstrasi dapat dilakukan dalam ruangan secara simulasi
untuk menunjukkan produk baru atau cara kerja teknologi baru yang lebih
menguntungkan petani, di samping kebanyakan dilakukan di lapangan pada areal
terbuka tertentu agar dapat diikuti oleh lebih banyak khalayak.
Dari metode ini diharapkan materi penyuluhan dapat diadopsi
petani dengan cepat.
Berdasarkan jenis materi yang didemkan, dikenal tiga macam
demonstrasi yaitu :
Demonstrasi Cara
Tujuan Demonstrasi Cara adalah menunjukkan kepada petani
sasaran cara atau metode yang benar dalam mengaplikasikan suatu produk sarana
produksi (saprodi) misalnya benih, pupuk dan obat serta peralatan dan mesin
(alsintan).
Di samping pedemonstrasian cara, petani diberi kesempatan
untuk mencoba mempraktekkan sendiri cara tersebut sampai bisa, dan membuktikan
sendiri hasil penerapan cara atau metode atau teknologi tersebut.
Pada Demca penekanan diberikan pada cara aplikasi, misalnya
cara penggunaan aplikator pada pemakaian pupuk Urea tablet pada waktu yang
lalu, cara pemakaian Atabela (alat tebar benih langsung), cara aplikasi pupuk
organik urea dan sejenisnya.
Demonstrasi Hasil
Sama seperti pada Demca, Demonstrasi hasil bertujuan untuk
mengekspose hasil-hasil yang didapat dari penerapan suatu cara, metode,
teknologi budidaya maupun produk sarana produksi.
Petani diminta untuk mengukur sendiri pertumbuhan tanaman,
perbanyakan tanaman, produksi dan produktifitas termasuk kualitas hasil.
Demonstrasi Trial
Sebagaimana halnya Demca, namun cara atau materi yang
didemonstrasikan merupakan uji coba di tingkat petani antara lain untuk
mengetahui secara faktual varietas unggul, jenis pupuk, metode pemupukan,
pemberantasan hama dan perlakuan pengendalian penyakit tanaman.
Pada awal dan akhir trial seyogyanya dilaksanakan Hari
Petani untuk memusyawarahkan cara uji coba dan menarik simpulan hasil percobaan
(bukan penelitian).
Pada sisi lain Demonstrasi berdasarkan luasan areal dapat
digolongkan menjadi empat jenis yaitu:
1. Demonstrasi Plot (Demplot)
Demplot adalah demonstrasi yang dilakukan secara perorangan/individu
petani pada areal hamparan 0,1 – 1 Ha milik petani atas komoditas tanaman
tertentu.
2. Demostrasi Farm (Demfarm)
Demfarm adalah demonstrasi yang dilaksanakan oleh beberap
orang petani dalam satu kelompoktani pada luasan hamparan 1–5 Ha atas komoditas
tanaman tertentu pada waktu yang bersamaan.
3. Demonstrasi Area (Demarea)
Demarea adalah demonstrasi yang dilaksanakan atas kerjasama
antar kelompoktani pada suatu hamparan wilayah 5–25 Ha atas komoditas yang sama
pada waktu yang bersamaan.
4. Demonstrasi Unit (Dem Unit)
Demonstrasi yang dilaksanakan oleh beberapa kelompok tani
atau gabungan kelompok tani (gapoktan) pada suatu hamparan yang luasnya
500–1000 Ha.
Keunggulan Demonstrasi :
- Mempercepat proses adopsi di kalangan masyarakat
- Memperoleh keterangan dan data yang nyata
- Memperkenalkan perubahan cara kerja dengan biaya rendah
- Dapat untuk tujuan-tujuan publisitas
- Memberi pengalaman kepada petugas/penyuluh
- Lapangan mengenai kebenaran cara-cara yang dianjurkan
sehingga memperbesar keyakinan akan tugasnya.
Kelemahan Demonstrasi :
- Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan yang
teliti dan relatif memerlukan biaya-biaya besar.
- Memerlukan ketelitian dalam memilih demonstrator di
samping bimbingan yang terus-menerus.
- Kadang-kadang gagal karena faktor-faktor alam.
Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Beberapa alasan penting Agribisnis adalah meningkatkan
kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha, meningkatkan pendapatan petani,
meningkatkan produktivitas pertanian, dan aktivitas perekonomian dan serta
mengurangi kantong-kantong kemiskinan.
Oleh karena itu pembangunan pertanian yang dilaksanakan
perlu difokuskan untuk mengurangi kemiskinan penduduk di pedesaan antara lain
dengan meningkatkan produktivitasnya agar pendapatan petani meningkat.
Produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian masih rendah
sehingga diperlukan upaya-upaya khusus untuk meningkatkan kualitas sumber daya
tersebut meliputi :
- Peningkatan penguasaan kualitas ilmu pengetahuan dan
teknologi pertanian.
- Penguasaan kualitas keterampilan disertai pembinaan
semangat kerja, disiplin dan tanggung jawab.
Rendahnya produktivitas disebabkan antara lain karena
tingkat pendidikannya rendah, sehingga untuk meningkatkan kualitasnya
diperlukan pendidikan yang cocok bagi para petani bukan melalui jalur
pendidikan formal di sekolah, tetapi melalui jalur pendidikan non formal yang
bersifat kemitraan, pemecahan masalah dikelompok, keputusan bersama dengan
anggota kelompok, belajar lewat pengalaman, melakukan, mengalami, dan menemukan
sendiri, teori dan praktek di lapangan.
Berbagai metode penyuluhan pertanian yang telah dikembangkan
oleh Institusi penyuluhan pertanian di Indonesia sejak ”tempo doeloe” sampai
sekarang merupakan khazanah pengetahuan yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan.
Untuk itu perlu dibahas berbagai metode penyuluhan pertanian
yang pernah diterapkan di Indonesia hingga kini sebagai bahan acuan bagi para
penyuluh pertanian, pengelola penyuluhan pertanian dan para peneliti serta
pihak terkait yang menaruh minat pada perkembangan dan pengembangan penyuluhan
pertanian.
Metode penyuluhan pertanian yang banyak digunakan dalam
penyuluhan pertanian di masa lalu, lebih banyak memperankan penyuluhnya
dibanding dengan para petani beserta keluarganya.
Maka sejalan dengan Era Otonomi Daerah, maka metode
penyuluhan pertanian yang digunakan hendaknya lebih banyak memperankan petani
beserta keluarganya sedang para penyuluh pertanian secara berangsur menjadi
fasilitator atau hanya sebagai narasumber.
Metode demonstrasi dan Sekolah Lapangan sering kali
dipandang sebagai metode yang paling efektif, karena metode seperti ini sesuai
dengan kata pepatah “Seeing is Believing” yang dapat diartikan sebagai “dengan
melihat, kita menjadi percaya” atau percaya karena melihat.
Artinya didalam kegiatan penyuluhan, kepada sasaran
penyuluhan perlu ditunjukkan bukti-bukti yang nyata, yang dapat dengan mata
kepala mereka sendiri , agar mereka mempercayai segala sesuatu yang disuluhkan.
Bila mereka sudah percaya mereka lebih cepat terdorong untuk
mencoba dan menerapkannya.
Oleh sebab itu, metode demonstrasi dan sekolah lapangan
hampir selalu diterapkan oleh setiap penyuluh, meskipun sebenarnya metode ini
lebih tepat diterapkan setidak–tidaknya pada tahapan “minat” dan “menilai”,
karena memerlukan biaya yang relative mahal.
Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara
atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani
beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka
tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
Penggolongan Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan pertanian dapat digolongkan menjadi :
- Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode Penyuluhan Pertanian Langsung
b. Metode Penyuluhan Pertanian Tidak Langsung
- Berdasarkan Jumlah Sasaran yang Dicapai
c. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan perorangan
d. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan kelompok
e. Metode Penyuluhan Pertanian dengan pendekatan massal
- Berdasarkan Indra Penerima dari Sasaran
f. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh indra
penglihatan
g. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh indra
pendengaran
h. Metode Penyuluhan Pertanian yang diterima oleh beberapa
indra
Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses
belajar mengajar seseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di
dalamnya.
Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co.
Yang di dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut
:
- 1% melalui indera pengecap,
- 1,5% melalui indera peraba,
- 3% melalui indera pencium,
- 11% melalui indera pendengar,
- 83% melalui indera penglihat.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu
proses untuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui
serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut :
- Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya
inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
- Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai
oleh keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
- Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau
manfaat inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
- Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba
dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk
skala yang lebih luas.
- Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan
berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Dasar-Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Penyuluhan
Pertanian
Dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan metode penyuluhan
pertanian adalah :
Sasaran
- Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan (PSK)
Sasaran
- Sosial Budaya
- Jumlah Sasaran
Sumber Daya Penyuluh
- Kemampuan Penyuluh
- Materi Penyuluhan
- Sarana dan Biaya Penyuluhan
Keadaan Daerah
- Musim
- Keadaan Usaha Tani
- Keadaan Lapangan
Kebijakan Pemerintah
No comments:
Post a Comment