*Pestisida Alami dan Insektisida Alami*
Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk
mengatasi masalah hama dengan cepat.
Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama, dan hanya digunakan bila diperlukan.
Jangan menggunakan pestisida alami bila tidak terdapat hama
atau tidak ada tanaman yang rusak.
Bahkan, sebaiknya masih belum digunakan bila hanya terdapat
sedikit kerusakan tanaman.
Luangkan waktu untuk mengamati apakah predator hama memakan
hama-hama dan apakah hama-hama tersebut menyebar dengan cepat atau lambat, bila
masih ada predator hama, sebaiknya biarkan mereka yang bekerja.
Beberapa insektisida alami sangat kuat dan akan membunuh
segala serangga, yang merugikan dan yang bermanfaat.
Hati-hatilah karena sebagian besar serangga sebenarnya tidak
membahayakan tanaman Anda dan membunuh mereka justru bisa menciptakan masalah
di kemudian hari.
*SEMPROTAN SERANGGA (Semprotan Biologis)*
Ambil segenggam hama serangga yang makan tanaman, tumbuk dan
aduk dalam seember kecil air., biarkan selama 2 hari.
Saring cairan tersebut dan semprotkan ke tanaman yang rusak.
Hama yang sama seperti hama dalam semprotan itu akan
menghindari cairan tersebut.
Bekas-bekas tubuh serangga dapat dimasukkan di wadah dan
diletakkan mengitari tanaman-tanaman.
Aroma tersebut akan terus menolak hama.
Semprotan tersebut efektif untuk cacing, ulat bulu, keong,
siput dan berbagai hama kecil, namun kurang efektif untuk belalang.
*SEMPROTAN NIMBA*
Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami
yang aman dan efektif.
Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk
nyamuk.
Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu
efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan memutus daur
perkembangbiakan serangga tersebut.
Nimba merupakan salah satu tanaman terbaik untuk digunakan
karena aman bagi manusia dan tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga
yang menguntungkan, khususnya predator hama.
Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi
ulat yang berguna.
Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat,
penggerek daun, lalat, nyamuk, dan belalang adalah beberapa jenis serangga yang
dapat dikendalikan dengan nimba.
*Cara menggunakan Nimba :*
1. Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain.
Masukkan kantong kain ini dalam ember atau drum berisi air
selama semalam.
Gunakan 500 gr biji nimba untuk tiap 10 liter air.
Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman
yang terserang.
Biji nimba ini lebih efektif daripada daunnya.
2. Ambillah segenggam besar daun nimba segar, lumatkan, dan
masukkan ke dalam seember air.
Biarkan selama 2 hari, kemudian buanglah daunnya dan gunakan
sebagai semprotan.
3. Keringkan segenggam penuh daun nimba, tumbuk, dan
masukkan ke dalam air.
Biarkan selama 2 hari, saring dan gunakan sebagai semprotan.
4. Semprotan nimba ini juga dapat dibuat dengan merendam
biji nimba yang telah dihancurkan dalam alkohol, atau membuat minyak dari biji
nimba dengan menggunakan suatu alat pengepres minyak.
Metode ini lebih mahal namun dapat menghasilkan produk yang
lebih kuat.
*SEMPROTAN BAWANG PUTIH DAN CABE*
Campur 3 biji bawang putih yang sudah dikupas dengan
segenggam lombok dan rebuslah dalam sepanci air.
Tambahkan ¼ balok sabun, aduk rata kemudian biarkan selama
sehari.
Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan
tersebut untuk satu kali penyemprotan.
Bawang putih merupakan sebuah insektisida, fungisida dan
penolak hama.
Lombok juga merupakan sebuah insektisida dan penolak hama.
Sabun akan membantu semprotan untuk melekat pada tanaman dan
serangga.
Gunakan larutan ini untuk aphid, cacing, ulat bulu, dan
ngengat.
*SEMPROTAN DAUN PEPAYA*
Kumpulkan 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar),
lumatkan, dan campurkan ke dalam 1 liter air, lalu biarkan selama 1 jam.
Saring dan tambahkan 4 liter air lagi dan 1 sendok besar
sabun.
Semprotkan pada hama serangga.
Semprotan pepaya ini dapat digunakan untuk aphid, rayap,
hama kecil, dan ulat bulu.
Untuk rayap, tumbuk buah papaya muda dan kumpulkan
jus/sarinya.
Semprotkan langsung ke rayap-rayap dan kayu-kayu yang rusak.
*SEMPROTAN SARI/JUS JAHE*
Parut segenggam penuh jahe dan masukkan ke dalam seember
air.
Biarkan selama sehari, lalu semprotkan ke tanaman yang rusak
untuk mengontrol larva ulat dan ulat bulu.
*SEMPROTAN DAUN TALAS*
Daun-daun talas mengandung asam lisollic.
Bila serangga memakannya, ibarat manusia merasa makan
pecahan gelas.
*Cara Meraciknya :*
Tumbuk 10 lembar daun talas dan masukan dalam 3 liter air (½
ember), aduk dengan baik.
Percikkan ke tanaman dengan menggunakan sapu lidi.
Pastikan masing-masing tanaman terciprat larutan ini untuk
perlindungan yang baik terhadap serangga.
*SEMPROTAN DAUN TOMAT*
Daun tomat merupakan insektisida alami dan fungisida ringan,
dapat digunakan untuk aphid, semut, cacing, ulat bulu, telur serangga,
belalang, ngengat, nematoda, lalat putih, jamur dan bakteri pembusuk.
*Cara Membuatnya :*
Masaklah 1 kg daun tomat dalam 2 liter air selama 30 menit,
tambahkan lagi potongan 2 genggam daun, batang dan buahnya, dan 2 liter air.
Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama 6 jam (½
hari).
Saring dan tambahkan ¼ batang sabun.
Semprotkan larutan ini setiap 2 hari bila jumlah serangga,
khususnya ngengat, cukup banyak.
*WASPADALAH DAN WAJIB DIPERHATIKAN..!*
Daun tomat ketika dipakai sebagai insektisida bersifat racun
bagi manusia.
Ini disebabkan karena unsur kimia yang ada dalam daun tomat
menjadi jauh lebih pekat konsentrasinya.
Gunakan sarung tangan dan penutup hidung serta mulut
sekaligus saat menyemprotkannya.
*SEMPROTAN LEM*
Semprotan lem bisa dibuat dari sisa air rebusan singkong,
talas, atau kentang.
Serangga kecil akan menempel pada lem ini dan akhirnya
menyebabkan serangga tersebut mati lemas.
Semprotan ini berguna untuk aphid, ulat bulu dan lalat
putih, namun cobalah juga pada serangga kecil lainnya.
*Cara Membuatnya :*
Campurkan air sisa memasak singkong, talas, atau kentang
dengan air tambahan untuk membuat larutan.
Kekuatannya bervariasi tergantung jenis tanaman yang
digunakan, kira-kira saja.
Semprotkan pada tanaman.
Larutan yang baik akan menyisakan lapisan tipis pada tanaman
ketika larutan kering.
*SEMPROTAN SABUN*
Semprotan ini efektif untuk siput, keong, aphid, ulat bulu,
kumbang kecil, dan serangga-serangga pemakan daun lainnya.
*Caranya Membuatnya :*
Gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air.
Semprotkan hanya pada hama atau tanaman yang rusak.
Kiya juga dapat menggunakan bekas air cucian piring atau
pakaian kotor untuk membuat pestisida ini.
SEMPROTAN SARI/JUS BUAH PINANG
Getah buah pinang dikenal sebagai racun yang efektif untuk
bekicot dan jenis siput lainnya.
Kumpulkan getah buah pinang dalam sebuah ember, campur
dengan air dan semprot langsung pada siput.
Bahan semprotan ini bisa dari buah pinang atau kapur sirih,
atau kombinasi keduanya.
Semprotkan di bagian luar bedeng sayuran untuk menghalangi
siput masuk.
Namun, semprotan ini tidak disarankan untuk disemprot
langsung ke tanaman.
Lakukan secara teratur.
SEMPROTAN DAUN TEMBAKAU
Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif
terakhir.
Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah
kita ketika membuat dan menggunakan semprotan tembakau.
Daun tersebut sangat beracun dan dapat membunuh serangga
yang berguna juga.
Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar
hama serangga.
Cara Membuatnya :
Rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15
liter air selama 1 hari 1 malam.
Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan
dan aduklah dengan baik.
Saringlah dan gunakan sebagai semprotan.
Bisa juga dengan mengeringkan daun dan menumbuknya hingga
menjadi bubuk.
Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat
bulu, dan virus daun keriting.
Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang,
terong, lombok, atau bunga mawar.
Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan
pemindahan benih-benih.
Mereka sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi
efek-efek mereka dapat dikurangi.
Untuk kerusakan akar, coba gunakan penyemprotan biologis,
cabe, bawang putih, tomat, atau tembakau.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment