Tuesday, 19 July 2016

BUDIDAYA TANAMAN NILAM




Tanaman Nilam (Progestemon cablin bent) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang baik dan bagus.
Tanaman ini memiliki daya jual yang tinggi karena tanaman ini memiliki minyak yang sangat tinggi di jual.
Untuk membudidayakan tanaman ini ada tiga jenis tanaman yang dapat dibudidayakan :

Nilam variates Sidikalang
Nilam varietes Lhokseumawe
Nilam Tapaktuan.

Untuk membudidayakan ketiga varietes ini sangat lama tergantung perawatan dan cara pemeliharaan tanaman ini.
Namun, cara membudidayakan tanaman nilam ini untuk mendapatkan hasil maksimal dan mendapatkan produksi yang baik adalah dengan cara:


Syarat Tumbuh
- Tanaman ini dapat tumbuh baik pada ketinggian 200-600 m dpl
- Memiliki curah hujan 2.000-3.500 mm/tahun
- Menggunakan media tanah bahan mengandung organik
- Memiliki pH 6-7,0
- Air dalam dan berdrainase baik


Persiapan Lahan
Pengelolahan tanah dengan mencangkul atau membajak tanah sebelum 1-2 bulan penanaman dilakukan.
Bertujuan untuk mendapatkan kondisi tanah gembur dan remah, sekaligus membersihkan gulma.

Setelah tanah diolah lakukan pembuatan bedengan dengan tinggi 20-30 cm, lebar 1-1,5 meter dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Jarak antara bedengan satu dengan lainnya antara 40-50 cm.

Kemudian pemberian pupuk kandang dan pupuk buatan di campurkan didalam bedengan tersebut hingga rata, diamkan 1-2 minggu.
Satu minggu sebelum melakukan penanaman sebaiknya buat lubang tanam dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm, dengan jarak tanam 40 x 40  cm atau lebih.


Cara Penanaman
Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan.
Satu lubang tanam bisa disis 1-2 stek, pada tanaman ini mengunakan stek atau cangkokan.
Sebaiknya dalam penanaman hindari dengan tanaman dangkal yang akan memudahkan untuk jadi roboh.

Jarak tanam yang digunakan tanaman ini sesuai dengan kondisi dataran berupa daratan rendah yang subur 100 x 100 cm, sedangkan pada tanah lipatit 75 x 75 cm dan tanah berbukit 50 x 100 cm.


Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman dapat dilakukan 4 hal yaitu penyulaman, penyiraman, penyiangan dan pemupukan.

Penyiangan dilakukan 3 minggu setelah tanam dengan melakukan penanaman bibit yang sudah mati dan mengganti tanaman nilam baru.

Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari, tetapi perhatikan kondisi tanah jika sudah berlebihan air hujan maka mengurangi penyiraman.

Penyiangan adalah melakukan pembersihan gulma atau tanaman yang menganggu di sekitar tanaman nilam.
Penyiangan ini sebaiknya dilakukan sebelum pemupukan berlangsung.


Pemupukan tanaman nilam dilakukan dengan Bioboost, pupuk buatan maupun pupuk kompos.


Pengendalian Hama dan Penyakit Nilam

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman berupa tungau merah, belalang, criket pemakan daun, ulat pengulung daun, dan nemotoda pada nilam.
Dalam pengendalian hama ini sebenarnya dapat dilakukan dengan cara alami dan kimiawi.
Dengan cara alami menggunakan musuh hewan atau membuat perangkap dan menggunakan kimia.
Menggunakan pestisida dan herbisida dengan dosis yang harus disesuaikan.

Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman nilam adalah penyakit kusta, penyakit kuning daun dan penyakit layu bakteri.
Pengendalian penyakit ini jarang sekali menggunakan bahan alami atau buatan, tetapi membasminya dengan cara kimiawi yaitu menggunakan fungisida.


Panen dan Pasca Panen

Pemanen dilakukan pada umur 6 bulan dan panen berikutnya dilakukan pada umur 4 bulan sampai tanaman nilam berumur tiga tahun baru tanaman ini di remajakan.

Pemanenan tanaman nilam dapat dilakukan dengan pemangkasan atau pemotongan daun dengan menggunakan alat bantuan pisau, arit dan parang kilat.

No comments:

Post a Comment