Coklat merupakan salah satu jenis makanan dan minuman yang
sangat digemari di seluruh dunia.
Coklat yang bisa dinikmati di pasaran berasal dari pohon
kakao yang menghasilkan buah kakao.
Biji kakaolah yang nantinya akan diproses menjadi coklat
dengan citarasa lezat dengan efek endorfin yang merilekskan.
Berikut ini adalah cara budidaya kakao yang perlu
dilakukan :
PEMBIBITAN KAKAO
Untuk mendapatkan bibit pohon kakao, cara
generatif bisa dilakukan dengan penyemaian biji buah coklat kakao.
Selain itu, pembibitan bisa pula dilakukan secara
vegetatif dengan menggunakan teknik stek maupun okulasi.
Namun, sebelum bisa ditanam di lahan,
bibit tanaman coklat tersebut sebaiknya sudah berusia 4-5 bulan
dengan tinggi pohon 50-60 cm. Helaian daun pada bibit paling tidak
sudah berjumlah 20-40 helai dengan minimal daun tua berjumlah 4 helai.
Batang harus berdiameter 8 mm dan bibit tersebut harus dalam
keadaan sehat.
Jumlah bibit yang diperlukan dalam budidaya
coklat sangat tergantung pada luas lahan serta jarak tanam yang dipilih.
Jarak tanam perlu dipertimbangkan dengan baik dengan melihat
jenis tanah serta iklim di are penanaman.
Sebagai contoh, bibit sejumlah 1.650 batang diperlukan untuk
setiap hektar lahan jika jarak tanam yang dipilih adalah 2,4 x 2,4 meter.
Akan tetapi, jika jarak tanam yang dipilih adalah 5 x 5 m,
bibit yang diperlukan hanya 400 batang.
PENANAMAN POHON PELINDUNG
Dalam teknik budidaya tanaman kakao, selain
menanam pohon kakao itu sendiri, petani juga perlu menanam pohon pelindung yang
bersifat sementara dan bersifat tetap.
Pohon pelindung sementara perlu ditanam saat pohon kakao
belum mempunyai tajuk yang saling bertaut dan belum menghasilkan.
Sementara itu, pohon pelindung permanen perlu ditanam untuk
melindungi pohon yang sudah mulai menghasilkan buah.
PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO
Dalam upaya bercocok tanam kakao, pemliharaan
yang tepat perlu pula dilakukan.
Pemeliharaan yang harus dilakukan oleh petani kakao berupa
pemangkasan, penyiangan, dan pemupukan.
Proses pemangkasan boleh jadi merupakan proses pemeliharaan
yang paling rumit dalam teknik menanam kakao karena berkaitan dengan
empat komponen utama yakni bentuk, tunas air, sanitasi, dan struktural.
PEMANGKASAN BENTUK
Pemangkasan ini merupakan bagian penting dalam cara
menanam kakao karena tanaman dan tajuk kakao akan dibentuk dalam proses.
Tujuannya adalah untuk memacu pertumbuhan dan perkembanga
cabang-cabang sekunder yang akan memunculkan buah yang lebih banyak pula.
Pemangkasan ini dilakukan dalam dua tahap.
Tahap Pertama
Pemangkasan pucuk, dilakukan ketika pohon berusia 3-6 bulan
setelah tanam dengan cara memotong bagian ujung titik tumbuh dominan untuk
meningkatkan pertumbuhan cabang samping ke arah atas.
Cabang yang menggantung juga perlu dipotong sehingga cabang
kuat pada usia awal bisa terpacu pertumbuhannya.
Pemangkasan bentuk tajuk yang merupakan tahap kedua
pemangkasan bentuk dilakukan saat tanaman menginjak usia 6-9 bulan setelah
tanam.
Cabang utama dirangsang dengan memotong cabang lateral
dengan ukuran tinggi 40-60 cm di atas permukaan tanah.
Tajuk yang melingkar perlu dibuat dengan cara memotong
cabang yang menggantung atau merendah.
Penutupan tajuk dipicu dengan meningglkan cabang utama
sejumlah 4-5 dengan jarak yang sama dari titik keluarnya cabang kipas.
PEMANGKASAN TUNAS AIR
Fungsi pemangkasan ini pada pohon yang muda adalah untuk
membentuk struktur yang kuat serta menghindari pertumbuhan cabang yang
berlebihan sedangkan pada tanaman dewasa, pemangkasan ini berguna untuk
meningkatkan cadangan nutrisi sehingga perkembangan buah lebih terpacu dan
udara serta sinar matahari bisa lebih lancar sirkulasinya.
Teknik perawatan berupa pemangkasan ini dilakukan
setiap tiga bulan dengan cara memangkas setiap tunas dengan ketinggian kurang
dari 40-60 cm di atas permukaan tanah.
Tunas yang tumbuh kembali dalam struktur yang sudah dibentuk
perlu pula dipangkas.
Tunas vertikal yang muncul dari bagian bawah pohon yang
miring atau roboh dibiarkan tumbuh sebagai pengganti tanaman tua sementara
tunas vertikal yang tidak tumbuh tegak dipangkas habis.
PEMANGKASAN SANITASI DAN STRUKTURAL
Pemangkasan dengan tujuan sanitasi merupakan salah
satu tips penting dalam cara tanam kakao agar tanaman bisa
tumbuh dengan optimal karena pemangkasan ini akan mencegah serta mengurangi
resiko serangan hama.
Dengan sinar matahari dan aliran udara yang lebih banyak
masuk pada struktur tanaman, resiko serangan hama, gulma, dan penyakit bisa
dikurangi.
Dengan demikian, tanaman akan menjadi semakin sehat sehingga
perkembangan buah akan bisa lebih ditingkatkan.
Pemangkasan ini bisa dilakukan bersamaan dengan pemangkasan
struktural atau saat ada banyak cabang tidak sehat yang terlihat sekitar atau
sekitar 5-6 bulan sekali.
Pemangkasan struktural sendiri dilakukan agar 4-5 cabang
uatam bisa berkembang secara berkelanjutan sebagai kerangka primer.
Pemangkasan ini juga berguna untuk merangsang pergantian
cabang tanaman dewasa yang sudah tua atau tidak sehat.
Tajuk juga akan dipertahankan dalam bentuk yang baik dan
membulat dengan pemangkasan yang juga dilakukan sekitar 5-6 bulan sekali ini.
PENYIANGAN DAN PEMUPUKAN
Penyiangan penting dilakukan minimal satu bulan satu kali
agar penyerapan unsur hara dan air tidak terganggu selain untuk mencegah
perkembangan hama dan penyakit.
Sementara itu, pemupukan perlu dilakukan saat tanaman sudah
berusia dua bulan setelah tanam.
Tanaman yang belum berbuah dipupuk dengan jarak 15-50 cm
dari batang utama tanaman berusia 2-10 bulan dan 50-75 cm dari batang utama
tanaman berusia 14-20 bulan.
Tanaman yang sudah menghasilkan perlu dipupuk dengan jarak
50-75 cm dari batang utama dengan kedalaman 10 cm.
Aplikasi Bioboost disesuaikan dengan Aplikasi Tanaman
Tahunan
No comments:
Post a Comment