Monday 18 July 2016

TANAMAN PESTISIDA ORGANIK



 Tanaman yang dapat dimanfaatkan Untuk Pestisida Organik


MIMBA (Azadirachta indica)
Bahan Pestisida Organik ini mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin.
Berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah.
Efektif mencegah makan(antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik.

Mimba dapat membuat serangga mandul, karena dapat mengganggu produksihormone dan pertumbuhan serangga.
Mimba mempunyai spectrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak(200 spesies) antara lain :
Belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dll.
Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah.

Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun.
Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew).
Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada daun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah.


AKAR TUBA (Deris eliptica)
Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon.
Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2–4% resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air.
Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yangmenyebabkan serangga berhenti makan.
Kematian serangga terjadi beberapa jam sampaibeberapa hari setelah terkenal rotenone.
Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang.
Rotenon adalah racun kontak (tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut.
Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau).


TEMBAKAU
Tembakau sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin.
Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga.
Daun tembakau kering mengandung 2–8% nikotin.
Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat.
Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti :
Ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).


INSEKTISIDA ORGANIK ATAU PESTISIDA NABATI
Seperti halnya dengan manusia, tanaman juga akan mengalami sakit atau terserang hama maupun penyakit, bila kondisi fisiknya tidak baik. Dikarenakan adanya perubahan iklim/cuaca atau memang sejak awal menggunakan benih/bibit yang tidak baik jadi mudah terserang, bisa juga dari kondisi tanahnya, dan lain-lain.
Banyak kendala-kendala yang mempengaruhinya.
Untuk mengatasinya tentu saja dapat menggunakan obat-obatan yang pilihannya banyak di pasaran.
Tergantung dari tanamannya menderita apa dan kejelian serta kecerdasan kita untuk dapat memulihkan tanaman agar dapat sehat kembali.
Bila kita menghendaki hidup sehat dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkanya itu menggunakan “BAHAN-BAHAN ALAMI” untuk mengusir atau menghalau musuh-musuh alami yang menyerang tanaman , tanpa harus mematikannya, sehingga siklus EKOSISTEM masih tetap terjaga.

Adapun bahan-bahan INSEKTISIDA ALAMI itu adalah sebagai berikut:
- Tembakau,
- Kenikir,
- Pandan,
- Kemangi
- Cabe Rawit,
- Kunyit,
- Bawang Putih,
- Gadung,
- Sereh,
Dan masih banyak lagi yang dapat di pakai sebagai bahan-bahan pembuat insektisida alami.
Bila melihat bahan-bahan tersebut, semua ada di lingkungan kita, mudah di dapat dan murah, yang pasti juga aman karena tidak beracun.

Berikut “RESEP“ pembuatan Insektisida Alami untuk menghilangkan hama kutu dan ulat pada tanaman.

Bahan :
• Tembakau 100 gr
• Kenikir 100 gr
• Pandan 100 gr
• Kemangi 100 gr
• Cabe rawit 100 gr
• Kunyit 100 gr
• Bawang Putih 100gr
• Aquadestilata 1 lt
· Bioboost 1-2 tutup
• Gula pasir 2 sendok makan

Cara Pembuatan :
• Semua bahan di blender dan ditambah 1 L air suling
• Masukkan ke dalam botol yang steril
• Tambahkan gula pasir 2 sdm
• Tambahkan Bioboost 1-2 L
• Tutup dan biarkan 1 minggu supaya terjadi fermentasi
• Kemudian di saring
• Siap dipergunakan

Pengaplikasian/Dosis Pemakaian:
• 5 ml untuk 1 L air
• Disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya
• 1 minggu 1 kali
• Pencairan 1 L harus habis 1kali pemakaian.


Untuk tanaman padi, hama yang terkenal menyerang tanaman padi adalah
HAMA KRESEK,
HAMA PENGGEREK BATANG,
HAMA WERENG.

Untuk mengatasi ini mereka membuat bakteri CORYNE BACTERIUM dengan cara merebus AIR KENTANG sebanyak 20 liter ditambah GULA dan Bioboost.
Bakteri “Coryne bacterium” dapat melawan “Xanthomonas campestris pv oryzae“ (bakteri penyebab penyakit kresek).
Bakteri Coryne ini mempunyai sifat “Pathogen”, dapat menekan serangan dan mengurangi kerusakan lebih dari 80%.
Untuk menumpas hama penggerek batang yang diperlukan adalah bakteri Tryclogramma spp (agen hayati parasitoid).
Dan untuk jamur tumbuhan di pakai bakteri Trychoderma sp.
Sedangkan untuk menekan populasi hama wereng coklat; Laba-laba dan Kumbang dibiarkan hidup untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment