Tanaman yang dapat dimanfaatkan
Untuk Pestisida Organik
MIMBA (Azadirachta indica)
Bahan Pestisida Organik ini
mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin.
Berbentuk tepung dari daun atau
cairan minyak dari biji/buah.
Efektif mencegah
makan(antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman
(repellent) dan bersifat sistemik.
Mimba dapat membuat serangga
mandul, karena dapat mengganggu produksihormone dan pertumbuhan serangga.
Mimba mempunyai spectrum yang
luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak(200 spesies) antara
lain :
Belalang, thrips, ulat, kupu-kupu
putih, dll.
Disamping itu dapat juga untuk
mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur
gagal berkecambah.
Jamur yang dikendalikan antara
lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan
bercak daun.
Dan mencegah bakteri pada embun
tepung (powdery mildew).
Ekstrak mimba sebaiknya
disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada
daun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan
serangga di dalam tanah.
AKAR TUBA (Deris eliptica)
Senyawa yang telah ditemukan
antara lain adalah retenon.
Retenon dapat diekstrak menggunakan
eter/aseton menghasilkan 2–4% resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air.
Rotenon bekerja sebagai racun sel
yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yangmenyebabkan serangga
berhenti makan.
Kematian serangga terjadi
beberapa jam sampaibeberapa hari setelah terkenal rotenone.
Rotenon dapat dicampur dengan
piretrin/belerang.
Rotenon adalah racun kontak
(tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut.
Rotenon dapat digunakan sebagai
moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida
(tungau).
TEMBAKAU
Tembakau sebagai Pestisida
Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin.
Ternyata nikotin ini tidak hanya
racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga.
Daun tembakau kering mengandung
2–8% nikotin.
Nikotin merupakan racun syaraf
yang bereaksi cepat.
Nikotin berperan sebagai racun
kontak bagi serangga seperti :
Ulat perusak daun, aphids,
triphs, dan pengendali jamur (fungisida).
INSEKTISIDA ORGANIK ATAU
PESTISIDA NABATI
Seperti halnya dengan manusia,
tanaman juga akan mengalami sakit atau terserang hama maupun penyakit, bila
kondisi fisiknya tidak baik. Dikarenakan adanya perubahan iklim/cuaca atau
memang sejak awal menggunakan benih/bibit yang tidak baik jadi mudah terserang,
bisa juga dari kondisi tanahnya, dan lain-lain.
Banyak kendala-kendala yang
mempengaruhinya.
Untuk mengatasinya tentu saja
dapat menggunakan obat-obatan yang pilihannya banyak di pasaran.
Tergantung dari tanamannya
menderita apa dan kejelian serta kecerdasan kita untuk dapat memulihkan tanaman
agar dapat sehat kembali.
Bila kita menghendaki hidup sehat
dan ramah lingkungan ada pilihan atau opsi yang ditawarkanya itu menggunakan
“BAHAN-BAHAN ALAMI” untuk mengusir atau menghalau musuh-musuh alami yang
menyerang tanaman , tanpa harus mematikannya, sehingga siklus EKOSISTEM masih
tetap terjaga.
Adapun bahan-bahan INSEKTISIDA
ALAMI itu adalah sebagai berikut:
- Tembakau,
- Kenikir,
- Pandan,
- Kemangi
- Cabe Rawit,
- Kunyit,
- Bawang Putih,
- Gadung,
- Sereh,
Dan masih banyak lagi yang dapat
di pakai sebagai bahan-bahan pembuat insektisida alami.
Bila melihat bahan-bahan
tersebut, semua ada di lingkungan kita, mudah di dapat dan murah, yang pasti
juga aman karena tidak beracun.
Berikut “RESEP“ pembuatan
Insektisida Alami untuk menghilangkan hama kutu dan ulat pada tanaman.
Bahan :
• Tembakau 100 gr
• Kenikir 100 gr
• Pandan 100 gr
• Kemangi 100 gr
• Cabe rawit 100 gr
• Kunyit 100 gr
• Bawang Putih 100gr
• Aquadestilata 1 lt
· Bioboost 1-2 tutup
• Gula pasir 2 sendok makan
Cara Pembuatan :
• Semua bahan di blender dan
ditambah 1 L air suling
• Masukkan ke dalam botol yang
steril
• Tambahkan gula pasir 2 sdm
• Tambahkan Bioboost 1-2 L
• Tutup dan biarkan 1 minggu
supaya terjadi fermentasi
• Kemudian di saring
• Siap dipergunakan
Pengaplikasian/Dosis Pemakaian:
• 5 ml untuk 1 L air
• Disemprotkan ke tanaman yang
terkena hama pada daun dan batangnya
• 1 minggu 1 kali
• Pencairan 1 L harus habis 1kali
pemakaian.
Untuk tanaman padi, hama yang
terkenal menyerang tanaman padi adalah
HAMA KRESEK,
HAMA PENGGEREK BATANG,
HAMA WERENG.
Untuk mengatasi ini mereka
membuat bakteri CORYNE BACTERIUM dengan cara merebus AIR KENTANG sebanyak 20
liter ditambah GULA dan Bioboost.
Bakteri “Coryne bacterium” dapat
melawan “Xanthomonas campestris pv oryzae“ (bakteri penyebab penyakit kresek).
Bakteri Coryne ini mempunyai
sifat “Pathogen”, dapat menekan serangan dan mengurangi kerusakan lebih dari
80%.
Untuk menumpas hama penggerek
batang yang diperlukan adalah bakteri Tryclogramma spp (agen hayati
parasitoid).
Dan untuk jamur tumbuhan di pakai
bakteri Trychoderma sp.
Sedangkan untuk menekan populasi
hama wereng coklat; Laba-laba dan Kumbang dibiarkan hidup untuk menjaga
keseimbangan ekosistem.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment