Sunday 30 September 2018

PENGGEMUKAN SAPI POTONG SISTEM MODERN


Sapi Potong atau Sapi Pedaging adalah jenis Sapi yang dikhususkan untuk dipelihara guna diambil manfaat dagingnya.
Waktu penggemukan Sapi Potong biasanya adalah maksimal 6 bulan.
Dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan tersebut diharapkan terjadi pertumbuhan daging dan lemak pada Sapi Potong yang diternak karena memang pada dasarnya sistem penggemukan Sapi Potong sendiri adalah sistem yang memanfaatkan potensi genetik Sapi Potong untuk tumbuh dan menyimpan lemak dalam waktu maksimal antara 6 bulan.
Kita akan membahas bagimana caranya menggemukkan Sapi Potong dengan Sistem Kereman.

Sementara pengertian tentang penggemukan Sapi Potong dengan Sistem Kereman sendiri adalah sebuah cara yang biasa digunakan oleh para peternak Sapi Potong dalam menggemukkan Sapi, dengan cara memelihara Sapi Potong di dalam kandang dengan pemberian pakan dasar berupa hijauan segar (rumput dan leguminosa), serta dengan pemberian pakan tambahan berupa konsentrat.
Adapun umumnya jumlah pakan tambahan yang diberikan adalah minimal 1,5% dari berat badan Sapi, dengan kandungan protein yang terkandung dalam pakan adalah antara 14-16%.
.

•> Beberapa Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggemukan Sapi Potong Sistem Kereman

Kesuksesan dalam suatu usaha adalah harapan setiap pengusaha, sehingga dalam menjalankan usaha penggemukan Sapi Potong ini juga ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai aspek penentu keberhasilan dalam beternak Sapi Potong.
Berikut beberapa aspek yang dapat diperhatikan oleh peternak Sapi Potong :

1. Bakalan Sapi Potong
Sapi yang akan digunakan sebagai Bakalan Sapi Potong sebaiknya adalah sebagai berikut :

• Sapi jantan muda yang telah mencapai tingkat dewasa.
• Telah berumur antara 1 hinga 1,5 tahun.
• Berbadan kurus dan sehat.
• Bobot minimal adalah 300 Kg.
.

Banyak sekali jenis Sapi unggul yang dapat digunakan sebagai Sapi Potong.
Berikut jenis-jenis Sapi Potong yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia :

• Sapi Bali
• Sapi Madura
• Sapi Brahman
• Sapi Angus
• Sapi Brangus (Sapi Brahma Angus)
• Sapi Hereford
• Sapi Charolais
• Sapi Ongole
• Sapi PO (Sapi Peranakan Ongole)
• Sapi Limousin
• Sapi Shorthorn
.

Dalam pemilihan Bakalan Sapi, sebaiknya disesuaikan dengan tipikalnya dalam kemampuannya menyesuaikan diri dengan iklim dan lingkungan yang akan ditempatinya.
Untuk usaha penggemukan Sapi biasanya dipilih dari Sapi jenis kelamin jantan, karena Sapi betina biasanya digunakan sebagai Sapi indukan atau sebagai Sapi penghasil susu (Sapi Perah).

Sapi Bakalan yang bagus dapat diketahui dari ciri-ciri umum sebagai berikut :

• Sehat dan tidak cacat
• Bulu pendek serta tidak berminyak
• Berbadan silindris
• Rusuknya cembung
• Bentuk muka panjang
• Punggung lurus
• Rangkanya besar
.

Dengan Bakalan Sapi yang mememiliki cici-ciri umum seperti diatas tersebut, adalah Bakalan Sapi Potong yang mudah digemukkan, meskipun Bakalan Sapi tersebut pada awalnya kurus.

Meskipun bisa menggunakan Bakalan Sapi yang berumur 1-1,5 tahun, namun lebih disarankan menggunakan bakalan sapi yang sudah berumur sekitar 2,5 tahun.
Karena Bakalan Sapi yang masih terlalu muda cenderung dalam masa pertumbuhan, sehingga pakan yang dikonsumsinya akan lebih banyak digunakan sebagai nutrisi pertumbuhannya dan bukannya untuk pertumbuhan daging dan lemak.
Sehingga kurang cocok digunakan untuk penggemukan jangka pendek selama kurang dari 6 bulan.

Sementara juga disarankan jangan memilih bakalan sapi dengan umur lebih dari 3 tahun atau terlalu tua untuk bakalan penggemukan.
Karena pada usia tersebut, Sapi umumnya sudah terlalu lambat dalam produksi atau pertambahan dagingnya.
.

2. Pakan Sapi Potong
Penambahan makanan Sapi untuk penguat perlu diberikan pada Sapi Potong, guna mendapatkan pertumbuhan daging dan lemak Sapi Potong dengan lebih cepat.
Berikan makanan tambahan sebagai penguat, yang berasal dari sumber makanan yang mudah didapatkan, dengan batas penggunaan makanan penguat dalam ransum adalah 9 : 100 gram.
Berikut persentase tambahan pakan penguat untuk Sapi Potong :

• Dedak padi/bekatul 60%
• Batang sagu (hati sagu) 6%
• Mixed mineral 0,5%
• Tepung ikan 3%
• Garam dapur 0,5%
• Bungkil kelapa 30%
.

Jumlah nutrisi dan gizi dari makanan yang diberikan kepada Sapi Potong harus sesuai dan cukup untuk menjamin laju peningkatan berat badan Sapi setiap hari.
Umumnya pemberian pakan hijauan yang diberikan adalah 30-40 Kg/ekor Sapi, setiap harinya pada setiap waktu sore hari dan diberi konsentrat dengan komposisi bekatul sebanyak 40 Kg, garam 0,25 Kg, serta air minum sebanyak 6 ember untuk setiap ekor Sapi, pada setiap pagi harinya.
Jika diperlukan sebagai tambahan bisa juga Sapi Potong diberikan makanan berupa Molasse Blok.
Molase blok dapat dibuat dari pencampuran antar gaplek, biji randu, dedak, mineral serta urea.

Selain menguatkan sapiy, pemberian pakan tambahan dan pakan konsentrat juga dapat mempercepat laju penambahan berat badan sapyi Potong.
Selain itu konsentrat dan pakan tambahan dapat menambah nafsu makan Sapi Potong, karena terjadi variasi dalam pemberian pakan kepada Sapi Potong.
Pemberian pakan Sapi dengan sistem diatas tadi sebaiknya dilakukan selama masa pemeliharaan Sapi Potong dalam waktu sekitar 6 bulan.

Sekedar informasi tentang pemberian ampas tahu ternyata tidak terlalu baik untuk ternak Sapi Potong, dikarenakan Sapi yang diberi makan ampas tahu biasanya akan memiliki daging dengan warna putih dan banyak mengandung air, sehingga tidak begitu disukai oleh konsumen.
Selain itu Sapi dapat mengalami penyusutan berat badan yang cukup banyak jika Sapi mengalami perjalanan pengiriman dalam jarak yang cukup jauh.

3. Kandang Sapi Potong
Kandang ternak Sapi potonyg yang baik seharusnya berjarak 10-20 m dari rumah atau sumur sumber air.
Untuk pemeliharaan Sapi Potong dapat diterapkan kandang dengan ukuran 125 cm X 2 m.
Usahakan membuat lantai kandang sapi potong berbahan semen, sehingga lantai mudah dibersihkan dan tidak becek atau kotor.
Sediakan tempat pakan yang mudah dijangkau oleh Sapi, namun hindari posisi tempat pakan yang mudah dinaiki oleh Sapi.
Tempat pakan dan minum untuk Sapi sebaiknya dari bahan yang kuat dan tidak mudah bocor.
Disisi lain perlunya membuat penampungan untuk limbah kotoran Sapi yang letaknya upayakan terpisah dari kandang Sapi.
Hubungkan tempat penampungan kotoran sapi dengan membuat saluran berupa parit, sesuai keperluan.

Kandang harus dibuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rubuh karena gerakan Sapi dalam kandang, karena Sapi yang digunakan untuk penggemukan adalah jenis Sapi jantan, yang tentunya tenaganya cukup besar.
Kandang Sapi Potong tidak perlu diberi dinding yang rapat, karena justru akan menghambat sirkulasi udara.

Posisi lantai kandang harus lebih tinggi dari tanah disekitar kandang, bertujuan agar aliran pembuangan air dan limbah kotoran bisa lancar, serta agar terhindar dari genangan air saat hujan.

Disarankan membuat lantai kandang dengan bahan yang keras, misalnya dari bahan semen.
Lantai kandang Sapi sebaiknya dibuat rata dengan kemiringan tertentu sehingga memudahkan dalam pembersihan.
Kemiringan lantai kandang Sapi dibuat mengarah ke saluran pembuangan limbah.
Kemiringan lantai kandang yang disarankan adalah sebesar 5% dari panjang lantai.

Untuk atap kandang sapi sebaiknya dari bahan yang dapat menahan panas dan sedikit penyerapannya terhadap panas, serta atap kandang dibuat agar tidak terlalu rendah, Karenay atap yang terlalu rendah akan membuat suhu dalam kandang Sapi cepat meningkat ketika terik matahari di siang hari, yang hal ini akan mengakibatkan Sapi didalam kandang mudah stress karena kepanasan dan Sapi akan sering haus.

4. Pencegahan Terhadap Penyakit Sapi
Selalu memperhatikan dan membersihkan kandang secra teratur adalah hal yang sangat baik guna mencegah datangnya sumber penyakit untuk sapi ternak.
Sekedar info yang perlu diketahui bahwa beberapa jenis penyakit sapi dapat ditularkan oleh bebrapa jenis lalat tertentu. Penyakit yang dapat dibawa oleh lalat misalnya seperti penyakit antraks, yang sangat membahayakan sapi ternak.
Oleh karena itu perlunya segera membersihkan kandang dari kotoran-kotoran yang dapat berpeluang mengundang banyak lalat, perlunya memberi tutup yang rapat pada tempat penampungan limbah kotoran sapi.

Meskipun daerah Anda dan daerah lainnya dinyatakan bebas dari penyakit-penyakit Sapi seperti Antraks,TBC, Penyakit Ngorok, Penyakit Mulut dan Kuku, Ramadewa, Pilek, Ingusan, bahkan Penyakit Tetanus dan Penyakit Sapi lainnya, tidak ada salahnya untuk memberi vaksinasi kepada Sapi Bakalan yang akan dipelihara untuk penggemukan.
Mengingat jika terjadi sakit pada Sapi, maka pengobatannya memerlukan biaya.
Sementara untuk vaksinasi biasanya tidak ada biaya yang diminta pada Dinas Peternakan setempat.

Pengawasan terhadap kesehatan Sapi harus dilalukan setiap hari, segera ketahui jenis penyakit yang kemungkinan menyerang sapi dengan melihat gejala-gejalanya, agar dapat melakukan tindakan dan pengobatan yang cepat dan tepat.
Dengan pengobatan yang tepat pada gejala awal, akan lebih mudah dalam proses penyembuhan Sapi.

5. Memandikan Sapi Secara Rutin
Menjaga kesehatan Sapi dengan cara memelihara kebersihan kandang dan kebersihan badan Sapi, adalah lebih baik lagi jika hal ini memungkinkan, dan sebenarnya hal ini cukup disarankan kepada para peternak Sapi Potong.
Memandikan Sapi selain membuat Sapi menjadi segar, juga dapat menghilangkan kutu dan bibit penyakit yang menempel pada Sapi Potong yang dipelihara.
Selain itu, Sapi yang terlihat bersih juga akan lebih menarik calon pembeli yang datang ke kandang Sapi.
Jemur Sapi yang telah dimandikan hingga kering. adapun waktu yang baik untuk memandikan dan menjemur Sapi adalah sekitar pukul 08-12 siang.
Pada waktu Sapi sedang dijemur, peternak Sapi atau petugas kebersihan kandang dapat melakukan pembersihan kandang Sapi.
Secara empiris, Sapi yang sering dimandikan cenderung akan lebih jinak dan tidak beringasan.
.

•> Kunci Sukses Penggemukan Sapi Potong Sangat Tergantung Dari Pemilihan Sapi Bakalan Yang Baik

Bakalan Sapi yang akan digunakan untuk penggemukan Sapi Potong harus benar-benar diseleksi dengan sebaik mungkin karena Bakalan Sapi adalah hal pertama dan utama yang harus dipersiapkan dengan baki, sebagai penentu keberhasilan dalam usaha penggemukan Sapi Potong karena Bakalan Sapi yang bagus, dapat menerima asupan setiap makanan yang diberikan.
Dengan demikian pertumbuhan Sapi Potong akan berjalan dengan baik..
Sebaliknya jika Bakalan Sapi yang digunakan ternyata kurang bagus, maka sudah barang tentu hasilnya akan jauh berbeda dengan Bakalan Sapi yang bagus.
Oleh karena itu sebaiknya peternak Sapi Potong selektif dan teliti dalam pemilihan Bakalan Sapi potong yang akan digunakan.

Jika pekerjaan kandang dan merawat Sapi sudah selesai, maka peternak dapat melakukan pekerjaan lainnya, sehingga kegiatan beternak Sapi sebenarnya tidak melulu seharian didalam kandang Sapi, yang tentunya ini akan akan cepat membosankan bagi peternak sendiri.
Lama waktu penggemukan Sapi hendaknya tidak lebih dari masa 6 bulan, karena setelah melewati masa itu, maka pemeliharaan sudah tidak efisien lagi.
Dengan menggunakan teknik yang benar dalam menejemen peternakan Sapi Potong.
InsyaAllah keberhasilan akan lebih mudah dicapai..!