Kedelai merupakan bahan baku makanan
yang bergizi seperti tahu dan tempe.
Bagi petani, tanaman ini
penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan
harganya tinggi. Ini dikarenakan produktifitas rendah dan semakin meningkatnya
kebutuhan kedelai.
Penataan Lahan dan Pengolahan Tanah
Kedelai dapat ditanam pada lahan yang ditata
dengan sistem surjan dan tegalan.
Pada musim hujan, kedelai ditanam di guludan.
Pada musim kemarau, kedelai dapat ditanam di guludan dan
tabukan.
Untuk dapat ditanami kedelai, lahan perlu dilengkapi
dengan saluran cacing (kemalir).
Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa
dipadatkan.
Waktu tanam yang baik akhir musim hujan.
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari,
benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih
baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin.
Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan
ke-2.
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu
dalam agar tidak merusak perakaran tanaman.
PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab
tetapi tidak becek.
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga
dan polong.
Bertelur pada permukaan daun.
Gejala :
Polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh.
Pengendalian :
Saat benih ditanam, kemudian setelah benih ditanam, tanah
ditutup dengan jerami.
Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai
berumur 1 bulan.
Gejala:
Polong dan biji mengempis serta kering.
Pengendalian :
Varietas tahan layu, sanitasi kebun dan
pergiliran tanaman.
Penyakit yang menyerang tanaman umur 2-3
minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek.
Penularan melalui tanah dan irigasi.
Pengendalian;
Tanam varietas tahan dan semprot pestisida di awal tanam.
Gejala:
Daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun
yang paling rendah rontok, polong muda yang
terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.
Pengendalian :
1. Perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat;
2. Pencegahan di awal dengan Pestisida.
Gejala:
Daun tampak bercak dan bintik coklat.
Gejala :
Batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian
membusuk dan mati.
PANEN DAN PASCA PANEN
– Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan
dipasarkan atau disimpan.
Teknologi Budidaya Kedelai di lahan Kering
Tanah
Tanaman kedele dapat tumbuh pada
berbagai jenis tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik
serta air yang cukup selama pertumbuhan tanaman.
Tanaman kedele dapat tumbuh baik pada tanah
alluvial, regosol, grumosol, latosol atau andosol.
Pada tanah yang kurang subur (miskin unsur hara)
dan jenis tanah podsolik merah-kuning, perlu diberi pupuk
organik dan pengapuran.
Air
Curah hujan yang cukup selama pertumbuhan dan berkurang saat
pembungaan dan menjelang pemasakan biji akan meningkatkan hasil kedele.
Tanah diolah dengan bajak dan garu/cangkul hingga gembur.
Penanaman
Dianjurkan menggunakan benih bersertifikat dengan kebutuhan
benih sekitar 40 Kg/Ha.
Penyulaman
Benih yang tidak tumbuh segera disulam, sebaiknya memakai
bibit dari varietas dan kelas yang sama.
Penyulaman paling lambat pada saat tanaman berumur 1
minggu.
Penyiangan I pada saat tanaman berumur 2 minggu, menggunakan
cangkul.
Panen
Kedele harus dipanen pada tingkat kemasakan biji yang tepat.
Daun telah menguning dan mudah rontok.
Polong biji mengering dan berwarna kecoklatan.
Panen yang benar dilakukan
dengan cara menyabit batang dengan menggunakan sabit tajam dan tidak
dianjurkan dengan mencabut batang bersama akar.
Cara ini selain mengurangi kesuburan tanah juga tanah
yang terbawa akan dapat mengotori biji.
Jenis dan Varietas
Berdasarkan warna bijinya dikenal kedelai putih dan kedelai
hitam.
Pemeliharaan kedelai hitam umumnya
lebih mudah dari pada kedelai putih.
Kendelai putih membutuhkan tanah yang lebih subur, serta
memerlukan pengairan dan pemeliharaan lebih baik dari pada kedelai
hitam.
Kedelai berumur panjang (90–120 hari).
Kedelai putih misalnya varietas Lawu, Pandan dan No. 29,
sedangkan kedelai hitam misalnya No. 16 dan No. 27.
Daerah dan Waktu Penanaman
Sebagai Barometer untuk mengetahui apakah
keadaan iklim di suatu daerah, cocok atau tidak untuk tanaman
kedelai, dapat dibandingkan dengan tanaman jagung yang tumbuh di daerah
tersebut.
Apabila tanaman jagung dapat tumbuh baik dan
hasilnya juga baik, berarti iklim di daerah sesuai untuk tanaman
kedelai.
Budidaya tanaman kedelai umumnya ditanam pada awal dan
akhir musim hujan di sawah (teknis, setengah teknis dan tadah hujan)
dan lahan kering.
Dengan pola tanam rotasi (tumpang gilir) dan atau
tumpangsari dengan tanaman setahun lainnya,
misalnya jagung, padi, tebu dan ketela pohon, sebagaimana
banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, NTB, dan NTT.
Lahan Kering
Pada I kedelai dipanen pada akhir Desember
dan jagung pada akhir Januari, serta pada II kedelai dipanen pada
akhir Mei dan jagung pada akhir Juni.
Tanah hanya
dibersihkan dari jerami padi dan daun tebu, yang selanjutnya
bibit kedelai ditebar atau ditugal terlebih dahulu untuk lubang untuk penanaman
biji kedelai.
Teknik produksi yang cukup intensif adalah sebagai
berikut :
Jumlah bibit antara 40–50 Kg per Ha untuk tanaman
monokultur, sedangkan untuk tanaman tumpangsari dengan jagung, yaitu 30 Kg biji
kedelai dan jagung 20 Kg per Ha.
Pengolahan Tanah
Di lahan kering dengan tanaman tumpang sari, tanah diolah
dua kali dengan alat bajak dan luku, sedangkan di sawah dengan tanaman
monokultur, tanah dibersihkan dari jerami, kemudian tanah diolah satu
kali.
Untuk tanah yang pH-nya rendah, diberi kapur atau dolomit
antara 200–300 Kg per Ha.
Penugalan Lubang
Untuk tanaman monokultur, dibuat lubang dengan tugal
dengan jarak 20 x 30 cm, sedangkan untuk tumpangsari dengan jagung
lubang untuk kedelai 30 x 30 cm dan untuk jagung 90 x 90 cm.
Lubang untuk jagung dibuat terlebih dahulu, dan setelah
jagung tumbuh 2 – 3 minggu kemudian dibuat lubang untuk kedelai.
Penanaman Kedelai
Untuk tanaman monokultur, biji kedelai dimasukan dalam
lubang yang telah dibuat.
Untuk tanaman tumpang sari, biji jagung ditanam terlebih
dahulu dan 2–3 minggu kemudian baru ditanam kedelai.
Penyiangan Dan Pemupukan
Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur 30–35 hari, dan
setelah itu langsung dipupuk, yaitu untuk tanaman monokultur dengan 50 Kg Urea
dan 50 Kg KCl.
Bila kondisinya masih kurang baik, maka penyiangan dilakukan
lagi pada umur 55 hari.
Sedangkan untuk tanaman tumpangsari penyiangan dilakukan
pada umur jagung 40–45 hari dan setelah itu diberi pupuk sebanyak 150 Kg Urea
dan 100 Kg KCl.
Pemberantasan Penyakit
Untuk mencegah atau memberantas hama/penyakit, maka
mulai umur 25 hari dan 50 hari disemprot dengan pestisida.
Caranya adalah dengan mencabut batang tanaman, termasuk
daunnya.
Produksi
Produksi kedelai yang diusahakan secara monokultur secara
intensif, sebenarnya dapat mencapai 2,00–2,50 Ton per Ha.
Produksi kedelai yang diusahakan secara tumpangsari dengan
jagung secara intensif dapat mencapai 1,5–1,75 Ton kedelai per Ha dan
2–2,5 Ton jagung per Ha.
Dengan demikian pendapatan petani atau
laba usaha akan meningkat dengan adanya kenaikan produksi
dan harga.
Untuk mengantisipasi pesatnya permintaan di dalam negeri,
selain meningkatkan kuantitas lahan budidaya yaitu pertambahan areal penanaman,
juga harus dipertimbangkan peningakatan kualitas budidaya yaitu
peningkatan produktivitas tanaman dengan cara penerapan teknologi
budidaya tanaman kedelai yang lebih modern daripada teknologi yang diterapkan
selama ini.
Perlunya teknologi yang lebih maju ini, mengingat tanaman
sebenarnya adalah tanaman subtropis, sehingga budidaya tanaman kedelai di
negara tropis hasilnya lebih rendah dari pada di negara-negara subtropis yang
mampu mencapai produksi hingga 4 Ton per Ha.
Dengan penerapan teknologi yang maju ini, sehingga produksi
tanaman kedelai diharapkan akan meningkat setidaknya menjadi rata-rata 2,5 Ton
per Ha.
Budidaya tanaman kedelai di masa depan perlu menyusun
perencanaan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan-bahan kimia, dengan
menerapkan teknologi yang akrab lingkungan, yaitu penerapan teknologi
Biokimia.
Dengan penerapan teknologi yang lebih maju dan mengurangi
bahan-bahan kimia ini, maka PKT budidaya tanaman kedelai kelak akan
menghasilkan produktivitas yang lebih baik dan akrab lingkungan.
Masalah teknis yang dihadapi petani dalam budidaya
tanaman kedelai antara lain masalah pengadaan bibit yang tidak terseleksi
(bukan bibit unggul), pengadaan pupuk dan obat-obatan, serta masalah iklim.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment