K-Bioboost Adalah salah satu produk unggulan dari PT. K-Link Indonesia yang didalamnya terkandung bakteri cerdas atau mikroorganisme yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil 4 sub sektor yaitu PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN dan bahkan PENGOLAHAN LIMBAH.
Monday, 18 July 2016
APA SAJA KANDUNGAN PUPUK HAYATI K-BIOBOOST ???
Bioboost mengandung 165 Genus dan menghasilkan 3200 s/d 3500 microorganisme
Mengandung ZPT dg nilai krg lbh dr 800 ppm dr sblm 565 ppm
Mengandung bbrp asam2an diantaranya:
Asam Amino
Asam Humat
Asam Fulvat
Asam Absisat
Asam Galat
Dll
Mengandung Hara Makro dan Mikro dg nilai yg diatas rata2
Kandungan microorganisme dlm 1 L sdh dilebihkan dr yg tercantum dlm kemasan saat ini
Cth:
Azotobacter 2,5 x 10 pangkat 8 - 10 pangkat 5
Skrg mjd 2,5 x 10 pangkat 12 - 10 pangkat 8
Sampai saat ini blm ada 1 pun universitas, institute, institusi laboratorium yg berhasil membedah kandungan bioboost.
2016 hanya IPB yg akan bs membedah stlh laboratorium yg menggunakan nanomicroscope dibuat
Hanya 5 negara yg memiliki Lab nanomicrospe dan hanya si cairan ajaib Bioboost yg menggunakan nano teknologi di asia pasifikAsam Absisat yang tidak terdapat pada Pupuk Hayati yang lain, hanya di K-Bioboost
Penemuan berbagai hormon tumbuhan memberikan jalan baru untuk menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan. Para ilmuwan menduga bahwa ada zat atau hormon tumbuhan lain yang tidak hanya merangsang, tetapi menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Pada sekitar 1940-an Torsten Hemberg dari Swedia melaporkan adanya zat inhibitor (penghambat) yang mencegah efek IAA terhadap dormansi tunas kentang.
Asam absisat terdapat pada angiospermae, gymnospermae, dan lumut tetapi tidak pada lumut hati. asam absisat bergerak ke seluruh bagian tumbuhan melalui xilem, floem, dan parenkim. Tidak terdapat asam absisat sintetik.
Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur.
Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman berada dalam kondisi yang kurang baik?
Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik, misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan tersebut mengalami dormansi, yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang dan keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.
Fungsi asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.
Asam absisat memiliki beberapa pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, di antaranya sebagai berikut.
1) Mengatur dormansi tunas dan biji
2) Asam Absisat memiliki pengaruh yang berlawanan dengan hormon tumbuhan lain.
Misalnya, asam absisat menghambat produksi amilase pada biji yang diberi giberelin. asam absisat juga menghambat pemanjangan dan pertumbuhan sel yang dirangsang oleh IAA.
3) Menyebabkan penutupan stomata
4) Meskipun asam absisat menghambat pertumbuhan, tetapi tidak bersifat racun terhadap tumbuhan.
Itulah mengapa Bioboost wajib diaplikasikan pada musim kering atau kemarau, pada daerah yang tingkat kelembabannya rendah dan kering.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment