Walang sangit merupakan salah satu hama yang juga meresahkan
peHewan
Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil
mengeluarkan bau.
Walang sangit ini berwarna hijau kemerah-merahan.
Walang sangit menghisap butir–butir padi yang masih cair.
Biji yang sudah dihisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau
liat.
Kulit biji itu akan berwarna kehitam–hitaman.
Faktor–faktor yang mendukung populasi walang sangit antara
lain sebagai berikut:
a. Sawah sangat dekat dengan perhutanan.
b. Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
c. Penanaman tidak serentak
Pengendalian hama walang sangit dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh
di sekitar sawah agar tidak menjadi
tempat berkembang biak bagi walang sangit.
tempat berkembang biak bagi walang sangit.
c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan
jala penangkap.
d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam
sawah, atau dengan alga.
e. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan
predator alami berupa laba–laba dan menanam
jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
f. Melakukan pengendalian kimia atau alami, yaitu dengan
menggunakan insektisida dan alami atau hayati.
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan
dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karena
hidupnya lebih lama.
Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji–biji yang sudah
mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Pengendalian Hama Walang sangit dengan Pola Dorong-Tarik
Walang sangit dapat merusak tanaman ketika mencapai fase
berbunga sampai matang susu.
“Walang sangit akan segera pindah dari rumput-rumputan atau
tanaman sekitar sawah ke pertanaman padi yang pertama kali berbunga”.
Oleh karena itu, jika pertanaman tidak dilakukan
serempak, maka pertanaman yang berbunga paling awal akan diserang lebih dahulu
dan menjadi tempat berkembang biak.Sementara pertanaman yang paling lambat
tanam, akan mendapatkan serangan yang relatif lebih berat karena walang sangit
sudah berkembang biak pada pertanaman yang berbunga lebih dahulu. Berbagai
cara telah dikembangkan untuk mengendalikan OPT tersebut, salah satu di
antaranya dengan memasang perangkap dengan memanfaatkan daging keong mas yang
telah ditumbuk.Daging keong mas tersebut dimasukkan ke dalam botol minuman
mineral bekas, atau diletakkan diatas sabut kelapa. Selanjutnya diikat pada
tiang bambu dengan jarak 3-5 m. Perangkap ini dipasang ketika pertanaman pada
padi memasuki periode masak susu.
Periode masak susu diusia 55 HST
Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment