Thursday, 7 July 2016

PENGENDALIAN SEDERHANA HAMA WALANG SANGIT



Walang sangit merupakan salah satu hama yang juga meresahkan peHewan
Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil mengeluarkan bau.
Walang sangit ini berwarna hijau kemerah-merahan.
Walang sangit menghisap butir–butir padi yang masih cair.
Biji yang sudah dihisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
Kulit biji itu akan berwarna kehitam–hitaman.

Faktor–faktor yang mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut:
a. Sawah sangat dekat dengan perhutanan.
b. Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
c. Penanaman tidak serentak

Pengendalian hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi 
    tempat berkembang biak bagi walang sangit.
c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
e. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami berupa laba–laba dan menanam
    jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
f. Melakukan pengendalian kimia atau alami, yaitu dengan menggunakan insektisida dan alami atau hayati.

Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karena hidupnya lebih lama.
Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji–biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.


Pengendalian Hama Walang sangit dengan Pola Dorong-Tarik

Walang sangit dapat merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.
“Walang sangit akan segera pindah dari rumput-rumputan atau tanaman sekitar sawah ke pertanaman padi yang pertama kali berbunga”.

Oleh karena itu, jika pertanaman tidak dilakukan serempak, maka pertanaman yang berbunga paling awal akan diserang lebih dahulu dan menjadi tempat berkembang biak.Sementara pertanaman yang paling lambat tanam, akan mendapatkan serangan yang relatif lebih berat karena walang sangit sudah berkembang biak pada pertanaman yang berbunga lebih dahulu. Berbagai cara telah dikembangkan untuk mengendalikan OPT tersebut, salah satu di antaranya dengan memasang perangkap dengan memanfaatkan daging keong mas yang telah ditumbuk.Daging keong mas tersebut dimasukkan ke dalam botol minuman mineral bekas, atau diletakkan diatas sabut kelapa. Selanjutnya diikat pada tiang bambu dengan jarak 3-5 m. Perangkap ini dipasang ketika pertanaman pada padi memasuki periode masak susu.
Periode masak susu diusia 55 HST

Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment