Thursday, 7 July 2016

MOL SERTA PESTISIDA ALAMI DAUN GAMAL & KEONG MAS



Dari serangkaian berbagai macam MOL yang telah kita bahas terdahulu mempunyai fungsi yang beranekaragam sesuai dengan bahan yang dikandungnya.
Memang petani harus membuat lebih dari satu macam MOL untuk menghemat biaya usaha taninya.
Dalam pengaplikasiannya juga tidak harus satau macam MOL saja tetapi sebaiknya dikombinasikan berbagai MOL sehingga bisa menghemat biaya tenaga kerja.

Mol sebagai penyubur tanaman dan dekomposer telah kami ramukan dari berbagai jenis, dari Mol keong mas, Mol rebung bambu, Mol bonggol pisang dll.
Sekarang tentang Mol daun gamal sebagai pestisida nabati.
Dikatakan sebagai pestisida nabati karena daun gamal bisa berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu), sebagai akarisida (pengendali tungau) dan sebagai fungisida.
Menurut beberapa referensi, dalam Mol daun gamal mengandung tanin yang bisa digunakan sebagai racun berbagai serangga.
Selain sebagai pestisida nabati Mol daun gamal juga digunakan sebagai penyubur tanaman karena dalam Mol daun gamal ternyata juga mengandung unsur N.

Bahan dalam pembuatan Mol daun gamal :
2 kg daun gamal
400 gr gula merah
4 liter air beras
2 tutup Bioboost

Cara membuat mol daun gamal :
Daun gamal dipotong-potong lalu ditumbuk sampai hancur
Masukkan dalam jerigen
Masukkan gula merah yang sebelumnya diiris-iris halus
Masukkan air beras dalam jerigen
Masukkan 2 tutup Bioboost
Kocok-kocok supaya tercampur merata
Fermentasikan selama minimal 15 hari

Cara penggunaan Mol daun gamal :
Sebagai pupuk daun dan pestisida nabati campurkan 1 – 4 liter mol daun gamal dalam tangki semprot 14-17 liter air.
Semprotkan secara merata ke tanaman saat pagi atau sore hari.
Mol daun gamal bisa digunakan sebagai langkah awal pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman kita, akan tetapi jika masih terjadi serangan hama maupun penyakit sebaikknya segera dilakukan pengendalian yang lain.
Bisa juga Mol daun gamal dikombinasikan dengan pestisida nabati yang lain seperti daun mindi, tembakau, biji sirsak, akar tuba dll.



MEMBUAT DAN MANFAAT MOL KEONG MAS


Siapa yang tidak kenal dengan keong mas..?
Hewan golongan moluska ini memang bertubuh lunak dan jalannya sangat pelan, akan tetapi bisa sangat merugikan petani.
Karena keong mas sangat menggemari bibit padi yang masih ranum.
Oleh karena itu sedikit saja membahas cara mengolah keong mas sebagai hama ini agar bisa  menjadi pupuk organik dan pupuk hayati.

Ada apa dengan keong mas?
Kita ketahui kalau keong mas hobi mengkonsumsi tanaman padi muda yang notabene banyak mengandung auksin.
Oleh karena itu jika dibuat MOL, juga akan mengandung auksin.
Selain itu jika kita gunakan keong mas sebagai MOL atau keperluan yang lain (makanan bebek) pasti sekaligus juga akan mengendalikan hama keong mas tersebut.

Bahan MOL keong mas :
1 kg keong mas yang masih hidup/segar
1/2 buah maja, jika tidak ada bisa gunakan gula merah 2 ons.
2 liter air kelapa
1 tutup Bioboost

Cara Membuat MOL keong Mas :
Keongmas ditumbuk hingga halus lalu masukkan dalam jeligen
Masukkan buah maja/gula jawa yang telah dihaluskan
Masukkan 2 liter air kelapa
Masukkan 1 tutup Bioboost
Kocok-kocok hingga campur
Buka sebentar setiap pagi tutup jeligennya
Setelah 10 hari siap digunakan

Cara menggunakan MOL keong mas :
Untuk pengomposan, campurkan 1 bgian MOL keong mas dengan 5 liter air tawar, 1 tutup Bioboost dan tambahkan 1 ons gula merah.
Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos.
Campurkan 1 liter MOL keong mas dalam 1 tangki semprot.
Semprotkan pada seluruh bagian tanaman dan anah disekitar perakaran tanaman.
Jangan lupa menyemprotnya sore hari.
Untuk semakin menyuburkan tanaman, MOL keong mas juga boleh dicampur dengan MOL rebung bambu atau MOL-MOL yang lain.

Manfaat dan kandungan MOL keong mas :
MOL keong mas jika diaplikasi pada tanaman hortikultura (kacang panjang, tomat, cabe dll) akan melebatkan dan memperbesar buahnya.
Menurut informasi, diduga kandungan MOL keong mas adalah protein, azotobacter, azospirillium, mikroba pelarut phospat, staphylococcus, pseudomonas, auksin dan enzim.


Semoga Petani Indonesia lebih bijaksana dalam memanfaatkan alam sekitar untuk meningkatkan budidayanya.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment