Kopi menjadi salah satu komoditi unggulan penghasil devisa
negara.
Serangan H. hampei adalah salah satu masalah terbesar
produksi kopi global, kerugian yang dialami cukup besar.
Hasil panen yang hilang bisa yang berkisar dari 5-24%.
Dalam kasus-kasus ekstrim dilaporkan kehilangan hasil sampai
50%.
Kenali si Kumbang Kecil
H. hampei (PBKo) merupakan kumbang kecil yang termasuk pada
ordo Coleoptera famili scotylidae.
Serangga ini memiliki kemampuan bertelur 54 butir. Umur
telurnya adalah 5-9 hari.
Umur larva (2 instar pada jantan dan 3 instar pada betina)
10-26 hari, umur prapupa 2 hari, umur pupa 4-9 hari.
Serangga dewasa betina berukuran 2 mm dan jantan 1,3 mm.
Usia kumbang jantan maksimum 103 hari.
Sedangkan betina kurang lebih 156 hari, maksimum 282 hari.
Serangga berwarna hitam kecoklatan, jantan tidak bisa
terbang.
Sedangkan betina terbang jam 16.00-18.00 dengan kemampuan
terbang sejauh 350 meter.
Dalam satu daur hidup membutuhkan 25-35 hari.
Gejala serangan PBKo pada buah muda ditandai dengan adanya
lubang pada bagian belakang buah yang menyebabkan buah tidak berkembang, busuk
dan gugur.
Serangan pada buah muda ini dapat mencapai 7-14%.
Biasanya serangga betina lebih menyukai meletakkan telur
pada buah cukup tua (mengkal), sehingga PBKo berkembang sampai buah dipanen
atau gugur.
Jika buah tidak gugur, maka kualitas biji yang dapat dipanen
akan rendah dikarenakan biji berlubang.
Kombinasi Sere Wangi dan Saliara
Salah satu teknologi yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi serangan hama penggerek buah kopi adalah dengan melakukan
pengendalian PBKo dengan pemanfaatan pestisida nabati.
Pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan antara lain
adalah kombinasi/campuran sere wangi dan saliara.
Sere Wangi
Merupakan jenis rumput-rumputan dengan tinggi tanaman
sekisar 50-100 cm.
Daun tunggal berjumbai, panjang sekitar 1 meter, lebar 1,5
cm.
Tapi kasar dan tajam, tulang daun sejajar, permukaan atas
dan bawah berambut serta berwarna hijau.
Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna
putih.
Akar serabut dan perbanyakan dengan pemisahan tunas atau
anakan.
Bunga majemuk, bentuk malai, karangan bunga berseludang,
terletak dalam satu tangkai, bulir kecil, benang sari berlepasan, kepala putik
muncul dari sisi, putih.
Buah seperti buah padi, bulat panjang, pipih, putih
kekuningan.
Bijinya bulat panjang, berwarna coklat.
Kandungan kimia tanaman sere wangi lebih banyak ditemukan
pada batang dan daun.
Dengan cara, batang dan daun dihaluskan, lalu dicampur
dengan pelarut akan dihasilkan minyak atsiri yang mengandung senyawa sitral,
sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenon, dan dipentena.
Salah satu senyawa kimia sere wangi yang dapat membunuh
serangga adalah sitronela.
Sitronela mempunyai sifat racun (desiscant).
Menurut cara kerjanya racun ini seperti racun kontak yang
dapat memberikan kematian karena kehilangan cairan secara terus-menerus
sehingga tubuh serangga kekurangan cairan.
Secara umum kandungan kimia sere wangi bersifat
penolak/repellent terhadap serangga hama.
Saliara (Lantana camara Linn.)
Merupakan tanaman perdu dengan tinggi 0,5-1,5
meter. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh baik di daerah
tropis.
Tanaman ini tumbuh tersebar di daerah tropis hampir seluruh
benua.
Dapat tumbuh hingga ketinggian 1.700 meter dpl.
Merupakan tanaman tahunan dengan ciri-ciri, kulit batang
berwarna coklat dengan permukaan kasar.
Daun berwarna hijau berbentuk oval dengan pinggir daun
bergerigi.
Permukaan daun kasar karena terdapat bulu.
Kedudukan daun berhadapan dan tulang daun menyirip.
Memiliki bunga yang bersifat rasemos dan memiliki warna
beraneka ragam, putih, merah muda, jingga, kuning.
L. camara Linn. memiliki buah seperti buah buni.
Berwarna hijau dan bila telah matang berwarna hitam.
Tanaman ini dapat dikembangbiakkan melalui biji dan stek.
Berdasarkan hasil penelitian dari ekstrak daun dan bunga
didapatkan senyawa-senyawa yang berfungsi sebagai :
Insektisidal
- Fungisidal
- Nematisidal
- Anti mikrobakterial.
Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah
- Humule (minyak asiri)
- Lantadene A
- Lantadene B
- Lantanolic acid
- Lantic acid
- b-coryophylle
- g-terpidene
- a-pinene
- r-cynaene
Senyawa triterpenoid dari tanaman ini mampu menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus yang merupakan bakteri patogen pada
penyakit saluran pernafasan.
Selain itu kandungan kimia tanaman saliara juga dapat
dimanfaatkan sebagai penolak/repellent serangga hama.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment