Pembesaran adalah pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu
dari hasil pendederan sampai dengan menghasilkan ikan konsumsi.
Agar ikan patin cepat besar pertumbuhannya, ada beberapa
faktor yang sangat penting sebelum menekuni usaha budidaya pembesaran patin
kolam terpal maupun kolam beton.
Dengan cara menentuan lokasi kolam untuk budidaya baik itu
kolam terpal maupun kolam beton, mempengaruhi percepatan pertumbuhan ikan
patin.
Dalam Penentuan Lokasi Budidaya Kolam harus dipertimbangkan
hal berikut ini :
- Harus ditinjau dari segi keamanan gangguan alam seperti
halnya bebas dari banjir.
- Harus ditinjau dari gangguan pencemaran lingkungan, misalnya
kualitas air yang tidak bagus, atau bisa jadi
ada rembesan air limbah rumah tangga yang masuk ke kolam.
ada rembesan air limbah rumah tangga yang masuk ke kolam.
- Harus ditinjau dari predator seperti burung pemangsa dll.
- Harus ditinjau dari segi keamanan gangguan dari tangan
tangan jahil dan sebagainya.
- Harus ditinjau dari segi transportasi akan lebih baik jika
kendaran dapat mendekati lokasi kolam.
- Harus ditinjau dari segi pembuangan limbah/kotoran, air
pengurasan setelah dipanen.
- Lokasi kolam harus strategis, jangan terlalu banyak pohon
menghalangi cahaya matahari yang mengarah ke
kolam, kalau terlalu rindang maka resiko ikan budidaya kita terkena penyakit akan semakin besar.
kolam, kalau terlalu rindang maka resiko ikan budidaya kita terkena penyakit akan semakin besar.
Konstruksi Kolam Supaya Budidaya Ikan Patin Cepat Besar
Pembuatan kolam beton atau terpal harus diperhitungkan
betul-betul ketahanannya mengingat biaya cukup besar sudah dikeluarkan,
sehingga jangan sampai baru diisi air ke kolam sudah rusak, kolam harus mampu
menahan beban air.
Ketinggian minimal 110 cm dengan ketinggian air 100 cm.
Pintu masuk air harus dibuat sesuai dengan dengan
kemiringannya sehingga apabila air dialirkan, air didalam kolam bisa bergerak
berputar perlahan, hingga saat pergantian air ikan tidak panik.
Bak penampung kotoran dibuat tepat di tengah kolam budidaya
dan dihubungkan dengan paralon kearah tempat pembuangan.
Keuntungan konstruksi kolam model ini adalah :
- Bila diadakan penambahan air maka kotoran ikan akan keluar sendiri.
- Bila diadakan penambahan air maka kotoran ikan akan keluar sendiri.
- Pada saat melakukan proses kurang tambah air kotoran yang
terbuang sangat banyak.
- Kebersihan kolam akan sangat terjaga tentu terhindar dari
gas sisa kotoran ikan atau di sebut zat amoniak.
- Pertumbuhan ikan sangat bagus karena kualitas air baik
sehingga ikan sangat agresif bila diberi pakan.
- Menghemat tenaga.
Persiapan Kolam Agar Cara Budidaya Ikan Patin Tumbuh Besar
Dengan Cepat
Untuk kolam baru baik terpal terpal ataupun beton tidak ada
hal spesial perlu anda lakukan, akan tetapi untuk yang telah terpakai
sebelumnya untuk budidaya, ada hal perlu di perhatikan sesaat sebelum bibit
dimasukkan ke dalam kolam :
- Harus dibersihkan dari segala kotoran, baik dengan cara di
brush memakai sikat kawat (beton) jika perlu
semprotkan di dinding dengan cairan formalin dicampur dengan air bersih.
semprotkan di dinding dengan cairan formalin dicampur dengan air bersih.
- Isi dengan air dengan ketinggian air antara 30 sampai dengan
50 cm, gunanya agar si bibit tidak terlalu
mengeluarkan energy lebih bila mengambil nafas.
mengeluarkan energy lebih bila mengambil nafas.
- Tebarkan larutan kalium permanganat secara merata di dalam.
- Diamkan air 2 sampai dengan 5 hari lalu bibit siap ditebar.
1. Pembenihan Budidaya
Bila ingin proses pembenihan sendiri itu berarti anda harus
memulai lebih awal lagi, untuk lebih mudah anda dapat membeli di tempat
penjualan bibit patin.
2. Penebaran Benih Budidaya
Sebelum bibit ditebar dihitung terlebih dahulu kepadatan
tebar benihnya.
Untuk ikan patin padat tebarnya adalah 20 sampai dengan 30
ekor meter persegi.
Artinya setiap satu meter kubik mampu memelihara 20 sampai
dengan 30 ekor patin sampai ukuran dapat di konsumsi.
Sebagai contoh, kolam ukuran 10m x 10m x 1m, idealnya mampu
membesarkan ikan patin antara 2000 sampai dengan 3000 ekor, namun terkadang
petani budidaya ikan patin menebar lebih dari situ.
Cara Menebarkan Bibit Budidaya Kedalam Kolam
Benih selagi masih di dalam kantong plastik didiamkan
mengapung terlebih dahulu dipermukaan air kurang lebih sekitar20 menit.
Setelah itu buka plastik lalu masukkan air kolam ke kantong
dengan perbandingan 1 air kantong plastik banding 0,5 air selama 5 menit.
Manfaatnya agar bibit patin dapat menyesuaikan perubahan
lingkungan dan terbukti cara ini mengurangi resiko mati.
Setelah 5 menit baru benih bisa dilepaskan.
Waktu pelepasan benih ke kolam baiknya dilakukan pada waktu
pagi hari atau sore hari karena pada waktu itu suhu air tidak panas sehingga
ikan mudah beradaptasi dalam kolam.
3. Pemberian Pakan Budidaya
Untuk dengan bobot kurang dari 200 gram perekor, pakan di
berikan dengan takaran 3 sampai dengan 5% dari total bobot.
Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari.
Untuk ikan berbobot lebih dari 200 gram perekor, maka pakan
diberikan dengan takaran 1,5 sampai dengan 2% dari bobot total ikan dan
diberikan 1 kali sehari yakni pada waktu sore hari.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kandungan gizi atau
protein terdapat pada pakan pellet dapat diserap oleh ikan secara maksimal,
sehingga menghasilkan daging berbobot.
Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pelaku pembesaran
patin, dengan hasil cukup memuaskan.
Per1000 ekor patin, untuk mencapai ukuran dapat konsumsi
biasanya menghabiskan 25 sak pellet sampai dengan 30 sak pelet, Patin biasa
siap untuk di panen mulai usia 6 bulan.
4. Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Budidaya
Lebih baik mencegah daripada mengobati pepatah ini cocok
untuk kita terapkan pada ikan budidaya kita.
Habitat atau lingkungan ikan merupakan air, tentunya kalau
habitat atau air sesuai dengan diinginkan olehnya, maka tidak akan mudah
terjangkit penyakit.
Berikut adalah Cara Memelihara Kondisi Air Dalam Budidaya
Agar Tetap Baik :
Untuk patin dibawah bobot 200 gram/ekor, pengurasan atau
pengurangan dan penambahan air dilakukan 2 sampai dengan 3 minggu sekali.
Untuk bobot diatas 200 gram/ekor lakukan pengurangan dan
penambahan air antara 7 sampai dengan 10 hari sekali.
Pengurangan dan penambahan air dilakukan dngan cara
mengurangi air kolam sebanyak 50% kemudian ditambah air baru sampai penuh lagi
seperti semula.
Penyakit sering menyerang ikan patin terdiri dari dua
golongan yaitu penyakit infeksi timbul karena organisme pathogen, penyakit non
infeksi timbul karena organisme lainnya.
Penyebab penyakit infeksi adalah parasit, bakteri dan jamur
yang dapat menular, sedangkan peyebab penyakit non infeksi adalah keracunan dan
kurang gizi.
Cara Agar Budidaya Ikan Patin Kebal Penyakit
Akibat Infeksi :
Parasit adalah penyakit binntik putih biasanya menyerang
pada benih usia 1 sampai dengan 6 minggu.
Gejala serangan dicirikan dengan adanya bintik bintik putih
di lapsan kulit badan, sirip dan lapisan insang dan berenang secara tidak
normal.
Pengobatan dapat dilakukan dengn pemberian mgo, mbo, roxin
dll.
Dosis dan aturan pakai ada pada kemasan obat tersebut.
Bakteri aeromonas sp dan pseudomonas sp.
Serangan terjadi pada bagian perut, dada dan pangkal sirip
disertai pendarahan.
Gejalanya lendir di tubuh ikan berkurang dan trasa kasar
bila diraba.
Pengobatan dpat dilakukan dengan pemberian kalium
permanganate (pk), oxytetracyklin juga chloromycetin.
Untuk chloromycetin dapat dicampur dngan pakan dengan dosis
1,2 gram/kilo pakan.
Ciri-ciri ikan terserang jamur adalah adanya luka di bagian
tubuh trutama di tutup insang, sirip dan bagian punggung.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air.
5. Pemanenan Budidaya
Ada 2 Tehnik Cara Pemanenan Yaitu :
Panen seleksi
dengan cara ikan dijaring lalu dipilih satu persatu.
dengan cara ikan dijaring lalu dipilih satu persatu.
Ikan sudah memenuhi Bobot dan ukuran tertentu , akan
dimasukkan ke keranjang dan untuk selanjutnya ditimbang sedangkan yang belum
memenuhi kriteria akan dikembalikan ke kolam.
Cara ini sangat beresiko tinggi karena ikan akan stress dan
mogok makan.
Panen total
dengan cara dijaring lalu dimasukan ke keranjang dan di timbang.
dengan cara dijaring lalu dimasukan ke keranjang dan di timbang.
Cara ini lebih tidak memiliki resikonya dibanding cara
pertama.
Silakan dicoba..
No comments:
Post a Comment