Friday, 8 July 2016

BUDIDAYA IKAN PATIN DI KOLAM TERPAL/BETON



Pembesaran adalah pemeliharaan ikan patin ukuran tertentu dari hasil pendederan sampai dengan menghasilkan ikan konsumsi.
Agar ikan patin cepat besar pertumbuhannya, ada beberapa faktor yang sangat penting sebelum menekuni usaha budidaya pembesaran patin kolam terpal maupun kolam beton.
Dengan cara menentuan lokasi kolam untuk budidaya baik itu kolam terpal maupun kolam beton, mempengaruhi percepatan pertumbuhan ikan patin.

Dalam Penentuan Lokasi Budidaya Kolam harus dipertimbangkan hal berikut ini :

- Harus ditinjau dari segi keamanan gangguan alam seperti halnya bebas dari banjir.
- Harus ditinjau dari gangguan pencemaran lingkungan, misalnya kualitas air yang tidak bagus, atau bisa jadi
   ada rembesan air limbah rumah tangga yang masuk ke kolam.
- Harus ditinjau dari predator seperti burung pemangsa dll.
- Harus ditinjau dari segi keamanan gangguan dari tangan tangan jahil dan sebagainya.
- Harus ditinjau dari segi transportasi akan lebih baik jika kendaran dapat mendekati lokasi kolam.
- Harus ditinjau dari segi pembuangan limbah/kotoran, air pengurasan setelah dipanen.
- Lokasi kolam harus strategis, jangan terlalu banyak pohon menghalangi cahaya matahari yang mengarah ke
   kolam, kalau terlalu rindang maka resiko ikan budidaya kita terkena penyakit akan semakin besar.


Konstruksi Kolam Supaya Budidaya Ikan Patin Cepat Besar

Pembuatan kolam beton atau terpal harus diperhitungkan betul-betul ketahanannya mengingat biaya cukup besar sudah dikeluarkan, sehingga jangan sampai baru diisi air ke kolam sudah rusak, kolam harus mampu menahan beban air.
Ketinggian minimal 110 cm dengan ketinggian air 100 cm.
Pintu masuk air harus dibuat sesuai dengan dengan kemiringannya sehingga apabila air dialirkan, air didalam kolam bisa bergerak berputar perlahan, hingga saat pergantian air ikan tidak panik.
Bak penampung kotoran dibuat tepat di tengah kolam budidaya dan dihubungkan dengan paralon kearah tempat pembuangan.

Keuntungan konstruksi kolam model ini adalah :
- Bila diadakan penambahan air maka kotoran ikan akan keluar sendiri.
- Pada saat melakukan proses kurang tambah air kotoran yang terbuang sangat banyak.
- Kebersihan kolam akan sangat terjaga tentu terhindar dari gas sisa kotoran ikan atau di sebut zat amoniak.
- Pertumbuhan ikan sangat bagus karena kualitas air baik sehingga ikan sangat agresif bila diberi pakan.
- Menghemat tenaga.


Persiapan Kolam Agar Cara Budidaya Ikan Patin Tumbuh Besar Dengan Cepat

Untuk kolam baru baik terpal terpal ataupun beton tidak ada hal spesial perlu anda lakukan, akan tetapi untuk yang telah terpakai sebelumnya untuk budidaya, ada hal perlu di perhatikan sesaat sebelum bibit dimasukkan ke dalam kolam :
- Harus dibersihkan dari segala kotoran, baik dengan cara di brush memakai sikat kawat (beton) jika perlu
   semprotkan di dinding dengan cairan formalin dicampur dengan air bersih.
- Isi dengan air dengan ketinggian air antara 30 sampai dengan 50 cm, gunanya agar si bibit tidak terlalu
   mengeluarkan energy lebih bila mengambil nafas.
- Tebarkan larutan kalium permanganat secara merata di dalam.
- Diamkan air 2 sampai dengan 5 hari lalu bibit siap ditebar.


1. Pembenihan Budidaya 
Bila ingin proses pembenihan sendiri itu berarti anda harus memulai lebih awal lagi, untuk lebih mudah anda dapat membeli di tempat penjualan bibit patin.

2. Penebaran Benih Budidaya
Sebelum bibit ditebar dihitung terlebih dahulu kepadatan tebar benihnya.
Untuk ikan patin padat tebarnya adalah 20 sampai dengan 30 ekor meter persegi.
Artinya setiap satu meter kubik mampu memelihara 20 sampai dengan 30 ekor patin sampai ukuran dapat di konsumsi.
Sebagai contoh, kolam ukuran 10m x 10m x 1m, idealnya mampu membesarkan ikan patin antara 2000 sampai dengan 3000 ekor, namun terkadang petani budidaya ikan patin menebar lebih dari situ.

Cara Menebarkan Bibit Budidaya Kedalam Kolam
Benih selagi masih di dalam kantong plastik didiamkan mengapung terlebih dahulu dipermukaan air kurang lebih sekitar20 menit.
Setelah itu buka plastik lalu masukkan air kolam ke kantong dengan perbandingan 1 air kantong plastik banding 0,5 air selama 5 menit.
Manfaatnya agar bibit patin dapat menyesuaikan perubahan lingkungan dan terbukti cara ini mengurangi resiko mati.
Setelah 5 menit baru benih bisa dilepaskan.
Waktu pelepasan benih ke kolam baiknya dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari karena pada waktu itu suhu air tidak panas sehingga ikan mudah beradaptasi dalam kolam.

3. Pemberian Pakan Budidaya
Untuk dengan bobot kurang dari 200 gram perekor, pakan di berikan dengan takaran 3 sampai dengan 5% dari total bobot. 
Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi hari dan sore hari.
Untuk ikan berbobot lebih dari 200 gram perekor, maka pakan diberikan dengan takaran 1,5 sampai dengan 2% dari bobot total ikan dan diberikan 1 kali sehari yakni pada waktu sore hari.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kandungan gizi atau protein terdapat pada pakan pellet dapat diserap oleh ikan secara maksimal, sehingga menghasilkan daging berbobot.
Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pelaku pembesaran patin, dengan hasil cukup memuaskan.

Per1000 ekor patin, untuk mencapai ukuran dapat konsumsi biasanya menghabiskan 25 sak pellet sampai dengan 30 sak pelet, Patin biasa siap untuk di panen mulai usia 6 bulan.

4. Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Budidaya
Lebih baik mencegah daripada mengobati pepatah ini cocok untuk kita terapkan pada ikan budidaya kita.
Habitat atau lingkungan ikan merupakan air, tentunya kalau habitat atau air sesuai dengan diinginkan olehnya, maka tidak akan mudah terjangkit penyakit.

Berikut adalah Cara Memelihara Kondisi Air Dalam Budidaya Agar Tetap Baik :
Untuk patin dibawah bobot 200 gram/ekor, pengurasan atau pengurangan dan penambahan air dilakukan 2 sampai dengan 3 minggu sekali.
Untuk bobot diatas 200 gram/ekor lakukan pengurangan dan penambahan air antara 7 sampai dengan 10 hari sekali.
Pengurangan dan penambahan air dilakukan dngan cara mengurangi air kolam sebanyak 50% kemudian ditambah air baru sampai penuh lagi seperti semula.

Penyakit sering menyerang ikan patin terdiri dari dua golongan yaitu penyakit infeksi timbul karena organisme pathogen, penyakit non infeksi timbul karena organisme lainnya.
Penyebab penyakit infeksi adalah parasit, bakteri dan jamur yang dapat menular, sedangkan peyebab penyakit non infeksi adalah keracunan dan kurang gizi.

Cara Agar Budidaya Ikan Patin Kebal Penyakit Akibat Infeksi :
Parasit adalah penyakit binntik putih biasanya menyerang pada benih usia 1 sampai dengan 6 minggu.

Gejala serangan dicirikan dengan adanya bintik bintik putih di lapsan kulit badan, sirip dan lapisan insang dan berenang secara tidak normal.

Pengobatan dapat dilakukan dengn pemberian mgo, mbo, roxin dll.
Dosis dan aturan pakai ada pada kemasan obat tersebut.

Bakteri aeromonas sp dan pseudomonas sp.
Serangan terjadi pada bagian perut, dada dan pangkal sirip disertai pendarahan.
Gejalanya lendir di tubuh ikan berkurang dan trasa kasar bila diraba.
Pengobatan dpat dilakukan dengan pemberian kalium permanganate (pk), oxytetracyklin juga chloromycetin.
Untuk chloromycetin dapat dicampur dngan pakan dengan dosis 1,2 gram/kilo pakan.

Ciri-ciri ikan terserang jamur adalah adanya luka di bagian tubuh trutama di tutup insang, sirip dan bagian punggung.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air.

5. Pemanenan Budidaya
Ada 2 Tehnik Cara Pemanenan Yaitu :
Panen seleksi 
dengan cara ikan dijaring lalu dipilih satu persatu.
Ikan sudah memenuhi Bobot dan ukuran tertentu , akan dimasukkan ke keranjang dan untuk selanjutnya ditimbang sedangkan yang belum memenuhi kriteria akan dikembalikan ke kolam.
Cara ini sangat beresiko tinggi karena ikan akan stress dan mogok makan.

Panen total
dengan cara dijaring lalu dimasukan ke keranjang dan di timbang.
Cara ini lebih tidak memiliki resikonya dibanding cara pertama.

Silakan dicoba..

No comments:

Post a Comment