Sunday, 3 July 2016

BUDIDAYA DURIAN



Pemilihan Lokasi Budidaya Durian

Tanaman durian akan tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 mdpl dengan intensitas cahaya 40-50%, suhu 22-30 derajat C dan curah hujan ideal 1.500-2.500 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun.
Lama bulan basah 9-10 bulan/tahun.
Musim kering lebih dari 3 bulan akan menggangu pematangan buah durian.
Akan tetapi, musim kering 1-2 bulan saja justru akan merangsang pembungaan lebih baik.
Tanah yang cocok adalah lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6-7.
Selain itu tanaman durian memerlukan tanah yang dalam dengan drainase baik karena akar durian peka terhadap rendaman air.

Perbanyakan Tanaman Durian

Perbanyakan durian di desa-desa pada umumnya dengan menggunakan biji (perbanyakan generatif).
Perbanyakan dengan biji juga biasa dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif.
Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya bakal kecambah mati.
Dengan demikian biji durian harus segera disemaikan setelah buah dibuka.
Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun pada budidaya durian secara intensif pembuahan dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif.

Teknik-teknik yang biasa digunakan adalah :
Pencangkokan
Penyusuan
Penyambungan Samping (Inarching)
Penyambungan Celah (Cleft Grafting)
Okulasi (Budding).

Teknik okulasi merupakan teknik yang paling sering dilakukan untuk perbanyakan vegetatif.
Saat ini beberapa penangkar durian sudah mencoba menerapkan penyambungan mikro (micrografting).
Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda.
Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun.
Selain itu durian juga memungkinkan untuk diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).

Pengolahan Tanah Budidaya Durian

Tanah dibersihkan dari sisa-sisa batang serta kayu tanaman sebelumnya.
Pembersihan gulma juga harus dilakukan agar tanaman yang baru ditanam tidak terganggu oleh gulma tersebut.
Setelah itu dilakukan pembajakan dan pencangkulan agar tanah menjadi gembur.
Bila drainainase kurang baik, perlu dibuat parit-parit di sekitar kebun.
Penanaman bibit durian dilakukan menjelang musim hujan.
Apabila tanah areal pertanaman terlalu asam, maka perlu dilakukan pengapuran.
Jika penanaman dilakukan pada skala luas di tempat terbuka, maka diperlukan tanaman pelindung seperti lamtoro, turi, gamal, sengon atau pepaya.
Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.

Pembuatan Lubang Tanam Pada Budidaya Durian

Buat lubang tanam ukuran 70 x 70 x 60 cm.
Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama 2 minggu.
Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang fermentasi sebanyak 20 Kg kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam setelah itu tanah bagian bawah dimasukkan kedalam lubang tanam (di atas tanah bagian atas) dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.

Penanaman Bibit Durian

Penanaman yang ideal dilakukan pada awal musim hujan dengan cara menggali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit.
Ambil bibit dan buka plastik atau keranjang pembungkus tanah dengan hati-hati.
Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya.
Siram air secukupnya setelah selesai tanam.
Akan lebih baik ditambah pupuk organik cair atau agensia hayati untuk menopang pertumbuhannya.
Jarak tanam 10 X 10 m atau 12 X 12 m.
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pada waktu penanaman bibit sebaiknya kita beri naungan untuk menghindari sengatan matahari, guyuran hujan yang lebat juga untuk melindungi tanaman muda dari terjangan angin kencang.
Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutupi dengan dengan jerami kering agar kelembaban tanah tetap stabil.
Naungan bisa dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.

Pemeliharaan Tanaman Durian

Penyiraman Pada Budidaya Durian

Pada awal pertumbuhan dilakukan setiap hari saat musim kemarau.
Pada saat tanaman berbuah penyiraman dilakukan 1–3 kali seminggu di musim kemarau.
Kekurangan air akan mengakibatkan kerontokan buah.
Penyiraman paling baik dilakukan pada pagi hari.

Penyiangan Pada Budidaya Durian

Penyiangan dilakukan untuk menghindari perebutan unsur hara dan cahaya matahari antara tanaman utama dengan gulma atau tanaman pengganggu.
Selain itu penyiangan juga bertujuan untuk menjaga kelembaban areal budidaya durian sekaligus untuk mengurangi inang hama dan penyakit yang berpotensi menyerang tanaman durian.
Penyiangan pada tanaman muda harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada akar tanaman.


Pemupukan Pada Budidaya Durian

Pemupukan dilakukan dengan cara menggali tanah sebagai tempat pemupukan di bawah tajuk tanaman.
Penggalian tanah jangan terlalu dalam karena dapat merusak perakaran.
Pupuk ditabur merata di bawah tajuk tanaman dan ditutup kembali dengan tanah.
Pemupukan pada fase awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan menggunakan pupuk NPK dengan kadar Nitrogen tinggi.
Waktu pemupukan sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.

Dosis pemupukan per tanaman yaitu :

Umur 1 tahun 250 gr NPK + 50 gr Urea
Umur 2 tahun 0,5 Kg NPK + 100 gr Urea
Umur 3 tahun 0,5 Kg NPK + 150 gr Urea
Umur 4 tahun 0,5 Kg NPK.

Pupuk organik padat perlu ditambahkan sebanyak 10–20 Kg/tanaman setiap tahun.
Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk kimia.
Untuk menghindari kerontokan buah, pemupukan juga perlu dilakukan pada saat tanaman berbunga dengan dosis 1,5 Kg NPK 15-15-15 + 250 gr Kalsium per tanaman.


Pemangkasan Pada Budidaya Durian

Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, cabang atau ranting yang tumbuh vertikal, cabang atau ranting yang tumbuh ke arah batang utama, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari.
Ketika tanaman mencapai ketinggian 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.


Penyerbukan Pada Budidaya Durian

Bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga sangat sedikit serangga yang dapat menyerbuki.
Jadi tidak mengherankan jika tidak semua bunga bisa menjadi buah.
Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pembuahan perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan cara menyapukan kuas halus pada bunga yang telah mekar pada malam hari.
Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya ditanami satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan beberapa varietas lain.


Perawatan Buah Durian

Penyeleksian buah dilakukan setelah buah durian berdiameter 5 cm.
Sisakan dua buah terbaik dengan jarak ideal antara buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm.
Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah.
Buah yang sudah mencapai ukuran optimal harus diikat menggunakan tali rafia, agar buah yang telah mencapai matang sempurna tidak jatuh ke tanah, tetapi menggantung pada tali yang sudah dipasang.


Pemanenan Buah Durian

Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4–5 bulan setelah bunga mekar.
Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul.
Panen dilakukan dengan menunggu buah yang sudah matang jatuh dan menggantung pada tali yang sudah dipasang.
Cara lain penen buah durian yaitu dengan memetik atau memotong buah di pohon menggunakan pisau atau galah berpisau.
Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.
Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam.


Aplikasi K-Bioboost

Pada tanaman Durian usia 0-16 bulan sebanyak 1 L campuran K-Bioboost setiap 2 minggu sekali (1 tutup + 1 L air).
Pada tanaman Durian usia 16 bulan keatas lakukan pengaplikasian tanaman tahunan.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment