Keunggulan media jamur kardus sebagai berikuy:
Cara pengolahannya singkat, hanya dgn disobek-sobek,
direndam dengan air kapur selama 5 hari.
Kardus siap dimasukkan ke dalam kumbung atau rak (tidak
perlu dikomposkan seperti jamur dengan media jerami)
Produksi rata-rata bisa mencapai 6-7 kg bahkan lebih,
asalkan mengacu pada kunci keberhasilan produksi.
Jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna
lebih putih.
Penyiapan Media
Bahan utama kardus
Bahan tambahan lainnya :
1. Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer
untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya
pertumbuhan akar.
2. Bioboost berfungsi merangsang pertumbuhan jamur agar tumbuh
buah besar dan kenyal, serta tumbuh serempak.
3. Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan jamur.
4. Kapur, untuk menetralisasi kardus.
5. Tepung beras ketan 3 kg.
6. Bonggol pisang (bukan batang).
7. Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai,
caisin, dan kangkung (minta aja dipasar gratis soalnya di buang).
8. Arang sekam, sebagai pelapis akhir media, berfungsi
menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur
Contoh komposisi dalam satu kumbung dengan sistim 2 rak :
1. Bibit 60 botol
2. Kardus 300 kg
3. Bekatul atau dedak halus 75 kg
4. Kapur/Kaptan 50 kg
5. Arang sekam 15 karung
6. Bonggol pisang 15 bonggol (75 kg)
7. Limbah sayur 10 karung
8. Pupuk NPK 1 kg
Sebelum dilakukan penanaman
1. Sobek-sobek kardus hingga ukuran 5-10 cm rendam kardus
dengan larutan kapur (45 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam) bak
kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik, taburkan pupuk NPK dalam
rendaman, biarkan hingga 5 hari.
2. Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga
menjadi potongan kecil.
3. Hancurkan bibit jamur dari botol, campurkan dengan tepung
beras ketan.
Penanaman
1. Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
2. Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak
dalam kumbung.
Bentuk media tersebut menjadi gundukan-gundukan dengan 30x30
cm dan tinggi 10 cm, tiap rak berjejer dua baris gundukan.
3. Taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan
bonggol pisang
4. Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10
cm, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran.
Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
5. Lakukan pasteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan
dalam kumbung.
Dengan memasukkan uap panas (bersuhu 60-70 derajat C) selama
6-8jam.
Untuk hasil yang lebih baik, ulangi pemanasan uap ini dengan
suhu yang sama selama 4 jam.
Saat dilakukan pasteurisasi, kumbung ditutup rapat (caranya
di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan, uapnya
dialirkan dalam kumbung, untuk menghemat bahan bakar air ditambah
sedikit-sedikit).
6. Turunkan suhu sampai 30 derajat C dengan membuka jendela
kumbung.
7. Tanam bibit jamur di media (2 botol/m2).
Sebagian sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media.
Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
8. Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan
air dan Bioboost.
9. Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik
transparan.
Pemeliharaan
1. Suhu ruang dijaga 28-35 derajat C
2. Pada hari kelima, pada pukul 00.00-06.00, buka plastik
penutup media dan jendela kumbung.
Lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur
dengan 10 tutup Bioboost dengan bantuan hand sprayer.
3. Selanjutnya setiap hari plastik dibuka selama 10 menit
untuk menjaga sirkulasi udara dan atur supaya pada pukul 07.00-11.00 siang
sinar matahari masuk dalam kumbung.
4. Aplikasi Bioboost dilakukan seminggu sekali.
Pasca Pemanenan
Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak
penanaman.
Panen bisa dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur
sebulan.
Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing stadium
telur.
Selamat Mencoba..
Budidaya Jamur Kuping
Beberapa tahapan yang harus dipersiapkan.
Persiapan Bibit Jamur
Sebelum menekuni bisnis budidaya jamur kuping,
sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul untuk
mendapatkan hasil panen yang optimal.
Bagi yang mau menjalankan usaha skala rumah tangga,
sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap pakai (bibit F4).
Tetapi bagi yang berencana membuka perusahaan jamur skala
industri (besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.
Persiapan Budidaya Jamur
Bagi yang mau membudidayakan jamur kuping dengan media tanam
berupa baglog, bisa memulai usaha dengan tahapan berikut ini:
Langkah pertama yang perlu disiapkan adalah membuat media
tanam yang sesuai dengan habitat asli jamur kuping.
Saat ini media tanam yang banyak digunakan berupa baglog
yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur
(1-2%), serta tambahan Bioboost dan air secukupnya.
Untuk mendapatkan media tanam yang ideal, lakukan fermentasi
selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70ºC.
Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali
sehari.
Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi
cokelat atau kehitaman.
Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas,
kemudian padatkan menggunakan alat pengepres atau dipukul-pukul menggunakan
botol bekas hingga plastik menyerupai baglog.
Selanjutnya pada bagian atas plastik dipasang ring (cincin),
dan ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses
sterilisasi.
Tahapan keempat yaitu sterilisasi media, proses ini
dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120º selama 6 sampai 8
jam.
Bila proses sterilisasi telah selesai, selanjutnya proses
penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan jika suhu baglog telah kembali normal.
Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog, perlu
dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain yang
mengganggu pertumbuhan miselium.
Caranya sebelum menamam semprotkan terlebih dahulu alkohol
70% pada kedua telapak tangan. Kemudian panaskan stik besi diatas api spritus,
lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas baglog
diatas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik
besi yang telah disterilkan.
Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur
selesai ditanamkan.
Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8
minggu dengan suhu 28-35ºC, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL
60 watt.
Jika lebih dari 5 minggu masa inkubasi dan belum ada
tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka dimungkinkan proses inokulasi gagal sehingga
terkontaminasi.
Bila proses inkubasi telah selesai, proses selanjutnya
adalah memindahkan baglog jamur kuping ke dalam ruang kumbung jamur yang telah
disiapkan.
Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah
disterilisasikan.
Kemudian atur baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman
secara rutin setiap 2-4 kali per hari.
Aplikasi Bioboost dilakukan setiap seminggu sekali.
Pemanenan jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur
kuping beserta akarnya.
Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar
tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir generasi berikutnya.
No comments:
Post a Comment