Wednesday, 6 July 2016

BUDI DAYA JAMUR MERANG MEDIA KARDUS ( PRAKTIS )



 Keunggulan media jamur kardus sebagai berikuy:
Cara pengolahannya singkat, hanya dgn disobek-sobek, direndam dengan air kapur selama 5 hari.
Kardus siap dimasukkan ke dalam kumbung atau rak (tidak perlu dikomposkan seperti jamur dengan media jerami)
Produksi rata-rata bisa mencapai 6-7 kg bahkan lebih, asalkan mengacu pada kunci keberhasilan produksi.
Jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna lebih putih.

Penyiapan Media
Bahan utama kardus
Bahan tambahan lainnya :
1. Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.
2. Bioboost berfungsi merangsang pertumbuhan jamur agar tumbuh buah besar dan kenyal, serta tumbuh serempak.
3. Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
4. Kapur, untuk menetralisasi kardus.
5. Tepung beras ketan 3 kg.
6. Bonggol pisang (bukan batang).
7. Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai, caisin, dan kangkung (minta aja dipasar gratis soalnya di buang).
8. Arang sekam, sebagai pelapis akhir media, berfungsi menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur

Contoh komposisi dalam satu kumbung dengan sistim 2 rak :
1. Bibit 60 botol
2. Kardus 300 kg
3. Bekatul atau dedak halus 75 kg
4. Kapur/Kaptan 50 kg
5. Arang sekam 15 karung
6. Bonggol pisang 15 bonggol (75 kg)
7. Limbah sayur 10 karung
8. Pupuk NPK 1 kg

Sebelum dilakukan penanaman
1. Sobek-sobek kardus hingga ukuran 5-10 cm rendam kardus dengan larutan kapur (45 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam) bak kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik, taburkan pupuk NPK dalam rendaman, biarkan hingga 5 hari.
2. Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga menjadi potongan kecil.
3. Hancurkan bibit jamur dari botol, campurkan dengan tepung beras ketan.

Penanaman
1. Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
2. Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dalam kumbung.
Bentuk media tersebut menjadi gundukan-gundukan dengan 30x30 cm dan tinggi 10 cm, tiap rak berjejer dua baris gundukan.
3. Taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan bonggol pisang
4. Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10 cm, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran.
Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
5. Lakukan pasteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung.
Dengan memasukkan uap panas (bersuhu 60-70 derajat C) selama 6-8jam.
Untuk hasil yang lebih baik, ulangi pemanasan uap ini dengan suhu yang sama selama 4 jam.
Saat dilakukan pasteurisasi, kumbung ditutup rapat (caranya di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan, uapnya dialirkan dalam kumbung, untuk menghemat bahan bakar air ditambah sedikit-sedikit).
6. Turunkan suhu sampai 30 derajat C dengan membuka jendela kumbung.
7. Tanam bibit jamur di media (2 botol/m2).
Sebagian sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media.
Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
8. Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan Bioboost.
9. Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik transparan.

Pemeliharaan
1. Suhu ruang dijaga 28-35 derajat C
2. Pada hari kelima, pada pukul 00.00-06.00, buka plastik penutup media dan jendela kumbung.
Lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur dengan 10 tutup Bioboost dengan bantuan hand sprayer.
3. Selanjutnya setiap hari plastik dibuka selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara dan atur supaya pada pukul 07.00-11.00 siang sinar matahari masuk dalam kumbung.
4. Aplikasi Bioboost dilakukan seminggu sekali.

Pasca Pemanenan
Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak penanaman.
Panen bisa dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur sebulan.
Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing stadium telur.

Selamat Mencoba..



Budidaya Jamur Kuping


Beberapa tahapan yang harus dipersiapkan.

Persiapan Bibit Jamur
Sebelum menekuni bisnis budidaya jamur kuping, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu bibit jamur yang berkualitas unggul untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Bagi yang mau menjalankan usaha skala rumah tangga, sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap pakai (bibit F4).
Tetapi bagi yang berencana membuka perusahaan jamur skala industri (besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.

Persiapan Budidaya Jamur
Bagi yang mau membudidayakan jamur kuping dengan media tanam berupa baglog, bisa memulai usaha dengan tahapan berikut ini:

Langkah pertama yang perlu disiapkan adalah membuat media tanam yang sesuai dengan habitat asli jamur kuping.
Saat ini media tanam yang banyak digunakan berupa baglog yang berisi campuran serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), serta tambahan Bioboost dan air secukupnya.

Untuk mendapatkan media tanam yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70ºC.
Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari.
Pastikan media yang siap digunakan berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman.

Selanjutnya masukan media ke dalam plastik tahan panas, kemudian padatkan menggunakan alat pengepres atau dipukul-pukul menggunakan botol bekas hingga plastik menyerupai baglog.
Selanjutnya pada bagian atas plastik dipasang ring (cincin), dan ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air saat proses sterilisasi.

Tahapan keempat yaitu sterilisasi media, proses ini dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120º selama 6 sampai 8 jam.
Bila proses sterilisasi telah selesai, selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat Anda lakukan jika suhu baglog telah kembali normal.
Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog, perlu dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium.
Caranya sebelum menamam semprotkan terlebih dahulu alkohol 70% pada kedua telapak tangan. Kemudian panaskan stik besi diatas api spritus, lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas baglog diatas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik besi yang telah disterilkan.
Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur selesai ditanamkan.

Setelah bibit jamur ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suhu 28-35ºC, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL 60 watt.
Jika lebih dari 5 minggu masa inkubasi dan belum ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka dimungkinkan proses inokulasi gagal sehingga terkontaminasi.

Bila proses inkubasi telah selesai, proses selanjutnya adalah memindahkan baglog jamur kuping ke dalam ruang kumbung jamur yang telah disiapkan.
Lakukan pelubangan baglog menggunakan silet yang telah disterilisasikan.
Kemudian atur baglog dengan rapi, dan lakukan penyiraman secara rutin setiap 2-4 kali per hari.
Aplikasi Bioboost dilakukan setiap seminggu sekali.

Pemanenan jamur dapat dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya.
Bila ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tidak mengganggu pertumbuhan jamur kupir generasi berikutnya.

No comments:

Post a Comment