Penyakit Jamur Akar Putih merupakan jenis penyakit yang
cukup berbahaya dan sangat merugikan para petani karet.
Banyak cara yang telah dilakukan oleh para petani dan
pemilik kebun karet, namun hasilnya belum memuaskan. Para petani biasanya
menggunakan belerang dengan cara memasukkan belerang ke dalam lubang tanam
untuk mencegah Jamur Akar Putih (JAP) pada saat hendak menanam karet.
Namun setelah tanaman karetnya hidup dan tumbuh subur, JAP
tetap juga menyerang tanaman karet mereka dan membuat banyak tanaman karet
mereka yang mati.
Selain menggunakan belerang, para petani juga menggunakan
fungisida kimia seperti Calixin 750, Calixil CP3, Formac 2 yang harganya
relatif mahal.
Namun dengan cara tersebut juga belum mampu menuntaskan dan
mengatasi penyakit JAP.
Bahkan ada petani yang membongkar tanaman karet yang terkena
penyakit JAP dengan cara digali diambil akarnya lalu dibakar.
Lalu bekas lubangnya disiram dengan belerang.
Tetapi JAP masih ada dan selalu menimbulkan
kerusakan/kematian pada tanaman karet.
Tanaman karet selalu ada yang mati dan menular ke tanaman di
sekitarnya, lalu datanglah hama tanaman baru yang disebut hama sekunder yang
bernama rayap (bahasa petani karet anai-anai).
Petani karet beranggapan bahwa tanaman karet yang mati itu
diserang oleh rayap.
Jadi para petani karet pada umumnya bertanya kepada petugas
penyuluh obat untuk mengatasi rayap.
Di lapangan, petugas penyuluh lapangan menjelaskan kepada
petani karet bahwa yang menyerang tanaman mereka pada awalnya adalah JAP, sedangkan
rayap itu datang dan menyerang tanaman karet setelah tanaman karet tersebut
sudah mati atau hampir mati.
Jadi rayap sebagai hama sekunder dan yang penyebab
sebenarnya tanaman karet mati adalah JAP.
Beberapa lokasi/kebun karet yang terserang JAP dapat
diatasi/dihambat perkembangannya dengan menggunakan Bioboost.
Cara penggunaan Bioboost dalam mengatasi JAP pada tanaman
karet berdasarkan hasil percobaan di lapangan.
Dari percobaan ini hasilnya cukup efektif, Bioboost mampu
mengatasi/mengendalikan JAP.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, penggunaan Bioboost
untuk mengatasi JAP pada tanaman karet sebagai berikut :
- 5 tutup Bioboost, 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter
air dalam ember (jangan menggunakan air PAM
dan jangan air panas).
dan jangan air panas).
- Tuangkan Bioboost dan gula ke dalam ember yang berisi air
10 liter tersebut, aduklah dengan tangan
sampai larut dan tercampur merata.
sampai larut dan tercampur merata.
- Siramkan ke pangkal batang karet yang terkena penyakit JAP
baik yang sudah mati maupun yang masih
hidup.
hidup.
- Tiap batang karet disirami 1 liter campuran Bioboost,
disiram melingkari pangkal batang pada tanaman
karet yang sudah disadap.
karet yang sudah disadap.
- Untuk tanaman yang masih kecil umur 1-5 tahun, dapat
disiram 0,25 liter s/d 0,75 liter untuk 1 batang.
- Aplikasi harus dilakukan pada sore hari sekitar jam 16.00
s.d. 18.00 agar cairan Bioboost tidak terkena
sinar matahari.
sinar matahari.
- Setelah 2 bulan diberi Bioboost, tanaman karet yang
terserang ringan dan sedang dapat bertunas lagi dan
tidak jadi mati.
tidak jadi mati.
- Pada tanaman yang terserang berat, dapat juga diatasi dengan
Bioboost, namun harus diberi secara intensif
agar sumber penyakitnya tidak pindah dan menular ke tanaman karet yang lain.
agar sumber penyakitnya tidak pindah dan menular ke tanaman karet yang lain.
Keterangan tambahan :
- Jangan dicampur dengan pestisida dan pupuk kimia.
- Jangan menggunakan air yang mengandung kaporit (air PAM).
- Jangan menggunakan air panas.
- Saat aplikasi sebaiknya sore hari sekitar jam 16.00 s.d.
18.00.
- Pada daerah kronis/endemis JAP, penggunaannya diulang
setelah 2 bulan.
- Sebelum dan sesudah aplikasi Bioboost jangan menggunakan
pestisida terlebih dahulu.
- Jangan menggunakan yang sudah kadaluwarsa (berbau busuk
dan jerigennya kembung).
- Sebelum digunakan, Bioboost disimpan di tempat yang teduh.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment