Wednesday, 6 July 2016

PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH DAN PENGENDALIANNYA



Penyakit Jamur Akar Putih merupakan jenis penyakit yang cukup berbahaya dan sangat merugikan para petani karet.
Banyak cara yang telah dilakukan oleh para petani dan pemilik kebun karet, namun hasilnya belum memuaskan. Para petani biasanya menggunakan belerang dengan cara memasukkan belerang ke dalam lubang tanam untuk mencegah Jamur Akar Putih (JAP) pada saat hendak menanam karet.
Namun setelah tanaman karetnya hidup dan tumbuh subur, JAP tetap juga menyerang tanaman karet mereka dan membuat banyak tanaman karet mereka yang mati.

Selain menggunakan belerang, para petani juga menggunakan fungisida kimia seperti Calixin 750, Calixil CP3, Formac 2 yang harganya relatif mahal.
Namun dengan cara tersebut juga belum mampu menuntaskan dan mengatasi penyakit JAP.
Bahkan ada petani yang membongkar tanaman karet yang terkena penyakit JAP dengan cara digali diambil akarnya lalu dibakar.
Lalu bekas lubangnya disiram dengan belerang.
Tetapi JAP masih ada dan selalu menimbulkan kerusakan/kematian pada tanaman karet.
Tanaman karet selalu ada yang mati dan menular ke tanaman di sekitarnya, lalu datanglah hama tanaman baru yang disebut hama sekunder yang bernama rayap (bahasa petani karet anai-anai).
Petani karet beranggapan bahwa tanaman karet yang mati itu diserang oleh rayap.
Jadi para petani karet pada umumnya bertanya kepada petugas penyuluh obat untuk mengatasi rayap.

Di lapangan, petugas penyuluh lapangan menjelaskan kepada petani karet bahwa yang menyerang tanaman mereka pada awalnya adalah JAP, sedangkan rayap itu datang dan menyerang tanaman karet setelah tanaman karet tersebut sudah mati atau hampir mati.
Jadi rayap sebagai hama sekunder dan yang penyebab sebenarnya tanaman karet mati adalah JAP.

Beberapa lokasi/kebun karet yang terserang JAP dapat diatasi/dihambat perkembangannya dengan menggunakan Bioboost.

Cara penggunaan Bioboost dalam mengatasi JAP pada tanaman karet berdasarkan hasil percobaan di lapangan.
Dari percobaan ini hasilnya cukup efektif, Bioboost mampu mengatasi/mengendalikan JAP.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, penggunaan Bioboost untuk mengatasi JAP pada tanaman karet sebagai berikut :

- 5 tutup Bioboost, 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter air dalam ember (jangan menggunakan air PAM
  dan jangan air panas).
- Tuangkan Bioboost dan gula ke dalam ember yang berisi air 10 liter tersebut, aduklah dengan tangan
   sampai larut dan tercampur merata.
- Siramkan ke pangkal batang karet yang terkena penyakit JAP baik yang sudah mati maupun yang masih
   hidup.
- Tiap batang karet disirami 1 liter campuran Bioboost, disiram melingkari pangkal batang pada tanaman
   karet yang sudah disadap.
- Untuk tanaman yang masih kecil umur 1-5 tahun, dapat disiram 0,25 liter s/d 0,75 liter untuk 1 batang.
- Aplikasi harus dilakukan pada sore hari sekitar jam 16.00 s.d. 18.00 agar cairan Bioboost tidak terkena
   sinar matahari.
- Setelah 2 bulan diberi Bioboost, tanaman karet yang terserang ringan dan sedang dapat bertunas lagi dan
   tidak jadi mati.
- Pada tanaman yang terserang berat, dapat juga diatasi dengan Bioboost, namun harus diberi secara intensif
   agar sumber penyakitnya tidak pindah dan menular ke tanaman karet yang lain.

Keterangan tambahan :
- Jangan dicampur dengan pestisida dan pupuk kimia.
- Jangan menggunakan air yang mengandung kaporit (air PAM).
- Jangan menggunakan air panas.
- Saat aplikasi sebaiknya sore hari sekitar jam 16.00 s.d. 18.00.
- Pada daerah kronis/endemis JAP, penggunaannya diulang setelah 2 bulan.
- Sebelum dan sesudah aplikasi Bioboost jangan menggunakan pestisida terlebih dahulu.
- Jangan menggunakan yang sudah kadaluwarsa (berbau busuk dan jerigennya kembung).
- Sebelum digunakan, Bioboost disimpan di tempat yang teduh.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment