Keberhasilan Produksi Telor Ayam
Produksi telur yang prima tentu menjadi kunci keberhasilan
pada peternak ayam petelur, bahkan bicara produksi telur bagi sebagian peternak
bisa menjadi suatu hal yang sensitif.
Sensitifnya bisa baik bisa juga tidak baik, tergantung pada
performa produksinya, selain itu tergantung juga pada permintaan dan harga
telur pada saat itu.
Jika performa produksi baik, permintaan pasar lancar, dan
harga telur juga sedang bagus-bagusnya pada saat itu, tentu tingkat keuntungan
peternak pun akan menjadi sangat baik.
Bicara soal produksi telur yang prima, tentu tidak hanya
dinilai dari segi jumlah atau kuantitasnya saja, tetapi juga dari segi kualitas
telurnya.
Nah, bagaimana jika yang terlihat adalah indikasi
adanya penurunan produksi telur atau adanya kualitas telur yang kurang baik?
Beberapa hal berikut ini mungkin adalah penyebabnya :
Mengapa Produksi Telor Menurun?
Produksi telur turun sudah curiga ke penyakit..?
ND, IB, atau jangan-jangan AI..?
Tunggu dulu, ketika terjadi penurunan produksi tidak selalu
diartikan adanya infeksi dari agen penyakit tertentu.
Justru kecurigaan adanya infeksi agen penyakit adalah
kecurigaan akhir setelah kita memeriksa bagaimana manajemen pemeliharaan,
bagaimana kualitas pakan, dan adakah faktor-faktor yang menyebabkan stress pada
ayam.
Bicara manajemen pemeliharaan disini terutama soal sistem perkandangannya;
Apakah kandang yang merupakan rumah bagi ayam-ayam
kita itu sudah menjadi rumah yang nyaman untuk bertelur?
Mungkin penghuninya terlalu banyak alias terlalu padat
populasinya?
Mungkin suhu udara di dalam kandang tidak sesuai untuk ayam
yang akan bertelur?
Atau sirkulasi udara di dalam kandang kurang baik dan kadar
amonia menjadi tinggi?
Kepadatan populasi dalam kandang harus diperhatikan.
Populasi yang terlalu padat di dalam kandang membuat ayam
akan saling berebut bahkan saling mematuk untuk mendapatkan makanannya, selain
itu menjadikan suhu di dalam kandang menjadi tidak nyaman.
Suhu udara yang nyaman, tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin, dibutuhkan untuk produksi telur yang aman.
Suhu udara yang nyaman untuk bertelur sekitar
23-27 derajat C.
Kalau suhu udara terlalu panas ayam bisa stress dan
terganggu produksi telurnya, dan kalau suhu udara terlalu dingin ayam akan
meregulasi seluruh energi tubuhnya untuk tetap hangat, tidak untuk produksi
telur.
Sementara tingginya kadar amonia akan menyebabkan iritasi
dan penyakit pernafasan pada ayam, kalau sudah sakit artinya proses produksi
telur pun akan terganggu.
Pengaruh Kualitas Pakan Terhadap Produksi Telor
Lalu bagaimana kualitas pakan mempengaruhi produksi telur?
Jika kualitas pakannya tidak baik atau bahkan berjamur.
Perhatikan komposisi atau kandungan protein dalam pakan, memasuki
masa produksi ini kebutuhan proteinnya kurang lebih sekitar 17.5-19%.
Jika komposisi protein dalam pakan ada dalam jumlah yang
kurang maka itu akan memperlambat produksi telur.
Kemudian komposisi Kalsium dalam pakan juga harus
diperhatikan, setidaknya sekitar 3.3% dari total pakan. Kalsium selain
bermanfaat untuk produksi telur secara kuantitas, juga bermanfaat untuk menjaga
kualitas kerabang telur yang dihasilkan.
Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kerabang telur menjadi
lunak atau pun mudah retak, atau bahkan menjadikan telur yang dikeluarkan tidak
berkerabang.
Selebihnya dapat pula ditambahkan vitamin dan mineral dalam
bentuk premiks atau lewat air minum.
Jika penurunan produksi telur terjadi secara mendadak bahkan
ekstrem atau langsung drastis turunnya, kemungkinan terdapat serangan agen
penyakit.
Adanya serangan agen penyakit mengindikasikan turunnya daya
tahan tubuh, dan penurunan daya tahan tubuh ini juga akan mempengaruhi produksi
telur.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan penurunan produksi,
seperti beberapa penyakit viral (ND, AI, IB, EDS), beberapa penyakit bakterial
(Coryza, E. Colli), Mycoplasma, dan parasit (Leucocytozoon, cacing).
PENTING DISIMAK....
Tips Pembersihan Kandang Unggas
Penyakit viral lebih sering menjadi ‘tersangka’ turunnya
produksi telur.
Penyakit ND dan IB, selain menurunkan tingkat produksi, juga
membuat kualitas telur berubah, misal warna kerabang menjadi pucat atau putih,
ukuran telur kecil, kerabang tidak halus atau kasar seperti pasir pada gejala
IB, dan putih telurnya lebih encer.
Sementara penyakit AI bisa menurunkan produksi
secara drastis hingga 40-50%..!
Tindak pencegahan sudah sepatutnya dilakukan sebelum agen
viral menyerang, lakukan biosekuriti yang ketat dan vaksinasi yang tepat.
Semoga Bermanfaat...
No comments:
Post a Comment