Wednesday 6 July 2016

PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT TANAMAN JAMBU MENTE



Tanaman jambu mente tidak luput dari serangan hama dan penyakit, beberapa hama yang menyerang tanaman jambu mete antara lain ulat kipas, kutu daun, penggerek batang dan akar, pengendaliannya dapat dilakukan dengan memungut ulat-ulat yang berkelompok pada daun, lalu memusnahkannya dengan menyemprotkan insektisida, memangkas bagian tanaman yang terserang, serta memoles sekitar permukaan pangkal batang/akar dengan suspensi BMC.

Begitu pula dengan penyakit yang menyerang tanaman ini ada beberapa jenis penyakit yang menyerang seperti layu pada bibit, mati pucuk, busuk kering pada buah dan biji, anthracnosis pada daun dan lain-lain.
Dapat pula dikendalikan dengan cara pengolahan tanah secara intensif, penyemprotan dengan fungisida men-desinfektan benih dan bibit, menanam dengan jarak tanam yang sesuai serta sanitasi kebun.

Menurut beberapa panduan dan literatur, hama-hama dan penyakit penting yang sering menyerang tanaman jambu mente antara lain :

Trylooptila panrosema
Hama ini menyerang buah mentor jambu mete, yaitu dengan menggerek masuk ke dalam buah atau mentor.
Mengakibatkan mutu mentor menjadi rendah, serangan berat mengakibatkan buah gugur sebelum waktunya.
Warna ulat gelap kemerah-merahan.

Hephotettyx spp
Hama ini juga merupakan hama penggerek buah dan dapat mengeluarkan sisa-sisa kotoran dari dalam buah.
Kerugian yang ditimbulkan antara 20-60%.
Hama ini menyerang mentor pada semua tingkatan umur, sehingga menyebabkan buah gugur sebelum waktunya.

Paradasynus rostratus
Hama ini mengisap cairan biji mente yang masih muda/lunak dan dapat menyebabkan biji mengkerut sampai akhirnya mengering.
Serangan berat dapat menyebabkan mutu biji mete menjadi sangat rendah.
Hama ini meletakkan telurnya di sekitar permukaan bagian bawah daun.

Helopelthis antonii
Hama ini bentuknya hampir menyerupai nyamuk biasa, tetapi ukurannya lebih besar dan gemuk. Imago berwarna hitam dengan garis-garis putih di bagian perut.
Hama ini menyebabkan kerugian ekonomi paling tinggi dibandingkan hama-hama lain.
Menyerang tunas muda, daun, cabang-cabang, mentor dan buah yang sedang berkembang dengan cara menghisap cairan dari dalamnya.
Hama ini juga mengeluarkan sekresi berupa gums atau lendir yang dapat menjadi media tumbuh cendawan, sehingga daun atau mentor bekas serangan menjadi kotor.
Rata-rata kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai 25%, terutama bila sampai menyerang tunas muda.

Hypatina halygramma
Berwarna coklat kehijauan dan ada yang berwarna coklat kekuningan.
Menyerang ujung tunas muda dengan cara menggerek masuk sampai kira-kira 20-25 mm.
Menyebabkan tunas menjadi kerdil sampai akhirnya mati.
Kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai 25%.


Penyakit pada Jambu Mete

Gloesporium spp
Bagian tanaman yang diserang adalah akar, cabang dan daun.
Dapat menyebabkan mati pucuk (die back).
Penyebaran melalui bekas luka pada tanaman, kurang pemeliharaan/perawatan dan kelembaban yang tinggi.

Botrydiplodia spp
Gejala serangan terjadi pada akar dan batang.
Serangan sering terjadi di daerah panas dan kering.
Pada jaringan tanaman yang diserang dapat timbul semacam bunga karang (spongy rot) kemudian ditumbuhi mycelia.

Phytophtora palmivora
Penyakit ini dapat menyerang tanaman pada pembibitan, termasuk tanaman yang paling berbahaya karena dapat menyerang akar, pangkal akar dan daun sehingga menyebabkan kematian tanaman.
Cara penularannya melalui tanah.

Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment