Penyakit antraknosa cabai atau di beberapa daerah da juga
yang menyebut pathek, krapak, busuk kering dan api-api, merupakan penyakit yang
menyerang buah cabai yang disebabkan oleh cendawan Colletothricum capsici sydow
dan Colletothricum gloesosporioides.
Faktor yang menyebabkan serangan penyakit ini adalah
kelembaban udara yang tinggi dengan suhu yang rendah. Penyakit ini tidak hanya
menyerang pada buah tanaman cabai tapi juga dapat menyerang batang dan daun.
Serangan pada batang akan mengakibatkan batang layu dan
kering, sedang serangan di daun akan menimbulkan bercak-bercak berwarna cokelat
kehitaman lama kelamaan daun akan menguning dan rontok.
Serangan pada buah cabai akan menimbulkan bintik hitam,
awalnya berukuran kecil lama-kelamaan akan menjadi besar. Cabai akan terlihat
seperti terbakar biasanya petani menjuluki penyakit ini api-api atau cendawan
api.
Cendawan ini menyerang tanaman sejak dini bahkan sejak masih
dalam biji, dan yang lebih membahayakan lagi cendawan ini mampu bertahan hingga
9 bulan di dalam biji.
Langkah Pengendalian Antraknosa Cabai:
- Gunakan benih cabai dengan varietas yang tahan terhadap
antraknosa.
- Pilih benih cabai yang berasal dari tanaman cabai yang
sehat.
- Jangan berlebihan menggunakan pupuk nitrogen karena justru
akan membuat tanaman rentan terhadap
penyakit
penyakit
- Lakukan penyemprotan sejak awal munculnya buah.
- Perbanyak unsur kalsium dan kalium karena akan meperkeras
kulit cabai sehingga bisa mencegah
antraknosa.
antraknosa.
- Buang cabai yang terinfeksi
- Gunakan plastic mulsa di musim penghujan untuk mengurangi
kelembaban dan mencegah penyebaran
spora cendawan akibat aliran air
spora cendawan akibat aliran air
- Jangan menanam dengan jarak yang terlalu rapat
- Lakukan pemotongan ranting jika tanaman terlalu rimbun agar
sirkulasi udara dan cahaya bisa lancar dan
dapat mengenai tanaman.
dapat mengenai tanaman.
- Lakukan pengontrolan secara rutin
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment