Thursday, 7 July 2016

PENGENDALIAN ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABE



Penyakit antraknosa cabai atau di beberapa daerah da juga yang menyebut pathek, krapak, busuk kering dan api-api, merupakan penyakit yang menyerang buah cabai yang disebabkan oleh cendawan Colletothricum capsici sydow dan Colletothricum  gloesosporioides.

Faktor yang menyebabkan serangan penyakit ini adalah kelembaban udara yang tinggi dengan suhu yang rendah. Penyakit ini tidak hanya menyerang pada buah tanaman cabai tapi juga dapat menyerang batang dan daun.

Serangan pada batang akan mengakibatkan batang layu dan kering, sedang serangan di daun akan menimbulkan bercak-bercak berwarna cokelat kehitaman lama kelamaan daun akan menguning dan rontok.

Serangan pada buah cabai akan menimbulkan bintik hitam, awalnya berukuran kecil lama-kelamaan akan menjadi besar. Cabai akan terlihat seperti terbakar biasanya petani menjuluki penyakit ini api-api atau cendawan api.

Cendawan ini menyerang tanaman sejak dini bahkan sejak masih dalam biji, dan yang lebih membahayakan lagi cendawan ini mampu bertahan hingga 9 bulan di dalam biji.

Langkah Pengendalian Antraknosa Cabai:

- Gunakan benih cabai dengan varietas yang tahan terhadap antraknosa.
- Pilih benih cabai yang berasal dari tanaman cabai yang sehat.
- Jangan berlebihan menggunakan pupuk nitrogen karena justru akan membuat tanaman rentan terhadap
   penyakit
- Lakukan penyemprotan sejak awal munculnya buah.
- Perbanyak unsur kalsium dan kalium karena akan meperkeras kulit cabai sehingga bisa mencegah
   antraknosa.
- Buang cabai yang terinfeksi
- Gunakan plastic mulsa di musim penghujan untuk mengurangi kelembaban dan mencegah penyebaran 
   spora cendawan akibat aliran air
- Jangan menanam dengan jarak yang terlalu rapat
- Lakukan pemotongan ranting jika tanaman terlalu rimbun agar sirkulasi udara dan cahaya bisa lancar dan
  dapat mengenai tanaman.
- Lakukan pengontrolan secara rutin


Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment