Wednesday, 6 July 2016

EFEK TANPA PENGGUNAAN PUPUK HAYATI



Unsur hara utama yang banyak dibutuhkan tanaman adalah unsur hara N, P, dan K. Walaupun di tanah dan di udara unsur tersebut tersedia dalam jumlah yang banyak, namun jumlah yang dapat diserap oleh tanaman hanyalah sedikit dan seringkali tidak mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman. Oleh karena itu, untuk memenuhi kekurangan ketersediaan unsur-unsur tersebut di dalam tanah, ketiga unsur ini ditambahkan dalam bentuk pupuk.
Pupuk yang dimaksud disini adalah penggunaan pupuk yang berimbang antara pupuk anorganik, pupuk organik, dan pupuk hayati. Namun, peningkatan pemakaian pupuk buatan ditengarai semakin kurang efektif dan efisien, serta mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan terhadap kondisi tanah. Mengingat hal tersebut, makin disadari pentingnya pemanfaatan bahan organik dan pupuk hayati dalam pengelolaan hara tanah. (Munandar, et al. 2009).

Efek Terhadap Tanah
Tidak digunakan pupuk hayati tentu sangat mengganggu keadaan tanah baik keadaan fisik, biologi, maupun kimia tanah. Selain itu berpengaruh terhadap biota dalam tanah, yang sebagian besar biota dalam tanah tersebut adalah mikroba yang memiliki peranan  sangat penting bagi tanaman. Hampir seluruh proses penyerapan hara tanaman dibantu oleh mikroba, misalnya terdapat mikroba yang berperan dalam menambat N dari udara, seperti Azosprillium sp, Azotobacter sp, Rhizobium sp,  ada juga mikroba dalam pupuk hayati yang berperan dalam pelarutan hara P, contohnya Aspergillus sp, Penicillium sp.

Mikroorganisme aktif yang terkandung dalam pupuk hayati mampu mensuplai Nitrogen untuk tanaman, melarutkan senyawa Phosfat (P) dan melepaskan senyawa Kalium (K) dari ikatan koloid tanah, mengurai residu kimia dan mengikat logam berat, menghasilkan zat pemacu tumbuh alami (Giberellin, Sitokinin, Asam Indol Asestat), menghasilkan asam amino, enzim alami dan vitamin serta menghasilkan zat patogen sebagai pestisida hayati.
Tidak tersedianya pupuk hayati dalam aplikasi budidaya dari segi ketersediaan biota tanah, akan berdampak tidak adanya agen hayati yang berperan untuk merombak bahan organik di dalam tanah. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penurunan kandungan C organik, dimana C organik ini merupakan sumber energi bagi mikroba yang terdapat di dalam tanah untuk melakukan aktivitasnya, seperti proses penyerapan unsur hara, pelepasan unsur-unsur hara yang terikat di dalam koloid tanah sehingga unsur hara tersebut tersedia dan dapat diserap  tanaman.
Namun, pupuk hayati tidak akan efektif penggunaannya apabila kandungan bahan organik dalam tanah sedikit atau tidak ada, karena mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk hayati akan merombak bahan organik, sehingga apabila tidak adanya bahan organik tidak ada bahan baku untuk penyediaan unsur hara. Oleh karena itu, pemupukan harus dilakukan secara berimbang.
Selain berdampak terhadap biota tanah, pengaplikasian pupuk hayati  berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah yang erat kaitannya dengan kesuburan tanah. Pupuk hayati merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Selain itu penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan kesehatan tanah, menumbuhkan jasad renik (mikroba), menggemburkan tanah, dan menumbuhkan hewan (cacing), sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman. Penggunaan pupuk anorganik dengan dosis yang terlalu tinggi akan merusak tanah, baik strukturnya, tingkat kesuburanya, bahkan kesehatan tanahnya.
Penggunaan pupuk anorganik yang dilakukan secara terus-menerus juga mengakibatkan terjadinya pemadatan tanah sehingga akan sulit ditembus oleh perakaran.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam pupuk hayati dapat mendegradasi bahan organik sehingga mampu menyediakan unsur hara yang dapat diserap tanaman dan menghasilkan enzim alami dan vitamin yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sehingga bila kekurangan pupuk hayati maka akan menyebabkan tidak adanya mikroorganime dalam tanah yang dapat membantu proses penggemburan tanah dan mengubah zat menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Hal ini tentu akan berdampak pula terhadap proses pertumbuhan tanaman.

No comments:

Post a Comment