Dalam Budidaya Jamur Tiram bagian tersulit adalah membuat
baglog, media tanam yang harus diinokulasikan dengan bibit jamur.
Ada dua kegiatan utama yang harus dilakukan dalam
membudidayakan jamur tiram ini :
Tahap pertama adalah membuat media tanam dan
menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut.
Sehingga media akan ditumbuhi miselium berwarna putih
seperti kapas.
Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi
badan buah.
Biasanya pendatang baru, memulai kegiatan budidaya dengan
menumbuhkan baglog menjadi daging buah.
Sementara pengadaan baglog yang siap tumbuh didapat dengan
membeli dari orang lain. Kemudian setelah kegiatan budidayanya mulai berkembang
dan volumenya banyak, barulah mencoba membuat baglog sendiri.
1. Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog
dan menumbuhkan jamur.
Kumbung biasanya sebuah bangunan yang berisi rak-rak untuk
meletakkan baglog.
Kumbung harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan
kelembaban.
Kumbung terbuat dari bambu atau kayu, dinding kumbung
biasanya terbuat dari gedek atau papan serta atapnya terbuat dari genteng atau
sirap.
Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap
tersebut dapat membuat suhu udara menjadi panas.
Sedangkan lantainya biarkan dari tanah saja, karena membantu
penyerapan air pada saat menyiram jamurnya.
Di dalam kumbung harus ada rak berupa kisi-kisi yang dibuat
secara bertingkat.
Rak tersebut berfungsi sebagai penyusun baglog.
Rangka raknya bisa kamu buat dari bambu atau kayu.
Rak harus diletakkan berjajar antara rak satu dengan yang
lain dipisahkan oleh lorong-lorong agar memudahkan kamu udah melakukan
perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang
dari 40 cm, rak juga dapat kamu buat 2-3 tingkat.
Lebar rak sebaiknya 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1
meter.
Pada setiap ruas rak sebesar ini dapat menampung 70-80
baglog.
Kita dapat sesuaikan rak dengan jumlah baglog yang ingin
kamu budidayakan.
2. Menyiapkan Baglog
Baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jarum
tiram.
Bahan utama dari pembuatan baglog ini adalah serbuk gergaji,
karena jamur tiram termasuk jamur kayu.
Baglog biasanya dibugkus plastik berbentuk silinder, dimana
salah satu ujunganya diberi lubang.
Di lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh keluar.
Pada saat kamu melakukan budidaya jarum tiram dalam skala
yang besar, para petani biasanya membuat baglog sendiri.
Namun, bagi pemula, atau petani dengan modal terbatas
sebaiknya baglog dibeli dari orang lain dan kiyspun bisa fokus menjalanankan
usaha budidaya.
3. Cara Merawat Baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni dengan
meletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas.
Serta secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing.
Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari
siraman air.
Jika penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam
baglog.
Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah.
Hanya saja, saat penyusun lebih banyak menyita tempat.
4. Cara Merawat Jamur Tiram
Sebelum baglognya disusun, buka terlebih dahulu cincin dan
kertas penutup baglog.
Kemudian diamkan selama kurang lebih lima hari.
Setelah itu, potong ujung baglog agar memiliki ruang
pertumbuhan lebih lebar.
Diamkan selama 3 hari jangan dulu disiram.
Penyiraman cukup pada lantai saja.
Untuk penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya
membentuk kabut, bukan tetesan air.
Semakin sempurna pengabutan maka akan semakin baik jamurnya.
Lakukan penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan
kelembaban kumbung.
5. Pengendalian Hama
Selain pemeliharaan pada baglog, kita juga perlu melakukan
perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dari penyakit yang bisa
menyerang jamur tiram kapan saja.
Hama dan penyakit yang menyerang tentu dipengaruhi oleh
keadaan lingkukan maupun jamur itu sendiri.
Sehingga tempat budidaya harus dibersihkan dengan
penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung, secara berkala.
6. Panen Budidaya Jamur Tiram
Jika baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup
sempurna dengan miselium, biasanya dalam 2 minggu sejak pembukaan baglog, jamur
sudah mulau tumbuh dan sudah dapat dipanen.
Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali, jika
perawatannya baik.
Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg akan menghasilkan
jamur kurang lebih 0,7-0,8 kg.
Pemanenan dapat dilakukan pada jamur yang telah mekar dan
membesar.
Tepatnya di ujung-ujungnya telah terlihat meruncing.
Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih.
Jika masa panen lewat setengah hari saja, maka warna dari
jarum tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.
Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan
bertahan lama.
Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat
sesuai jadwal.
Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.
Aplikasi Bioboost disuntikkan ke baglog seminggu sekali
dengan takaran 1:100
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment