HAMA
1. Ulat Grayak Spodoptera litura
Ulat grayak (Spodoptera litura) adalah serangga yang paling
banyak ditemukan dan merusak pada tanaman strawberry.
Ulat ini memakan daun secara berkelompok (gregarious) dan
bersifat polyfag, dimana ulat tidak hanya ditemukan memakan daun strawberry
tetapi juga tanaman lainnya seperti tanaman pangan, sayuran maupun buah-buahan.
Warna dan perilaku ulat instar terakhir mirip ulat
tanah Agrothis ipsilon, namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok,
yaitu pada ulat grayak terdapat tanda bulan sabit berwarna hijau gelap dengan
garis punggung gelap memanjang.
Pada umur 2 minggu, panjang ulat sekitar 5 cm.
Ulat berkepompong di dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah
pupa (kokon), berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,60 cm.
Siklus hidup berkisar antara 30-60 hari (lama stadium telur
2-4 hari).
Stadium larva terdiri atas 5 instar yang berlangsung selama
20-46 hari.
Lama stadium pupa 8-11 hari.
Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2.000-3.000 telur.
Larva yang masih muda menyerang daun dengan meninggalkan
lapisan epidermis daun sehingga daun nampak transparan.
Larva bersembunyi pada bagian bawah daun pada siang hari dan
menyerang pada malam hari atau pada intensitas cahaya matahari yang rendah.
Pada serangan berat, tanaman menjadi gundul karena daun
habis dimakan.
Ulat grayak banyak ditemukan pada musim kemarau dan
serangannya menjadi berat pada musim ini.
2.Slug
Slug atau bekicot tanpa cangkang merupakan pemakan buah.
Slug sering menyerang pada malam dan pagi hari, lalu
bersembunyi pada siang hari.
Slug memakan buah dengan cara menggigit dan melubangi buah
serta meninggalkan lendir yang membuat buah menjadi busuk.
Serangan meningkat pada saat lembab terutama saat musim
hujan, dan pada serangan berat buah di kebun habis dimakan.
Slug adalah nama umum (common name) untuk hewan
gastropoda yang tidak memiliki cangkang ataupun memiliki cangkang internal yang
sangat kecil.
Di daerah malang, slug disebut dengan klelet.
Tubuh slug lembut dan berlendir sehingga rentan terhadap
kondisi yang kering.
Saat musim kering/kemarau, slug akan mundur dan bersembunyi
di tempat yang lebih lembab dan populasinya akan meningkat pada saat musim
penghujan.
Slug memiliki 2 pasang antena atau tentakel.
Antena yang lebih panjang peka terhadap rangsangan cahaya
sedangkan yang lebih pendek merupakan indra penciuman.
3. White Weevil
Kumbang ini sering ditemukan memakan daun tanaman Strawberry
dan menyebabkan daun menjadi berlubang.
Kumbang berwarna putih dengan ukuran 5-7cm, dan memiliki
sepasang antena yang panjangnya melebihi ukuran tubuhnya.
Kumbang ini mudah ditemukan saat pagi hari dan akan
bersembunyi pada siang hari.
4. Siput/Bekicot
Siput merupakan hewan inveterbrata yang tergolong ke dalam
kelas Gastropoda dan memiliki cangkang yang keras dan besar.
Siput memiliki dua pasang antena/tentakel yang fungsinya
berbeda-beda yaitu sebagai indra penciuman dan indra yang peka terhadap
rangsangan cahaya.
Siput bergerak perlahan menggunakan perutnya dan dengan
bantuan lendir yang dihasilkan.
Siput di kebun Strawberry tidak menimbulkan kerusakan yang
cukup berat karena populasi siput tidak besar.
Namun kerusakan yang dapat ditimbulkan bisa saja besar
karena siput memakan buah strawberry hingga habis.
Berbeda dengan slug yang menimbulkan bekas gigitan berupa
lubang-lubang pada buah strawberry, siput mengakibatkan hilangnya sebahagian
buah atau seluruh bagian buah.
5. Aphid
Kutu hitam merupakan salah satu hama yang menyerang daun
muda dan pucuk tanaman, terutama pada tanaman musim kemarau.
Serangga ini bersifat polifag, menyerang dengan cara
menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan
menggunakan stiletnya.
Kelompok Aphids biasanya berkoloni di bawah permukaan daun
atau sela-sela daun, hama ini mengekskresikan embun madu.
Aphid banyak menyerang tunas muda tanaman jeruk.
Akibatnya adalah daun menjadi mengkerut (helaian daun tidak
halus, tetapi melengkung ke bawah ke tempat yang terserang aphis).
Hama ini dapat menularkan virus.
Berdasarkan pengamatan serangan hama ini pada tanaman jeruk
sudah cukup tinggi dan kebun strawberry yang terletak di samping kebun jeruk
yang terserang aphid rentan untuk terserang hama serupa.
Apabila dari suatu tempat terdapat sumber inokulum virus,
maka sangat mudah bagi virus tersebut berpindah ke tanaman lain yang lebih
sehat.
Tanaman yang diserang oleh kutu daun, daunnya akan
mengeriting karena cairan dalam daun dihisap oleh hama ini.
Pada serangan hebat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman
mengerdil.
Hama ini juga merupakan vektor penyakit virus.
Hama dapat mengeluarkan kotoran “embun madu’, sehingga
kadang pada tanaman yang terdapat banyak kutu ini akan ditemui semut-semut yang
akan memanfaatkan kotorannya.
Embun madu yang dapat menjadi media tumbuhnya jamur jelaga
yang dapat menutupi daun dalam proses fotosintesa.
Beberapa spesies kutu tanaman yang dikenal menyerang tanaman
strawberry adalah :
Chaetosiphon fragaefolii
Aphis forbesii
Acyrthosiphon rogersii
Beberapa kutu yang bersifat polyfagus juga terkadang
ditemukan pada tanaman strawberry seperti :
Aphis gossypii
Aulacorthum solani
Myzus ascalonicus
Macrosiphum euphorbiae
Rhodobium porosum
6. Penggerek Buah
Serangga ini ditemukan pada beberapa buah strawberry yang
sudah membusuk.
Beberapa kumbang dewasa ditemukan di dalam buah.
Berukuran 1-3 mm dan berwarna orange dengan bercak hitam
pada punggungnya.
Kumbang tergolong ke dalam Coleoptera karena terlihat
memiliki elutra meskipun berukuran kecil.
Meningkatnya populasi dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
yang kotor dan banyak sisa-sisa tanaman.
7. Uret
Uret adalah salah satu hama yang mengganggu di pertanaman
strawberry.
Hama ini ditemukan pada musim penghujan, sehingga pada saat
pengamatan bulan Juli-Agustus uret tidak ditemukan.
Serangan uret terhadap tanaman strawberry mengakibatkan
sistem perakaran rusak karena termakan uret.
Sehingga pertumbuhan tanaman terhambat bahkan pada serangan
yang parah tanaman strawberry dapat mengalami kematian ditandai dengan layunya
tanaman.
Uret pada permulaannya hanya memakan humus dan kotoran
lainnya.
Namun, setelah sedikit besar, uret memakan akar-akar tanaman
yang masih hidup, bahkan kadang memakan kulit batang yang berada dalam tanah
sehingga bisa menyebabkan kematian tanaman.
B. PENYAKIT
1. Bercak Merah
Penyakit ini ditandai dengan terdapatnya bercak-bercak
kecil-bulat berwarna merah keunguan pada daun tanaman strawberry.
Penyakit ini jarang ditemukan pada pertanaman strawberry
dengan tingkat kerusakan sangat rendah.
Dari daun yang bergejala diisolasi dan dibiakkan di dalam
Petridis, lalu diamati di bawah mikroskop.
Dari pengamatan tersebut diamati konidia
menyerupai Pestalotia sp.
2. Tip Burn
Gejala Tip Burn terlihat pada ujung daun tanaman strawberry
yang nampak tebakar.
Daun yang menunjukkan gejala menjadi tidak segar dan
pertumbuhan menjadi terhambat.
Gejala nampak pada daun baru, menyebar dari pusat tumbuh.
Sebanyak ±10% tanaman menunjukkan gejala tip burn.
Tip burn adalah indikasi kekurangan kalsium yang
mengakibatkan sel-sel daun mudah pecah dan mengakibatkan nekrosis.
Kalsium dibawa akar ke seluruh tanaman melalui proses
evapotransprasi, sehingga proses ini jg mempengaruhi sebaran kalsium.
Pada cuaca cerah, proses evapotranspirasi dapat berlangsung
dengan baik, tetapi pada saat cuaca lembab, proses ini akan terhambat sehingga
sebaran kalsium tidak merata pada tanaman.
Sehingga kondisi tanah yang lembab akan sangat mempengaruhi
kecukupan kalsium pada tanaman, meskipun pemberian kalsium pada tanah sudah
cukup.
Literatur ilmiah mengatakan bahwa dalam strawberry, daun
yang mengandung kalsium kurang dari 0,9%, secara signifikan menunjukkan gejala
ujung terbakar (tip burn).
Meskipun begitu, kelebihan kalsium sebanyak 1,5% dari
jaringan akan mengakibatkan daun menjadi kering.
3. Hawar Daun
Gejala hawar dimulai dari tepi daun menuju ke tengah dan
daun akan menjadi hijau kusam.
Gejala semakin berat ditunjukkan dengan daun yang menjadi
layu dan mengering.
Serangan yang parah menyebabkan seluruh tanaman tumbuh
meranggas dan mati.
Pada cuaca panas, tanaman akan menjadi cepat layu dan mati.
Gejala ini banyak terlihat pada bibit yang baru dipindah
semai.
Diduga penyebab penyakit adalah patogen tanah dan
berdasarkan beberapa litelatur penyebab penyakit ini
adalah Phytophthora sp.
4. Leaf Blight
Gejala berupa bintik-bintik berwarna ungu yang berkembang
menjadi coklat lalu disekitar bintik meluas daerah yang berwarna kekuningan
hingga keunguan.
Daun yang tua menjadi suram dan tumbuh merana kemudian mati
(gugur).
Penyakit in cukup banyak ditemukan pada pertanaman
strawberry yang tidak terawat dengan kondisi yang lembab.
5. Virus
Beberapa tanaman strawberry menunjukkan gejala yang
menyerupai gejala serangan virus, yaitu daun menjadi kriting dan warnanya tidak
merata seperti mengalami mozaik.
Pertumbuhan tanaman kemudian akan sangat berbeda dari
tanaman sehat, tanaman terserang virus tumbuh kerdil dan tidak membentuk buah.
6. Antraknosa
Antraknosa dapat menyerang daun, batang, stolon dan paling
sering terlihat menyerang buah.
Buah dapat terserang sejak di lapangan yang kemudian
berkembang setelah panen di tempat penyimpanan, mengakibatkan masa panen buah
menjadi singkat dan dapat menginfeksi buah lainnya di tempat penyimpanan.
Gejala pada batang maupun stolon berupa busuk oval, yang
pada tengahnya terdapat bintik-bintik kehitaman.
Akibatnya daun menjadi kekuningan dan tanaman layu.
Pada buah akan terlihat busuk lunak melingkar yang memusat
ditengah terdapat bintik-bintik putih.
Berdasarkan litelatur yang ada, patogen penyebab patek
adalah Colletrotrichum sp.
8. Gray Mold
Berdasarkan literatur, Gray Mold disebabkan oleh
jamur Botrytis cinerea.Buah muda rentan terhadap infeksi tetapi gejala
akan terlihat saat sudah tua, buah yang berada di dalam bunga akan menjadi
coklat kering.
Buah muda yang terinfeksi menjadi busuk coklat, warna coklat
menyebar lalu buah menjadi kering dan permukaannya ditutupi bubuk keabu-abuan
seperti berdebu.
Penyakit ini berkembang sangat pesat pada tempat
penyimpanan, setelah buah dipanen, dan menyebar ke buah lain yang sehat.
Pada kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur, buah dapat
membusuk dalam waktung 48 jam setelah dipanen.
Pengendalian OPT Menggunakan Agen Hayati
Pengendalian OPT di pertanaman strawberry masih menggunakan
sistem semi-organik, yaitu mulai memaksimalkan penggunaan pestisida alami atau
pun musuh alami untuk menggantikan pestisida kimia, namun untuk beberapa kasus
serangan OPT masih menggunakan beberapa pestisida kimia yang belum bisa
digantikan pestisida alami.
Pestisida alami seperti Pestona untuk mengendalikan hama ulat
dan uret, soda kue dan Ridomil untuk mengendalikan OPT jamur.
Salah satu Agen Hayati yang dapat mencegah pertumbuhan dan
perkembangan jamur adalah K-Bioboost.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment