Monday, 4 July 2016

CARA USIR BABI HUTAN



Bagaimana cara mengendalikan babi hutan..?

Ada beberapa metode pengendalian babi hutan yaitu:

1. Metode Langsung
a. Jerat
Babi-babi hutan dewasa, kecil kemungkinan untuk terjerat karena biasanya lebih berhati-hati.
Peluang besar yang tertangkap yaitu anak babi hutan serta babi hutan baik jantan atau betina yang masih muda.

Kapan waktu yang tepat untuk pemasangan jerat?
Pemasangan jerat harus lebih giat dilakukan pada saat anak babi hutan sudah berhenti menyusu.
Kelahiran anak babi terbesar terjadi sekitar bulan Januari-Februari, sehingga diperkirakan anak babi hutan akan berhenti menyusu sekitar bulan Juli.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan jerat yaitu:
– Jerat bisa dipasang sepanjang tahun, tetapi pemasangan jerat lebih digiatkan pada bulan Juli.
– Jumlah jerat yang dipasang untuk 1 ha sebanyak 2-5 buah dan apabila dipasang pada jalan-jalan babi, setiap 500 m dipasang 1 jerat.
– Di sekitar lokasi pemasangan jerat dipasang tanda bahaya.
– Untuk menghilangkan bau manusia, jerat dilumuri dengan lumpur.
– Jerat yang lokasinya dekat diperiksa setiap hari dan apabila lokasi pemasangan jauh diperiksa setiap 2 hari sekali.

b. Perangkap
Perangkap bermanfaat untuk menangkap babi hutan betina beserta anak-anaknya.

Kapan waktu yang tepat untuk pemasangan perangkap?
Pemasangan perangkap sebaiknya dilakukan pada bulan Januari – Februari (masa melahirkan), Maret – Juni (masa menyusui), dan November – Desember (masa bunting).

c. Berburu
Perburuan bisa dilaksanakan 1 kali sebulan, yaitu pada bulan yang diperkirakan dapat membunuh sebanyak mungkin babi hutan betina yang sedang bunting atau sedang menyusui, dan babi hutan muda.

Bagaimana memilih lokasi untuk berburu?
Lokasi dapat dipastikan sehari atau 2 hari sebelum berburu.
Gunakan tanda-tanda adanya kegiatan babi hutan misalnya congkelan tanah, jejak, kotoran babi hutan serta sisa-sisa tanaman yang rusak sebagai petunjuk bahwa di sekitar daerah tersebut kemungkinan besar sebagai tempat tinggal babi hutan dan sesuai untuk berburu.

d. Pemakaian Lapun
Lapun adalah sejenis jaring yang terbuat dari kawat baja, yang dapat digunakan untuk menangkap babi hutan secara hidup-hidup, pada waktu berburu.

e. Meracun
Penggunaan racun disarankan merupakan pilihan terakhir, mengingat efek samping yang ditimbulkan oleh racun yang digunakan.

Dimana lokasi yang tepat dalam pemasangan umpan?
Umpan dipasang pada jalan–jalan yang sering dilalui babi hutan, di daerah pinggiran hutan, di pinggir areal yang ditanami dan pada daerah yang termasuk jelajahan babi tetapi sulit dimasuki oleh kelompok berburu.

f. Lubang Parit
Pembuatan lubang parit mengelilingi kebun dengan kedalaman ±1 m dan lebar ±1 m. 


2. Metode Tidak Langsung
a. Pemagaran
Lakukan pemagaran terhadap individu tanaman, menggunakan seng dengan ketinggian ±40 cm, mengelilingi batang tanaman kelapa sawit pada saat mulai tanam sampai 2 tahun.

Keuntungan melakukan pemagaran, yaitu:
– Bisa dilaksanakan secara berkelompok, sehingga biaya lebih murah.
– Apabila pemagaran dengan menggunakan pagar hidup dapat menyumbangkan unsur hara dalam tanah, sehingga dapat membantu mempertahankan kesuburan tanah.

Kelemahan melakukan pemagaran yaitu:
– Tidak semua daerah dapat dipagar, akan tetapi hanya lahan-lahan yang datar yang mudah dipagar.
- Pagar babi hutan memerlukan perawatan yang cermat.

b. Penjagaan malam hari
Biasanya disertai dengan membuat tiruan manusia (orang-orangan).
Cara ini dianggap kurang efektif, karena babi hutan dapat mengetahui dengan cepat tiruan manusia (orang-orangan) tersebut.


3. Melestarikan musuh alami
Pengendalian secara biologis
Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan predator babi hutan, antara lain harimau dan ular atau menggunakan pestisida nabati seperti akar dan umbi Gloriosa superba (Kembang Sungsang/Katongkat/Mandalika).

Pengendalian babi hutan akan berhasil apabila dilaksanakan secara terpadu, yaitu dengan menggabungkan semua teknik pengendalian yang dianjurkan dengan memperhatikan keseimbangan alam serta lingkungan sekitar.

Semoga Bermanfaat..





















Kita Sederhana Dalam Mengendalikan Hama Babi Hutan


Kiat sederhana, murah dan mudah dalam mengendalikan hama Babi Hutan:

- Beli terasi karungan sebanyak 1 kg dan kapur barus satu plastik kecil.

- Tumbuk kapur barus itu sampai menjadi tepung. Aduk bubuk kapur barus itu dengan terasi sampai menyatu.

- Setelah kedua unsur itu menyatu, bulatkan sebesar bola ping pong.

- Bulatan-bulatan itu dibungkus dengan kain hitam (harus kain hitam, tidak boleh kain berwarna terang).

- Kemudian, adonan yang sudah dibungkus kain hitam itu digantung dengan tali rafia hitam di ladang.

- Tinggi gantungan itu setara mulut babi hutan sekitar 30 cm dari permukaan tanah.

- Utamakan diletakkan di jalur lintasan babi hutan.

- Aroma kapur barus plus terasi itu akan mengurungkan niat babi hutan masuk ke ladang kita.

- Ingat..!
Adonan Kapur Barus dan Terasi yang digantung, bukan Bagus dan Asrori yang digantung..

No comments:

Post a Comment