Bagaimana cara mengendalikan babi hutan..?
Ada beberapa metode pengendalian babi hutan yaitu:
1. Metode Langsung
a. Jerat
Babi-babi hutan dewasa, kecil kemungkinan untuk terjerat
karena biasanya lebih berhati-hati.
Peluang besar yang tertangkap yaitu anak babi hutan serta
babi hutan baik jantan atau betina yang masih muda.
Kapan waktu yang tepat untuk pemasangan jerat?
Pemasangan jerat harus lebih giat dilakukan pada saat anak
babi hutan sudah berhenti menyusu.
Kelahiran anak babi terbesar terjadi sekitar bulan
Januari-Februari, sehingga diperkirakan anak babi hutan akan berhenti menyusu
sekitar bulan Juli.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan jerat
yaitu:
– Jerat bisa dipasang sepanjang tahun, tetapi
pemasangan jerat lebih digiatkan pada bulan Juli.
– Jumlah jerat yang dipasang untuk 1 ha sebanyak 2-5
buah dan apabila dipasang pada jalan-jalan babi, setiap 500 m dipasang 1 jerat.
– Di sekitar lokasi pemasangan jerat dipasang tanda
bahaya.
– Untuk menghilangkan bau manusia, jerat dilumuri dengan
lumpur.
– Jerat yang lokasinya dekat diperiksa setiap hari dan
apabila lokasi pemasangan jauh diperiksa setiap 2 hari sekali.
b. Perangkap
Perangkap bermanfaat untuk menangkap babi hutan betina
beserta anak-anaknya.
Kapan waktu yang tepat untuk pemasangan perangkap?
Pemasangan perangkap sebaiknya dilakukan pada bulan Januari
– Februari (masa melahirkan), Maret – Juni (masa menyusui), dan November –
Desember (masa bunting).
c. Berburu
Perburuan bisa dilaksanakan 1 kali sebulan, yaitu pada bulan
yang diperkirakan dapat membunuh sebanyak mungkin babi hutan betina yang sedang
bunting atau sedang menyusui, dan babi hutan muda.
Bagaimana memilih lokasi untuk berburu?
Lokasi dapat dipastikan sehari atau 2 hari sebelum berburu.
Gunakan tanda-tanda adanya kegiatan babi hutan misalnya
congkelan tanah, jejak, kotoran babi hutan serta sisa-sisa tanaman yang rusak
sebagai petunjuk bahwa di sekitar daerah tersebut kemungkinan besar sebagai
tempat tinggal babi hutan dan sesuai untuk berburu.
d. Pemakaian Lapun
Lapun adalah sejenis jaring yang terbuat dari kawat baja,
yang dapat digunakan untuk menangkap babi hutan secara hidup-hidup, pada waktu
berburu.
e. Meracun
Penggunaan racun disarankan merupakan pilihan terakhir,
mengingat efek samping yang ditimbulkan oleh racun yang digunakan.
Dimana lokasi yang tepat dalam pemasangan umpan?
Umpan dipasang pada jalan–jalan yang sering dilalui babi
hutan, di daerah pinggiran hutan, di pinggir areal yang ditanami dan pada
daerah yang termasuk jelajahan babi tetapi sulit dimasuki oleh kelompok
berburu.
f. Lubang Parit
Pembuatan lubang parit mengelilingi kebun dengan kedalaman
±1 m dan lebar ±1 m.
2. Metode Tidak Langsung
a. Pemagaran
Lakukan pemagaran terhadap individu tanaman, menggunakan
seng dengan ketinggian ±40 cm, mengelilingi batang tanaman kelapa sawit pada
saat mulai tanam sampai 2 tahun.
Keuntungan melakukan pemagaran, yaitu:
– Bisa dilaksanakan secara berkelompok, sehingga biaya
lebih murah.
– Apabila pemagaran dengan menggunakan pagar hidup
dapat menyumbangkan unsur hara dalam tanah, sehingga dapat membantu
mempertahankan kesuburan tanah.
Kelemahan melakukan pemagaran yaitu:
– Tidak semua daerah dapat dipagar, akan tetapi hanya
lahan-lahan yang datar yang mudah dipagar.
- Pagar babi hutan memerlukan perawatan yang cermat.
b. Penjagaan malam hari
Biasanya disertai dengan membuat tiruan manusia
(orang-orangan).
Cara ini dianggap kurang efektif, karena babi hutan dapat
mengetahui dengan cepat tiruan manusia (orang-orangan) tersebut.
3. Melestarikan musuh alami
Pengendalian secara biologis
Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan predator babi
hutan, antara lain harimau dan ular atau menggunakan pestisida nabati seperti
akar dan umbi Gloriosa superba (Kembang Sungsang/Katongkat/Mandalika).
Pengendalian babi hutan akan berhasil apabila dilaksanakan
secara terpadu, yaitu dengan menggabungkan semua teknik pengendalian yang
dianjurkan dengan memperhatikan keseimbangan alam serta lingkungan sekitar.
Semoga Bermanfaat..
Kita Sederhana Dalam Mengendalikan Hama Babi Hutan
Kiat sederhana, murah dan mudah dalam mengendalikan hama
Babi Hutan:
- Beli terasi karungan sebanyak 1 kg dan kapur barus satu
plastik kecil.
- Tumbuk kapur barus itu sampai menjadi tepung. Aduk bubuk
kapur barus itu dengan terasi sampai menyatu.
- Setelah kedua unsur itu menyatu, bulatkan sebesar bola
ping pong.
- Bulatan-bulatan itu dibungkus dengan kain hitam (harus
kain hitam, tidak boleh kain berwarna terang).
- Kemudian, adonan yang sudah dibungkus kain hitam itu digantung
dengan tali rafia hitam di ladang.
- Tinggi gantungan itu setara mulut babi hutan sekitar 30 cm
dari permukaan tanah.
- Utamakan diletakkan di jalur lintasan babi hutan.
- Aroma kapur barus plus terasi itu akan mengurungkan niat
babi hutan masuk ke ladang kita.
- Ingat..!
Adonan Kapur Barus dan Terasi yang digantung, bukan Bagus
dan Asrori yang digantung..
No comments:
Post a Comment