K-Bioboost Adalah salah satu produk unggulan dari PT. K-Link Indonesia yang didalamnya terkandung bakteri cerdas atau mikroorganisme yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil 4 sub sektor yaitu PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN dan bahkan PENGOLAHAN LIMBAH.
Sunday, 31 July 2016
Saturday, 30 July 2016
CIRI-CIRI FISIK TANAMAN KEKURANGAN & KELEBIHAN UNSUR HARA MAKRO-MIKRO
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganik yang ada di
dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah.
Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman
terutama yang menghasilkan buah dan umbi.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat digolongkan
menjadi 2 bagian yaitu :
- Unsur Hara Makro
- Unsur Hara Mikro.
Unsur Hara Makro
Adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.
Unsur Hara Mikro
Adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo,
B, Na, Cl.
Kebutuhan unsur hara ini mutlak bagi setiap tanaman dan
tidak bisa digantikan oleh unsur yang lain, tentunya dengan kadar yang berbeda
sesuai jenis tanamannya sebab jika kekurangan unsur hara akan menghambat
pertumbuhan dan hasil tanaman itu sendiri.
Tanaman yang mengalami kelebihan dan kekurangan Unsur Hara
baik Makro maupun Mikro akan memberi Respon yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah ciri-ciri darai tanaman yang mengalami
kelebihan dan kekurangan unsur hara.
1. Nitrogen (N)
Nitrogen adalah unsur Hara Makro Utama yang dibutuhkan semua
tanaman dalam jumlah yang banyak.
Nitrogen merupakanan unsur yang sangat penting untuk
pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh
positif sebagai berikut :
a. Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi
pembentukan daun-daun dan ranting.
b. Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein
pada rumput dan tanaman makanan ternak dan
lainnya.
lainnya.
c. Pada berbagai tanaman gandum menaikkan
kadar protein pada butir gandum.
Gejala kekurangan unsur N :
– Warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah
menjadi kuning.
– Daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
– Pada fase dewasa pertumbuhan yang terhambat ini
akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga
buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.
buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.
Gejala kelebihan unsur N
– Tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan
menjadi lebih besar.
– Batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah
rebah dan mudah diserang penyakit.
– Penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah
rontok dan pemasakan buah cenderung
terlambat.
terlambat.
2. Fosfor (P)
Gejala kekurangan unsur P
– Warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap
kemerahan.
– Tepi daun bercabang.
– Batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
menjadi kuning.
– Jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan
lekas matang.
Gejala kelebihan unsur P
– Tumbuhan kerdil
– Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari
ujung-ujung daun.
3. Kalium (K)
Gejala kekurangan unsur K
– Daun terlihat lebih tua.
– Batang dan cabang lemah dan mudah rebah.
– Muncul warna kuning di tepi daun yang sudah tua yang
akhirnya mengering dan rontok.
– Daun keriting dimulai daun yang paling tua.
– Kematangan buah terhambat.
– Ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium penting untuk tanaman dan tanah.
Kalsium merupakan bagian dari semua sel Tanaman.
Di dalam tanaman, ia bersifat immobial.
Ia tidak bergerak dari daun-daun muda, sehingga menyediakan
kalsium yang berkesinambungan sangat mutlak selama siklus hidup tanaman yang
bersangkutan. Bagi tanah kalsium yang seimbang jumlahnya dapat memperbaiki
struktur tanah.
Gejala kekurangan unsur Ca
– Tepi daun muda yang mengalami klorosis.
– Kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang
kurang sempurna.
– Kalau pun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan
jaringan di beberapa tempat pada helai
daun akan mati.
daun akan mati.
Gejala kelebihan unsur Ca
– Akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat.
– Menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan
pucuk-pucuk.
– Menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu
daun-daunnya menjadi keriting.
5. Magnesium (Mg)
Gejala kekurangan unsur Mg
– Daun mengalami klorosis dan tampak ada bercak-bercak
coklat.
– Daun yang semula hijau segar menjadi kekuningan dan tampak
pucat.
– Warna kekuningan ini pun timbul di antara tulang-tulang
daun.
– Daun mengering dan kerap kali langsung mati.
Gejala kelebihan unsur Mg
– Daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan
klorofil terganggu.
– Pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya
garis-garis kuning yang agak menonjol
sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut.
sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut.
6. Belerang (S)
Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-.
Peranan fisiologisnya analog dengan nitrogen, sebab keduanya
merupakan penyusun protein.
Peranan unsur belerang (S) adalah :
– Sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer
electron pada respirasi dan fotosintesis.
– Bahan produksi sekunder yang mudah menguap.
Gejala kekurangan unsur S
– Daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang
tampak tidak merata, sedikit mengkilat
agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan.
agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan.
– Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang
pendek dan kurus.
7. Besi (Fe)
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron
dalam proses metabolisme.
Gejala kekurangan unsur Fe
– Pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun
berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan.
– Tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringannya tidak
mati.
– Pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna
hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula
yang menjadi warna putih.
yang menjadi warna putih.
8. Mangan (Mn)
Gejala kekurangan unsur Mn
– Tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun
muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak
menyebar sampai ke daun yang lebih tua.
menyebar sampai ke daun yang lebih tua.
– Pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan
dan garis-garis pada bagian tengah
dan pangkal daun muda.
dan pangkal daun muda.
9. Seng (Zn)
Gejala kekurangan unsur Zn
– Tanaman kerdil
– Ruas-ruas batang memendek
– Daun mengecil dan mengumpul (resetting)
– Klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.10.
Tembaga (Cu).
10. Tembaga (Cu)
Fungsi dan peranan Cu
Fungsi dan peranan Cu
- Mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase,
asam butirat-fenolase dan laktase.
- Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat,
berperan terhadap perkembangan tanaman
generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.
generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.
Gejala kekurangan unsur Cu
– Pembungaan dan pembuahan terganggu.
– Warna daun muda kuning dan kerdil.
– Daun-daun lemah, layu dan pucuk mengering serta batang.
– Tangkai daun lemah.
11. Molibdenum (Mo)
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim
nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.
Gejala kekurangan unsur Mo
– Pertumbuhan tanaman terhambat.
– Daun menjadi pucat dan mati.
– Pembentukan bunga terlambat.
12. Boron (B)
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam
metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin.
Gejala kekurangan unsur B
– Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk
akar).
– Mati pucuk (die back).
– Mobilitas rendah
– Buah yang sedang berkembang sangat rentan terserang
penyakit.
13. Klor (Cl)
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan
osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan
ion lain, untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang
penting.
Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis,
khususnya dalam evolusi oksigen.
Gejala kekurangan unsur Cl
– Pola percabangan akar abnormal.
– Gejala wilting (daun lemah dan layu).
– Warna keemasan (bronzing) pada daun.
– Pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Semoga Bermanfaat..
JENIS LIMBAH
Jenis limbah dibedakan berdasarkan beberapa sifat yaitu :
1. Berdasarkan Jenis Kandungannya
a. Limbah Organik
Yaitu Limbah yang mengandung senyawa organik seperti unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Limbah organik berasal dari makhluk hidup, seperti daun,
kulit kayu, kotoran hewan, dll.
Limbah organik lebih mudah di daur ulang karena cepat
terurai (membusuk) menjadi zat-zat hara.
b. Limbah Anorganik
Yaitu Limbah yang mengandung senyawa anorganik seperti logam
dan semi logam.
Limbah anorganik berasal dari bahan buatan manusia, seperti
plastik, kaleng, logam, kain, dll.
Limbah anorganik lebih sukar terurai karena sangat awet.
c. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Yaitu Limbah yang mengandung senyawa berbahaya dan beracun
bagi lingkungan dan manusia.
Limbah ini terdiri dari logam berat dan radioaktif, seperti
limbah pabrik, limbah pertambangan, limbah pertanian dan limbah nuklir.
Sifat limbah B3 adalah mudah meledak, mudah terbakar, mudah
bereaksi, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.
2. Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah Padat
Yaitu limbah berupa padatan, seperti kayu, plastik, logam,
dll.
Limbah Padatan disebut juga Sampah.
Limbah Padat dibedakan dalam beberapa bentuk yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah yang mudah busuk (sampah basah), seperti sisa
makanan, sayuran, buah, dll.
2. Limbah Anorganik
Limbah yang sukar membusuk (sampah kering), seperti kaca,
logam, plastic, kertas, dll.
3. Limbah Industri
Yaitu sampah yang berasal dari pabrik atau industry lainnya.
4. Limbah Abu
Yaitu limbah hasil pembakaran sampah.
b. Limbah Cair
Yaitu Limbah berupa cairan atau limbah yang terlarut dalam
cairan, seperti limbah cair pabrik, air sabun, dll.
Limbah Cair dibedakan atas :
1. Limbah Cair Domestik
Yaitu limbah cair yang dihasilkan oleh rumah tangga,
pemukiman, dan perkantoran.
Contohnya air sabun/detergen, air cucian rumah tangga, dll.
2. Limbah Cair Industri
Yaitu limbah cair yang dihasilkan industri.
Misalnya limbah warna, limbah pengolahan karet, limbah
pengalengan, limbah pencelupan, dll.
3. Limbah Rembesan
Yaitu limbah cair yang merembes dari sumber limbah ke dalam
tanah. Misalnya air hujan asam, pestisida, air pupuk, air AC, air pipa pecah,
dll.
c. Limbah Gas
Yaitu Limbah berupa gas, seperti asap, gas knalpot, asap
cerobong pabrik, dll.
Limbah Gas dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Limbah Gas Primer
Yaitu limbah yang langsung masuk ke udara menyebabkan
pencemaran.
2. Limbah Sekunder
Yaitu limbah yang bereaksi dengan gas lain membentuk
pencemaran udara.
3. Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah Rumah Tangga/Pemukiman
Yaitu Limbah yang berasal dari rumah tangga, seperti daun
pisang, kulit buah, air sabun, plastik, dll.
b. Limbah Perkantoran dan Perdagangan
Yaitu Limbah yang berasal dari perkantoran dan perdagangan
(pasar), seperti kertas, plastik, barang elektronik, dll.
c. Limbah Industri dan Pertambangan
Yaitu Limbah yang berasal dari industri (pabrik) dan
pertambangan, seperti limbah cair, asap cerobong, dll.
d. Limbah Pertanian dan Perkebunan
Yaitu Limbah yang berasal dari areal pertanian dan
perkebunan, seperti pupuk dan pestisida.
4. Berdasarkan Tempat
a. Limbah udara
Yaitu Limbah yang masuk ke udara, biasanya berwujud gas.
b. Limbah Perairan
Yaitu Limbah yang masuk ke perairan seperti di selokan,
sungai, danau, kolam, dan laut.
c. Limbah Tanah
Yaitu Limbah yang berada di tanah atau dalam tanah.
K-BIOBOOST merupakan salah satu "SOLUSI" penting
untuk masalah limbah di lingkungan kita..
Semoga Bermanfaat..
PESTISIDA & INSEKTISIDA ALAMI
*Pestisida Alami dan Insektisida Alami*
Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk
mengatasi masalah hama dengan cepat.
Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama, dan hanya digunakan bila diperlukan.
Jangan menggunakan pestisida alami bila tidak terdapat hama
atau tidak ada tanaman yang rusak.
Bahkan, sebaiknya masih belum digunakan bila hanya terdapat
sedikit kerusakan tanaman.
Luangkan waktu untuk mengamati apakah predator hama memakan
hama-hama dan apakah hama-hama tersebut menyebar dengan cepat atau lambat, bila
masih ada predator hama, sebaiknya biarkan mereka yang bekerja.
Beberapa insektisida alami sangat kuat dan akan membunuh
segala serangga, yang merugikan dan yang bermanfaat.
Hati-hatilah karena sebagian besar serangga sebenarnya tidak
membahayakan tanaman Anda dan membunuh mereka justru bisa menciptakan masalah
di kemudian hari.
*SEMPROTAN SERANGGA (Semprotan Biologis)*
Ambil segenggam hama serangga yang makan tanaman, tumbuk dan
aduk dalam seember kecil air., biarkan selama 2 hari.
Saring cairan tersebut dan semprotkan ke tanaman yang rusak.
Hama yang sama seperti hama dalam semprotan itu akan
menghindari cairan tersebut.
Bekas-bekas tubuh serangga dapat dimasukkan di wadah dan
diletakkan mengitari tanaman-tanaman.
Aroma tersebut akan terus menolak hama.
Semprotan tersebut efektif untuk cacing, ulat bulu, keong,
siput dan berbagai hama kecil, namun kurang efektif untuk belalang.
*SEMPROTAN NIMBA*
Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami
yang aman dan efektif.
Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk
nyamuk.
Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu
efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan memutus daur
perkembangbiakan serangga tersebut.
Nimba merupakan salah satu tanaman terbaik untuk digunakan
karena aman bagi manusia dan tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga
yang menguntungkan, khususnya predator hama.
Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi
ulat yang berguna.
Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat,
penggerek daun, lalat, nyamuk, dan belalang adalah beberapa jenis serangga yang
dapat dikendalikan dengan nimba.
*Cara menggunakan Nimba :*
1. Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain.
Masukkan kantong kain ini dalam ember atau drum berisi air
selama semalam.
Gunakan 500 gr biji nimba untuk tiap 10 liter air.
Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman
yang terserang.
Biji nimba ini lebih efektif daripada daunnya.
2. Ambillah segenggam besar daun nimba segar, lumatkan, dan
masukkan ke dalam seember air.
Biarkan selama 2 hari, kemudian buanglah daunnya dan gunakan
sebagai semprotan.
3. Keringkan segenggam penuh daun nimba, tumbuk, dan
masukkan ke dalam air.
Biarkan selama 2 hari, saring dan gunakan sebagai semprotan.
4. Semprotan nimba ini juga dapat dibuat dengan merendam
biji nimba yang telah dihancurkan dalam alkohol, atau membuat minyak dari biji
nimba dengan menggunakan suatu alat pengepres minyak.
Metode ini lebih mahal namun dapat menghasilkan produk yang
lebih kuat.
*SEMPROTAN BAWANG PUTIH DAN CABE*
Campur 3 biji bawang putih yang sudah dikupas dengan
segenggam lombok dan rebuslah dalam sepanci air.
Tambahkan ¼ balok sabun, aduk rata kemudian biarkan selama
sehari.
Saring cairan tersebut dan gunakan 2 cangkir larutan
tersebut untuk satu kali penyemprotan.
Bawang putih merupakan sebuah insektisida, fungisida dan
penolak hama.
Lombok juga merupakan sebuah insektisida dan penolak hama.
Sabun akan membantu semprotan untuk melekat pada tanaman dan
serangga.
Gunakan larutan ini untuk aphid, cacing, ulat bulu, dan
ngengat.
*SEMPROTAN DAUN PEPAYA*
Kumpulkan 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar),
lumatkan, dan campurkan ke dalam 1 liter air, lalu biarkan selama 1 jam.
Saring dan tambahkan 4 liter air lagi dan 1 sendok besar
sabun.
Semprotkan pada hama serangga.
Semprotan pepaya ini dapat digunakan untuk aphid, rayap,
hama kecil, dan ulat bulu.
Untuk rayap, tumbuk buah papaya muda dan kumpulkan
jus/sarinya.
Semprotkan langsung ke rayap-rayap dan kayu-kayu yang rusak.
*SEMPROTAN SARI/JUS JAHE*
Parut segenggam penuh jahe dan masukkan ke dalam seember
air.
Biarkan selama sehari, lalu semprotkan ke tanaman yang rusak
untuk mengontrol larva ulat dan ulat bulu.
*SEMPROTAN DAUN TALAS*
Daun-daun talas mengandung asam lisollic.
Bila serangga memakannya, ibarat manusia merasa makan
pecahan gelas.
*Cara Meraciknya :*
Tumbuk 10 lembar daun talas dan masukan dalam 3 liter air (½
ember), aduk dengan baik.
Percikkan ke tanaman dengan menggunakan sapu lidi.
Pastikan masing-masing tanaman terciprat larutan ini untuk
perlindungan yang baik terhadap serangga.
*SEMPROTAN DAUN TOMAT*
Daun tomat merupakan insektisida alami dan fungisida ringan,
dapat digunakan untuk aphid, semut, cacing, ulat bulu, telur serangga,
belalang, ngengat, nematoda, lalat putih, jamur dan bakteri pembusuk.
*Cara Membuatnya :*
Masaklah 1 kg daun tomat dalam 2 liter air selama 30 menit,
tambahkan lagi potongan 2 genggam daun, batang dan buahnya, dan 2 liter air.
Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama 6 jam (½
hari).
Saring dan tambahkan ¼ batang sabun.
Semprotkan larutan ini setiap 2 hari bila jumlah serangga,
khususnya ngengat, cukup banyak.
*WASPADALAH DAN WAJIB DIPERHATIKAN..!*
Daun tomat ketika dipakai sebagai insektisida bersifat racun
bagi manusia.
Ini disebabkan karena unsur kimia yang ada dalam daun tomat
menjadi jauh lebih pekat konsentrasinya.
Gunakan sarung tangan dan penutup hidung serta mulut
sekaligus saat menyemprotkannya.
*SEMPROTAN LEM*
Semprotan lem bisa dibuat dari sisa air rebusan singkong,
talas, atau kentang.
Serangga kecil akan menempel pada lem ini dan akhirnya
menyebabkan serangga tersebut mati lemas.
Semprotan ini berguna untuk aphid, ulat bulu dan lalat
putih, namun cobalah juga pada serangga kecil lainnya.
*Cara Membuatnya :*
Campurkan air sisa memasak singkong, talas, atau kentang
dengan air tambahan untuk membuat larutan.
Kekuatannya bervariasi tergantung jenis tanaman yang
digunakan, kira-kira saja.
Semprotkan pada tanaman.
Larutan yang baik akan menyisakan lapisan tipis pada tanaman
ketika larutan kering.
*SEMPROTAN SABUN*
Semprotan ini efektif untuk siput, keong, aphid, ulat bulu,
kumbang kecil, dan serangga-serangga pemakan daun lainnya.
*Caranya Membuatnya :*
Gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air.
Semprotkan hanya pada hama atau tanaman yang rusak.
Kiya juga dapat menggunakan bekas air cucian piring atau
pakaian kotor untuk membuat pestisida ini.
SEMPROTAN SARI/JUS BUAH PINANG
Getah buah pinang dikenal sebagai racun yang efektif untuk
bekicot dan jenis siput lainnya.
Kumpulkan getah buah pinang dalam sebuah ember, campur
dengan air dan semprot langsung pada siput.
Bahan semprotan ini bisa dari buah pinang atau kapur sirih,
atau kombinasi keduanya.
Semprotkan di bagian luar bedeng sayuran untuk menghalangi
siput masuk.
Namun, semprotan ini tidak disarankan untuk disemprot
langsung ke tanaman.
Lakukan secara teratur.
SEMPROTAN DAUN TEMBAKAU
Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif
terakhir.
Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah
kita ketika membuat dan menggunakan semprotan tembakau.
Daun tersebut sangat beracun dan dapat membunuh serangga
yang berguna juga.
Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar
hama serangga.
Cara Membuatnya :
Rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15
liter air selama 1 hari 1 malam.
Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan
dan aduklah dengan baik.
Saringlah dan gunakan sebagai semprotan.
Bisa juga dengan mengeringkan daun dan menumbuknya hingga
menjadi bubuk.
Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat
bulu, dan virus daun keriting.
Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang,
terong, lombok, atau bunga mawar.
Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan
pemindahan benih-benih.
Mereka sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi
efek-efek mereka dapat dikurangi.
Untuk kerusakan akar, coba gunakan penyemprotan biologis,
cabe, bawang putih, tomat, atau tembakau.
Semoga Bermanfaat..
PENCEMARAN TANAH
Pencemaran Tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena :
· Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial;
· Penggunaan pestisida;
· Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; · Kecelakaan
kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
· Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau
masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya.
Atau perubahan fisik maupun kimiawi tanah yang dapat
mengakibatkan menurunnya daya guna atau berkurangnya kemampuan daya dukung
tanah, bila digunakan tanpa pengolahan lebih dahulu.
Melihat berbagai definisi pencemaran diatas maka dapat
diketahui bahwa dampak yang timbul akibat pencemaran lingkungan tidak hanya
berpengaruh terhadap lingkungan saja, akan tetapi berakibat dan berpengaruh
terhadap kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia.
Kalau lingkungan telah tercemar sudah barang tentu tanaman
yang tumbuh dilingkungan tersebut akan ikut tercemar demikian pula dengan hewan
dan manusia..
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam zat kimia yang terkandung
dalam limbah pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan
pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan
pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas.
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah akibat limbah industri pestisida juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dibawah ini zat-zat yang terkandung dalam limbah pestisida
:
1. Atraktan
Zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi
tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya
dengan perangkap.
2. Kemosterilan
Zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan
bertulang belakang.
3. Defoliant
Zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya
memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
4. Desiccant
Zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian
tanaman lainnya.
5. Disinfektan
Zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan
mikroorganisme.
6. Zat Pengatur Tumbuh
Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan
pertumbuhan tanaman.
7. Repellent
Zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga
atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk
penolak nyamuk.
8. Sterilan Tanah
Zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik
atau biji gulma.
9. Pengawet Kayu
Biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
10. Stiker
Zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan
terhadap angin dan hujan.
11. Surfaktan dan Agen Penyebar
Zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
12. Inhibitor
Zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
13. Stimulan Tanaman
Zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan
memastikan terjadinya buah
Dan di bawah ini kriteria pengukuran sifat asam tanah :
Dari zat-zat yang terkandung dalam limbah peptisida
Dampak Pencemaran Tanah yang telah tercemar oleh bahan
pencemar seperti senyawa di atas maka tanah tersebut akan menjadi asam, H2S
yang bersama CO membentuk senyawa beracun didalam tanah sehingga cacing
penggembur tanah mati.
Dampak pencemaran tanah ini dapat berakibat buruk terhadap
lingkungan terutama karena hasil kegiatan industri dimana limbahnya langsung
dibuang tanpa melalui proses pengolahan lebih dahulu yaitu limbah berbahaya
yang masih mengandung racun (Limbah B3).
Dampak limbah indutri pestisida pada pertanian :
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman
yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
Dampak limbah industri pestisida pada lingkungan :
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke system dalam tubuh sangat rentan dan rentan
polusi yang terdapat di dalam kromium.
Berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
Dampak limbah industri pestisida pada Ekosistem:
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak
terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari
adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman
yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.
Penanganan Yang Harus Dilakukan
Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah, diantaranya:
1. Remidiasi
2. Bioremediasi
Semoga Bermanfaat..
Subscribe to:
Posts (Atom)