Perbaikan pengelolaan tanaman kakao dewasa dapat
menghasilkan produksi yang berkelanjutan dalam jumlah yang cukup banyak, aspek
penting yang harus diperhatikan seperti kegiatan pemangkasan, pemupukan, panen
dan sanitasi tanaman kakao.
1. Pemangkasan
Pemangkasan adalah kegiatan membuang cabang, ranting atau
daun yang tidak produktif untuk mengatur distribusi cahaya matahari dalam tajuk
tanaman sehingga proses fotosintesis berjalan secara efektif. Adapun tujuan dari pemangkasan itu sendiri
yaitu untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, untuk merangsang
pembungaan dan pembuahan serta untuk pengendalian hama dan penyakit yang
menyerang tanaman kakao.
Terdapat tiga jenis pemangkasan pada tanaman kakao yaitu :
pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan produksi.
a. Pemangkasan
Bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan membentuk kerangka (frame)
tanaman agar tercipta bentuk pertumbuhan tanaman yang baik, yakni tanaman kakao
yang memiliki cabang-cabang utama (cabang primer) yang tumbuhnya kokoh dan
sehat dengan arah tumbuh yang teratur.
Pemangkasan bentuk dilakukan dengan cara mengurangi cabang
primer yang semula berjumlah empat atau lebih menjadi hanya 3 (tiga) cabang
saja.
Objek utama dalam pemangkasan ini adalah cabang primer,
sehingga pelaksanaannya dilakukan setelah tanaman kakao muda telah membentuk
cabang primer pada umur tanaman sekitar 1-2 tahun setelah tanam.
b. Pemangkasan
Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan memelihara dan
mempertahankan kerangka yang telah dibentuk pada pemangkasan bentuk.
Pemangkasan pemeliharaan merupakan lanjutan dari pemangkasan
bentuk yang dilakukan pada tanaman yang berumur diatas dua tahun.
Pada pemangkasan ini cabang-cabang sekunder diatur pertumbuhannya
dengan memangkas sebagian cabang agar tidak saling menaungi.
Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sejak tumbuhnya
cabang-cabang sekunder sehingga pertumbuhan tajuk tanaman kakao tidak saling
menutupi, misalnya mengeluarkan tunas air (wiwilan).
c. Pemangkasan
Produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang telah
berproduksi (umur 3-4 tahun).
Tujuan utama pemangkasan produksi adalah meningkatkan
kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah.
Pemangkasan ini yang berdampak langsung terhadap tingkat
produksi tanaman sehingga sangat penting untuk dilakukan.
Bagian-bagian tanaman yang dipangkas adalah tunas air,
cabang balik, cabang gantung, cabang mati, cabang yang terserang hama penyakit,
cabang cacing, cabang bersinggungan, cabang cambuk, cabang bertingkat, cabang
bersilangan dan cabang yang saling tindih.
2. Pemupukan
Pemupukan merupakan bagian terpenting dalam budidaya tanaman
kakao sejak awal penanaman sampai tanaman berproduksi.
Pemupukan adalah kegiatan menambahkan unsur hara kedalam
tanah dan tanaman untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
pertumbuhan yang optimal.
Pemupukan mempunyai
tujuan untuk :
- Mengganti dan menyediakan unsur-unsur hara yang diperlukan
oleh tanaman.
- Merangsang pembungaan dan pembuahan.
- Meningkatkan daya tahan tanaman.
Berdasarkan jenis,
pupuk dibagi 3 yaitu :
- Pupuk tunggal, seperti Urea, SP36, KCL dan ZA.
- Pupuk campuran yaitu pencampuran pupuk tunggal misalnya
Urea + KCL.
- Pupuk majemuk, seperti NPK.
Dosis pemupukan tergantung pada kondisi dan umur tanaman,
kondisi tanah (pH tanah), kondisi lingkungan (jumlah naungan dll).
Sedangkan cara pemupukan dapat dilakukan dengan cara
penaburan, larikan, piringan, dan cara tugalan.
Waktu pemupukan dilakukan pada awal dan akhir musim hujan
atau tanaman kakao mulai berbunga setelah pemangkasan.
Berbagai waktu
pemupukan antara lain :
Pemupukan dilakukan minimal 2 minggu setelah pemangkasan
menggunakan Urea + SP36.
Ketika buah berumur 2 bulan, kita menggunakan pupuk Urea +
KCL atau menggunakan pupuk NPK.
Beberapa unsur hara yang dibutuhkan tanaman Nitrogen (N),
Phosfor (P), Kalium (K), Calcium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Besi (Fe),
Mangan (Mn), Zink (Zn), Boron (Bo), Cuprum (Cu), Molibdenum (Mo) dll.
3. Panen Sering
Panen adalah kegiatan pemetikan buah yang telah masak secara
fisiologis pada tanaman tertentu.
Ciri-ciri buah kakao yang layak untuk panen adalah warna
buah telah berubah dari warna hijau sewaktu muda dan bila masak berwarna
kuning.
Sedangkan buah yang berwarna merah sewaktu muda akan menjadi
orange/jingga setelah berumur 6 bulan sejak terbentuknya bunga.
Alat-alat yang digunakan dalam pemanenan adalah ember,
karung, parang atau gunting gala.
Pemanenan harus dilakukan secara hati-hati untuk menjaga
agar bantalan buah tidak rusak karena akan mengganggu proses pembungaan
berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan buah, yaitu
: Panen dilakukan setiap dua minggu.
Panen buah yang sudah masak, hindari memanen buah yang masih
mengkal dan buah yang masih muda serta buah yang terlalu masak.
Panen buah dengan alat panen yang tajam, sehingga tidak
merusak bantalan buah.
Gunakan alat tumpul dalam memecah buah dan pisahkan antara
biji yang sehat dan biji yang terserang hama dan penyakit.
4. SanitasiKegiatan
sanitasi atau pembersihan adalah tindakan membersihkan areal perkebunan kakao
dari segala sampah seperti ranting, cabang, dan daun serta bahan lain yang
tidak diinginkan.
Bahan lain disini seperti sisa-sisa kulit buah hasil panen
termasuk juga buah kakao yang terserang hama penyakit, disamping itu juga
dilakukan juga pembersihan terhadap gulma atau rumput.
Hal tersebut dapat
dilakukan dengan :
Sanitasi kulit buah kakao yang telah dipanen ke dalam tanah.
Perontokan buah yang busuk, buah yang hitam dan kering atau
buah-buah terserang hama dan penyakit.
Sanitasi sisa-sisa
pemangkasan.
Dengan memperhatikan perawatan tanaman kakao seperti yang
telah disebutkan diatas diharapkan petani kakao dapat melaksanakannya dengan
baik.
Karena dengan melakukan perawatan secara rutin dapat
menurunkan tingkat serangan organisme pengganggu tanaman dan meningkatkan
produktivitas tanaman kakao yang diusahakan.
Selain itu juga bermanfaat meningkatkan kualitas produksi
kakao.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment