Thursday 8 September 2016

UNSUR HARA MAKRO


Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan unsur hara lainya. contoh Unsur Hara Makro adalah Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).

1) Nitrogen (N)

Nitrogen yang diperlukan adalah dalam bentuk NO3 (nitrat) dan NH4 (amonium). Rasio NO3 : NH4 adalah sebesar 11,5. Artinya unsur Nitrat (NO3) lebih banyak digunakan dibandingkan dengan unsur Amonium (NH4). Hal ini bertujuan agar tanaman tahan terhadap serangan penyakit embun tepung karena dinding sel lebih tebal dan kuat dan daun lebih hijau, buah lebih padat dan berat, serta tahan simpan. Defisiensi atau kekurangan unsur N mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun hijau muda, sedangkan keracunan N akibat pemberian yang berlebihan dapat menyebabkan defisiensi unsur K.



2) Fosfat (P)

Unsur P merupakan bahan dasar untuk memperkuat dinding sel, sehingga tanaman tahan terhadap serangan penyakit. Dengan pemberian P yang cukup, perakaran tanaman akan bertambah banyak dan panjang, sehingga akan meningkatkan keefektifan penyerapan unsur hara. Defisiensi unsur P mengakibatkan pertumbuhan terhambat, daun berukuran kecil dan berwarna keungu-unguan, bagian tepi daun berwarna coklat dan daun rontok. Keracunan P karena pemberian yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya defisiensi unsur K. Rasio P : N-total adalah sebesar 0,4.



3) Kalium (K)

Unsur K berperan sebagai pengatur terjadinya fotosintesis dalam pembentukan karbohidrat dan pendistribusiannya ke bagian tanaman yang membutuhkan. Di samping itu unsur K berperan pula dalam mengatur turgor (tegangan sel) sehingga tanaman memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit. Unsur K berperan pula dalam mengatur peralihan dari masa vegetatif ke masa generatif, sehingga bunga dan bakal buah tidak gugur, serta warna buah merata. Defisiensi unsur K menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, ruas batang pendek, ujung dan tepi daun berwarna hitam, dan tepi daun melengkung ke bawah yang dimulai dari daun tua. Keracunan K karena pemberian yang berlebih akan menyebabkan defisiensi unsur Ca dan Mg. Rasio K : N-total adalah sebesar 1,6.



4) Kalsium (Ca)

Unsur Ca berperan dalam pertumbuhan titik tumbuh pada ujung perakaran. Dengan asupan kalsium yang cukup, penyerapan unsur hara akan meningkat sehingga tanaman akan tercukupi asupan unsur hara yang diperlukan. Selain itu unsur hara Ca berperan dalam memperkuat dinding sel, sehingga tanaman tidak mudah terserang oleh penyakit. Gejala defisiensi unsur Ca ditandai dengan perakaran kurang berkembang, ujung akar lemah, daun mengalami malformasi (berubah bentuk), dan ujung daun melekuk ke bawah. Gejala keracunan Ca dapat menyebabkan defisiensi unsur Fe. Rasio Ca : N-total adalah sebesar 0,8.



5) Magnesiun (Mg)

Unsur Mg adalah inti dari hijau daun atau klorofil. Bila klorofil terbentuk dengan sempurna, maka asimilasi CO2 dalam proses fotosintesis akan berjalan dengan lancar. Pada saat cuaca mendung, dengan adanya kandungan klorofil yang cukup masih dimungkinkan terjadinya fotosintesis. Jika pada fase generatif larutan pupuk kekurangan Mg, maka tanaman akan membongkar Mg yang ada di daun tua untuk diangkut ke daun atas. Hal ini menyebabkan daun tua menjadi stress dan mudah terserang penyakit khususnya embun tepung. Gejala defisiensi Mg ditandai dengan timbulnya bercak-bercak kuning keputihan pada daun tua. Kelebihan pemberian unsur Mg dapat menyebabkan defisiensi Ca. Rasio Mg : N-total adalah sebesar 0,3.



6) Sulfur (S)

Unsur S adalah bahan baku dalam pembentukan protein, yang merupakan bahan pembentukan sel, jaringan dan organ tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur hara S, maka pertumbuhannya akan terhambat atau kerdil dan regas. Gejala keracunan S jarang terlihat. Rasio S : N-total adalah sebesar 0,53




Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment