Ternak ruminansia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam
mengkonversikan bahan pakan yang berkualitas rendah menjadi produk hasil ternak
yang berkualitas tinggi. Kemampuan ini karena adanya mikroorganisme yang mampu
memanfaatkan bahan pakan yang berserat kasar tinggi menjadi sumber energi,
perombakan serat ini dilakukan oleh bakteri sellulolitik dengan bantuan enzym
sellulase yang dihasilkannya.
Mampu memanfaatkan protein berkualitas rendah menjadi sumber
protein yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ternak. Berbeda dengan unggas,
ternak ruminansia mampu memanfaatkan sumber Nitrogen dari bahan baku yang
mengandung nitrogen seperti halnya urea, ammonia, biuret diubah menjadi protein
mikrobial yang memiliki kualitas yang lebih tinggi untuk diserap dan
dimanfaatkan oleh tubuh ternak.
Dalam pembuatan konsentrat sapi kualitas protein bahan tidak
mutlak, mengingat adanya kemampuan bakteri rumen yang mampu menyediakan sumber
protein yang dapat mencukupi kebutuhan ternak. Hal ini dapat maksimal bila sapi
mengkonsumsi ransum yang betul betul diperhitungkan zat-zat makanan yang dapat
menstimulir pertumbuhan dan perkembangan populasi mikroba dalam rumen, sehingga
mampu mencerna secara maksimal semua pakan yang dikonsumsi
Bahan yang umum digunakan dalam pembuatan konsentrat sapi
pada umumnya relatif lebih rendah harganya dibandingkan harga bahan untuk
unggas. Ketersediannya didalam negeri cukup terjamin, dari berbagai percobaan
dilapangan telah banyak limbah pertanian dan hasil ikutan pabrik yang dapat
digunakan sebagai pakan sapi. Agar konsentrat yang kita buat dapat memberikan
hasil yang maksimal, kita harus mengetahui riwayat perlakuan pada bahan
sebelumnya, berapa besar batasan penggunaan bahan. Hal ini disebabkan adanya
faktor pembatas yang akan mengakibatkan tidak disukainya oleh ternak
(palatabilitas rendah), kecernaan jadi menurun dan pada gilirannya akan
menurunkan konversi pakan.
Ukuran partikel konsentrat sapi ini berbeda-beda berdasarkan
kebiasaan dalam pemberian pakannya. Para peternak sapi perah menghendaki agar
tekstur konsentrat lembut dengan ukuran saringan (screen) 4mm. Hal ini
berhubungan dengan kebiasaan pemberian pakan yang dicampur air (dikombor). Bila
tekturnya kasar makan sebagian bahan bahan akan mengambang, keadaan ini tidak
disukai.
Pemberian pakan dalam keadaan basah ini sebetulnya kurang
baik, mengingat konsentrat yang tersisa dalam bak pakan akan menjadi asam dan
menjadi sumber penyakit (tumbuhnya bakteri pathogen) yang dapat menyebabkan
ternak sakit .
Kebiasaan pemberian pakan di Feedlot (tempat penggemukan
sapi) dimana pemberian konsentrat diberikan dalam jumlah yang banyak 70 sampai
80% dari total konsumsi, pemberian dalam bentuk kering lebih praktis dan
menghemat tenaga kerja . Tektur yang dikehendaki oleh ternak sapi penggemukan
biasanya kasar. Dalam pembuatannya bahan-bahan yang masih berbentuk bongkahan
terlebih dahulu dihancurkan satu kali tanpa menggunakan saringan, produk yang
dihasilkan diameternya kurang lebih 1 cm.
Kelemahan dari perbedaan partikel bahan yang akan dibuat
konsentrat akan mengakibatkan sulit bercampurnya partikel kecil dengan yang
lebih besar. Bila konsentrat ini dimasukan kedalam karung, maka bahan baku yang
partikelnya kecil akan turun kebagian bawah karung. Untuk dapat lebih mengenal
bahan, kepada para siswa diperlihatkan bahan bahan yang umum digunakan dan
ukuran partikelnya yang biasa dilakukan dalam pembuatan konsentrat sapi.
Semoga bermanfaat...
https://shopee.co.id/product/5615028/5714947937?smtt=0.283666076-1613787060.9
ReplyDelete