Mencangkok adalah salah satu cara mengembangbiakan tanaman
secara vegetatif. Sebenarnya cangkok masih saudara sama stek, bedanya, tanaman
yang dicangkok baru ditanam di lahan baru setelah tumbuh akar, kalau stek
langsung tancap aja.
Sifat tanaman hasil cangkok otomatis sama dengan induknya
karena tidak ada perubahan struktur gen.
Dalam kenyataannya, hanya tumbuhan dikotil saja yang dapat
dicangkok.
Kenapa?
Alangkah baiknya kita meninjau struktur batangnya karena
batanglah yang dicangkok.
Struktur batang tumbuhan monokotil berbeda dengan susunan
batang dikotil.
Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda,
adapun perbedaannya antara lain :
1. Berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil teratur.
Floem terletak di bagian luar pembuluh dan xylem terdapat di
bagian dalam pembuluh, di antara dua bagian ini terdapat kambium yang meripakan
jaringan meristematis sekunder.
Sedangkan pada tumbuhan monokotil berkas pembuluhnya
menyebar.
Xylem dan Floemnya berdekatan tapi menyebar di seluruh
bagian.
2. Batang dikotil memiliki kambium untuk pertumbuhan
sekunder (membesar/melebar) sedangkan tumbuhan monokotil tidak.
Dua hal di ataslah yang menyebabkan hanya tumbuhan dikotil
yang bisa dicangkok. Mencangkok memerlukan susunan batang yang teratur. Saat
mencangkok jaringan Floem dihilangkan agar zat makanan hasil fotosintesis
terhenti di daerah pemotongan dan merangsang pertumbuhan akar.
Selain itu juga dibutuhkan kambium yang merupakan jaringan
meristematis untuk pertumbuhan sekunder.
Cangkok adalah cara yang cepat dalam memperbanyak tanaman,
sifat yang diperoleh pun sama seperti induknya.
Tapi hati-hati, tanaman yang dicangkok biasanya memiliki
perakaran yang lemah.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment