Bahan pakan adalah suatu bahan yang dimakan oleh ternak yang
mengandung energi dan zat-zat gizi di dalam bahan pakan. Bahan makanan adalah
bahan yang dapat dimakan, dan digunakan oleh hewan untuk pertumbuhan, produksi
dan hidup pokok ternak. Kebutuhan ternak akan pakan dicerminkan oleh
kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah nutrisi setiap harinya sangat tergantung
pada jenis ternak, umur, fase pertumbuhan (dewasa, bunting dan menyusui),
kondisi tubuh, dan lingkungan tempat hidupya, serta bobot badannya
Pertumbuhan produksi dan hidup pokok hewan memerlukan zat
gizi. Pakan ternak mengandung zat gizi untuk keperluan kebutuhan energi maupun
fungsi-fungsi (pertumbuhan, produksi dan hidup pokok) tetapi kandungan zat gizi
pada masing-masing pakan ternak berbeda. Klasifikasi bahan pakan secara
internasional telah membagi bahan pakan menjadi 8 kelas, yaitu hijauan kering,
pasture atau hijauan segar, silase, sumber energi, sumber protein, sumber
mineral, sumber vitamin, zat additive
Hijauan Kering dan Jerami
Bahan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua jerami
kering, dry fodder, dry stover dan semua bahan pakan kering yang berisi 18%
atau lebih serat kasar (Rasyaf, 1994). Hijauan kering adalah rumput dan
daun-daunan leguminosa yang sengaja dikeringkan agar dapat disimpan dalam waktu
yang lama dan digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim
kekurangan pakan. Pemberian jerami pada beberapa ternak akan menunjukkan defisiensi
vitamin A karena terjadinya penurunan suplementasi vitamin A saat proses
fermentasi di dalam rumen.
Pastura atau Hijauan Segar
Tanaman padangan hijauan yang diberikan segar termasuk dalam
kelas ini adalah semua hijauan diberikan secara segar. Hijauan segar atau
pastura dapat dihasilkan dari jenis rumput maupun leguminosa. Hijauan merupakan
sumber
pakan utama ruminansia baik berupa rumput maupun leguminosa.
Hijauan akan terasa kasar bila diraba dan mempunyai bau khas masing-masing.
Pastura atau hijauan segar memiliki nilai protein yang cukup tinggi.
Silase
Kelas ini menyebutkan silase hijauan (jagung, alfalfa,
rumput dsb) tetapi tidak silase ikan, biji-bijian dan akar-akaran. Bahan pakan
yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan pakan yang berasal dari hijauan yang
telah mengalami proses fermentasi didalam silo secara anaerob, mengandung bahan
kering sebesar 20,35%. Proses pengawetan hijauan dengan cara fermentasi
menggunakan satu jenis bakteri disebut erilase. Bahan pakan yang mengalami
ensilase disebut silase. Silase membuat pakan menjadi asam dan lembek .
Sumber Energi
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan-bahan
dengan kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18%
atau kandungan dinding selnya kurang dari 35%. Zat makanan yang digunakan
sebagai sumber energi utama adalah karbohidrat. Karbohidrat mensuplai sekitar
80% total energi.
Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak
yang mempunyai kandungan protein minimal 20%. Bahan pakan sumber protein
biasanya berupa tepung atau bungkil. Semua pakan yang mengandung protein 20%
atau lebih biasanya berasal dari tanaman, hewan dan ikan.
Sumber Mineral
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua
makanan yang mengandung cukup banyak mineral. Kandungan asam aminonya baik,
banyak mengandung vitamin dan mineral. Unsur anorganik mempunyai banyak fungsi
dalam proses pengatur pertumbuhan.
Sumber Vitamin
Vitamin adalah organik yang tidak ada hubungan satu dengan
yang lain, diperlukan dalam jumlah kecil untuk pertumbuhan normal. Vitamin
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil tetapi merupakan regulator metabolis.
Zat Additif
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan-bahan
yang ditambahkan kedalam ransum dalam jumlah sedikit. Zat additif adalah
zat-zat tertentu yang biasanya ditambahkan pada ransum seperti antibiotik,
zat-zat warna, hormon dan obat-obatan lainnya. Bahan additif adalah suatu
komposisi dari zat tertentu yang biasanya ditambahkan sebagai pelengkap
komposisi bahan pakan pada ternak. Misalnya: antibiotik, vitamin, mineral,
obat-obatan dan sebagainya. Meskipun bukan tergolong sebagai bahan pakan, namun
bahan additif hampir tidak terpisahkan dengan praktik peternakan modern karena
sangat bermanfaat secara ekonomi, untuk mendukung secara efisiensi penggunaan
pakan.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment