A. Pemilihan Telur
Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan
diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi).
Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa
tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga
kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus
dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah
kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan
membuat larutan perendamannya berbau busuk.
Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan telur-telur tersebut
kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian
mengamati posisi telur telur tersebut didalam air. Telur yang melayang. harus
segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang setengah melayang
dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan.
Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan
air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.
Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti
langkah-langkah berikut :
1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya.
kemudian bersihkan mulai dari kelompok
kotor kemudian kelompok yang sangat
kotor.
2. Telur yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan
kain/busa halus yang kering atau ampelas
nomor 0. Telur yang kotor dan sangat
kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan
cara merendamnya
dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang
sudah
mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan
kerabang, keadaan isi telur dan rongga
udaranya. Pilihlah telur yang
kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta
memiliki
rongga udara lebih kecil.
B. Membuat Adonan dan Larutan
Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat
adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau
perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita
harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan,
agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan
telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas
satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.
1. Membuat Larutan Garam
Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai
larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu
lama untuk mendinginkannya kembali.
Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air
hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat
membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan
saltpeter, dan aduk hingga larut seluruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam
jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin
kembali.
2. Membuat Adonan Garam.
Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita
tentukan takarannya untuk masing-masing media.
a. Adonan 1 dengan media tanah liat.Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat
20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya.
b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.
Untuk telur ayam atau itik sejumlah 30 butir, takarannya abu
gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya.
c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita
gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau
sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya.
Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk
batu merah), dicampur dengan garam dan
salpeter sesuai takaran yang telah
ditentukan.
2. Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk
menjadi adonan yang kental agar
dapat melekat pada kulit telur.
Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan
dapat dicoba untuk ditempelkan pada
kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat
melekat dengan baik dan mudah, berarti tingkat
kekentalannya telah tepat.
Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5-10%)
dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut
akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut
sebanyak 5-10% dari total berat garam semua.
Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan
disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya,
maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup
apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air
dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak
dapat menempel pada kulit telur.
C. Proses Membuat Telur Asin
Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya
secara rinci. Setidaknya secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan
telur asin ini.
Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan
oleh kebanyakan orang adalah sebagai berikut :
a. Perendaman dengan larutan garam.
Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan
garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya
cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah
perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan
rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.
b. Pemeraman dengan adonan garam.
Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan
garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa
asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan
selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus
segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak
berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur mempengaruhi kualitas produk
telur asin tersebut.
c. Perendaman dengan adonan garam.
Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibandingkan
dengan cara pemeraman. Kita tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit
adonan kedalam wadah tersebut sebagai lapisan bawah dan ratakan. Kemudian
letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan adonan, dengan memberikan
jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan adonan
yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam
adonan garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah
lebih banyak daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan
adonan.
Pemanenan
Setelah dirasa perendaman atau pemeraman cukup waktunya (+/-
7-10 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak
telur pada saat pembongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air
hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian,
adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur
yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur
yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak
dipasarkan, biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua
untuk membedakan dengan telur tawar yang masih mentah.
Perebusan
Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka
perebusan dapat langsung dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus
hingga bersih. Untuk mncegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan
ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini :
a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi
dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus
menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30
menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.
Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau
mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga
benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak
atau pecahnya telur-telur asin tersebut.
Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan
garam jenuh, biasanya memiliki putih telur yang berlubang-lubang (keropos).
Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan
larutan jenuh, melalui pemeraman, atau perendaman dengan adonan media garam,
memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa maupun warnanya. Demikian juga
dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang mempengaruhi
daya serap telur terhadap larutan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda
pula.
TIPS Khusus Membuat Telur Asin
Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein,
karbohidrat dan mineral beberapa kali lebih besar dibanding telur itu tawar.
Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :
Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak.
Dan posisi kuning telur berada ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak
banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk proses membuat telur asin.
A. Direndam dalam larutan teh
Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus
hingga matang. Namun ada juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan
teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau
mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.
Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama
2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai
hingga 6 minggu.
Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin
yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan
warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan akan
lebih disukai konsumen.
B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.
Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen
membuat telur asin dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti
telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.
Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak
jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.
Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas
bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan
jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa
lainnya.
Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam
larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur
itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama
seperti pada pembuatan telur asin biasa.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran
ekstrak rasa kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur hanya akan
mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik
putih maupun kuning telurnya.
Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur
akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain.
Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas,
dan telur asin rasa jeruk.
Selamat mencoba & Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment