Thursday, 8 September 2016

PENTINGNYA NUTRISI DALAM SISTEM HIDROPONIK


Perbedaan paling menonjol antara hidroponik dan budidaya konvensional adalah terletak pada penyediaan nutrisi tanaman. Pada budidaya konvensional penyediaan nutrisi tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Beberapa nutrisi atau pupuk yang digunakan dalam sistem hidroponik pada umumnya meliputi : Growmore, hyponex, vitabloom, vitagrow, gandapan, gandasil, baypolan dan lain-lain.

Untuk tanaman sayuran hidroponik nutrisi atau pupuk yang umum digunakan adalah yang mengandung unsur nitrogen tinggi atau dominan, hal ini dikarenakan tanaman sayuran yang diutamakan adalah pertumbuhan vegetatifnya. Unsur Nitrogen tinggi dianjurkan dipakai pada tanaman :

1.    Tanaman hias, bunga potong, anggrek.

2.    Semangka, melon, jeruk, apel, mangga, durian, kopi, coklat, lada

3.    Padi, palawija (jagung, kedele, kacang-kacangan).

4.    Sayuran (tomat, kentang, kubis, bawang, cabe, broccoli).

5.    Lapangan golf dan tanaman hidroponik

Adapun kandungan unsur hara yang didominasi oleh unsur nitrogen dan beberapa kandungan unsur hara mikro lain.
Jenis unsur hara Kandungan (%)

    Nitrogen (N)             = 32
    Phospor (P)               = 10
    Kalium (K)               = 10
    Kalsium (Ca)            =   0,05
    Magnesium (Mg)      =  0,10
    Belerang/sulfur (S)   =  0,20
    Boron (B)                 =  0,02
    Tembaga (Cu)          =  0,05
    Besi (Fe)                  =  0,10
    Mangan (Mn)          =  0,05
    Molybdenum (Mo)  =  0,0005
    Seng (Zn)                 =  0,05.

K-Bioboost dapat menggantikan pupuk yang mengandung unsur hara dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman tersebut diatas.



Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment