Lahan kering mempunyai potensi yang cukup luas untuk
dikembangkan, dengan luas yang mencapai 52,5 juta ha (Haryati, 2002) untuk
seluruh indonesia maka pengembangan sangat perlu dilakukan. Menurut Simposium
Nasional tentang Lahan Kering di Malang (1991) penggunaan lahan untuk lahan
kering berturut adalah sebagai berikut: hutan rakyat, perkebunan, tegalan,
tanah yang sedang tidak diusahakan, ladang dan padang rumput.
Pemanfaatan lahan kering untuk kepentingan pembangunan
daerah ternyata banyak menghadapi masalah dan kendala. Masalah yang utama
adalah masalah fisik lahan kering banyak yang telah rusak atau mempunyai
potensi yang cukup besar untuk menjadi rusak. Sehingga paket teknologi yang
berorientasi pada perlindungan lahan kering sangat diperlukan. Kekurangan air
pada saat musim kemarau, kahat unsur hara serta keadaan tanah yang peka
terhadap erosi merupakan kendala lingkungan yang paling dominan di kawasan
lahan kering.
Masalah utama lain yang harus dihadapi didalam pemanfaatan
lahan kering ini adalah keadaan sosial ekonomi petani atau masyarakat yang
menggunakan lahan kering sebagai tempat usahanya. Pendapatan keluarga yang
rendah serta kemiskinan dibanyak tempat berkolerasi positif dengan uasaha tani
di lahan kering.
Rendahnya produktivitas lahan kering, selain disebabkan oleh
tingkat kesuburan tanah yang rendah, juga disebabkan oleh rendahnya intensitas
indeks pertanaman karena kebutuhan air tidak tersedia sepanjang tahun. Untuk
meningkatkan produktivitas lahan kering masam, maka selain pengapuran dan
pemupukan dapat dilakukan dengan optimalisasi pola tanam, yang selain dapat
meningkatkan intensitas indeks pertanaman, juga dapat mengurangi aliran
permukaan/erosi, dan evaporasi tanah oleh adanya penutupan tanaman dan sisa
hasil panen yang dapat berfungsi sebagai mulsa dan menambah bahan organik
tanah.
Karaktaristik dan Ciri-ciri Lahan Kering
Karakteristik umum mengenai sumberdaya lahan dan iklim dari
kawasan ini yang berhubungan dengan sistem usaha tani setempat antara lain :
jumlah curah hujan yang sangat rendah (700 – 1500 mm/tahun); jumlah bulan
kering sangat panjang (8 – 9 bulan/ Maret – November); sifat curah hujan yang
eratik dalam bulan basah (hujan yang tidak merata, namun pada waktu tertentu
mengalami jumlah curah hujan yang sangat tinggi dan dapat menimbulkan
banjir/genangan yang tidak menguntungkan bagi usaha tani); suhu harian yang
rata-rata antara 30 sampai 32°C; topografi yang berbukit sampai bergunung;
memiliki tanah-tanah muda (ultisol dan inseptisol) yang bersolum tipis dan
sering disebut tanah berpersoalan atau problem soils (Sudjadi, 1984). Meskipun
potensi tanahnya rendah, akan tetapi karena potensi luasnya sangat besar di 17
desa dampingan program PIDRA bagaimanapun juga harus dipandang sebagai suatu
asset daerah yang perlu diperhatikan dan dimanfaatkan.
Ciri-ciri usaha tani lahan kering adalah sebagai berikut :
- produktifitas yang sangat rendah;
- tanaman yang ditanam adalah jagung, padi ladang,ubi-ubian
dan kacang-kacangan (umumnya
jagung merupakan tanaman utama);
jagung merupakan tanaman utama);
- mixed cropping sebagai strategi antisipasi gagal panen;
- teknologi berasaskan low input; budidaya yang tradisional
(manual);
- penguasaan lahan yang terbatas karena kendala tenaga kerja serta cenderung menerapkan ladang
berpindah yang berotasi sebagai upaya penyembuhan lahan secara tradisonal ( Basuki, 2005 dan
Notohadiprawiro, 1989).
berpindah yang berotasi sebagai upaya penyembuhan lahan secara tradisonal ( Basuki, 2005 dan
Notohadiprawiro, 1989).
Komplikasi antara dari sifat alamiah kondisi biofisik wilayah serta keadaan usaha tani yang telah disebutkan, maka profil usaha tani lahan kering dapat ditemui sebagai berikut :
- menanam pada lahan-lahan miring yang rentan terhadap
kualitas tanah
- persiapan lahan yang didahului dengan pembakaran lahan atau
istilah lokal “ Kono”
- menanam tanpa olah tanah
- sering mengalami gagal panen akibat kekeringan;
- musim tanam hanya sekali setahun (antara bulan Desember dan
Maret)
serta menggunakan varietas lokal secara turun-temurun.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment