Pada prinsipnya
pembuatan silase dengan bahan baku rumput gajah maupun tebon jagung adalah
sama. Tetapi untuk hasil yang terbaik terutama dalam hal kandungan nutrisinya
lebih direkomendasikan menggunakan tebon jagung. Meskipun harganya mahal, tebon
jagung memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada rumput gajah. Tetapi
jika didaerah anda hanya tersedia rumput gajah atau harga tebon terlalu tinggi
maka pilihan pembuatan silase dengan rumput gajah menjadi satu-satunya
alternatif.
Untuk diolah menjadi silase tebon dibutuhkan tebon dengan
maturity atau umur panen yang agak tua karena kandungan airnya sudah tidak
terlalu banyak. Pengawetan rumput maupun tebon dengan membuatnya menjadi silase
salah satu tujuannya adalah sebagai antisipasi kemarau karena seperti yang
sering terjadi sepanjang tahun kondisi kemarau bisa berubah-ubah kadang
waktunya panjang kadang waktu kemarau pendek. Sebagai antisipasi kemarau yang
panjang inilah kita butuh membuat silase saat panen tebon jagung maupun rumput
gajah berlimpah. Dengan penyimpanan
bentuk segar berupa silase ini,
maka kualitas gizinya tidak menurun secara dratis ketika digunakan 2 – 6 bulan
kemudian bahkan kita bisa menyimpan silase ini sampai selama 1 tahun lebih.
Kandungan Nutrisi Tebon Jagung
No. Jenis bahan NUTRISI(%) BK(%) PK(%) LK(%) SK(%) TDN(%)
1. Tebon jagung 34-56 91,1 10,7 2,1 30,5 59
2. Tebon jagung 56-70 92,2 9,9 1,9 29,6 54,3
3. Tebon jagung 99-112 91,3 9,2 2,3 25,7 49,6
Sedangkan kandungan nutrisi rumput gajah adalah 19,9% bahan
kering; 10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu; dan
42,3% bahan esktrak tanpa nitrogen.
Berikut cara membuat Silase
Bahan dan Alat:
- Tebon Jagung atau Rumput gajah
- Dedak padi atau
kalau tidak ada bisa menggunakan
tepung gaplek
- Tetes Tebu /
Molasses
- Chopper atau Arit
/ Sabit
- Sekop/Pengaduk
- Silo
- Kantong Plastik
Proses Pembuatan Silase
1. Langkah pertama adalah memotong-motong tebon
jagung atau rumput gajah dengan panjang
sekitar 5 cm
2. Setelah proses chopper atau pemotongan tebon
selesai, campurkan bahan yang lain yaitu dedak
padi/tepung gaplek dengan dosis
takaran 4% dari berat tebon yang dibuat silase. Sedangkan
untuk takaran tetes
tebu atau molases adalah sekitar 2 % dari berat bahan baku silase.
Selanjutnya
aduk campuran tersebut secara merata.
3. Masukkan
bahan-bahan yang sudah tercampur secara merata ke dalam silo/kantung plastik
dan
dipadatkan.Standar ukuran standar kepadatan: 650kg harus dapat masuk dalam
silo ukuran 1
meter kubik dengan cara diinjak injak
4. Silo atau kantong plastik atau ember khusus
harus ditutup rapat dan tidak boleh ada lubang
udara. Tutup atas ditindih
dengan karung-karung berisi tanah atau pasir. Biarkan proses ini lebih
kurang
selama 21 - 23 hari.
5. Setelah waktu
fermentasi mencukupi maka silase tebon jagung / rumput gajah ini sudah bisa
diberikan
pada ternak sapi maupun kambing dan domba. Salah satu tanda bahwa proses
pembuatan silase berjalan baik dan silase berhasil/bagus akan ditandai dengan
tidak adanya
jamur dan baunya asam. Jika tidak dipakai dan dipastikan kondisi
silase baik (berhasil) maka
silase dapat disimpan sampai saat dibutuhkan.
6. Dengan penyimpanan yang benar-benar kedap
udara kita dapat menyimpan silase sampai lebih
dari 1 tahun, hanya saja perlu
diperhatikan penyusutan berat silase selama penyimpanan jika
terlalu lama karena
berpotensi menjadikan pakan silase jadi bernilai mahal dan tidak ekonomis
lagi.
7. Jika akan diberikan pada ternak sapi maka
cara pengambilan silase yang baik adalah harus secara
cepat dan segera diutup
kembali
8. Sebaiknya Silase
yang sudah dikeluarkan dari silo langsung diberikan ke ternak
Note:
* Jika memungkinkan
maka salah satu cara untuk memaksimalkan proses silase, silo plastik menjadi
menurut penelitian LIPI harus diikat atau divakum kemudian diperam (diinkubasi)
selama 21
sampai 30 hari.
* Untuk mencapai kandungan air yang ideal
dalam pembuatan silase maka diperlukan perlakuan
pendahuluan terhadap bahan,
baik untuk menurunkan kandungan air
(terutama pada hijauan)
dengan pelayuan maupun untuk meningkatkan
kandungan air dengan penambahan air pada bahan.
* Estimasi kandungan air bahan baku untuk
aplikasi tingkat lapangan sangat tergantung pada
kemampuan dan pengalaman
pembuat silase.
* Berdasarkan pengalaman dapat ditentukan lama
pengeringan atau jumlah air yang perlu
ditambahkan agar diperoleh kondisi
pembuatan silase yang ideal.
* Secara sederhana jumlah air yang ditambahkan
dapat ditentukan dengan membagi kandungan
bahan kering awal dengan bahan kering
akhir yang ingin dicapai dan hasilnya dikurangi jumlah
kadar air.
Ciri-ciri Silase Yang Baik
- Jika dicium, silase yang baik baunya akan
asam dan agak wangi
- Tekstur tebon
lembut
- Tidak tercium bau
busuk
- Tidak ditumbuhi
Jamur
- Apabila dirasa
akan sedikit asam dan manis
Demikian cara sederhana pembuatan silase sebagai upaya
menyimpan hijauan dalam jangka lama sehingga bisa digunakan saat paceklik pakan
ternak ketika kemarau panjang.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment