Wednesday, 29 June 2016

PEMUPUKAN BERIMBANG



Apa itu pemupukan berimbang?

Pemupukan berimbang adalah penyediaan semua kebutuhan zat hara yang cukup sehingga tanaman mencapai hasil dan kualitas yang tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.
Oleh karena itu jenis dan dosis pupuk yang ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman.
Dengan demikian jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan tidak dapat disamaratakan tetapi harus spesifik lokasi karena setiap jenis tanah mempunyai kemampuan menyediakan karena sifat-sifat tanah yang berbeda antara lain pH tanah, kadar bahan organic, sifat dan jenis mineral – mineral tanah.
Tiap jenis dan varietas tanaman memerlukan jumlah dan hara yang berbeda, banyaknya hara yang terangkut panen pun berbeda.
Tiap lokasi/unit usaha tani mempunyai sejarah pengelolaan yang berbeda baik dari segi pengelolaan hara, tanah dan airnya.
Factor-faktor seperti, pencucian, pengeringan sangat mempengaruhi keseimbangan hara dalam tanah.

Mengapa pemupukan harus berimbang?

Untuk meningkatkan hasil dan kualitas beras, tanaman padi memerlukan zat hara dalam jumlah banyak diantaranya :
N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalsium) dan Sulfur (S). sebagai unsur hara makro primer dan unsur hara sekunder seperti kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) serta unsur Zn (Seng) dan tembaga (Cu) dan besi (Fe).

Agar pertumbuhan tanaman sehat dengan produktifitas dan kualitas beras yang tinggi, maka zat-zat hara tersebut cukup tersedia dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
Apabila salah satu zat hara tersebut jumlahnya tidak cukup, maka hasil dan kualitas akan menurun.
Oleh karena itu pemupukan harus dilakukan secara berimbang; baik jenis, dosis sesuai dengan kebutuhan tanaman dan jumlah zat-zat hara yang tersedia di dalam tanah (tingkat kesuburan tanah).

Keuntungan pemupukan berimbang spesifik Lokasi

Terutama adalah petani dapat memupuk lebih efisien karena jenis dan dosis pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah.
Apabila tanah subur, dimana kadar Posphat dan Kaliumnya cukup tinggi maka sebenarnya cukup diberi pupuk nitrogen (N) pemberian pupuk P dan K sedikit saja, untuk mengganti hara P dan K yang diangkut pada waktu panen, yaitu 50 Kg SP-36 dan 50 kg KCI per ha.
Jika pemberian pupuk P dan K tersebut berlebihan, maka sisanya tidak terpakai sebagian hilang bersama air irigasi atau air hujan dan ini merupakan pemborosan.
Namun sebaiknya bila kondisi tanahnya kekurangan posphat dan kalium maka harus dipupuk lengkap N,P,K sesuai dosis anjuran.
Itulah sebenarnya pengertian pemupukan berimbang.

No comments:

Post a Comment