Monday 27 June 2016

ANTISEPTIK ALAMI DISEKITAR KITA



Ketahui Antiseptik Dari Bahan Alami Yang Ada Di Sekitar Kita

Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.

Penyakit infeksi masih menempati urutan pertama penyebab kesakitan dan kematian yang terjadi di negara berkembang. Bagi penderita, penyakit infeksi tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik tapi juga penurunan kinerja dan produktivitas.
Sedangkan bagi negara, tingginya kejadian infeksi di masyarakat menyebabkan penurunan produktivitas nasional dan peningkatan pengeluaran yang berhubungan dengan biaya pengobatan.

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur, dan dapat terjadi di masyarakat maupun di rumah sakit.
Orang-orang yang berada di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya misalnya pasien, keluarga pasien, dokter, dokter gigi, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki resiko tinggi untuk kontak dengan mikroorganisme patogen memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit infeksi.
Hal ini karena mikroorganisme patogen tersebut dapat ditransmisikan melalui cairan tubuh (darah, saliva dan lain-lain), udara, maupun kontak langsung antar pasien, dari pasien ke petugas, dari petugas ke petugas, dari petugas ke pasien dan antar petugas.

Salah satu cara pencegahan infeksi yang ditetapkan oleh Center for Disease Control adalah dengan penggunaan antiseptik untuk membersihkan tangan atau bagian tubuh lainnya yang tercemar darah atau cairan tubuh lainnya.
Saat ini, salah satu senyawa yang lazim digunakan dalam berbagai formula sediaan antiseptik adalah golongan alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi antara 50% hingga 70%.
Namun sayangnya, penggunaan golongan alkohol sebagai antiseptik memiliki banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain alkohol hanya dapat digunakan sebagai antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih tetapi tidak dapat digunakan untuk bagian kulit yang terluka.
Golongan alkohol memang memiliki daya bakterisidal tetapi hanya untuk beberapa jenis bakteri dan tidak berfungsi untuk jamur dan virus.

Golongan alkohol juga merupakan pelarut organik sehingga dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit yang berfungsi sebagai pelindung alami terhadap infeksi mikroorganisme.
Alkohol juga bersifat mudah terbakar dan pada pemakian berulang dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.
Sedangkan sebagaimana diketahui, antiseptik selalu diperlukan setiap saat yang artinya meniscayakan pemakaian berulang.

Dikarenakan berbagai keterbatasan penggunaan alkohol itulah, maka diperlukan senyawa lain sebagai alternatif pengganti golongan alkohol sebagai antiseptik yang aman, efektif dan mudah digunakan.
Mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang kaya tanaman berkhasiat, maka dimungkinkan untuk mencari senyawa alternatif pengganti alkohol tersebut dari tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia.

Dengan semakin banyaknya kuman yang kebal terhadap antibiotika, maka kita perlu lebih banyak menggunakan antiseptik alamai yang murah dan manjur.

Bahan-bahan antiseptik alami

1. Getah Pisang
 Getah pisang dapat kita ambil dari pohon pisangnya langsung.
Getah pisang dapat dibuat sebagai obat luka yang alami.
Getah pisang banyak terdapat di antara batang dan daun pisang.

2. Kulit Pisang
 Kulit pisang hanya dicuci dengan bersih kemudian kulit pisang yang telah bersih diletakkan di bagian yang luka.

3. Wortel
Salah satu tanaman yang diketahui mempunyai daya antiseptik adalah tanaman wortel.
Dalam “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia” disebutkan bahwa umbi wortel memiliki khasiat sebagai diuretik, laksatif, dan antiseptik.
Hal ini karena umbi wortel diketahui mengandung senyawa golongan sesquiterpen.

Wortel kaya akan vitamin A.
vitamin A sangat baik untuk mata kita.
Pada umumnya ibu-ibu kita sering menggunakan wortel sebagai bahan tambahan/pelengkap untuk memasak sayuran. Disamping itu, wortel dapat digunakan untuk obat kumur.
Caranya dengan merebus wortel yang telah dibersihkan dan dipotong-potong kemudian direbus.
Air hasil rebusan wortel tersebut digunakan untuk berkumur setiap pagi.

4. Daun Sirih
Biasanya digunakan oleh nenek-nenek untuk “nginang” atau istilah lainnya mengunyah daun sirih.
Daun sirih dipercaya dapat menguatkan gigi.
Selain itu, daun sirih juga digunakan sebagai obat mimisan, dan sebagai obat kumur.
Caranya sama dengan cara membuat obat kumur dari wortel.

5. Air Garam
Air garam mempunyai dua pengaruh terhadap kelangsungan hidup bakteri.
Pada konsentrasi rendah akan merangsang pertumbuhan bakteri.
Namun sebaliknya, garam dalam bentuk murni atau dengan konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik karena unsur klorida yang terdapat didalammnya termasuk golongan halogen yaitu oksidator kuat yang mampu mematikan bakteri.
Unsur lain yang terdapat didalam garam adalah iodium sebagai germisid paling tua dan efektif untuk mikroorganisme, tidak menimbulkan warna dan sifat iritasi kecil.

Air garam yang digunakan sebagai antiseptik sebaiknya air garam yang berasal dari garam dapur yang beriodium.
Air garam ini haruslah memiliki konsentrasi lebih dari 0,9% berupa larutan hipertonis yang mempunyai tekanan osmosis yang lebih besar dari cairan yang ada di dalam sel.
Perbedaan tekanan osmosis ini menyebabkan cairan dari sel bakteri tertarik ke luar sel sehingga sitoplasma bakteri lama-kelamaanakan menyusut akibatnya sel akan mati atau tidak mampu berkembang biak.
Adapun teknik dan cara pembuatan larutan garamnya adalah dengan mencampurkan garam dapur sebanyak 3,75 gram kedalam 250 ml air aquades hangat atau setara dengan segelas air minum biasa.
Kemudian dikocok dengan sendok sampai larut secara merata.
Air garam tersebut disapukan ditempat luka.

Pada infeksi rongga mulut/gigi, air garam dipakai sebagai obat kumur.
Berkumur dilakukan selama 1 menit dengan mengganti obat kumur sebanyak dua kali dan berkumur dengan menggerakkan oto-otot pipi, bibir dan lidah secara maksimal, setelah berkumur usahakan untuk tidak makan, minum atau berkumur dengan larutan lain selama ±1 menit.
Hal ini bertujuan agar larutan garam tersebut dapat bereaksi lebih lama terhadap jaringan yang meradang.
Berkumur tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur selama batas waktu yang tidak ditentukan.
Selama penggunaan kemungkinan akan menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa mual untuk beberapa orang yang sensitif dengan rasa asin, dan bisa juga menimbulkan iritasi ringan dalam rongga mulut jika konsentrasinya terlalu tinggi.

6. Lidah Buaya
Telah banyak penelitian yang mengungkap kehebatan khasiat lidah buaya (Aloe vera), hal tersebut dikarenakan tanaman lidah buaya kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Secara umum, lidah buaya dimanfaatkan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, serta perawatan kulit, dan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan daging lidah buaya sebagai bahan makanan.
Maka tak perlu heran jika berdasarkan riset, Lidah Buaya termasuk dalam 10 tanaman terlaris dunia yang bisa dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak industri farmasi dan perusahaan kosmetik yang memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan baku produknya.
Salah satu contohnya adalah produk antiseptik (obat luka dan pencuci tangan pengganti sabun).

Daun lidah buaya mengandung gel yang apabila daun tersebut dikupas akanterlihat lendir yang mengeras, yang merupakan timbunan cadangan makanan.
Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun yang mengandung getah bening dan lekat.
Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang berklorofil.
Komposisi terbesar dari gel lidah buaya adalah air, yaitu 99,5%.
Sisanya adalah padatan yang terutama terdiri dari karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida.

Nutrien yang terkandung dalam gel lidah buaya:
Kadar air 99,5%
Karbohidrat 0,30 gr
Kalori 1,73–2,30 Kal
Lemak 0,05–0,09 gr
Protein 0,01–0,06 gr
Vitamin A 2,00–4,60 IU
Vitamin C 0,50-4,20 IU
Thiamin 0,003–0,004 mg
Riboflavin 0,001–0,002 mg
Niasin 0,038–0,040 mg
Kalsium 9,920–19,920 mg
Besi 0,060–0,320 mg

Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif, protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin.
Gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat.

Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asamfolat dan kholin dalam jumlah kecil.
Polisakarida gel lidah buaya terutama terdiri dari glukomanan serta sejumlah kecil arabinan dan galaktan. Monosakaridanya berupa D-glukosa, D-manosa, arabinosa, galaktosa dan xylosa.

Nutrisi yang terkandung dalam gel lidah buaya antara lain, vitamin (A, B1, B2, B3, B12, C,E, Choline Inositol, Folic Acid), mineral (kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, seng, chromium), enzim (amilase, katalase, selulose, karboksipeptidase, karboksihelolase, bradykinase) dan asam amino (arginin, aspargin, asam aspartic,analine, serine, valine, glutamin, threonine, glycine, licyne, tyrozyne, phenylalanine, proline, histidine, leusin dan isoleusine).

Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa atrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit.
Dalam jelly lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap kedalam kulit.
Sehingga jelli akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit.
Akibatnya kulit menjadi tidak cepat kering.

Asam amino yang terkandung didalamnya akan membantu perkembangan sel-sel baru, sekaligus menghilangkan sel-sel yang telah mati.

7. Lemon
Lemon adalah buah yang sangat baik yang membantu dalam memerangi masalah yang berkaitan dengan infeksi tenggorokan, sakit tenggorokan dan tonsilitis akibat bakteri. Untuk mengatasi sakit tenggorokan, Anda bisa berkumur dengan menggunakan setengah gelas jus lemon.

8. Minyak Pohon Teh
Minyak pohon teh merupakan antiseptik alami antibakteri
Umumnya digunakan antiseptik antara suku-suku Indian Amerika ribuan tahun yang lalu.
Baru-baru ini, terungkap bahwa pohon teh manfaat minyak medis yang luar biasa.
Minyak pohon teh memiliki sifat yang baik bagi produk alami yang populer untuk pengobatan semua jenis organisme menular: jamur, bakteri dan virus.
Lebih penting lagi, ia dapat secara efektif melawan sejumlah penyakit yang resisten terhadap beberapa antibiotik.
Oleh karena itu, minyak pohon teh adalah obat alami yang sangat baik untuk ratusan kondisi kulit bakteri dan jamur seperti jerawat, bisul, kulit berminyak, luka, terbakar sinar matahari, athletes foot, kutil, herpes, gigitan serangga, gatal-gatal, luka ketombe dan ringan, dan iritasi kulit.
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa minyak pohon teh juga mampu mengatasi masalah pernapasan mulai dari kasus sederhana seperti: sakit tenggorokan, batuk dan pilek untuk situasi sulit seperti: asma, TBC dan bronchitis.
Juga akan anti-virus nya sifat seperti memerangi penyakit umum dan penyakit menular seperti cacar air, campak, flu, dan pilek.
Hal ini juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang seringkali lemah karena stres, penyakit, atau sebagai akibat dari penggunaan antibiotik dan obat-obatan lainnya.
Hal ini juga dapat digunakan Lye dari mulut, dimana hal ini sangat efektif dalam pengobatan kandidiasis oral (infeksi jamur di mulut dan tenggorokan).

Penggunaan minyak pohon teh sebagai antiseptik: Minyak pohon teh dicampur dengan air mandi bekerja sebagai antiseptik untuk kulit.
Tambahkan 10 sampai 12 tetes minyak ke dalam air untuk membuat mandi selama 30 menit dua kali seminggu.

9. Minyak Lavender
Kandungan linalool dalam lavender mampu membunuh bakteri dan virus yang mencoba menginfeksi luka.
Sifat antiseptik pada bunga lavender, mampu menyembuhkan luka dengan cepat tanpa infeksi.

10. Minyak Oregano
Bahasa Yunani menyebutnya sebagai pertanda perdamaian dan oleh karena itu, oregano minyak juga dikenal sebagai Oregano Yunani.
Para dokter menyebutnya sebagai Origanum vulgare.
Terlepas dari nama, minyak oregano adalah salah satu obat alami yang paling penting untuk banyak infeksi, terutama infeksi kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E-coli.
Minyak Oregano cukup efektif dalam mengatasi bakteri hingga disebut anti-bakteri, dan obat yang cukup efektif untuk mengatasi flu perut, kasus-kasus ringan keracunan makanan, jerawat dan Dermatitis deborrea.

Minyak Oregano juga merupakan obat yang baik untuk menyingkirkan semua radang yang sangat menyakitkan yang menyebabkan akibat infeksi kandung kemih.
Untuk lebih spesifik, minyak ini sangat efektif terhadap gangguan kulit, ruam, nyeri otot dan juga infeksi jamur.
Minyak oregano selain efektif terhadap serangan peradangan dan bakteri, juga berfungsi sebagai obat yang baik untuk virus dan parasit.
Obat alami ini sedang digunakan dalam bentuk yang berbeda di seluruh dunia.
Bentuk-bentuk yang ada dalam bentuk tablet dan pil dan dosis biasanya dianjurkan oleh dokter.
Salah satu penelitian menyebutkan minyak oregano adalah bahwa hal itu disebut menjadi sekitar 26 kali lebih efektif dibandingkan fenol.

Salmonella, E-coli, Candida albicans, Bacillus cereus, Cryptococcus neoformans, Pseudomonas aerugiosa dan bakteri lainnya, ragi, jamur dan jamur, semua menemukan musuh bebuyutan mereka , yaitu: Minyak Oregano.
Minyak Oregano sangat efektif melawan infeksi karena adanya kandungan carvacrol atau Isopropil-[O-kresol].
Carvacrol merupakan antiseptik yang baik dan sangat efektif terhadap patogen mikro-organisme.

11. Minyak Geranium
Geranium (spesies Pelargonium) adalah tanaman yang dapat memproduksi minyak atsiri, termasuk dalam keluarga Geraniaceae.
Geranium di Indonesia akan sangat mudah tumbuh, hal ini disebabkan kesesuaian iklim Indonesia dengan tanaman tersebut.
Geranium di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan, hal ini disebabkan Indonesia memiliki tanah yang sangat luas dan iklim di Indonesia sangat cocok dengan tanaman geranium ini.
Pemanfaatan tanaman geranium di Indonesia masih kurang maksimal terutama pemanfaatan dari bagian daun dan batangnya.
Menurut penelitian, atsiri dari daun dan batang geranium memiliki kandungan antioksidan dan antibakteri yang cukup tinggi yaitu sekitar 89.60% untuk setiap 200 μg/ml, selain itu atsiri dari daun dan batang geranium dapat membunuh 79.8% virus NB4 dan 79.27% virus HL-60 untuk setiap 200 μg/ml minyak atsiri dalam waktu 24 jam.

12. Jeruk Nipis
Jeruk nipis dapat digunakan sebagai antiseptik alami yang dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.
Caranya, belah menjadi dua bagian jeruk nipis/purut, lalau gosokan pada bagian wajah yang berjerawat selama 30 menit lalu bilas dengan air hangat.
Lakukan 2-3 kali sehari untuk hasil yang optimal.
Wajah akan terlihat lebih bersih dan segar.

Campur perasan 1 buah jeruk nipis dengan 1 gelas air putih, minum setiap pagi setelah bangun pagi sebelum sarapan pagi. Campuran ini dapat membuang tumpukan minyak berlebih yang menyebabkan jerawat.

13. Madu
Madu mampu bekerja sebagai antibiotik alami yang mampu mengalahkan bakteri mematikan. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan antiseptik.
Madu mampu mengeringkan bakteri, sehingga membuat bakteri sulit tumbuh dan berkembang.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment