Ketahui Antiseptik Dari Bahan Alami Yang Ada Di Sekitar Kita
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.
Penyakit infeksi masih menempati urutan pertama penyebab
kesakitan dan kematian yang terjadi di negara berkembang. Bagi penderita,
penyakit infeksi tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik tapi juga penurunan
kinerja dan produktivitas.
Sedangkan bagi negara, tingginya kejadian infeksi di
masyarakat menyebabkan penurunan produktivitas nasional dan peningkatan
pengeluaran yang berhubungan dengan biaya pengobatan.
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur,
dan dapat terjadi di masyarakat maupun di rumah sakit.
Orang-orang yang berada di rumah sakit dan sarana kesehatan
lainnya misalnya pasien, keluarga pasien, dokter, dokter gigi, perawat, dan
tenaga kesehatan lainnya yang memiliki resiko tinggi untuk kontak dengan
mikroorganisme patogen memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit
infeksi.
Hal ini karena mikroorganisme patogen tersebut dapat
ditransmisikan melalui cairan tubuh (darah, saliva dan lain-lain), udara,
maupun kontak langsung antar pasien, dari pasien ke petugas, dari petugas ke
petugas, dari petugas ke pasien dan antar petugas.
Salah satu cara pencegahan infeksi yang ditetapkan oleh
Center for Disease Control adalah dengan penggunaan antiseptik untuk
membersihkan tangan atau bagian tubuh lainnya yang tercemar darah atau cairan
tubuh lainnya.
Saat ini, salah satu senyawa yang lazim digunakan dalam
berbagai formula sediaan antiseptik adalah golongan alkohol (etanol, propanol,
isopropanol) dengan konsentrasi antara 50% hingga 70%.
Namun sayangnya, penggunaan golongan alkohol sebagai
antiseptik memiliki banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain
alkohol hanya dapat digunakan sebagai antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi
permukaan dan kulit yang bersih tetapi tidak dapat digunakan untuk bagian kulit
yang terluka.
Golongan alkohol memang memiliki daya bakterisidal tetapi
hanya untuk beberapa jenis bakteri dan tidak berfungsi untuk jamur dan virus.
Golongan alkohol juga merupakan pelarut organik sehingga
dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit yang berfungsi sebagai
pelindung alami terhadap infeksi mikroorganisme.
Alkohol juga bersifat mudah terbakar dan pada pemakian
berulang dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.
Sedangkan sebagaimana diketahui, antiseptik selalu
diperlukan setiap saat yang artinya meniscayakan pemakaian berulang.
Dikarenakan berbagai keterbatasan penggunaan alkohol itulah,
maka diperlukan senyawa lain sebagai alternatif pengganti golongan alkohol
sebagai antiseptik yang aman, efektif dan mudah digunakan.
Mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang kaya
tanaman berkhasiat, maka dimungkinkan untuk mencari senyawa alternatif
pengganti alkohol tersebut dari tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya kuman yang kebal terhadap
antibiotika, maka kita perlu lebih banyak menggunakan antiseptik alamai yang
murah dan manjur.
Bahan-bahan antiseptik alami
1. Getah Pisang
Getah pisang dapat kita ambil dari pohon pisangnya langsung.
Getah pisang dapat dibuat sebagai obat luka yang alami.
Getah pisang banyak terdapat di antara batang dan daun
pisang.
2. Kulit Pisang
Kulit pisang hanya dicuci dengan bersih kemudian kulit
pisang yang telah bersih diletakkan di bagian yang luka.
3. Wortel
Salah satu tanaman yang diketahui mempunyai daya antiseptik
adalah tanaman wortel.
Dalam “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia” disebutkan bahwa umbi
wortel memiliki khasiat sebagai diuretik, laksatif, dan antiseptik.
Hal ini karena umbi wortel diketahui mengandung senyawa
golongan sesquiterpen.
Wortel kaya akan vitamin A.
vitamin A sangat baik untuk mata kita.
Pada umumnya ibu-ibu kita sering menggunakan wortel sebagai
bahan tambahan/pelengkap untuk memasak sayuran. Disamping itu, wortel dapat
digunakan untuk obat kumur.
Caranya dengan merebus wortel yang telah dibersihkan dan dipotong-potong
kemudian direbus.
Air hasil rebusan wortel tersebut digunakan untuk berkumur
setiap pagi.
4. Daun Sirih
Biasanya digunakan oleh nenek-nenek untuk “nginang” atau
istilah lainnya mengunyah daun sirih.
Daun sirih dipercaya dapat menguatkan gigi.
Selain itu, daun sirih juga digunakan sebagai obat mimisan,
dan sebagai obat kumur.
Caranya sama dengan cara membuat obat kumur dari wortel.
5. Air Garam
Air garam mempunyai dua pengaruh terhadap kelangsungan hidup
bakteri.
Pada konsentrasi rendah akan merangsang pertumbuhan bakteri.
Namun sebaliknya, garam dalam bentuk murni atau dengan
konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik karena unsur klorida yang terdapat
didalammnya termasuk golongan halogen yaitu oksidator kuat yang mampu mematikan
bakteri.
Unsur lain yang terdapat didalam garam adalah iodium sebagai
germisid paling tua dan efektif untuk mikroorganisme, tidak menimbulkan warna
dan sifat iritasi kecil.
Air garam yang digunakan sebagai antiseptik sebaiknya air
garam yang berasal dari garam dapur yang beriodium.
Air garam ini haruslah memiliki konsentrasi lebih dari 0,9%
berupa larutan hipertonis yang mempunyai tekanan osmosis yang lebih besar dari
cairan yang ada di dalam sel.
Perbedaan tekanan osmosis ini menyebabkan cairan dari sel
bakteri tertarik ke luar sel sehingga sitoplasma bakteri lama-kelamaanakan
menyusut akibatnya sel akan mati atau tidak mampu berkembang biak.
Adapun teknik dan cara pembuatan larutan garamnya adalah
dengan mencampurkan garam dapur sebanyak 3,75 gram kedalam 250 ml air aquades
hangat atau setara dengan segelas air minum biasa.
Kemudian dikocok dengan sendok sampai larut secara merata.
Air garam tersebut disapukan ditempat luka.
Pada infeksi rongga mulut/gigi, air garam dipakai sebagai
obat kumur.
Berkumur dilakukan selama 1 menit dengan mengganti obat
kumur sebanyak dua kali dan berkumur dengan menggerakkan oto-otot pipi, bibir
dan lidah secara maksimal, setelah berkumur usahakan untuk tidak makan, minum
atau berkumur dengan larutan lain selama ±1 menit.
Hal ini bertujuan agar larutan garam tersebut dapat bereaksi
lebih lama terhadap jaringan yang meradang.
Berkumur tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari
yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur selama batas waktu yang tidak
ditentukan.
Selama penggunaan kemungkinan akan menimbulkan beberapa efek
samping seperti rasa mual untuk beberapa orang yang sensitif dengan rasa asin,
dan bisa juga menimbulkan iritasi ringan dalam rongga mulut jika konsentrasinya
terlalu tinggi.
6. Lidah Buaya
Telah banyak penelitian yang mengungkap kehebatan khasiat
lidah buaya (Aloe vera), hal tersebut dikarenakan tanaman lidah buaya kaya akan
kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Secara umum, lidah buaya dimanfaatkan sebagai penyubur
rambut, penyembuh luka, serta perawatan kulit, dan tidak sedikit masyarakat
yang menggunakan daging lidah buaya sebagai bahan makanan.
Maka tak perlu heran jika berdasarkan riset, Lidah Buaya
termasuk dalam 10 tanaman terlaris dunia yang bisa dikembangkan sebagai tanaman
obat dan bahan baku industri.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
semakin banyak industri farmasi dan perusahaan kosmetik yang memanfaatkan lidah
buaya sebagai bahan baku produknya.
Salah satu contohnya adalah produk antiseptik (obat luka dan
pencuci tangan pengganti sabun).
Daun lidah buaya mengandung gel yang apabila daun tersebut
dikupas akanterlihat lendir yang mengeras, yang merupakan timbunan cadangan
makanan.
Daun lidah buaya sebagian besar berisi pulp atau daging daun
yang mengandung getah bening dan lekat.
Sedangkan bagian luar daun berupa kulit tebal yang
berklorofil.
Komposisi terbesar dari gel lidah buaya adalah air, yaitu
99,5%.
Sisanya adalah padatan yang terutama terdiri dari
karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida.
Nutrien yang terkandung dalam gel lidah buaya:
Kadar air 99,5%
Karbohidrat 0,30 gr
Kalori 1,73–2,30 Kal
Lemak 0,05–0,09 gr
Protein 0,01–0,06 gr
Vitamin A 2,00–4,60 IU
Vitamin C 0,50-4,20 IU
Thiamin 0,003–0,004 mg
Riboflavin 0,001–0,002 mg
Niasin 0,038–0,040 mg
Kalsium 9,920–19,920 mg
Besi 0,060–0,320 mg
Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan
dalan jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif, protein lidah
buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan
histidin.
Gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam
aspartat.
Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga
terdapat asamfolat dan kholin dalam jumlah kecil.
Polisakarida gel lidah buaya terutama terdiri dari
glukomanan serta sejumlah kecil arabinan dan galaktan. Monosakaridanya berupa
D-glukosa, D-manosa, arabinosa, galaktosa dan xylosa.
Nutrisi yang terkandung dalam gel lidah buaya antara lain,
vitamin (A, B1, B2, B3, B12, C,E, Choline Inositol, Folic Acid), mineral
(kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, seng, chromium), enzim (amilase,
katalase, selulose, karboksipeptidase, karboksihelolase, bradykinase) dan asam
amino (arginin, aspargin, asam aspartic,analine, serine, valine, glutamin,
threonine, glycine, licyne, tyrozyne, phenylalanine, proline, histidine, leusin
dan isoleusine).
Lidah buaya mengandung saponin yang mempunyai kemampuan
membunuh kuman, serta senyawa atrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan
penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit.
Dalam jelly lidah buaya terkandung lignin yang mampu
menembus dan meresap kedalam kulit.
Sehingga jelli akan menahan hilangnya cairan tubuh dari
permukaan kulit.
Akibatnya kulit menjadi tidak cepat kering.
Asam amino yang terkandung didalamnya akan membantu
perkembangan sel-sel baru, sekaligus menghilangkan sel-sel yang telah mati.
7. Lemon
Lemon adalah buah yang sangat baik yang membantu dalam
memerangi masalah yang berkaitan dengan infeksi tenggorokan, sakit tenggorokan
dan tonsilitis akibat bakteri. Untuk mengatasi sakit tenggorokan, Anda bisa
berkumur dengan menggunakan setengah gelas jus lemon.
8. Minyak Pohon Teh
Minyak pohon teh merupakan antiseptik alami antibakteri
Umumnya digunakan antiseptik antara suku-suku Indian Amerika
ribuan tahun yang lalu.
Baru-baru ini, terungkap bahwa pohon teh manfaat minyak
medis yang luar biasa.
Minyak pohon teh memiliki sifat yang baik bagi produk alami
yang populer untuk pengobatan semua jenis organisme menular: jamur, bakteri dan
virus.
Lebih penting lagi, ia dapat secara efektif melawan sejumlah
penyakit yang resisten terhadap beberapa antibiotik.
Oleh karena itu, minyak pohon teh adalah obat alami yang
sangat baik untuk ratusan kondisi kulit bakteri dan jamur seperti jerawat,
bisul, kulit berminyak, luka, terbakar sinar matahari, athletes foot, kutil,
herpes, gigitan serangga, gatal-gatal, luka ketombe dan ringan, dan iritasi
kulit.
Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa minyak pohon teh
juga mampu mengatasi masalah pernapasan mulai dari kasus sederhana seperti:
sakit tenggorokan, batuk dan pilek untuk situasi sulit seperti: asma, TBC dan
bronchitis.
Juga akan anti-virus nya sifat seperti memerangi penyakit
umum dan penyakit menular seperti cacar air, campak, flu, dan pilek.
Hal ini juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang
seringkali lemah karena stres, penyakit, atau sebagai akibat dari penggunaan
antibiotik dan obat-obatan lainnya.
Hal ini juga dapat digunakan Lye dari mulut, dimana hal ini
sangat efektif dalam pengobatan kandidiasis oral (infeksi jamur di mulut dan
tenggorokan).
Penggunaan minyak pohon teh sebagai antiseptik: Minyak pohon
teh dicampur dengan air mandi bekerja sebagai antiseptik untuk kulit.
Tambahkan 10 sampai 12 tetes minyak ke dalam air untuk
membuat mandi selama 30 menit dua kali seminggu.
9. Minyak Lavender
Kandungan linalool dalam lavender mampu membunuh bakteri dan
virus yang mencoba menginfeksi luka.
Sifat antiseptik pada bunga lavender, mampu menyembuhkan luka
dengan cepat tanpa infeksi.
10. Minyak Oregano
Bahasa Yunani menyebutnya sebagai pertanda perdamaian dan
oleh karena itu, oregano minyak juga dikenal sebagai Oregano Yunani.
Para dokter menyebutnya sebagai Origanum vulgare.
Terlepas dari nama, minyak oregano adalah salah satu obat
alami yang paling penting untuk banyak infeksi, terutama infeksi kandung kemih
yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E-coli.
Minyak Oregano cukup efektif dalam mengatasi bakteri hingga
disebut anti-bakteri, dan obat yang cukup efektif untuk mengatasi flu perut,
kasus-kasus ringan keracunan makanan, jerawat dan Dermatitis deborrea.
Minyak Oregano juga merupakan obat yang baik untuk
menyingkirkan semua radang yang sangat menyakitkan yang menyebabkan akibat
infeksi kandung kemih.
Untuk lebih spesifik, minyak ini sangat efektif terhadap
gangguan kulit, ruam, nyeri otot dan juga infeksi jamur.
Minyak oregano selain efektif terhadap serangan peradangan
dan bakteri, juga berfungsi sebagai obat yang baik untuk virus dan parasit.
Obat alami ini sedang digunakan dalam bentuk yang berbeda di
seluruh dunia.
Bentuk-bentuk yang ada dalam bentuk tablet dan pil dan dosis
biasanya dianjurkan oleh dokter.
Salah satu penelitian menyebutkan minyak oregano adalah
bahwa hal itu disebut menjadi sekitar 26 kali lebih efektif dibandingkan fenol.
Salmonella, E-coli, Candida albicans, Bacillus cereus,
Cryptococcus neoformans, Pseudomonas aerugiosa dan bakteri lainnya, ragi, jamur
dan jamur, semua menemukan musuh bebuyutan mereka , yaitu: Minyak Oregano.
Minyak Oregano sangat efektif melawan infeksi karena adanya
kandungan carvacrol atau Isopropil-[O-kresol].
Carvacrol merupakan antiseptik yang baik dan sangat efektif
terhadap patogen mikro-organisme.
11. Minyak Geranium
Geranium (spesies Pelargonium) adalah tanaman yang dapat
memproduksi minyak atsiri, termasuk dalam keluarga Geraniaceae.
Geranium di Indonesia akan sangat mudah tumbuh, hal ini
disebabkan kesesuaian iklim Indonesia dengan tanaman tersebut.
Geranium di Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan,
hal ini disebabkan Indonesia memiliki tanah yang sangat luas dan iklim di
Indonesia sangat cocok dengan tanaman geranium ini.
Pemanfaatan tanaman geranium di Indonesia masih kurang
maksimal terutama pemanfaatan dari bagian daun dan batangnya.
Menurut penelitian, atsiri dari daun dan batang geranium
memiliki kandungan antioksidan dan antibakteri yang cukup tinggi yaitu sekitar
89.60% untuk setiap 200 μg/ml, selain itu atsiri dari daun dan batang geranium
dapat membunuh 79.8% virus NB4 dan 79.27% virus HL-60 untuk setiap 200 μg/ml
minyak atsiri dalam waktu 24 jam.
12. Jeruk Nipis
Jeruk nipis dapat digunakan sebagai antiseptik alami yang
dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat.
Caranya, belah menjadi dua bagian jeruk nipis/purut, lalau
gosokan pada bagian wajah yang berjerawat selama 30 menit lalu bilas dengan air
hangat.
Lakukan 2-3 kali sehari untuk hasil yang optimal.
Wajah akan terlihat lebih bersih dan segar.
Campur perasan 1 buah jeruk nipis dengan 1 gelas air putih, minum
setiap pagi setelah bangun pagi sebelum sarapan pagi. Campuran ini dapat
membuang tumpukan minyak berlebih yang menyebabkan jerawat.
13. Madu
Madu mampu bekerja sebagai antibiotik alami yang mampu
mengalahkan bakteri mematikan. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang
merupakan antiseptik.
Madu mampu mengeringkan bakteri, sehingga membuat bakteri
sulit tumbuh dan berkembang.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment