Apa Saja Makanan Cacing Tanah?
Siapa bilang cacing hanya hewan penggembira di bumi?
Banyak dari kita beranggapan binatang ini tak memiliki guna
dan hanya sebagai parasit semata.
Faktanya, cacing yang menempati urutan paling bawah dalam
piramida makanan ini berperan sebagai pengurai sampah organik, menyuburkan
tanah, dimanfaatkan sebagai sumber kesehatan manusia dan pakan ternak yang
baik.
Jadi, siapa bilang cacing tak berguna?
Bahkan saking bergunanya, ia banyak dibudidayakan
masyarakat.
Salah satu jenis cacing yang paling banyak dikembangkan
adalah cacing tanah.
Dalam teknik budidaya tersebut, satu hal yang paling
banyak ditanyakan:
Apa saja makanan cacing tanah tersebut?
Fungi, Bakteri dan Algae
Sebagai makhluk hidup, tentu saja cacing tanah juga makan.
Mereka mengkonsumsi fungi, bakteri juga algae yang ada di
tanah atau yang tumbuh pada medium tempat mereka hidup.
Apa saja medium yang sering dianggap sebagai makanan cacing
tersebut?
Jawabannya sebagai berikut:
- Kulit telur yang telah dihancurkan.
- Kardus ataupun Koran yang telah disemprot air agar lembab.
- Sabut kelapa.
- Dedaunan yang telah mati.
- Potongan sayur-sayuran.
- Limbah dapur seperti kulit kentang, pisang, apel dan
buah-buah lainnya.
Sebelum makanan cacing tanah tersebut di atas
diberikan, jauh lebih baik jika dipotong-potong, memarut atau dihaluskan
sekalian.
Kenapa?
Sebab makin halus bentuk makanan tersebut maka semakin mudah
bagi si cacing tanah untuk mengurainya lebih lanjut.
Pemberian makanan idealnya dilakukan minimal 3 kali dalam
seharinya.
Namun pastikan Anda tidak memberi makanan berlebihan sebab
jika kenyang cacing akan membiarkan makanan tersebut dan tidak mengurainya.
Akibatnya, wadah akan berbau busuk sebab makanan tersebut
menumpuk.
Kotoran Cacing Tanah
Dalam kondisi paling ideal, cacing tanah yang diternakkan
bisa mengkonsumsi makanan sebanyak berat tubuh mereka sendiri per harinya.
Misalkan Anda punya 1 kilogram cacing, maka per harinya
berilah 1 kilogram makanan.
Teknik ini baiknya digunakan di awal pemeliharaan.
Selanjutnya, sesuaikan takaran makanan cacing tanah tersebut
sesuai dengan kemampuan konsumsi si cacing.
Jangan Lakukan..!
Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan terkait
pemberian makanan cacing tanah, sebagai berikut:
Meskipun cacing tanah memang kompositor yang akan mengurai
limbah, tapi ia hanya bisa menangani limbah organik.
Sampah semacam plastik, karet, tulang, kaca dan juga bahan
kimia, harus steril dari makanan cacing yang diberikan.
Cacing tanah tidak suka makanan seperti jeruk, tomat juga
lemon.
Cacing tanah juga harus dihindarkan dari makanan dengan bau
tajam.
Misalnya bawang merah, bawang putih dan juga kulit jeruk.
Jenis makanan ini akan membuat cacing menjauh.
Makanan lain seperti sisa daging, makanan berminyak, dan
juga segala macam produk susu tidak bisa diberikan pada cacing karena jenis
makanan ini cepat sekali berbau dan juga bisa mengundang hewan pengganggu
cacing lainnya seperti semut, lalat, juga tikus.
Pengaplikasian Bioboost bisa dicampur pada saat penghalusan
atau pemblendingan bahan pakan dengan perbandingan 1 tutup + 1 L air.
MANFAAT CACING TANAH
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik
sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh
tanaman menjadi baik.
Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba
yang menguntungkan tanaman.
Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi,
cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan,
udang dan kodok.
Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,
menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi
dan tipus.
Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit
dan bahan baku pembuatan lipstik.
Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk
dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
Perempuan yang jijik dan geli terhadap cacing tapi masih
memakai lipstick maupun alat make up lainnya..
Please deh..!
SEKEDAR INFO
Analisis Usaha Bisnis Cacing
MODAL TETAP
Sewa tanah seluas 100 m2/tahun = Rp.750.000;
Bangunan kandang bahan bambu (80 m2) = Rp.2.500.000;
Rak 1.5 m x 1.8 m2 tinggi 50 cm (10 buah) = Rp.3.500.000;
MEDIA
Bahan media cacing 6 ton x @ Rp.300.000 = Rp.1.800.000;
Plastik 200 m x @ Rp.6.000 = Rp.1.200.000;
Pelepah pisang dicincang (5 karung) = Rp.150.000;
Jumlah Rp.9.900.000;
BIAYA PENYUSUTAN
Kandang 4/36 x Rp.2.500.0000 = Rp.275.000;
Rak 4/36 x Rp.3.500.000 = Rp.380.000;
Jumlah Rp.655.000;
MODAL KERJA
Benih cacing 40 kg x @ Rp.35.000 = Rp.1.400.000;
Pakan limbah sayur 5.000 kg x @ Rp.5.00 = Rp.2.500.000;
Tenaga kerja 4 orang x @ Rp.600.000/bulan = Rp.2.400.000;
Jumlah Rp. 6.300.000;
JUMLAH MODAL YANG DIBUTUHKAN
Modal Tetap Rp.9.900.000;
Modal Kerja Rp.6.300.000;
Jumlah Rp.15.800.000;
Produksi Cacing/4 Bulan
Selama 4 bulan 600 kg x @ Rp. 35.000/kg = Rp.21.000.000;
Biaya Produksi per 4 Bulan
Biaya penyusutan Rp.655.000;
Modal Kerja Rp.6.300.000;
Jumlah Rp.6.955.000;
Keuntungan/4 Bulan
Produksi/4 Bulan = Rp.21.000.000;
Biaya Produksi/4 Bulan Rp.6.955.000;
Jumlah Rp.14.045.000;
Dengan demikian, keuntungan bersih selama 4 bulan adalah
sebesar Rp.14.045.000 atau sekitar Rp.3.511.250/bulan.
Analisa usaha diatas adalah sebagai contoh dan dapat
digunakan sebagai pembanding.
Dan pada kenyataannya penghasilan budidaya cacing lebih
besar daripada analisa tersebut diatas.
Semoga bermanfaat dan kita termasuk sebaik-baik orang yang
memberikan manfaat bagi alam, lingkungan dan sesama.
No comments:
Post a Comment