HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH
HAMA
1. Ulat tanah atau ulat pemotong
Hama ini disebabkan oleh ulat Agrotis ipsilon HFN.
Ulat ini berwarna hitam atau coklat bergantung makanannya.
la dapat rusak tanaman muda dengan jalan memotong bagian
pangkal batangnya.
Penyerangan terjadi pada sore hari antara pukul 17.00-19.00,
dan bersembunyi di dalam tanah di sekitar tanaman.
2. Hama putih atau hama bodas
Hama putih pada bawang merah ini disebabkan oleh sejenis
gurem halus yang disebut Thrips tabaci Lind.
Cara penyerangannya dengan jalan menggaruk dan menghisap
cairan sel daun bawang tersebut.
Gejala yang ditimbulkan daunnya mula-mula bernoda putih
mengkilat seperti perak kemudian menjadi kecoklatan dengan bintik hitam.
Pencegahan serangan hama putih ini dengan jalan menjaga
kebersihan kebun dan daerah lahan di sekitarnya dari rumput-rumputan,
alang-alang dan tanaman pengganggu sejenisnya.
3. Ulat daun atau ulat bawang
Pada bawang ulat ini merusak daunnya.
Telur kupu-kupu yang baru menetas segera menggiggit daunnya
yang masih muda, kemudian larva tersebut masuk ke dalam daun bawang yang
berbentuk pipa dan makan dari dalam.
Akibatnya daun bawang berlubang.
Dari luar dapat diketahui dengan melihat gejala yang
ditimbulkan pada daun tersebut, yakni jaringan daun menjadi bening
(transparant) dan kotoran yang terdapat pada tepi daun.
PENYAKIT
Dalam bercocok tanam bawang merah telah ditemukan beberapa
penyakit yang biasa dihadapi oleh petani bawang di Indonesia.
Beberapa penyakit penting yang berbahaya pada tanaman
bawang.
1. Penyakit cekik atau "dumping off"
Penyakit ini sering menyerang tanaman muda yang ditanam dari
biji sewaktu masih dipersemaian.
Cendawan ini menyerang bagian tanaman di bawah tanah sampai
leher batang (bagian di permukaan tanah), hingga akar dan leher batang busuk
dan mengering.
Kemudian tanaman akan layu mendadak tanpa memberikan gejala
menguoing pada daunnya.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui biji.
Pencegahannya adalah dengan memberikan perlakuan pada
bijinya sebelum ditanam.
2. Penyakit mati pucuk
Penyakit ini mula-mula menyerang ujung daun hingga warnanya
menguning, kemudian sel-selnya mati dan mengering.
Selanjutnya gejala menjalar ke bawah sampai ±15 cm.
Bagian daun yang kering ini akhimya terkulai ke bawah sambil
membentuk pilin.
Penyakit ini disebarkan melalui udara, dan bersembunyi dalam
tanah.
Serangan dapat timbul setiap saat ketika tanaman mulai
berumur 1/2 bulan.
3. Penyakit Trotot atau Downy Mildew atau Embun Upas
Penyakit ini dapat menyerang secara sistemis atau lokal dan
disebarluaskan melalui udara.
Tanaman yang terserang akan merana dan daunnya akan menjadi
pucat serta menguning.
Bila udara lembab daun yang terserang akan menunjukkan
gejala bintik-bintik berwarna ungu.
Bila udara kering akan menunjukkan bintik-bintik putih
sedemikian rupa, sehingga daun tersebut bintik-bintik besar. Serangan ini akan
timbul pada kelembaban udara yang tinggi dan suhu yang dingin, yakni antara
4-25°C. Pada musim kemarau yang malamnya dingin dan lembab penyakit akan
menyerang hebat.
Pada musim hujan, serangan penyakit ini dapat menyebabkan
kegagalan bagi seluruh tanaman.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemanasan kering (dry
heating) dengan suhu 41°C selama lebih dari 4 jam pada umbi-umbi bibit yang
diduga mengandung penyakit embun tersebut.
4. Penyakit Noda Ungu
Penyakit ini menyerang daun, tangkai bunga dan umbi bawang.
Penyakit ini menyerang tanaman bawang melalui luka atau
mulut kulit dan memberikan gejala bintik lingkaran konsentris wama ungu pada
pusatnya yang melebar menjadi semakin tipis dan akhirnya berwarna abu-abu pada
daerah sekitarnya. Bagian yang rusak ini umumnya membentuk cekungan.
Diduga penyebaran penyakit ini melalui umbi bibit dan
percikan air dari dalam tanah.
Gejalanya sering timbul bersama-sama dengan penyakit embun
upas.
Penyakit ini sulit diberantas, tetapi pada bawang merah
lebih tahan daripada bawang Bombay, sehingga penyakit ini jarang ditemukan pada
tanaman bawang merah.
Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment