Bakteri gram positif adalah bakteri yang bila dilakukan
pewarnaan gram akan menghasilkan warna keunguan.
Bakteri gram positif dilindungi oleh lapisan bilipid.
Bakteri gram positif tidak dilapisi membran seperti yang ada
pada bakteri gram negatif.
Beberapa spesies bakteri gram positif memiliki flagela untuk
bergerak.
Berikut beberapa contoh bakteri gram positif berikut
karakteristiknya:
1. Streptococcus
Bakteri Streptococcus termasuk ke dalam filum Firmicutes.
Pembelahan sel pada bakteri Streptococcus terjadi pada aksis
tunggal, tidak seperti pada bakteri gram positif lainnya dimana pembelahan sel
berlangsung pada beberapa aksis.
Streptococcus adalah bakteri patogen yang menyebabkan
penyakit seperti pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas,
endokarditis, dan lainnya.
Streptococcus pyogenes menyebabkan penyakit seperti demam
rematik dan radang tenggorokan.
Namun, terdapat bakteri streptococcus yang bersimbiosis
komensalisme dengan manusia.
Bakteri-bakteri tersebut biasanya ditemukan pada kulit,
mulut, saluran pernapasan bagian atas, dan usus.
Beberapa streptococcus juga digunakan dalam produksi keju,
buttermilk, dan yogurt.
Klasifikasi bakteri Streptococcus dibuat berdasarkan sifat-sifat
hemolitik mereka, yakni Streptococcus hemolitik alpha, hemolitik beta, dan
hemolitik gamma.
Hemolitik alpha menyebabkan zat besi dalam hemoglobin
menjadi teroksidasi.
Proses hemolitik beta bisa menyebabkan sel darah merah
pecah.
Penamaan hemolitik gamma sebenarnya tidak tepat karena pada
bakteri jenis ini proses hemolitik tidak terjadi sama sekali.
2. Staphylococcus
Bakteri yang berada dalam genus Staphylococcus berbentuk
seperti sekelompok anggur.
Sebagian besar spesies Staphycoccus bersifat non-patogenik.
Terdapat sekitar 40 spesies bakteri Staphylococcus.
Salah satu karakteristik penting bakteri Staphylococcus
yaitu bahwa bakteri ini dapat tumbuh baik dalam kondisi aerobik maupun
anaerobik.
Bakteri Staphylococcus juga mampu menghasilkan enzim
koagulase, yaitu enzim yang bertanggung jawab terhadap pembekuan darah.
3. Micrococcus
Micrococcus adalah bakteri yang berbentuk bola, ukurannya
berkisar antara 0,5 sampai 3 mikrometer.
Bakteri Micrococcus dapat ditemukan di lingkungan akuatik,
tanah, produk susu, dan kulit manusia.
Bakteri ini menunjukkan berbagai perilaku yang berbeda.
Mereka bertindak sebagai patogen, saprofit oportunistik, dan juga tumbuh subur
sebagai organisme komensal.
Penyakit yang disebabkan oleh spesies Micrococcus diantaranya
adalah meningitis, endokarditis, syok septik, pneumonia kavitasi, arthritis
septik, dan bakteremia.
4. Listeria
Bakteri gram positif ini terkenal karena menyebabkan
penyakit yang disebut listerosis.
Spesies bakteri yang biasa diobservasi dari genus ini adalah
Listeria monocytogenes, yang bisa ditemukan di lingkungan seperti tanah,
makanan, tanaman, air sungai, dan lain-lain.
Bakteri yang dikelompokkan dalam genus Listeria ini
memanfaatkan mekanisme interseluler untuk menimbulkan infeksi.
Namun bakteri ini jarang menyebabkan infeksi pada manusia
karena dihadang oleh sistem kekebalan tubuh.
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria bisa diobati
dengan antibiotik seperti ampicillin, ciprofloxacin, vankomisin, azitromisin,
dan linezolid.
5. Laktobasilus
Bakteri ini terkenal karena dapat memproduksi asam laktat.
Laktobasilus (Lactobacilli) terdapat di alam dalam bentuk
rantai.
Beberapa spesies Laktobasilus digunakan dalam pembuatan
buttermilk, yoghurt, dan lain-lain.
6. Corynebacteria
Secara alami bakteri ini pleomorfik, artinya bentuk
Corynebacteria selalu berubah sepanjang siklus hidup mereka.
Salah satu bakteri dari genus ini adalah Corynebacterium
diphtheriae, bakteri yang menyebabkan penyakit difteri pada manusia.
7. Arthrobacter
Arthrobacter termasuk ke dalam kelompok bakteri yang
berbentuk basil dan kokus.
Arthrobacter mampu berubah bentuk berkali-kali selama siklus
hidup mereka. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam tanah.
Beberapa bakteri Arthrobacter bersifat patogen, sementara yang
lain yang bermanfaat bagi manusia.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment