Fermentasi asam laktat terjadi secara alami ketika
karbohidrat sederhana atau kompleks mengalami kontak dengan asam laktat yang
diproduksi bakteri di lingkungan bebas oksigen.
Fermentasi ini dapat menjadi penyebab pembusukan makanan
ketika terjadi secara tidak terkendali.
Manusia jaman dahulu dengan cepat menemukan bahwa mereka
dapat mengendalikan fermentasi asam laktat untuk dimanfaatkan dalam pengolahan
makanan.
Berbagai teknik tersebut masih digunakan hingga saat ini.
Pengawet
Genus bakteri yang paling umum dalam fermentasi asam laktat
adalah laktobasilus. Anggota dari genus ini telah digunakan untuk mengolah
makanan yang mudah rusak seperti kol menjadi makanan yang lebih awet seperti
asinan kol.
Makanan lain yang diolah menggunakan proses fermentasi asam
laktat adalah Kimchi, kefir, dadih, keju, dan yogurt.
Gizi
Meskipun nilai kalori dari makanan yang mengalami fermentasi
asam laktat akan menurun, akan tetapi seiring proses fermentasi terjadi peningkatan
kandungan enzim pencernaan dan keasaman serta produksi nutrisi baru dan
peningkatan bioavailabilitas vitamin dan mineral.
Fermentasi asam laktat bisa memicu proses khelasi
(chelation), dimana unsur besi, mangan, atau potasium bereaksi dan terurai menjadi
bentuk yang lebih mudah dicerna.
Ragam Makanan
Berbagai produk makanan yang kita kenal sekarang
memerlukan fermentasi asam laktat dalam prosesnya.
Makanan seperti sandwich reuben, gandum roti, asinan kol,
keju swiss, dan kornet semua diproduksi dengan melibatkan fermentasi asam
laktat.
Manfaat Kesehatan
Penelitian telah mengkonfirmasi peran bakteri fermentasi
asam laktat untuk memelihara kesehatan usus.
Penggunaan antibiotik bisa memusnahkan bakteri penghasil
fermentasi asam laktat dalam usus sehingga memicu pertumbuhan bakteri patogen
yang merugikan kesehatan.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung kultur hidup bakteri
asam laktat memungkinkan bakteri baik menggusur bakteri berbahaya dengan
mengubah pH usus menjadi lebih asam.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment