Bakteri Anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen
untuk hidup.
Pada manusia, bakteri ini umumnya hidup di saluran
pencernaan, tetapi mereka juga dapat ditemukan di luar tubuh, termasuk di
tanah, air, dalam makanan, dan hewan.
Sebagian bakteri anaerob bermanfaat bagi manusia, tetapi
yang lain menyebabkan penyakit seperti radang usus buntu, divertikulitis, dan
radang gusi.
Infeksi bakteri anaerob umumnya ditandai timbulnya nanah,
pembentukan abses, dan kerusakan jaringan.
Bermanfaat atau Berbahaya..?
Genus Bacteroides adalah contoh bakteri anaerob yang
menguntungkan sekaligus merugikan.
Dalam saluran pencernaan, spesies dari genus ini membantu
proses pencernaan, tapi ketika berada di daerah lain tubuh dapat menyebabkan
trombosis sinus, pneumonia, meningitis, serta penyakit lainnya.
Bakteri anaerob lainnya memiliki manfaat lain seperti
beberapa spesies Lactobacillus yang digunakan dalam pembuatan keju.
Jenis Bakteri Anaerob
Terdapat tiga kategori bakteri anaerob :
- Obligat
- Aerotoleran
- Fakultatif
- Anaerob Obligat
Membutuhkan lingkungan bebas oksigen untuk hidup.
Bakteri jenis ini tidak bisa hidup di tempat dengan oksigen
yang bisa merusak dan menghancurkan mereka.
- Bakteri Aerotoleran
Tidak menggunakan oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa hidup
dalam lingkungan dengan oksigen.
- Anaerob Fakultatif
Menggunakan fermentasi untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen,
tetapi menggunakan respirasi aerobik di tempat-tempat dengan oksigen.
Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob
obligat yang umumnya ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan
dengan rheumatoid arthritis.
Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah
Propionibacterium acnes yang berkontribusi terhadap munculnya jerawat.
Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa memasuki tubuh dan
menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada lapisan jantung.
Beberapa spesies dalam genus Staphylococcus adalah jenis
bakteri anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah.
Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang
memicu masalah kulit seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain
yang lebih serius seperti meningitis, endokarditis, dan pneumonia.
Contoh lain anaerob fakultatif adalah Escherichia coli yang
memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa strain yang merusak, seperti
yang menyebabkan keracunan makanan.
Infeksi Bakteri Anaerob
Banyak bakteri anaerob menginfeksi luka terbuka, ulkus kulit
diabetes, gigitan, dan lesi kulit lainnya.
Bacteroides adalah spesies bakteri anaerob umum yang
terdapat dalam luka kaki penderita diabetes.
Seringkali, bakteri anaerob hidup berdampingan dengan
bakteri aerobik dan lazim ditemukan dalam ulkus kaki sehingga membuatnya lebih
sulit diobati.
Bakteri anaerob lainnya, seperti genus Actinomyces
menyebabkan infeksi gigi dalam mulut.
Berkumur dengan hidrogen peroksida akan melepaskan oksigen
sehingga menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri anaerob.
Terkadang bakteri anaerob menginfeksi paru-paru sehingga
menyebabkan abses, pneumonia, radang selaput dada purulen, dan pelebaran
bronkhus pada paru.
Gejala Infeksi
Gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi sesuai dengan
lokasi, dengan nyeri dan demam biasanya menjadi gejala umum.
Misalnya, infeksi pada gigi dan gusi sering menimbulkan rasa
sakit, bengkak, pendarahan gusi, serta bau mulut.
Seseorang yang mengalami infeksi tenggorokan mungkin
mengalami sakit tenggorokan, sensasi tersedak, demam, serta bau mulut.
Orang dengan infeksi paru-paru mungkin mengalami kesulitan
bernapas, batuk, nyeri dada, dan demam.
Sedangkan infeksi pada aliran darah sering menimbulkan
gejala menggigil dan demam tinggi, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.
Faktor Risiko
Terdapat peningkatan risiko infeksi pada mereka yang
mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, baru menjalani operasi, atau
mengalami luka.
Orang dengan diabetes mellitus, penyakit pembuluh darah,
kanker, dan tumor juga lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
Bentuk Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob memiliki banyak bentuk. Actinomyces memiliki
bentuk batang yang mungkin lurus, sedikit melengkung, atau bercabang.
Propionibacterium juga memiliki beberapa bentuk, seperti
oval, batang, serta bercabang.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment