Tanaman Jenis Kubis–Kubisan (Brasicaceae) di Indonesia
sangat pesat permintaan pasarnya.
Bahkan dari sekian jenis sayur yang ada di Indonesia, kalau
kita lihat di pasar Induk sayur di daerah sentra Produksi dan penanaman
Hortikultura jenis sayuran ini yang sekarang meningkat tajam permintaan dan
penanamannya.
Hal ini didukung salah satunya adalah olahan makanan dan
sayuran dari jenis tanaman Kubis–kubisan ini sangat banyak Variasi dan bentuk
olahannya.
Selain itu Faktor Range adaptasi dari tanaman ini yang
semakin luas Budidayanya mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi,
seiring dengan mulai banyak ditemukannya Varietas tanaman Kubis, Sawi dan Kubis
F1 Grand 22n Bunga Kol yang bisa di tanam di dataran rendah.
Sebut saja Varietas Kubis dataran rendah seperti :
- Kubis F1 Grand 22
- Kubis F1 Green Autumn
- Kubis F1 KK Cross
- Kubis F1 Green Helmet
- Kubis F1 Summer Autumn
Sedangkan untuk tanaman Bunga Kol (Cauliflower) ada :
- Bunga Kol F1 PM 126
- Bunga Kol F1 Orient
- Bunga Kol F1 White Shot
- Bunga Kol F1 Snow White
Untuk jenis Sawi Daging ada :
- Sawi daging F1 Gardena
- Sawi daging F1 Nauli
Sedangkan untuk jenis Selada (Lecctuce) ada :
- Selada Grand Rapids
- Selada Balto
- Selada Panorama
Hal ini menyebabkan penanaman tanaman jenis kubis–kubisan
ini semakin merata dan intensif di Budidayakan, sehingga perkembangan penyakit
di kubis terutama akar Gada semakin banyak terjadi.
Penyakit akar Gada di tanaman kubis, sawi dan bunga kol ini
disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicae.
Menanam sayur sukses dengan olah tanah yang baik, cara
pemakaian Pupuk Organik dengan Fermentasi Bioboost yang berisikan Bakteri dan
Jamur yang berfungsi untuk menekan perkembangan
Patogen penyebab Akar Gada (Plasmodiophora brassicae).
Dengan cara Bioboost dan kombinasi Pupuk Organik Bokashi
dari awal (sifatnya pencegahan) tanam telah dibuktikan oleh para petani mampu
menekan angka pertumbuhan patogen Plasmodiophora brassicae sampai 80% yang
merupakan penyebab dari penyakit akar gada tersebut (Praktek dahulu, lihat dan
nikmati hasilnya).
Gejala Penyakit Akar Gada di Tanaman Kubis
Kelayuan bibit atau tanaman adalah tanda pertama dari
infeksi.
Hal ini menunjukkan bahwa akar telah rusak.
Gejala pertama kali terlihat pada akar adalah pembengkakan
yang berkembang menjadi distorsi besar atau seperti Gada.
Keseriusan bergantung kepada usia, kesehatan, lingkungan
tanaman dan waktu bersentuhan dengan penyakit tersebut.
Awalnya, ladang-ladang tanaman yang sangat kerdil akan
muncul diladang.
Pada tanaman di waktu-waktu selanjutnya, ladang-ladang
tanaman akan meluas hingga seluruh ladang terinfeksi.
Semakin banyak spora yang ada di dalam tanah, maka semakin
parah gejalanya.
Tanaman kubis mungkin tumbuh tanpa kepala.
LAYU AKIBAT AKAR GADA
Spora Penyakit akar gada dapat bertahan hidup di dalam tanah
hingga 20 tahun.
Ini berarti jika penyakit Akar Gada masuk ke ladang hampir
tidak mungkin untuk benar-benar menyingkirkannya.
Spora bangun dan kemudian berkecambah dengan hadirnya akar
keluarga kubis.
Mereka mengeluarkan spora berenang yang tertarik ke akar
kubis dan berenang ke arah mereka ketika tanah sangat basah.
Spora melekat pada akar di mana mereka tumbuh dan
menyebabkan pembengkakan.
Penyakit akan memburuk dengan meningkatnya kelembaban tanah
dan suhu tanah naik di atas 20°C.
Kondisi ideal untuk infeksi penyakit akar gada termasuk
tanah asam (pH kurang dari 7), tanah basah, suhu hangat (20-25°C) dan tanaman
inang rentan.
Penyebaran spora yang dorman ke ladang adalah dengan obyek
yang dapat membawa tanah yang terkontaminasi, seperti alat pertanian, sepatu
kotor, bibit terinfeksi, hewan pemakan rumput dan air permukaan.
Penyebaran jarak jauh pada umumnya adalah dengan bibit
ditanam di tanah pada tanah terkontaminasi.
Pengendalian Lahan Awal
Anda dapat membantu mengendalikan penyakit akar gada dari
awal (secara dini) dengan cara pembibitan yang ketat dan kebersihan ladang
digabungkan dengan membuat ladang anda kurang menarik bagi Plasmodiophora
brassicae.
Pembibitan dan Kebersihan Lahan
Cegah agar tanah dan bahan tanaman tidak membawa spora
dorman memasuki ladang anda.
Bersihkan tanah dari alat sebelum meninggalkan ladang.
Jangan tanam bibit yang terinfeksi.
Beli bibit anda dari pemasok yang punya reputasi baik dan
tidak memiliki penyakit akar gada.
Jika anda menumbuhkan bibit sendiri, pastikan anda
menggunakan tanah steril atau ladang-ladang di mana penyakit akar gada belum
pernah ditemukan.
Pastikan air irigasi yang digunakan pada tempat pembibitan
bersih dan tidak terkontaminasi dengan spora penyakit Akar gada.
Jangan membuat bekas air ini ke sungai dan jangan digunakan
di luar tempat pembibitan.
Pengendalian Lahan
Pilih tempat-tempat dengan pengeringan tanah yang terbaik.
Catat pembacaan pH tanah teratur dan gunakan kapur untuk
meningkatkan pH sampai 7–7,5.
Jangan berlebihan mengairi tanaman.
Selang-seling (bergantian) dengan tanaman keluarga non-kubis
selama mungkin.
Gunakan varietas yang lebih toleran atau resisten, misalnya
Kubis CR Ice, Sawi Putih Deli CR
Buang dan bakar tanaman yang terinfeksi dari seluruh tanaman
itu, untuk mengurangi jumlah spora.
Sistem Pengendaliannya
Penyakit ini memiliki berbagai bentuk gejala serangan
sehingga mendorong untuk memuliakan tanaman yang tahan terhadap penyakit ini.
Olah Tanah yang baik dengan cara pemupukan yang berimbang
kalau perlu di tinggikan pupuk Phosphat dan Kalium nya, sehingga mampu menekan
pertumbuhan patogen tersebut.
Sangat dianjurkan aplikasi dengan cara pemakaian Pupuk
Organik BOKASHI yang sudah di Fermentasi dengan Bioboost dan di tambahkan dengan 50% pupuk kimia yang
biasa di pakai.
Penggunaan bakteri dan jamur aktif yang terdapat di Bioboost
yang sudah difermentasikan dengan pupuk kandang dari olah tanah sebelum tanam
juga dapat membantu dari serangan penyakit AKAR GADA ini.
Penyemprotan Bioboost
dengan konsentrasi 10 ml : 1 Liter air di pembibitan umur 10-15 HSS (Hari
Setelah Semai) sangat dianjurkan sehingga awal tanam sangat membantu mencegah
dan mengurangi serangan AKAR GADA selama pertumbuhan tanaman kubis di
persemaian.
Bibit yang akan dipindah
tanam di rendam dengan larutan Bioboost 10 ml : 1 L air, kurang lebih sekitar 15 menit.
Sebagai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AKAR GADA di
Tanaman Kubis dapat diaplikasikan saat tanaman kubis berumur 10 HST, 35 HST dan
60 HST (untuk kubis umur pendek/Dataran Rendah) dan rendam lagi saat umur kubis
75 HST untuk kubis yang berumur panjang (Dataran Tinggi) dengan cara
menyiramkan Bioboost dengan Konsentrasi 20 ml : 1 Liter air.
Pengendalian dilakukan dengan menggunakan bibit yang bebas
hama dan penyakit.
Pergiliran tanaman kurang sesuai diterapkan untuk kasus ini
karena sporanya dapat bertahan lama serta gulma yang dapat menyebabkan penyakit
ini.
Pengaplikasian Asam Humat untuk meningkatkan pH menjadi 7.2
sangat efektif untuk mengurangi perkembangan penyakit.
Selain itu, penggunaan tanaman perangkap dan perlakuan tanah
pembibitan dengan teknik solarisasi juga teruji mengurangi penyakit dan
meningkatkan hasil panen.
Demikian sekilas info tentang cara mencegah dan mengatasi
serangan AKAR GADA di Tanaman Kubis.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment