Tuesday, 1 November 2016

MENCEGAH DAN MENGOBATI AKAR GADA


 SERANGAN AKAR GADA DI KUBIS

     Tanaman Jenis Kubis–Kubisan (Brasicaceae) di Indonesia sangat pesat permintaan pasarnya.
Bahkan dari sekian jenis sayur yang ada di Indonesia, kalau kita lihat di pasar Induk sayur di daerah sentra Produksi dan penanaman Hortikultura jenis sayuran ini yang sekarang meningkat tajam permintaan dan penanamannya.
Hal ini didukung salah satunya adalah olahan makanan dan sayuran dari jenis tanaman Kubis–kubisan ini sangat banyak Variasi dan bentuk olahannya.

     Selain itu Faktor Range adaptasi dari tanaman ini yang semakin luas Budidayanya mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, seiring dengan mulai banyak ditemukannya Varietas tanaman Kubis, Sawi dan Kubis F1 Grand 22n Bunga Kol yang bisa di tanam di dataran rendah.

Sebut saja Varietas Kubis dataran rendah seperti :
  • Kubis F1 Grand 22
  • Kubis F1 Green Autumn
  • Kubis F1 KK Cross
  • Kubis F1 Green Helmet
  • Kubis F1 Summer Autumn


Sedangkan untuk tanaman Bunga Kol (Cauliflower) ada :
  • Bunga Kol F1 PM 126
  • Bunga Kol F1 Orient
  • Bunga Kol F1 White Shot
  • Bunga Kol F1 Snow White


Untuk jenis Sawi Daging ada :
  • Sawi daging F1 Gardena
  • Sawi daging F1 Nauli


Sedangkan untuk jenis Selada (Lecctuce) ada :
  • Selada Grand Rapids
  • Selada Balto
  • Selada Panorama


     Hal ini menyebabkan penanaman tanaman jenis kubis–kubisan ini semakin merata dan intensif di Budidayakan, sehingga perkembangan penyakit di kubis terutama akar Gada semakin banyak terjadi.
Penyakit akar Gada di tanaman kubis, sawi dan bunga kol ini disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicae.

     Menanam sayur sukses dengan olah tanah yang baik, cara pemakaian Pupuk Organik dengan Fermentasi Bioboost yang berisikan Bakteri dan Jamur yang berfungsi untuk menekan perkembangan  Patogen penyebab Akar Gada (Plasmodiophora brassicae).

     Dengan cara Bioboost dan kombinasi Pupuk Organik Bokashi dari awal (sifatnya pencegahan) tanam telah dibuktikan oleh para petani mampu menekan angka pertumbuhan patogen Plasmodiophora brassicae sampai 80% yang merupakan penyebab dari penyakit akar gada tersebut (Praktek dahulu, lihat dan nikmati hasilnya).


Gejala Penyakit Akar Gada di Tanaman Kubis

Kelayuan bibit atau tanaman adalah tanda pertama dari infeksi.
Hal ini menunjukkan bahwa akar telah rusak.
Gejala pertama kali terlihat pada akar adalah pembengkakan yang berkembang menjadi distorsi besar atau seperti Gada.
Keseriusan bergantung kepada usia, kesehatan, lingkungan tanaman dan waktu bersentuhan dengan penyakit tersebut.
Awalnya, ladang-ladang tanaman yang sangat kerdil akan muncul diladang.
Pada tanaman di waktu-waktu selanjutnya, ladang-ladang tanaman akan meluas hingga seluruh ladang terinfeksi.
Semakin banyak spora yang ada di dalam tanah, maka semakin parah gejalanya.
Tanaman kubis mungkin tumbuh tanpa kepala.


LAYU AKIBAT AKAR GADA

Spora Penyakit akar gada dapat bertahan hidup di dalam tanah hingga 20 tahun.
Ini berarti jika penyakit Akar Gada masuk ke ladang hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyingkirkannya.
Spora bangun dan kemudian berkecambah dengan hadirnya akar keluarga kubis.
Mereka mengeluarkan spora berenang yang tertarik ke akar kubis dan berenang ke arah mereka ketika tanah sangat basah.

Spora melekat pada akar di mana mereka tumbuh dan menyebabkan pembengkakan.
Penyakit akan memburuk dengan meningkatnya kelembaban tanah dan suhu tanah naik di atas 20°C.
Kondisi ideal untuk infeksi penyakit akar gada termasuk tanah asam (pH kurang dari 7), tanah basah, suhu hangat (20-25°C) dan tanaman inang rentan.

Penyebaran spora yang dorman ke ladang adalah dengan obyek yang dapat membawa tanah yang terkontaminasi, seperti alat pertanian, sepatu kotor, bibit terinfeksi, hewan pemakan rumput dan air permukaan.
Penyebaran jarak jauh pada umumnya adalah dengan bibit ditanam di tanah pada tanah terkontaminasi.


Pengendalian Lahan Awal

Anda dapat membantu mengendalikan penyakit akar gada dari awal (secara dini) dengan cara pembibitan yang ketat dan kebersihan ladang digabungkan dengan membuat ladang anda kurang menarik bagi Plasmodiophora brassicae.


Pembibitan dan Kebersihan Lahan

Cegah agar tanah dan bahan tanaman tidak membawa spora dorman memasuki ladang anda.
Bersihkan tanah dari alat sebelum meninggalkan ladang.
Jangan tanam bibit yang terinfeksi.
Beli bibit anda dari pemasok yang punya reputasi baik dan tidak memiliki penyakit akar gada.
Jika anda menumbuhkan bibit sendiri, pastikan anda menggunakan tanah steril atau ladang-ladang di mana penyakit akar gada belum pernah ditemukan.
Pastikan air irigasi yang digunakan pada tempat pembibitan bersih dan tidak terkontaminasi dengan spora penyakit Akar gada.
Jangan membuat bekas air ini ke sungai dan jangan digunakan di luar tempat pembibitan.


Pengendalian Lahan

Pilih tempat-tempat dengan pengeringan tanah yang terbaik.
Catat pembacaan pH tanah teratur dan gunakan kapur untuk meningkatkan pH sampai 7–7,5.
Jangan berlebihan mengairi tanaman.
Selang-seling (bergantian) dengan tanaman keluarga non-kubis selama mungkin.
Gunakan varietas yang lebih toleran atau resisten, misalnya Kubis CR Ice, Sawi Putih  Deli CR
Buang dan bakar tanaman yang terinfeksi dari seluruh tanaman itu, untuk mengurangi jumlah spora.


Sistem Pengendaliannya

Penyakit ini memiliki berbagai bentuk gejala serangan sehingga mendorong untuk memuliakan tanaman yang tahan terhadap penyakit ini.
Olah Tanah yang baik dengan cara pemupukan yang berimbang kalau perlu di tinggikan pupuk Phosphat dan Kalium nya, sehingga mampu menekan pertumbuhan patogen tersebut.

Sangat dianjurkan aplikasi dengan cara pemakaian Pupuk Organik BOKASHI yang sudah di Fermentasi dengan Bioboost dan  di tambahkan dengan 50% pupuk kimia yang biasa di pakai.

Penggunaan bakteri dan jamur aktif yang terdapat di Bioboost yang sudah difermentasikan dengan pupuk kandang dari olah tanah sebelum tanam juga dapat membantu dari serangan penyakit AKAR GADA ini.

Penyemprotan  Bioboost dengan konsentrasi 10 ml : 1 Liter air di pembibitan umur 10-15 HSS (Hari Setelah Semai) sangat dianjurkan sehingga awal tanam sangat membantu mencegah dan mengurangi serangan AKAR GADA selama pertumbuhan tanaman kubis di persemaian.
Bibit yang akan dipindah  tanam di rendam dengan larutan Bioboost 10 ml : 1 L air,  kurang lebih sekitar 15 menit.

Sebagai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AKAR GADA di Tanaman Kubis dapat diaplikasikan saat tanaman kubis berumur 10 HST, 35 HST dan 60 HST (untuk kubis umur pendek/Dataran Rendah) dan rendam lagi saat umur kubis 75 HST untuk kubis yang berumur panjang (Dataran Tinggi) dengan cara menyiramkan Bioboost dengan Konsentrasi 20 ml : 1 Liter air.

Pengendalian dilakukan dengan menggunakan bibit yang bebas hama dan penyakit.
Pergiliran tanaman kurang sesuai diterapkan untuk kasus ini karena sporanya dapat bertahan lama serta gulma yang dapat menyebabkan penyakit ini.

Pengaplikasian Asam Humat untuk meningkatkan pH menjadi 7.2 sangat efektif untuk mengurangi perkembangan penyakit.
Selain itu, penggunaan tanaman perangkap dan perlakuan tanah pembibitan dengan teknik solarisasi juga teruji mengurangi penyakit dan meningkatkan hasil panen.

Demikian sekilas info tentang cara mencegah dan mengatasi serangan AKAR GADA di Tanaman Kubis.


Semoga Bermanfaat..

No comments:

Post a Comment