Saturday, 12 November 2016

4 ORGANISME PELAKU FERMENTASI ASAM LAKTAT


    Asam laktat merupakan produk limbah dari pemecahan glukosa yang terjadi pada beberapa organisme.

Proses respirasi, di mana sel mengubah glukosa menjadi energi, menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan.

Asam laktat terbentuk ketika proses respirasi berada dalam kondisi tanpa atau kekurangan oksigen. Proses respirasi tanpa oksigen ini disebut pula sebagai fermentasi.

Berikut adalah organisme yang melakukan proses fermentasi asam laktat.

1. Bakteri
     Tidak semua bakteri menghasilkan asam laktat. Secara khusus, hanya bakteri “non-respiring, non-spore forming” saja yang membentuk asam laktat.

Bakteri ini dimanfaatkan oleh manusia karena asam laktat membantu dalam proses fermentasi roti, alkohol, dan produk susu.

Beberapa bakteri seperti Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus lactis digunakan dalam proses pembuatan yogurt dan keju.

2. Homofermenters dan Heterofermenters
     Dua jenis bakteri lain juga menghasilkan asam laktat. Bakteri jenis pertama adalah homofermenters yang hanya menghasilkan asam laktat sebagai produk limbah.

Sedang bakteri kedua adalah heterofermenters, menghasilkan asam laktat dan dua produk limbah tambahan, etanol dan karbon dioksida.

Heterofermenters digunakan untuk membuat bir dan etanol. Karbon dioksida biasanya akan dihapus dalam proses penyulingan.

3. Organisme Khusus
     Bakteri yang menghasilkan asam laktat banyak ditemukan dalam lingkungan tertentu dalam tubuh suatu organisme di mana terdapat glukosa.

Sebagai contoh, beberapa bakteri asam laktat dapat ditemukan dalam sayuran hijau atau di usus hewan.

Hal ini karena bakteri memerlukan karbohidrat tertentu dalam lingkungan minim oksigen untuk bertahan hidup.

Sebagai imbalannya, asam laktat yang dihasilkan akan melindungi sel-sel tanaman atau hewan dari kerusakan atau serangan bakteri patogen.

4. Otot Hewan dan Manusia
     Otot-otot hewan melakukan fermentasi asam laktat dalam beberapa keadaan tertentu.

Fermentasi asam laktat terjadi ketika oksigen tidak cukup tersedia saat otot mengalami stres, selama melakukan olahraga atau aktivitas fisik.

Sel-sel otot, sebagai reaksi terhadap sedikitnya oksigen yang tersedia kemudian memulai proses fermentasi.

Asam laktat dari fermentasi membantu otot-otot mendapatkan energi selama aktivitas fisik tersebut.

Semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment