Wednesday, 30 November 2016

MANFAAT POHON AREN BAGI MANUSIA


Pohon aren atau juga sering dikenal dengan nama pohon enau, merupakan salah satu jenis tanaman palam yang memiliki banyak manfaat.
Selain itu, merupakan salah satu jenis pohon yang penting untuk kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Indonesia.

Karakteristik Pohon Aren

Pohon aren atau enau ini memiliki bentuk fisik yang mirip dengan pohon kelapa sawit, dengan buah yang kecil dan daun yang lebar-lebar.
Pohon yang memiilki nama latin “arenga pinnata” ini merupakan salah satu jenis pohon yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daun, buah hingga batang kayunya.
Aren atau enau sendiri tumbuh pada daerah asia tropis, yang menyebar juga hingga ke Indonesia.
Pohon ini dapat berkembang biak melalui proses pembijian, yang sekarang sudah mulai banyak dijadikan lahan bisnis untuk pemanfaatan tertentu.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, jenis pohon aren ini memiliki banyak sekali manfaat mulai dari daun hingga batangnya.
Lalu, apa saja manfaat pohon aren ini..?
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pohon aren :

1. Pembuatan Gula Aren

Siapa yang tidak kenal dengan jenis gula yang satu ini..?
Ya, gula aren merupakan salah satu produk olahan dari tanaman aren, yang diperlohe dari sadapan pohon aren yang dinamakan nira.
Dari nira inilah kemudain dilah menjadi bentuk gula yang keras dan padat serta manis.
Inilah yang kemudian sering kita kenal dengan istilah gula aren.
Gula aren sendiri biasanya sering dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan masakan ataupun minuman khas dari suatu daerah.

2. Sebagai Minuman Fermentasi

Nira yang tidak diolah menjadi gula aren dapat dimanfaatkan sebagai salah satu jenis minuman fermentasi dengan rasa yang manis dan menyegarkan.
Biasanya nira hasil dari pohon aren ini dijual dengan menggunakan pikulan yang terbuat dari bambu.
Sayang sekali, penjualan air nira pada tabung pikulan bambu saat ini sudah sangat jarang ditemui.

3. Bahan Pembuatan Tuak

Selain dimanfaatkan sebagai minuman, manfaat pohon aren yang menghasilkan nira juga merupakan salah satu bahan baku pembuatan minuman beralkohol khas tanah, batak yang sering kita kenal dengan nama tuak.
Nira difermentasikan dan juga ditambahkan berbagai macam bahan lainnya, dan kemudian pada akhirnya akan menjadi minuman tradisional dari tanah batak bernama tuak.

4. Pembuatan Cuka Aren

Nira juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan utama pembuatan cuka aren.
Namun begitu, cuka aren saat ini popularitasnya sudah kalah jauh oleh cuka dapur yang dibuat oleh pabrik yang lebih modern.

5. Bahan Campuran Pengembang Roti

Ternyata, nira juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pengembang pada pembuatan roti.
Dengan menggunakan campuran nira sebagai bahan pengembang roti, roti yang dibuat akan mengembang dengan baik dan sempurna.

6. Kolang-Kaling

Siapa yang tidak kenal dengan kolang-kaling..?
Kolang-kaling merupakan salah satu bahan makanan yang sering kita temuli pada minuman es campur atau pun dalam makanan kolak pisang.
Biasanya kolang kaling akan banyak dijual di pasar, terutama selama hari puasa dan bulan ramadhan.
Tahukah anda, bahwa manfaat pohon aren ini yang menghasilkan Kolang-kaling.
Kolang-kaling merupakan biji dari buah aren, yang telah diolah sedemikian rupa menjadi Kolang-kaling yang kita kenal saat ini.

7. Sebagai Atap Rumah

Manfaat lainnya dari pohon aren yang bisa diperoleh adalah dari daunnya.
Daun pohon aren sering dimanfaatkan oleh warga desa kecil untuk membangun rumah.
Dalam hal ini, daun dari pohon aren bermanfaat untuk menjadi atap rumah, yang dapat melindungi mereka dari panas dan hujan pada tempat tinggal mereka.

8. Pembuatan Sapu Ijuk

Manfaat pohon aren bagian daunnya dapat dimanfaatkan juga sebagai pembuatan sapu ijuk.
Sapu ijuk merupakan jenis sapu yang biasa kita temui untuk menyapu rumah dan membersihkan lantai.
Sapu ijuk juga memilki kualitas yang sama baiknya dengan sapu yang dibuat dengan menggunakan sabut kelapa.

9. Sebagai Pembungkus

Dalam kehidupan masyarakat tradisional, dan juga biasanya dalam transaksi jual beli di pasar tradisional, daun aren juga sering dimanfaatkan sebagai salah satu pembungkus makanan ataupun pembungkus belanjaan.
Hal ini dapat menggantikan peran dari daun pisang ataupun dari daun jati yang serng juga digunakan sebagai salah satu pembungkus.

10. Pembuatan Sapu Lidi

Sama seperti daun kelapa, daun dari pohon aren juga dapat dimanfaatkan untuk diambil lidinya.
Lidi ini kemudian dapat disatukan dan juga digabungkan menjadi sapu lidi.
Sapu lidi ini memiliki banyak kegunaan, diantaranya adalah dapat dimanfaatkan untuk menyapu pekarangan rumah.

11. Pembuatan Tali Ijuk

Selain sebagai sapu ijuk, daun aren juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tali ijuk.
Tali ijuk ini dapat digunakan untuk mengikat dengan kuat bambu dan konstruksi rumah lainnya.
Selain itu, tali ijuk ini juga sering dimanfaatkan untuk mengikat sesuatu yang berada di dalam laut

12. Pembuatan Senar Pancing Dari Pelepah

Manfaat pohon aren pada bagian pelepahnya juga dapat diolah.
Salah satu olahan dari pelepah aren adalah pembuatan senar pada alat pancingan.
Tentu saja bagi anda yang hobi memancing mungkin sudah mengetahui hal ini.

13. Sebagai Pembuatan Papan

Batang dari pohon aren juga dapat dimanfaatkan kayunya.
Biasanya, kayu dari batang pohon aren ini dimanfaatkan untuk menjadi papan.
Papan kayu ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, bisa menjadi papan sekat lemari ataupun bisa juga digunakan untuk membuat papan tulis.

14. Dibuat Menjadi Tongkat

Selain menjadi bentuk papan, kayu dari batang pohon aren ini juga sangat baik dan sering dimanfaatkan untuk pembuatan tongkat ataupun pembuatan alat bantu berjalan.

15. Sebagai Bahan Anyaman

Akar dari manfaat pohon aren juga sering digunakan untuk pembuatan anyaman.
Anyaman ini dapat menjadi bentuk-bentuk kerajinan tangan, seperti tas ataupun gelang sehingga dapat memberikan nilai jual yang tinggi.

16. Digunakan Untuk Membuat Cambuk

Selain dijadikan anyaman, akar dari pohon aren juga sering digunakan untuk pembuatan cambuk.
Dengan konturnya yang tidak aku, namun juga kuat, maka akar dari tanaman aren ini sering diolah menjadi cambuk.

Itulah beberapa manfaat dari Pohon Aren.
Banyak sekali bukan..?

Bahkan hingga akarnya pun bisa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita.


Semoga bermanfaat...

INFORMASI DASAR TENTANG SORGUM


Sorgum bermanfaat mulai dari daun sampai akarnya antara lain sebagai berikut :

Daun sorgum menjadi sumber pakan ternak, tangkai daunnya bisa dijadikan kerajinan tangan dan sapu.

Bunga sorgum juga bisa dimanfaatkan sebagai bunga kering untuk hiasan.

Batang sorgum adalah lumbung bioetanol dan bahan pembuat kertas.
Batang yang masih muda bisa dibuat sirup, karena rasanya manis.

Caranya :
Kupas kulit batang yang masih muda dan diambil bagian dalamnya.

Akar sorgum dapat digunakan sebagai jamu untuk memperlancar peredaran darah.
Akar cukup diseduh, lalu airnya diminum.

Biji sorgum mengandung gizi tinggi, nilai protein, kalsium dan karbohidratnya lebih besar, dibandingkan beras dan jagung.

Sorgum juga kaya serat dan mengandung gluten rendah (gluten free).
Biji sorgum dapat dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan penganan.
Bahkan setelah dikupas kulitnya, biji sorgum dapat langsung ditanak layaknya beras dan dikonsumsi.


Semoga bermanfaat ,

MACAM-MACAM ISTILAH UKURAN TANAH

 Berikut beberapa istilah ukuran yang sering digunakan :

1 m = 100 cm

1 are = 10 m x 10 m = 100 m2

1 Tumbuk/Tumbak = 3,75 m x 3,75 m = 14.0625 m2 = biasanya 14 m2

1 Hektar = 100 m x 100 m = 10.000 m2 = 100 are

1 square foot = 1 kaki persegi = 12 inch x 12 inch = 0.09290304 m2

1 rante/rantai = 20 m x 20 m = 400 m2, namun ada juga yang memakai 22 yard x 22 yard (404,68564424 m2)

1 Bahu/bau = biasanya 0.7 - 0.74 Hektar (7000 - 7400 m2) 

1 Ubin = 3.75 m x 3.75 m = 14.0625 m2

500 Ubin = 1 Bahu

1 Anggar = sekitar 1/33 Hektar

1 Rakit sekitar 1.000 m2


1 ru = 2,75 m



Semoga bermanfaat...

MACAM-MACAM CACING


Berikut adalah macam-macam cacing yang dapat ditemukan :

CACING TANAH

CacingTanah adalah nama yang paling umum digunakan untuk hewan dalam kelompok Oligochaeta, yang nama kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya.
Cacing ini tergolong dalam filum Annelida.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) CacingTanah didefinisikan sebagai cacing yang hidup di dalam tanah yang lembap.


CACING TAMBANG

Cacing Tambang adalah cacing parasit (nematoda) yang hidup pada usus kecil inang (korban sebagai tempat makannya), dalam hal ini adalah manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) Cacing Tambang didefinisikan sebagai cacing parasit pengisap darah yang mempunyai pengait yang kuat pada rongga mulut atau pipi untuk menyerang usus.


CACING GELANG/ ASCARIS (CACING PERUT)

Cacing ini termasuk dalam kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang (invertebrata) yang termasuk dalam filum Nemathelminthes Ascaris lumbricoides.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pun Cacing Gelang berada dalam sub pengertian cacing sebagai cacing yang hidup dalam usus halus manusia.


CACING CAMBUK

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Cambuk tidak terdapat definisinya.
Namun dari berbagai sumber yang ada Trichuris trichiura ini disebut cambuk adalah karena pada bagian anteriornya berbebtuk langsing memanjang seperti cambuk, yang panjangnya kira-kira mencapai 3/5 dari panjang seluruh tubuhnya.


CACING JANTUNG

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Jantung atau Dirofilaria immitis didefinisikan sebagai cacing nematoda yang terdapat dalam jantung karnivora, betinanya dapat mencapai panjang 30 cm.
Cacing ini kebanyakan menyerang pada hewan, seperti anjing dan kucing.
Dapat menyebabkan kematian pada hewan inangnya apabila tidak dirawat.


CACING PITA

Termasuk dalam Kerajaan Animalia, Filum Platyhelminthes, Kelas Cestoda, Bangsa Cyclophyllidea.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Pita didefinisikan sebagai cacing berkepala, beruas-ruas, panjang dan pipih seperti pita, hidup di dalam perut, biasanya dianggap sebagai sumber penyakit.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai parasit vertebrata dan yang paling penting cacing ini dapat menginfeksi manusia, babi, sapi, dan kerbau.


CACING PIPIH

Tubuhnya memipih dan badan berbentuk pita adalah Filum Platyhelminthes yang terdapat 4 kelas didalamnya yaitu Turbellaria, Trematoda, Cestoda dan Monogenea (cacing pita merupakan bagian dari cestoda).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Pipih didefinisikan sebagai cacing berbadan pipih, yang mempunyai rongga tubuh.


CACING KREMI ATAU ENTEROBIUS VERMICULARIS

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Kremi definisinya adalah cacing kecil yang hidup sebaga parasit dalam perut, terutama pada anak-anak.
Penyakit ini sering disebut kremien di kalangan orang Jawa.
Cacing ini timbul dan berkembangbiak di dalam usus manusia dan aktif pada malam hari (bergerak ke anus untuk bertelur).


CACING BENANG ATAU FILARIA (Wuchereria bancrofti)

Bentuk cacing ini giling memanjang, seperti benang maka disebut cacing benang atau filaria.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cacing Benang definisinya adalah cacing yang menyebabkan penyakit filariaris yang menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Pernahkah Anda mendengar penyakit kaki gajah (elephantiasis)?
Kaki penderita menjadi bengkak,dan terlihat besar seperti kaki gajah. 

Cacing inilah penyebabnya.


Semoga bermanfaat...

Thursday, 24 November 2016

BUDIDAYA SORGUM/Ha


1.       Bibit varietas Numbu (resmi dari BSM 1 pintu)    = 5 Kg
2.       Asam Humat (1 pintu)                                            = 6 Ltr.
3.       K-Bioboost                                                             = 2 Ltr/bulan

Jarak tanam :
·         75 : 25 cm
·         70 : 20 cm
·         1 lubang = 2 butir benih


·         Asam Humat  = 6 SMT
·         Bioboost         = 3-5 SMT

·         Bioboost sebulan sekali 2 Ltr/Ha
Pengolahan tanah untuk sorgum sama dengan jagung, yaitu
-    Lahan dibajak satu  atau dua kali,
-   Siramkan/semprotkan secara merata larutan Bravo Humat (1 ha 4-6 ltr ) 1 ltr Bravo Humat dilarutkan 50 ltr air.
-  Setelah tanah diratakan, dibuat saluran drainase di sekeliling atau di tengah lahan. Ukuran petakan disesuaikan dengan keadaan lahan.
-  Semprotkan/siramkan secara merata larutan Bio Boost 3 hari sebelum tanam (aplikasi awal 2 ltr Bio Boost di campur air 200 ltr)
-  Untuk lahan yang hanya mengandalkan residu air tanah, pengolahan hanya dilakukan secara ringan dengan mencangkul tipis permukaan tanah untuk mematikan gulma.
-    Pengolahan tanah secara ringan sangat efektif untuk menghambat penguapan air tanah sampai tanaman panen. Tanah yang sudah diolah sebaiknya diberikan pupuk organik, misalnya pupuk kandang atau kompos. Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain untuk memperbaiki struktur tanah, memperbesar persediaan air, mempercepat pelapukan, meratakan tanah dan memberantas gulma. Sebaiknya pengolahan tanah paling baik dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam.

     Waktu Tanam
Sorgum dapat ditanam pada sembarang musim tanam asalkan pada saat tanaman muda tidak tergenang atau kekeringan. Namun begitu waktu tanam yang paling baik adalah pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
Pada areal yang telah disiapkan sebelumnya dibuatkan lubang tanam dengan jarak tanam disesuaikan dengan varietas yang digunakan, ketersediaan air dan tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang kurang subur dan kandungan air tanah rendah sebaiknya di gunakan jarak tanam lebih lebar atau populasi tanam dikurangi dari populasi baku (seharusnya).

Penanaman

a.    Populasi Tanaman
Pada umumnya tanaman sorgum ditanam sebagai tanaman seta pada tanaman pokok padi gogo, kedelai atau tanaman palawija lainnya. Bila ditanam secara monokultur populasi tanaman per/hektar sekitar 100.000 - 150.000 tanaman. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 X 25 Cm atau 75 X 20 Cm dengan masing-masing 2 tanaman perlubang. Menurut hasil penelitian, peningkatan populasi di atas 150.000 tanaman/hektar, masih cenderung meningkat hasil walaupun tidak begitu besar.
b.    Cara penanaman
Pada waktu menanam, benih ditanam 2 - 3 biji perlubang. Penjarangan menjadi 2 tanaman perlubang, dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam. Penyulaman dapat dilakukan dengan biji atau dengan pemindahan tanaman yang lama umurnya (trans planting) dengan cara putaran.

         Pemeliharaan

a.  Pengairan
Tujuan pengairan adalah menambah air bila tanaman kekurangan air. Bila tidak kekurangan maka pengairan tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, bila kebanyakan air justru harus segera dibuang dengan cara membuat saluran drainase.
Sorgum termasuk tanaman yang tidak memerlukan air dalam jumlah yang banyak, tanaman ini tahan terhadap kekeringan, tetapi ada masa tertentu tanaman tidak boleh kekurangan air yaitu :
Tanaman berdaun empat, masa bunting waktu biji malai berisi; pada waktu tersebut tanaman tidak boleh kekurangan.
Selama pertumbuhan pemberian air cukup dilakukan 3 – 6 kali setiap 4 – 10 hari sekali.
Pemberian air dilakukan pada sore/malam hari, setelah suhu tanah tidak terlalu tinggi.
Pemberian air dihentikan setelah biji mulai agak mengeras, hal ini dikarenakan agar biji dapat masak dengan serempak.

b.  Pemupukan.
Tanaman sorgum banyak membutuhkan pupuk N (Nitrogen), Namun demikian pemupukan sebaiknya diberikan secara lengkap (NPK) agar produksi yang dihasilkan cukup tinggi. Dosis pemupukan yang diberikan berbeda-beda tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan varietas yang ditanam, tetapi secara umum dosis yang dianjurkan adalah 150 kg Urea, 50 kg TSP atau SP36 dan 50 kg KCl.
Selain pupuk NPK tersebut diperlukan pupuk Hayati Bio Boost untuk mengurai residu kimia tanah dan mengurai hara yang tidak dapat diserap oleh tanaman yang masih terikat dengan ion lain. Bio Boost diberikan 3 hari sebelum tanam (atau setelah pemberian pupuk dasar) dan 3 hari setelah pemberian pupuk NPK yang kedua.
Pemberian pupuk Urea diberikan dua kali, yaitu 1/3 bagian diberikan pada waktu tanam sebagai pupuk dasar bersama-sama dengan pemberian pupuk TSP/SP36 dan KCl. Sisanya (2/3 bagian) diberikan setelah umur satu bulan setelah tanam. Pemupukan dasar dilakukan saat tanam dengan cara di tugal sejauh 7 cm dari lubang tanam. Urea dan TSP/SP36 dimasukkan dalam satu lubang, sedang KCl dalam lubang di sisi yang lain.
Pemupukan kedua juga ditugal sejauh ± 15 cm dari barisan, kemudian ditutup dengan tanah. Lubang tugal baik untuk pupuk dasar maupun susulan sedalam ± 10 cm, atau bisa juga dengan di kocor.

c.    Penjarangan Tanaman
Pertumbuhan tanaman sorgum biasanya sudah merata/seragam pada umur 2 minggu setelah tanam. Namun demikian tidak semuanya tanaman yang tumbuh di tiap lubang dengan baik.
Apabila terdapat tumbuh yang kurang baik perlu dilakukan penjarangan dengan mencabut tanaman yang kurang baik tersebut. Sehingga pada tiap lubang tersisa tanaman yang terbaik untuk dipelihara hingga panen.

d.   Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan mencabut tumbuhan pengganggu (gulma) hingga perakarannya secara hati-hati, agar tidak mengganggu perakaran tanaman utama. Keberadaan gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam mendapatkan air dan unsur hara yang ada di dalam tanah atau bahkan menjadi tempat hama atau penyakit.
Oleh sebab itu gulma harus secara rutin disiangi. Gulma yang telah dicabut sebaiknya ditampung atau dikubur di suatu tempat agar membusuk sehingga kemudian dapat dijadikan kompos.

e.    Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah disekitar tanaman sorgum, kemudian menimbunkan tanah tersebut pada pangkal batang tanaman sorgum sehingga membentuk guludan-guludan kecil yang bertujuan untuk mengokohkan batang tanaman agar tidak mudah rebah dan merangsang terbentuknya akarakar baru pada pangkal batang.

f.     Pengendalian hama penyakit
Tanaman Sorgum termasuk tanaman yang sedikit terserang hama penyakit bila dibandingkan dengan tanaman lainnya. Namun terdapat beberapa hama dan penyakit tanaman sorgum yang utama seperti :

-    Lalat bibit (Atherigona exiqua Stein)
Lalat bibit ini menyerang tanaman di bagian pangkal batang tanaman dengan menggerek dan menyerang tanaman sorgum muda (berumur 3 minggu setelah tanam) sehingga menyebabkan berlubang kecil tidak teratur dan akhirnya tanaman menjadi layu mati. Pengendalian lalat bibit dapat dilakukan dengan melakukan pertanaman serempak dan menaburkan insektisida 10 kg Furadan 3 G per hektar pada saat tanam.

-    Ulat Tanah (Agrotis sp)
Ulat ini biasanya menyerang tanaman pada malam hari dengan sasaran tanaman sorgum stadium muda. Serangannya menyebabkan pangkal batang tanaman terpotong tepat diatas permukaan tanah sehingga bekas serangannya tampak terkulai. Cara pengendalian dengan menaburkan insektisida Furadan 3 G berdosis 20-30 kg/ha yang dilakukan bersamaan saat penanaman.

-    Hama bubuk
Disebabkan oleh serangan Sitophilus sp yang menyerang biji sorgum di gudang penyimpanan. Serangga ini menyerang biji sorgum yang berlubang-lubang dan keropos sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Pengendalian hama bubuk ini dengan cara menyimpan biji sorgum yang dicampur dengan serbuk daun putri malu (Mimosa pudica) dengan perbandingan 10 : 1. Hal ini disebabkan karena daun putri malu mengandung protein mimosan yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan larva hama bubuk.

-    Karat daun
Gejala serangannya adalah munculnya noda-noda kecil berwarna merah karat yang kemudian diikuti dengan timbulnya massa tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yang menutupi permukaan daun. Pengendaliannya dengan cara memangkas daun yang terinfeksi berat dan melakukan pergiliran/rotasi tanaman.

-    Bercak daun
Ditandai dengan munculnya bercak bulat berukuran kecil dan berwarna kuning yang dikelilingi warna coklat pada daun yang terinfeksi. Pengendalian penyakit bercak dapat dilakukan dengan menanam varietas yang tahan (Mandau) dan disemprot dengan fungisida (Dithane M45 atau Antracol 70 WP).

-    Kapang Jelaga
Gejala serangan pada permukaan atas daun tertutup oleh lapisan yang berwarna hitam, kering dan tipis dan dapat dikendalikan dengan menyemprotkan kapur atau menghembuskan belerang

  
PANEN DAN PASCA PANEN
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, waktu musim penanaman diusahakan tepat sehingga pada saat pemasakan biji sampai panen berada pada musim kering. Karena apabila pada waktu pemasakan pada musim hujan dikhawatirkan banyak biji yang busuk dan berkecambah.
Kualitas dan kuantitas hasil panenan sorgum sangat ditentukan oleh ketepatan waktu (baik tanam maupun panen), cara panen dan penanganan pasca panen.

a.    Panen
Tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 3 – 4 bulan tergantung varietas. Penentuan saat panen sorgum dapat dilakukan dengan berpedoman pada umur setelah biji terbentuk atau dengan melihat ciriciri visual biji. Pemanenan juga dapat dilakukan setelah terlihat adanya cirri-ciri seperti daun-daun berwarna kuning dan mengering, biji -biji bernas dan keras  serta berkadar  tepung  maksimal.
Panen yang dilakukan terlambat atau melampaui stadium buah tua dapat menurunkan kualitas biji. Biji-biji akan mulai berkecambah bila kelembaban udara cukup tinggi. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca cerah/terang. Pada saat pemanenan sebaiknya pemotongan dilakukan pada pangkal tangkai/malai buah sorgum dengan panjang sekitar 15 – 25 cm.
Untuk meningkatkan produksi sorgum dapat dilakukan budidaya lanjutan dengan cara ratun (ratoon) yaitu pemangkasan batang tanaman pada musim panen pertama yang dilanjutkan dengan pemeliharaan tunas-tunas baru pada periode kedua.
Adapun tata cara budidaya sorgum ratun setelah panen musim pertama adalah sebagai berikut :
-    Seusai panen pada musim pertama segera dilakukan pemotongan batang yang tua tepat diatas permukaan tanah.
-    Tanah disekitar tanaman sorgum dibersihkan dari rumput liar/gulma.
-    Di buatkan larikan kecil sejauh 10 15 cm dari pangkal batang tanaman sorgum kemudian disebarkan pupuk yang terdiri dari 45 kg Urea + 100 kg TSP + 50 kg KCl per hektar. 3 hari kemudian siramkan/semprotkan larutan Bio Boost.
-    Satu bulan kemudian diberikan pupuk susulan berupa 90 kg Urea/ha. Dan 3 hari setelah pemberin pupuk Urea semprotkan/siramkan larutan Bio Boost.
-    Tanaman yang berasal dari tunas-tunas baru (ratun) dipelihara dengan baik seperti pada pemeliharaan tanaman periode pertama.
-    Pada stadium buah tua dilakukan panen musim ke dua.
Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah tata cara pemotongan batang tanaman. Pemotongan harus tepat dilakukan diatas permukaan tanah agar tunas-tunas baru tumbuh dari bagian batang yang berada di dalam tanah. Ratoon sorgum dapat dilakukan 2-3 kali. Dengan pemeliharaan yang baik, dapat diperoleh hasil ratoon menyamai atau melebihi tanaman induknya,


b.  Pasca Panen
1. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dijemur dibawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering. Lama penjemuran hingga biji sorgum berkadar air 12% – 14% adalah sekitar 60 jam.

1.    Perontokkan
Biji sorgum dirontokan dari malainya dengan cara diirik atau dapatpula dengan menggunakan mesin perontok. Biji sorgum dibersihkan dari kotoran atau limbah (sekam) kemudian dijemur ulang dengan disebarkan secara merata diatas lantai jemur.

2.    Pewadahan dan Penyimpanan
Biji sorgum segera diwadahi dalam karung, tiap karung sebaiknya berkapasitas 25 kg 50 kg, kemudian disimpan dalam gudang penyimpanan yang kering dan berventilasi baik.

Penyimpanan
Penyimpanan sederhana di tingkat petani adalah dengan cara menggantungkan mulai sorgum di ruangan di atas perapian dapur. Cara ini berfungsi ganda yaitu untuk melanjutkan proses pengeringan dan asap api berfungsi pula sebagai pengendalian hama selama penyimpanan. Namun jumlah biji yang dapat disimpan dengan cara ini sangat terbatas. Bila biji disimpan dalam ruangan khusus penyimpanan (gudang) maka tinggi gudang harus sama dengan lebarnya supaya kondensasi uap air dalam gudang tidak mudah timbul. Dinding gudang sebaiknya ' terbuat dari bahan yang padat sehingga perubahan suhu yang terjadi pada biji dapat dikurangi. Tidak dianjurkan ruang penyimpanan dari bahan besi, karma sangat peka terhadap perubahan suhu. Sebelum disimpan biji harus kering, bersih dan utuh (tidak pecah).



Semoga Bermanfaat...

Saturday, 12 November 2016

6 BAKTERI YANG SERING MENGINFEKSI MANUSIA DAN PENYAKITNYA


     Bakteri bisa ditemukan pada setiap permukaan di sekitar kita dan mampu hidup di lingkungan ekstrim sekalipun.

Bakteri hanya terdiri dari hanya satu sel dan mampu bereproduksi sendiri melalui pembelahan sel.

Banyak bakteri hidup di dalam atau pada permukaan tubuh manusia seperti di saluran pencernaan atau di kulit.

Sebagian bakteri tersebut menguntungkan, namun sebagian yang lain bersifat patogen sehingga bisa memicu berbagai penyakit.

Infeksi Bakteri
     Bakteri terutama mempengaruhi orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh rendah seperti orang tua atau bayi.
Malnutrisi atau kekurangan vitamin dan nutrisi juga dapat menyebabkan infeksi bakteri.

Bakteri dapat dengan mudah menyebar karena praktik higienis yang tidak tepat serta menyentuh benda-benda yang tidak bersih.

Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore merupakan infeksi bakteri yang ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh selama aktvitas seksual.

Penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti diare, disentri, dan keracunan makanan merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti Clostridium botulinum, Brucella melitensis, Salmonella typhi, dll.

Infeksi bakteri lainnya tersebar melalui vektor biologis. Vektor biologis ini antara lain berupa gigitan serangga seperti nyamuk atau kutu, kontak dengan kotoran burung, serta unggas, sapi, kuda dan binatang lain yang terinfeksi.

Contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor biologis antara lain anthrax yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, penyakit Lyme oleh Borrelia burgdorferi, dan sifilis oleh Treponema pallidum.

Makanan dan air yang terkontaminasi oleh kotoran manusia dan hewan juga menjadi cara lain penyebaran infeksi bakteri.

Contoh penyakit yang ditimbulkannya antara lain penyakit Legionnaire yang disebabkan oleh Legionella pneumophila, Parathyphoid oleh Salmonella paratyphi, dll.


Jenis Bakteri yang Sering Menginfeksi
     Terdapat ribuan bakteri, tetapi hanya sebagian kecil yang menyebabkan infeksi pada manusia. Berikut adalah beberapa yang paling umum:

1. Staphylococcus
     Staphylococcus sebenarnya adalah bakteri tidak berbahaya dan umum ditemukan dalam tubuh manusia.

Namun, terdapat beberapa spesies Staphylococcus yang menyebabkan infeksi seperti Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit kulit serius.

2. Streptococcus
     Bakteri lain yang umum ditemukan pada tubuh manusia adalah Streptococcus.

Beberapa spesies bakteri ini menyebabkan berbagai penyakit seperti pneumonia, radang tenggorokan, meningitis, serta fasciitis necrotizing.

Streptococcus adalah bakteri Gram-positif berbentuk bola. Mereka tumbuh dalam rantai atau berpasangan.

3. Haemophilus influenzae
     Bakteri ini sebelumnya dikenal sebagai Bacillus influenzae atau bacillus Pfeiffer. Haemophilus influenzae adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang.

Organisme ini umumnya merupakan bakteri aerobik, tetapi dapat bertahan sebagai anaerob fakultatif.

Haemophilus influenzae adalah patogen oportunistik yang dapat bertahan dalam inang tanpa menyebabkan infeksi.

Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah, bakteri ini mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit.

Haemophilus influenzae dikenal menyebabkan berbagai penyakit seperti meningitis bakteri, pneumonia, selulitis, osteomyelitis, arthritis menular, infeksi telinga, konjungtivitis, dan sinusitis pada anak-anak.

4. Escherichia coli
     Bakteri ini merupakan penghuni sistem pencernaan dan dapat menyebabkan diare berat dan keracunan makanan.

E. coli merupakan bakteri Gram-negatif berbentuk batang dan menghuni usus bagian bawah semua hewan berdarah panas, termasuk manusia.

Strain E.coli umumnya tidak berbahaya, namun strain tertentu dapat menyebabkan keracunan makanan.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi E. coli diantaranya adalah gastroenteritis, meningitis, infeksi saluran kemih, septikemia, dll.

5. Helicobacter pylori
     Ini adalah bakteri paling umum yang menyebabkan radang perut.

Helicobacter pylori adalah balteri Gram-negatif. Penyakit yang disebabkannya antara lain gastritis, ulkus lambung, serta terkait dengan perkembangan kanker perut serta ulkus duodenum.

6. Salmonella
     Bakteri yang ditularkan melalui makanan ini menyebabkan diare dan keracunan makanan.

Salmonella adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang dan memiliki alat gerak berupa flagela.

Bakteri ini ditemukan pada hewan berdarah dingin dan berdarah panas, termasuk manusia.


Salmonella diketahui menyebabkan demam tipus, demam paratifoid, serta berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui makanan.


Semoga bermanfaat & selalu sehat...

INFEKSI VIRUS VS BAKTERI (PERBEDAAN & CARA TUBUH TERINFEKSI)


Infeksi yang terjadi pada tubuh manusia terutama disebabkan oleh dua sumber yaitu bakteri dan virus.

Organisme yang menyebabkan penyakit kepada manusia disebut memiliki sifat patogen.

Virus adalah parasit, sehingga membuat semua virus menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Sifat ini berbeda dengan bakteri yang tidak semuanya bersifat jahat. Hanya sekitar 10% bakteri yang membahayakan tubuh manusia.

Apakah Infeksi Virus?

Virus adalah organisme mikroskopis yang secara alami bersifat parasit.

Virus umumnya tidak aktif (dormant) ketika berada di udara, tetapi ketika memasuki tubuh inang, organisme ini kembali aktif dan mulai berkembang biak.

Strain yang dikembangkan virus pada tubuh inang berpotensi menimbulkan penyakit.

Pada manusia, sel yang paling rentan terhadap serangan virus adalah sel-sel selaput lendir. Hal ini disebabkan sel selaput lendir tidak memiliki lapisan pelindung sehingga mudah diserang.

Flu biasa, flu burung, dan AIDS merupakan beberapa contoh penyakit yang disebabkan infeksi virus.

Berikut ini adalah 4 jenis dasar virus :

  1. Spiral
  2. Enveloped
  3. Kompleks
  4. Ikosahedral
     Setelah virus masuk dalam tubuh, menjadi sulit bagi antibodi alami tubuh untuk melawan infeksi virus karena mereka bersembunyi jauh di belakang berbagai sel tubuh.

Tapi setelah infeksi mulai menyebar, antibodi yang diproduksi akhirnya efektif untuk memeranginya.

Apakah Infeksi Bakteri?

Bakteri adalah organisme bersel satu dan bersifat aseksual.
Ini berarti bakteri mampu bereproduksi sendiri tanpa membutuhkan pasangan.

Terdapat jutaan jenis bakteri yang terdapat di sekitar lingkungan kita, dengan berbagai fungsi yang mereka miliki.

Tidak semua bakteri berbahaya bagi tubuh manusia. Terdapat empat bakteri berbeda berdasarkan bentuknya sebagai berikut :

  1. Cocci (bulat)
  2. Basil (batang)
  3. Vibrio (koma)
  4. Spirochaetes (spiral)
Tubuh melepaskan berbagai jenis antibodi untuk memerangi penyakit yang disebabkan infeksi bakteri.
Dalam kebanyakan kasus, dosis tertentu antibiotik juga diperlukan untuk membantu tubuh dalam proses ini.

Tidak seperti virus, bakteri tidak bersifat parasit atau tidak bergantung pada inang untuk bereproduksi.

Cara Virus dan Bakteri Memasuki Tubuh

Berikut ini adalah cara virus memasuki tubuh :

  • Batuk oleh orang yang terinfeksi.
  • Bersin oleh orang yang terinfeksi.
  • Muntah oleh orang yang terinfeksi.
  • Gigitan oleh serangga atau hewan yang terinfeksi.
  • Kebersihan pribadi yang tidak memadai.

Sedangkan cara bakteri masuk ke dalam tubuh adalah sebagai berikut :

  • Kontak dengan orang yang terinfeksi.
  • Makanan atau air yang terkontaminasi.
  • Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi.
  • Luka dan lecet pada permukaan kulit.

Semoga bermanfaat...

MENGENAL KARAKTERISTIK 7 JENIS BAKTERI GRAM POSITIF


     Bakteri gram positif adalah bakteri yang bila dilakukan pewarnaan gram akan menghasilkan warna keunguan.

Bakteri gram positif dilindungi oleh lapisan bilipid.

Bakteri gram positif tidak dilapisi membran seperti yang ada pada bakteri gram negatif.

Beberapa spesies bakteri gram positif memiliki flagela untuk bergerak.

Berikut beberapa contoh bakteri gram positif berikut karakteristiknya:

1. Streptococcus
     Bakteri Streptococcus termasuk ke dalam filum Firmicutes.

Pembelahan sel pada bakteri Streptococcus terjadi pada aksis tunggal, tidak seperti pada bakteri gram positif lainnya dimana pembelahan sel berlangsung pada beberapa aksis.

Streptococcus adalah bakteri patogen yang menyebabkan penyakit seperti pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas, endokarditis, dan lainnya.

Streptococcus pyogenes menyebabkan penyakit seperti demam rematik dan radang tenggorokan.

Namun, terdapat bakteri streptococcus yang bersimbiosis komensalisme dengan manusia.

Bakteri-bakteri tersebut biasanya ditemukan pada kulit, mulut, saluran pernapasan bagian atas, dan usus.

Beberapa streptococcus juga digunakan dalam produksi keju, buttermilk, dan yogurt.

Klasifikasi bakteri Streptococcus dibuat berdasarkan sifat-sifat hemolitik mereka, yakni Streptococcus hemolitik alpha, hemolitik beta, dan hemolitik gamma.

Hemolitik alpha menyebabkan zat besi dalam hemoglobin menjadi teroksidasi.

Proses hemolitik beta bisa menyebabkan sel darah merah pecah.

Penamaan hemolitik gamma sebenarnya tidak tepat karena pada bakteri jenis ini proses hemolitik tidak terjadi sama sekali.

2. Staphylococcus
     Bakteri yang berada dalam genus Staphylococcus berbentuk seperti sekelompok anggur.

Sebagian besar spesies Staphycoccus bersifat non-patogenik. Terdapat sekitar 40 spesies bakteri Staphylococcus.

Salah satu karakteristik penting bakteri Staphylococcus yaitu bahwa bakteri ini dapat tumbuh baik dalam kondisi aerobik maupun anaerobik.

Bakteri Staphylococcus juga mampu menghasilkan enzim koagulase, yaitu enzim yang bertanggung jawab terhadap pembekuan darah.

3. Micrococcus
     Micrococcus adalah bakteri yang berbentuk bola, ukurannya berkisar antara 0,5 sampai 3 mikrometer.

Bakteri Micrococcus dapat ditemukan di lingkungan akuatik, tanah, produk susu, dan kulit manusia.

Bakteri ini menunjukkan berbagai perilaku yang berbeda. Mereka bertindak sebagai patogen, saprofit oportunistik, dan juga tumbuh subur sebagai organisme komensal.

Penyakit yang disebabkan oleh spesies Micrococcus diantaranya adalah meningitis, endokarditis, syok septik, pneumonia kavitasi, arthritis septik, dan bakteremia.

4. Listeria
     Bakteri gram positif ini terkenal karena menyebabkan penyakit yang disebut listerosis.

Spesies bakteri yang biasa diobservasi dari genus ini adalah Listeria monocytogenes, yang bisa ditemukan di lingkungan seperti tanah, makanan, tanaman, air sungai, dan lain-lain.

Bakteri yang dikelompokkan dalam genus Listeria ini memanfaatkan mekanisme interseluler untuk menimbulkan infeksi.

Namun bakteri ini jarang menyebabkan infeksi pada manusia karena dihadang oleh sistem kekebalan tubuh.

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria bisa diobati dengan antibiotik seperti ampicillin, ciprofloxacin, vankomisin, azitromisin, dan linezolid.

5. Laktobasilus
     Bakteri ini terkenal karena dapat memproduksi asam laktat.

Laktobasilus (Lactobacilli) terdapat di alam dalam bentuk rantai.

Beberapa spesies Laktobasilus digunakan dalam pembuatan buttermilk, yoghurt, dan lain-lain.

6. Corynebacteria
     Secara alami bakteri ini pleomorfik, artinya bentuk Corynebacteria selalu berubah sepanjang siklus hidup mereka.

Salah satu bakteri dari genus ini adalah Corynebacterium diphtheriae, bakteri yang menyebabkan penyakit difteri pada manusia.

7. Arthrobacter
     Arthrobacter termasuk ke dalam kelompok bakteri yang berbentuk basil dan kokus.

Arthrobacter mampu berubah bentuk berkali-kali selama siklus hidup mereka. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam tanah.

Beberapa bakteri Arthrobacter bersifat patogen, sementara yang lain yang bermanfaat bagi manusia.


Semoga bermanfaat...