Tanah dalam bahasa Yunani disebut pedon adalah bagian kerak
bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang
baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh.
Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
Tanaman penutup tanah atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Cover Crop adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi
tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan atau untuk memperbaiki sifat kimia
dan sifat fisik tanah.
Tanaman penutup tanah berperan :
1. Menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan
yang jatuh dan aliran air di atas permukaan
tanah.
2. Menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan
daun mati yang jatuh.
3. Melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air
tanah.
Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan
berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan
aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga
mengurangi erosi.
Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai
penutup tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi
syarat-syarat :
a. Mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji.
b. Mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan
kompetisi berat bagi tanaman pokok,
tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang
baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah
yang tinggi.
c. Tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun.
d. Toleransi terhadap pemangkasan.
e. Resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan.
f. Mampu menekan pertumbuhan gulma.
g. Mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk
penanaman tanaman semusim atau tanaman
pokok lainnya.
h. Sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah.
i. Tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan
seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.
Cover Crop atau tanaman penutup umumnya adalah tanaman yang
berasal dari famili legumineceae (tanaman legume/kacang-kacangan).
Cover Crop atau tanaman penutup tanah berperan sebagai
penahan kelembaban tanah di daerah perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit
dan karet.
Selain berfungsi menjaga kelembaban tanah di areal sekitar
perkebunan, Cover Crop juga memiliki peran sebagai penggembur tanah.
Tanaman jenis legume, memiliki akar yang biasanya
bersimbiosis dengan bakteri rhizobium yang dapat mengikat Nitrogen (N) secara
langsung dari udara.
Selain itu, perakarannya tidak terlalu dalam dan merupakan
akar serabut, sehingga akar tanaman penutup ini dapat membuat tanah tetap
gembur.
Dengan adanya tanaman penutup kelembaban tanah dapat terjaga
dengan baik.
Tanaman penutup biasanya ditanam secara tumpang sari.
Cover Crop/Tanaman Penutup dapat meningkatkan kualitas tanah
dengan meningkatkan tingkat bahan organik tanah melalui input tutupan biomassa
tanaman dari waktu ke waktu.
Kualitas tanah dikelola untuk menghasilkan situasi optimal untuk
tanaman berkembang.
Faktor utama kualitas tanah adalah salinasi tanah, pH,
keseimbangan mikroorganisme dan pencegahan kontaminasi tanah.
Fungsi Cover Crop
Cover Crop atau tanaman penutup tanah memiliki fungsi dalam
pengendalian air, pengendalian gulma, pengendalian penyakit, dan pengendalian
hama.
Semoga Bermanfaat..
No comments:
Post a Comment