1. MORFOLOGI DAN DAUR PENYAKIT
Sel bakteri berbentuk batang, dengan ukuran (1,5 - 2,0) x
(0,6 - 0,9) mikron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak
mempunyai kapsul dan tidak berspora.
Bakteri bergerak dengan menggunakan flagela yang terdapat di
sekeliling sel bakteri (flagela peritrichous).
Bakteri bersifat Gram negatif.
Suhu optimal untuk perkembangan bakteri 27°C.
Pada kondisi suhu rendah dan kelembaban rendah bakteri
terhambat pertumbuhannya.
Penyebaran melalui tanah, sisa-sisa tanaman di lapangan dan
alat pertanian.
Bakteri busuk lunak mempunyai daerah sebaran yang luas
hampir di seluruh dunia.
Di Indonesia terdapat di :
- Sumatera Utara
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- NTB
- Sulawesi Selatan
2. GEJALA SERANGAN
Gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang
kemudian membesar dan berwarna coklat.
Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi, melunak berlendir
dan mengeluarkan bau yang khas, bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan
dari hasil fermentasi karbohidrat kubis.
Tanaman dipesemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak
yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat.
Infeksi bakteri lebih banyak dijumpai pada tempat
penyimpanan atau pada waktu pengangkutan (pasca panen) daripada di lapangan.
Bakteri Busuk Lunak merupakan parasit lemah yang dapat
melakukan penetrasi pada inangnya hanya melalui luka misalnya pada bercak yang
diinfeksi oleh patogen lainnya, luka karena gigitan serangga atau luka karena
alat pertanian yang digunakan untuk memanen kubis.
3. TANAMAN INANG
- Kentang
- Wortel
- Seledri
- Tomat
- Selada
- Kailan
- Caisin
- Kubis Bunga
- Petsai
- Sawi hijau
- Bawang merah
- Bawang bombai
- Bawang daun
- Bawang putih
- Semangka
- Tembakau
- Ubi-ubian
Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment