Pemangkasan pelepah kelapa sawit (pruning) adalah pekerjaan
kultur teknis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati mengingat jumlah pelepah sangat
mempengaruhi banyaknya TBS (Tandan Buah Segar) yang mampu dihasilkan oleh pohon
sawit.
Beberapa penelitian telah membuktikan semakin banyak pelepah
yang dimiliki tanaman, maka semakin tinggi pula daya produksinya karena proses
fotosintesisnya semakin besar.
Namun di sisi lain, pelepah yang terlalu banyak juga akan
menimbulkan kesulitan tersendiri pada saat proses pemanenan, termasuk banyak
berondolan yang tersangkut di pelepah. Sedangkan apabila jumlah pelepahnya
terlalu sedikit, maka jumlah bunga jantan yang dimiliki oleh pohon sawit
tersebut malah akan semakin meningkat.
Idealnya, jumlah pelepah yang dimiliki oleh pohon sawit muda
yaitu 48-56 pelepah serta 40-48 pelepah pada pohon sawit tua.
Perlu diketahui, kelapa sawit menghasilkan 18-30
pelepah per tahun, dimana yang menghasilkan TBS hanya sekitar 8-22 pelepah dan
sisanya sama sekali tidak.
Di bawah ini merupakan ragam dari pemangkasan pelepah kelapa
sawit yang patut Anda ketahui :
A. PEMANGKASAN SANITASI
Pemangkasan sanitasi dilaksanakan untuk membersihkan tanaman
kelapa sawit dari pelepah-pelepah yang mengganggu dan menjaga tingkat
keseimbangannya.
Waktu pengerjaan pemangkasan ini bertepatan dengan saat
melakukan kastrasi yakni ketika tanaman sudah berusia sekitar 17-19 bulan.
Metode pelaksaannya ialah membuang pelepah-pelepah sawit
yang tampak mengering.
B. PEMANGKASAN PERTAMA
Pada umumnya, pemangkasan pertama dilakukan sebelum proses
pemanenan yang pertama kali dilaksanakan.
Caranya adalah membuang seluruh pelepah yang terletak di
bawah TBS yang posisinya paling rendah sehingga pertumbuhan TBS akan lebih
optimal.
Setelah pelakasanaan pemangkasan pertama, maka tidak perlu
dilakukan lagi pemangkasan lanjutan hingga usia pohon mencapai 4 tahun atau
letak TBS yang terendah minimal berada 1 meter di atas permukaan tanah.
C. PEMANGKASAN 4 TAHUN
Setelah 4 tahun berlalu sejak dilakukannya pemangkasan
pertama, tanaman kelapa sawit harus dipangkas lagi.
Biasanya pada umur di kisaran ini pohon sawit sudah
mempunyai pelepah dalam jumlah yang cukup banyak.
Jika dilaksanakan pemangkasan secara besar-besaran beresiko
mengakibatkan pohon kelapa sawit mengalami stress.
Oleh karena itu, metode pemangkasannya wajib dilakukan
melalui dua tahap.
Tahap pertama yaitu membuang 4 lingkaran pelepah apabila
tanaman memiliki 8 lingkaran pelepah.
Selanjutnya pada 2-3 bulan kemudian, 4 lingkaran pelepah
sisanya tadi dibuang asalkan hanya sampai pada 2 pelepah di bawah TBS yang
matang.
D. PEMANGKASAN 5-7 TAHUN
Kelapa sawit yang telah berusia 5-7 tahun perlu dipangkas
secara berkala setiap setahun sekali.
Metode pelakasanaannya yakni membuang semua pelepah yang
berada sampai 2 pelepah dibawah TBS yang masak.
Demi menjaga tingkat keseimbangan struktur pohon kelapa
sawit, usahakan pohon tersebut masih mempunyai 48-64 pelepah.
E. PEMANGKASAN 8-14 TAHUN
Pada dasarnya, proses pengerjaan pelakasanaan pemangkasan
tumbuhan sawit yang berumur 8-14 tahun mirip seperti pemangkasan pada usia 5-7
tahun di atas.
Yakni seluruh pelepah yang tumbuh sampai 2 pelepah di bawah
TBS yang masak perlu dibuang.
Tetapi bedanya jumlah pelepah yang masih tertinggal di pohon
kelapa sawit berkisar antara 40-48 pelepah atau 5-6 lingkaran pelepah.
F. PEMANGKASAN 15 TAHUN
Pelaksanaan pruning tanaman kelapa sawit yang berusia 15
tahun juga masih sama seperti pemangkasan 8-14 tahun.
Namun harus dicatat, jumlah pelepah yang tetinggal setelah
pengerjaan pemangkasan dan pemanenan harus 32 pelepah atau 4 lingkaran pelepah.
Ingat, proses pemangkasan ini wajib dilakukan secara
bertahap dan terus-menerus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas agar
hasilnya maksimal.
Semoga bermanfaat...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment