Sunday, 17 September 2017

APA BEDANYA AGROTEKNOLOGI, TEKNOLOGI PERTANIAN DAN TEHNIK PERTANIAN..??



Apa bedanya Agroteknologi, Teknologi Pertanian dan Tehnik Pertanian..?

Jurusan Agroteknologi yang merupakan bagian dari "Fakultas Pertanian" itu materi kuliahnya tentang teknologi bertani, mengurusi hal-hal pertanian sebelum panen, seperti teknik pembibitan, pengendalian hama, teknik bercocok tanam, dan sebagainya sampai tanaman siap panen.

Sedangkan "Fakultas Teknologi Pertanian" merupakan fakultas dengan dua pilihan jurusan, yaitu Teknologi Hasil Pertanian dan Teknik Pertanian.

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) itu kuliahnya tentang pengetahuan bahan hasil pertanian, penanganan, pengolahan, dan manajemen ekonomi bahan hasil pertanian (pasca panen) baik untuk bahan pangan maupun non-pangan. Jadi mahasiswa di THP diajari untuk menangani bahan hasil pertanian sejak pasca panen.

Untuk Jurusan Teknik Pertanian (TP) itu kuliahnya lebih ke mekanisasi pertanian, mempelajari faktor-faktor pertanian seperti tanah, pengairan, dan lainnya yang kemudian digunakan untuk membuat alat-alat pertanian.
Jadi kuliahnya ada tentang mesin pertanian, otomatisasi alat pertanian (elektro), rancang bangun pertanian, dan lain sebagainya.

Mungkin itu yang dapat kami sampaikan.


semoga bermanfaat..

FUNGSI DAN MANFAAT ASAM HUMAT PADA PERIKANAN



HUMIC ACID (Asam Humus/Humat) adalah komponen utama Humus. Asam Humat merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat molekul tinggi (22.000 – 230.000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH.

Humic Acid mempunyai muatan negatif dan gugus fungsionalnya (karboksil dan hidroksil) yang menyebabkan terikatnya kation-kation logam seperti Fe, membentuk senyawa khelat atau komplek organo logam, sehingga aktifitas logam didalam tanah dapat berkurang.

Fungsi dan Manfaat HUMIC ACID pada perikanan :

1. Memperbaiki kualitas air tambak (menetralkan pH)

2.  Mempercepat persiapan air tambak

3.  Menekan tingkat kematian ikan/udang.

4. Mempercepat proses penyembuhan luka pada ikan/udang

5. Meningkatkan nafsu makan ikan/udang

6. Menjadikan gerakan ikan/udang gresif (lincah)

7. Menekan pertumbuhan lumut

8. Mempercepat terbentuknya klekap (pakan alami) pada tambak

9. Menghilangkan bau pada kolam ikan yang disebabkan oleh kotoran ikan dan sisa pakan

10. Mempercepat masa/jangka waktu panen

11. Menghilangkan racun dalam tambak.


Semoga bermanfaat...

PENYEBAB PENURUNAN KESUBURAN TANAH





ALIH GUNA HUTAN MENJADI TANAMAN SEMUSIM
Alih guna lahan dari hutan menjadi tanaman semusim mengakibatkan perubahan sistem yang terdapat didalamnya.
Sehingga tanah yang sebelumnya subur karena sirklus hara yang tertutup, saat penggunaan lahan menjadi pertanian intensif unsur hara terserap terus menerus tanpa adanya masukan BO dari sekitarnya.

POLA TANAM YANG SALAH
Pola tanam yang duterapkan petani salah dengan adanya satu jenis komoditas yag ditanam setiap musimnya tanpa adanya pergiliran tanaman, sehingga unsur hara yang ada di tanah diambil secara terus menerus sesuai dengan kebutuhannya.

PENGGUNAAN PUPUK KIMIA SECARA TERUS MENERUS
Penggunaan pupuk kimia yang diterapkan petani selama revolusi hijau menjadikan kerusakan tanah karena residu yang disebabkan bahan kimia.
Tanah yang terkena bahan kimia terus menerus akan mengalami degradasi kesuburan dan mengalami ketergantungan akan bahan kimia.

TERJADINYA EROSI
Terjadinya erosi mengakibatkan kesuburan tanah menurun sebab bagian top soil yang subur tererosi.
Semakin besar erosi yang terjadi kesuburan tanah juga akan menurun drastis dan mengakibatkan longsor yang malah mengakibatkan kehilangan solum tanah.

TERJADINYA LEACHING UNSUR HARA
Leaching atau pencucian akan mengakibatkan kehilangan unsur hara karena terbawa oleh air turun ketanah yang paling bawah sehingga slit diambil akar bahkan tidak dapat diambil akar tanaman.

TERJADINYA PENGUAPAN UNSUR HARA
Penguapan unsur hara dapat menyebabkan kesuburan tanah menurun dikarenakan tanah tidak tertutup tanaman, sehingga sinar matahari dapat langsung mengenai tanah.

BENCANA ALAM
Bencana alam ini yang dapat menyebabkan menurunnya kesuburan tanah adalah adanya tsunami, banjir dan longsor.
Karena dapat mengikis tanah dan menghilangkan bagian yang subur.

BEKAS PERTAMBANGAN YANG SEMAKIN BERKEMBANG
Penurunan kesuburan tanah terjadi di daerah pertambangan yang merusak ekosistem dan meninggalkan logam berat yang merusak tanah.
Sehingga sulit untuk ditanami.

LIMBAH PABRIK YANG MENCEMARI TANAH
Pembuangan limbah-limbah pabrik dapat menurunkan kesuburan tanah karena terjadi pencemaran yang mengakibatkan tanaman sulit tumbuh.

- MASUKAN BAHAN ORGANIK (BO) YANG RENDAH
Akibat dari pertanian yang intensif dan penggunaan tanaman semusim mengakibatkan pemasukan bahan organik rendah seperti seresah.

- PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIA
Penggunaan pestisida kimia untuk membunuh hama dan penyakit akan mempengaruhi kesuburan tanah juga karena residu yang ditimbulkan.
Saat pengaplikasian pestisida pasti mengenai tanah.

- BAHAN INDUK SUDAH RESISTEN TERLAPUK
Tanah yang sudah mengalami tingkat pelapukan lanjut akan cenderung ketersediaan haranya rendah.
Karena masukan dari bahan induk yang telah resisten terlapuk.

- TANAMAN PENUTUP TANAH SEDIKIT
Penutup tanah yang sedikit atau kurang sehingga tanah terbuka menyebabkan leaching, penguapan dan erosi.
Karena itu penutup tanah menyebabkan penurunan kesuburan tanah.
Selain itu penutup tanah bisa juga sebagai masukan BO.

- RENDAHNYA BIODIVERSITAS DALAM TANAH
Rendahnya biodiversitas dalam tanah menyebabkan kesuburan menurun karena organisme/mikroorganisme merupakan faktor dan indikator kesuburan tanah.
Kehidupan organisme/mikroorganisme yang membuat lubang untuk menambah pori-pori tanah, mempercepat pelapukan BO dan menghasilkan kotoron yang digunakan tanaman untuk kebutuhan hara.

- SIFAT IRREVERSIBLE TANAH
Sifat irreversible tanah jika telah mengalami kerusakan karena salah pengolahan mengakibatkan sifat tanah tersebut tidak dapat kembali seperti semula.


Semoga bermanfaat...

CARA MENYIRAM TANAMAN



Yang Sering Dilupakan Atau Tidak Diketahui Dalam Bercocok Tanam

"CARA MENYIRAM TANAMAN"

Memelihara tanaman di rumah adalah salah satu hobi yang cukup populer. Namun, tak semuanya paham cara menyiram air yang benar.
Agar Anda tak membuang-buang air, ada baiknya Anda ikuti beberapa petunjuk berikut :

Menyiram tanaman dipermukaan dan terlalu sering ternyata tak selamanya baik untuk tanaman.
Banyaknya asupan gizi yang tersedia disekitar membuat akar tanaman tidak berkembang.

Sebaliknya, menyiram tanaman dengan rentang waktu penyiraman lebih lama dan ditempatkan di tempat yang dalam akan merangsang akar tanaman untuk tumbuh.

Jika Anda melatih dengan tepat, setelah beberapa bulan tanaman yang sudah matang dapat bertahan selama seminggu hingga jadwal penyiraman selanjutnya.
Tahun berikutnya, bakal mampu bertahan hingga sebulan.

Selanjutnya, pada tahun-tahun berikutnya hanya membutuhkan penyiraman saat kondisi cuaca ekstrim.
Dengan begitu, teknik dan frekuensi menyiram akhirnya juga mempengaruhi kemandirian tanaman.

METODE MENYIRAM
Cara Anda memberikan air pada tanaman berkaitan dengan ke mana air itu akan bermuara.
Perlu diketahui, tanah mempunyai keterbatasan dalam menyerap air sekaligus.
Maka dari itu, Anda mungkin harus menyiram tanaman dengan lebih lambat atau dalam dosis yang lebih sedikit.

Lantas seberapa banyak air yang dibutuhkan..?

- Penyiraman dengan tangan :
Pada tanaman berukuran kecil, lebih baik jika Anda membuat ceruk pada tanah tepat di bawah garis tetes air dari daun dan mengisinya sebanyak 2-3 kali.

Sementara pada tanaman yang lebih besar, aplikasikan air yang meresap perlahan selama 20-30 menit di beberapa titik sekitar garis tetes tanaman.

- Penyiraman dengan selang air :
Siram tanaman hingga air mencapai titik terluar area penyimpanan, lalu hentikan dan biarkan air meresap. Setelah itu, ulangi satu hingga dua kali.

Akan lebih baik bila Anda menyiram tanaman pada pagi hari sehingga mereka dapat mengering sebelum malam.
Kondisi daun yang lembap akan mengundang berbagai jenis penyakit.

WAKTU MENYIRAM
Mengenai jadwal penyiraman, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengetahui tingkat kebutuhan airnya.
Caranya dengan mengukur secara berkala waktu yang tanaman butuhkan, mulai dari penyiraman secara menyeluruh sampai menjadi layu.

Ingat baik-baik kondisi ini sebagai waktu maksimal yang dibutuhkan tanaman, di luar kondisi cuaca tertentu yang membutuhkan sistem penyiraman khusus.

Selain metode dan waktu, ada sejumlah poin lain yang harus diperhatikan untuk setiap tanaman.

JENISNYA
Akar tanaman berjenis pohon-pohonan biasanya menjangkau ke dalam tanah lebih dalam daripada jenis semak-semak atau tanaman hias.
Tanaman berdaun kecil, keabu-abuan, dan menyerupai jarum biasanya membutuhkan air lebih sedikit.

WAKTU HINGGA TANAMAN MANDIRI
Dengan asumsi praktek penyiraman yang berjalan tepat, semakin lama tanaman di atas tanah, semakin mandiri dan berkurang kebutuhan akan asupan air tambahan.

Tanaman yang baru dipindahkan bisa saja membutuhkan air lebih dari sekali dalam sehari.
Pastikan dengan mengeceknya secara berkala.

KONDISI TANAH
Partikel halus pada tanah lempung menyerap air lebih lambat dan menahan lebih kuat daripada tanah pasir atau tanah liat yang dapat mengering lebih cepat.
Oleh karena itu pada tanah landai, siram air secara perlahan hingga menyerap sempurna.

PENCAHAYAAN
Kuantitas cahaya dan kapan tanaman menerimanya akan memengaruhi kecepatannya untuk menjadi kering.
Ketahui suhu udara dengan cara meraba tembok atau merasakan angin yang berhembus disekitar tanaman.

CUACA
Kondisi dingin dan lembab pada musim hujan meminimalisir penggunaan air.
Sementara kondisi panas dan kering saat kemarau akan membutuhkan air yang lebih banyak.


Semoga bermanfaat...

METODE PEMANGKASAN PELEPAH KELAPA SAWIT



     Pemangkasan pelepah kelapa sawit (pruning) adalah pekerjaan kultur teknis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pekerjaan ini harus dilakukan secara hati-hati mengingat jumlah pelepah sangat mempengaruhi banyaknya TBS (Tandan Buah Segar) yang mampu dihasilkan oleh pohon sawit.
Beberapa penelitian telah membuktikan semakin banyak pelepah yang dimiliki tanaman, maka semakin tinggi pula daya produksinya karena proses fotosintesisnya semakin besar.

     Namun di sisi lain, pelepah yang terlalu banyak juga akan menimbulkan kesulitan tersendiri pada saat proses pemanenan, termasuk banyak berondolan yang tersangkut di pelepah. Sedangkan apabila jumlah pelepahnya terlalu sedikit, maka jumlah bunga jantan yang dimiliki oleh pohon sawit tersebut malah akan semakin meningkat.
Idealnya, jumlah pelepah yang dimiliki oleh pohon sawit muda yaitu 48-56 pelepah serta 40-48 pelepah pada pohon sawit tua.
Perlu diketahui, kelapa sawit menghasilkan 18-30 pelepah per tahun, dimana yang menghasilkan TBS hanya sekitar 8-22 pelepah dan sisanya sama sekali tidak.

Di bawah ini merupakan ragam dari pemangkasan pelepah kelapa sawit yang patut Anda ketahui :

A. PEMANGKASAN SANITASI
Pemangkasan sanitasi dilaksanakan untuk membersihkan tanaman kelapa sawit dari pelepah-pelepah yang mengganggu dan menjaga tingkat keseimbangannya.
Waktu pengerjaan pemangkasan ini bertepatan dengan saat melakukan kastrasi yakni ketika tanaman sudah berusia sekitar 17-19 bulan.
Metode pelaksaannya ialah membuang pelepah-pelepah sawit yang tampak mengering.

B. PEMANGKASAN PERTAMA
Pada umumnya, pemangkasan pertama dilakukan sebelum proses pemanenan yang pertama kali dilaksanakan.
Caranya adalah membuang seluruh pelepah yang terletak di bawah TBS yang posisinya paling rendah sehingga pertumbuhan TBS akan lebih optimal.
Setelah pelakasanaan pemangkasan pertama, maka tidak perlu dilakukan lagi pemangkasan lanjutan hingga usia pohon mencapai 4 tahun atau letak TBS yang terendah minimal berada 1 meter di atas permukaan tanah.

C. PEMANGKASAN 4 TAHUN
Setelah 4 tahun berlalu sejak dilakukannya pemangkasan pertama, tanaman kelapa sawit harus dipangkas lagi.
Biasanya pada umur di kisaran ini pohon sawit sudah mempunyai pelepah dalam jumlah yang cukup banyak.
Jika dilaksanakan pemangkasan secara besar-besaran beresiko mengakibatkan pohon kelapa sawit mengalami stress.
Oleh karena itu, metode pemangkasannya wajib dilakukan melalui dua tahap.

Tahap pertama yaitu membuang 4 lingkaran pelepah apabila tanaman memiliki 8 lingkaran pelepah.
Selanjutnya pada 2-3 bulan kemudian, 4 lingkaran pelepah sisanya tadi dibuang asalkan hanya sampai pada 2 pelepah di bawah TBS yang matang.

D. PEMANGKASAN 5-7 TAHUN
Kelapa sawit yang telah berusia 5-7 tahun perlu dipangkas secara berkala setiap setahun sekali.
Metode pelakasanaannya yakni membuang semua pelepah yang berada sampai 2 pelepah dibawah TBS yang masak.
Demi menjaga tingkat keseimbangan struktur pohon kelapa sawit, usahakan pohon tersebut masih mempunyai 48-64 pelepah.

E. PEMANGKASAN 8-14 TAHUN
Pada dasarnya, proses pengerjaan pelakasanaan pemangkasan tumbuhan sawit yang berumur 8-14 tahun mirip seperti pemangkasan pada usia 5-7 tahun di atas.
Yakni seluruh pelepah yang tumbuh sampai 2 pelepah di bawah TBS yang masak perlu dibuang.
Tetapi bedanya jumlah pelepah yang masih tertinggal di pohon kelapa sawit berkisar antara 40-48 pelepah atau 5-6 lingkaran pelepah.

F. PEMANGKASAN 15 TAHUN
Pelaksanaan pruning tanaman kelapa sawit yang berusia 15 tahun juga masih sama seperti pemangkasan 8-14 tahun.
Namun harus dicatat, jumlah pelepah yang tetinggal setelah pengerjaan pemangkasan dan pemanenan harus 32 pelepah atau 4 lingkaran pelepah.
Ingat, proses pemangkasan ini wajib dilakukan secara bertahap dan terus-menerus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas agar hasilnya maksimal.


Semoga bermanfaat...